-->

iklan banner

10 Langkah Mencar Ilmu Membaca Di Usia Semenjak Dini

Informasi yang dibagikan di bawah ini yaitu isu umum yang bermanfaat bagi bawah umur dari semua umur, apakah anak Anda sudah siap untuk belajar membaca atau tidak. Jangan menerapkan semua taktik ini sekaligus, atau sebaiknya Anda mengharapkan anak Anda untuk sanggup segera melaksanakan semuanya dengan benar. Ini yaitu proses dan isu ini hanya untuk Anda terapkan dikala Anda merasa anak Anda sudah siap.

Harap juga disadari bahwa meskipun saran di bawah ini diberi label sebagai “susah/payah”, peraturan tersebut tidak harus dalam urutan berturut-turut, dan juga tidak sesuai dengan kepentingannya. Informasi yang akan Anda temukan di sini hanyalah panduan untuk membantu Anda melihat bagaimana masing-masing komponen bacaan cocok bersama!

Informasi yang dibagikan di bawah ini yaitu isu umum yang bermanfaat bagi anak 10 Langkah Belajar membaca di usia semenjak dini

  1. Mengenalkan semenjak dini

Mengajar anak Anda untuk mencar ilmu membaca benar-benar sebuah proses yang dimulai semenjak masa kanak-kanak. Selain mendekatkan diri kepada anak juga menanamkan cinta pada buku. Kenikmatan dikala membaca yaitu salah satu prediktor tunggal terbesar untuk membaca kesuksesan pada anak usia sekolah. Jika anak tidak mencar ilmu semenjak dini (membaca), kemungkinan besar hal tersebut akan menghambat kemampuan mereka di kemudian hari.

Berapa banyak yang Anda baca untuk anak Anda benar-benar terserah Anda dan keluarga Anda, namun bertujuan untuk membaca setidaknya 3-4 buku sehari, bahkan dikala anak Anda masih sangat muda. Saat beliau bertambah sedikit lebih renta dan bisa duduk lebih lama, jadilah tujuan keluarga untuk membaca bersama setidaknya selama 20 menit setiap hari.

Berikut yaitu beberapa saran untuk jenis buku yang bisa dibaca anak Anda. Tapi dengan segala cara, baca apapun yang anak Anda tanggapi dan nikmatilah!

  1. Kelahiran-1 Tahun: menyanyikan ihwal dina bobo, Buku Papan (dengan gambar nyata), Buku Kain (dengan banyak sekali tekstur), Buku Nyanyian
  2. 1 Tahun-3 Tahun: Buku  Sajak, Buku Lagu, Buku bergambar/poster ihwal anak,  Cerita Pendek
  3. 3 Tahun-5 Tahun: Buku Alfabet, Buku Lagu, Buku Bergambar, Buku sajak

  1. Mengajukan pertanyaan

Mengajukan pertanyaan dikala membaca untuk anak Anda tidak hanya anggun untuk mendorong anak Anda berinteraksi dengan buku ini, namun juga sangat efektif dalam mengembangkan kemampuannya untuk memahami apa yang beliau baca. jikalau tujuan utama dalam “membaca” membuat anak kita mengucapkan kata-kata “bersuara”, kita telah melewatkan tujuan sepenuhnya. Bahkan bawah umur yang bisa membaca sandi kata-kata dan “membaca” dengan lancar masih mungkin tidak sanggup memahami apa yang mereka baca. Jika seorang anak tidak sanggup memahami apa yang sedang beliau baca, bergotong-royong tidak ada gunanya membaca sama sekali!

Sementara anak Anda masih bayi, ejekan pertanyaan kepadanya seperti, “Apakah Anda melihat kucingnya?” Sambil menunjuk gambar kucing itu. Ini tidak hanya akan mengembangkan kosakatanya, juga akan mendorongnya untuk berinteraksi dengan buku yang sedang dibacanya. Seiring bertambahnya usia, mintalah beliau untuk menunjuk pada barang-barang di buku itu sendiri dan buat bunyi hewan yang dilihatnya.

Begitu anak Anda berusia sekitar 2 atau 3 tahun, mulailah mengajukan pertanyaan sebelumnya, selama, dan sesudah membaca buku. Tunjukkan pada anak Anda sampul buku itu dan tanyakan kepadanya apa yang dipikirkannya ihwal (memprediksi). Saat membaca, tanyakan kepadanya apa yang beliau pikir akan terjadi atau mengapa beliau berpikir karakter membuat pilihan tertentu (inferring). Jika karakter menggambarkan emosi yang kuat, identifikasikan emosi itu dan tanyakan kepada anak Anda apakah beliau pernah merasakannya (menghubungkan). Di simpulan buku, tanyakan apakah pemikiran itu benar. Setelah itu, mintalah beliau untuk memberi tahu Anda apa yang beliau ingat terjadi dalam buku (meringkas).

  1. Jadilah teladan yang anggun (Suka membaca)

Bahkan jikalau anak Anda terpesona dengan buku semenjak usia dini, daya tariknya akan cepat berkurang jikalau beliau tidak melihat model membaca di rumahnya. Jika Anda bukan pembaca setia, lakukan upaya sadar untuk membiarkan bawah umur Anda melihat Anda membaca setidaknya beberapa menit setiap hari! Baca majalah, buku masak, novel, maupun jenis bacaan lainnya … terserah Anda! Tapi tunjukkan pada anak Anda bahwa membaca yaitu sesuatu yang orang remaja butuhkan. Jika Anda mempunyai anak laki-laki, bagikan artikel ini dengan suami Anda. Anak-anak perlu melihat bapa mereka membaca, terutama lantaran ini bukanlah sesuatu yang anak pria energik muda secara alami cenderung melaksanakan sesuatu.

Sebagai orang tua, terkadang kita bisa tidak terpikirikan dengan apa yang seharusnya dilakukan bawah umur biar sukses. Tapi kita sering lupa bahwa anak sering mencar ilmu dengan teladan. Ambil buku dan lepaskan barang … demi anak Anda, tentu saja!

  1. Identifikasi huruf dalam setting alami

Mendesain rumah berupa lukisan dan memasang huruf –huruf  pada ruang anak merupakan langkah yang sempurna untuk dilakukan. Huruf-huruf maupun angka-angka yang ditempel diruangan tersebut bias menjadi inisiatif anak untuk pembelajaran baginya, kemungkinan besar sekitar usia 2,5 tahun , ia akan mulai bertanya apa huruf yang ditempel tersebut merupakan namanya. Dia akan mulai mengeja degan goresan pena tulisa yang direkatkan tersebut.

Sebelum anak pria kami lahir, kami melukis dan menggantungkan huruf kayu besar yang mengeja nama mereka di atas boks bayi sebagai aksen dekoratif di kamar mereka. Saya tidak akan pernah bisa menduga bahwa surat-surat kayu itu bisa menjadi insentif pembelajaran bagi Big Brother! Sekitar usia 2,5, ia mulai bertanya apa huruf diatas namanya. Sejujurnya bagaimana beliau mencar ilmu mengeja namanya …

  1. Memasukkan beberapa domain membangun

Anak-anak mencar ilmu paling baik bila banyak indra atau bidang pembangunan disertakan. Itu sebabnya mencar ilmu menghasilkan retensi lebih usang dan aplikasi yang lebih berarti. Begitu anak Anda memperlihatkan minat pada huruf dan Anda sudah mulai memanfaatkan pengaturan alami untuk mengidentifikasi huruf-huruf tersebut, mulailah menerapkan acara yang menggabungