Ctenophora
Ciri-Ciri Ctenophora :
- Ctenophora mempunyai delapan baris silia yang berfungsi sebagai alat gerak. Delapan baris silia tersebut tampak ibarat sisir. Oleh lantaran itu, Ctenophora disebut juga ubur-ubur sisir.
- Ctenophora merupakan binatang terbesar yang bergerak dengan memakai silia. Ukurannya sanggup mencapai 1,5 meter.
- Ctenophora mempunyai badan simetri radial dan berupa diploblastik (dua lapis sel pembentuk tubuh) maupun triploblastik (tiga lapis sel pembentuk tubuh).
- Ctenophora mempunyai rongga gastrovaskuler.
- Ctenophora mempunyai satu verbal untuk jalur masuknya oksigen dan makanan, serta dua lubang untuk jalur keluarnya air dan zat padat.
- Ctenophora mempunyai statosista sebagai indera yang menjaga keseimbangan tubuh.
- Ctenophora mempunyai bentuk polip dan medusa.
- Sebagian besar Ctenophora merupakan hermafrodit (dapat memproduksi sel telur dan sel sperma dalam induk yang sama).
- Hampir semua spesies merupakan hermafrodit (berkelamin dua dalam satu individu). Organ reproduksi terletak di bawah barisan silia.
- Ctenophora merupakan binatang invertebrata (tidak bertulang belakang).
- Tubuh Ctenophora terdiri dari dua lapisan epidermis yang mengandung sel epitelium setebal dua lapis sel. Kedua lapisan epidermis tersebut mengapit lapisan mesoglea (lapisan ibarat jeli). Hal ini berbeda dengan Cnidaria yang mana lapisan epitelium hanya setebal satu lapis sel.
Lapisan epidermis luar terdiri dari sel indera, kelenjar mukosa yang mensekresikan mukus (cairan lengket dan tebal) untuk melindungi badan dan sel interstisial. Lapisan epidermis dalam terdapat jaring saraf (sel saraf yang saling berhubungan) yang membentuk cincin di tempat mulut, tetapi Ctenophora tidak mempunyai sistem saraf sentra atau otak. Selain itu, pada lapisan epidermis dalam terdapat sel mioepitelial yang berfungsi sebagai otot.
- Beberapa Ctenophora merupakan benalu dan beberapa lainnya merupakan predator.
- Ctenophora yang tinggal di bersahabat permukaan tanah mempunyai badan yang hampir transparan atau tidak berwarna, sedangkan Ctenophora yang hidup di maritim dalam mempunyai badan berwarna cerah.
- Hampir semua Ctenophora mempunyai kemampuan bioluminesen (memancarkan cahaya sendiri) di tempat gelap. Selain sanggup memancarkan cahaya berwarna hijau dan biru, Ctenophora juga sanggup memancarkan efek warna pelangi yang ditimbulkan lantaran penghamburan cahaya oleh sisir Ctenophora. Kemampuan bioluminesen disebabkan oleh aktivasi fotoprotein dari sel fotosit di dalam susukan meridional yang terletak di bawah sisir Ctenophora.
- Makanan Ctenophora berupa larva mikroskopis dan krustasea (udang-udangan) kecil. Terkadang Ctenophora memakai tentakelnya sebagai jaring untuk menangkap mangsa. Tentakel Ctenophora berjumlah dua dan banyak mengandung sel-sel koloblas (sel-sel perekat).
- Ctenophora tidak mempunyai nematokis (organel penyengat yang mengandung racun).
Klasifikasi Ctenophora
Ctenophora terbagi menjadi dua kelas, yaitu Tentaculata (bertentakel) dan Nuda (tidak mempunyai tentakel). Tentaculata terbagi menjadi delapan ordo, yaitu Cydippida, Lobata, Platyctenida, Ganeshida, Cambojiida, Cryptolobiferida, Thalassocalycida, Cestida. Nuda terdiri atas satu ordo, yaitu Beroida.
Genus Pleurobrachia dan Hormiphora berasal dari ordo Cydippida. Cydippida mempunyai bentuk badan ibarat telur. Cydippida mempunyai tentakel yang bercabang yang terdapat di dalam kantong/ selubung yang terletak di kedua sisi faring (kerongkongan).
Tentakel sanggup ditarik kembali ke dalam kantong. Setiap tentakel dibatasi dengan tentilla. Pada tentakel dan tentilla terdapat sel koloblas mikroskopis. Pleurobrachia juga tidak mempunyai kemampuan bioluminesen.
Tentakel sanggup ditarik kembali ke dalam kantong. Setiap tentakel dibatasi dengan tentilla. Pada tentakel dan tentilla terdapat sel koloblas mikroskopis. Pleurobrachia juga tidak mempunyai kemampuan bioluminesen.
Umumnya, Lobata mempunyai panjang 25 cm. Lobata mempunyai tentakel yang lebih kecil dari ordo Tentaculata lainnya. Selain itu, Lobata mempunyai lobus (gelambir/belahan berbentuk bulat) berotot yang terletak di kedua sisi mulut. Tentakel berasal dari sudut verbal dan menyebar ke permukaan penggalan dalam lobus.
Genus Mnemiopsis berasal dari ordo Lobata. Mnemiopsis mempunyai badan berlubang dan berbentuk oval, serta transparan. Pada Mnemiopsis terdapat empat baris silia yang tersusun secara vertikal di sepanjang tubuh. Mnemiopsis tidak mempunyai kemampuan menyengat. Ketika gangguan datang, badan mereka akan berwarna biru-hijau.
Hampir semua Lobata mempunyai empat aurikel (daun telinga) di antara lobus. Pada setiap aurikel terdapat silia yang berfungsi mengatur pedoman air dan membantu mengarahkan mangsa untuk menuju ke mulut.
Ordo Ganeshida mempunyai sepasang lobus kecil di sekitar verbal dan faring yang panjang.
Umumnya, spesies yang berasal dari ordo Platyctenida bertubuh tipis/pipih dan tidak mempunyai kemampuan bioluminesen. Sepasang tentakel pada Platyctenida tidak mempunyai tentilla. Platyctenida melekat dan merayap pada suatu permukaan dengan memakai faring. Oleh lantaran itu, faring pada Platyctenida berfungsi juga sebagai kaki.
Genus Beroe berasal dari ordo Beroida. Beroida mempunyai bentuk badan ibarat kerucut atau silinder. Salah satu spesies dari Beroida yakni Beroe cucumis. Bentuk badan Beroe cucumis ibarat kantung transparan yang tidak mempunyai tentakel.
Beroe cucumis mempunyai verbal berukuran besar dan delapan barisan silia yang membentang dari ujung aboral (ujung yang berlawanan dengan mulut) dan mengeras membentuk gigi. Beroe cucumis mempunyai rongga gastrovaskuler yang terletak membentang dari lambung dan melalui dinding badan di bawah barisan silia.
Ordo Cestida mempunyai badan yang sangat rata yang mana jikalau ditarik keluar akan berbentuk ibarat pita. Cestida mempunyai sepasang tentakel yang sangat pendek dan empat baris silia. Yang termasuk ordo Cestida yakni Cestum dan Velamen.
Sistem Reproduksi
Pada Ctenophora umumnya terjadi pembuahan eksternal, kecuali pada Platyctenida. Pada Platyctenida terjadi pembuahan internal. Platyctenida akan menjaga sel telur di dalam badan induk, sampai menetas. Platyctenida dapat bereproduksi dengan cara mengkloning diri. Platyctenida umumnya hidup melekat pada organisme di dasar maritim dan mempunyai warna yang sama dengan inangnya.
Sel telur dan sel sperma dilepas melalui pori-pori yang terdapat di lapisan epidermis. Ctenophora cukup umur akan berhenti memproduksi sel telur dan sel sperma, serta badan mereka akan mengecil jikalau persediaan masakan mereka habis.
Kegunaan Ctenophora
Biasanya, insan memanfaatkan banyak sekali jenis karang sebagai hiasan rumah. Tetapi, ada pula watu karang yang dipakai sebagai pelindung pantai dari hantaman gelombang air laut. Sebagai komponen biotik di laut, watu karang merupakan tempat berlindung atau menjaga ekosistem laut. Selain itu, juga menjadi tempat berkembang biak banyak sekali jenis ikan.
Artikel Terkait :
0 Response to "Ctenophora"
Posting Komentar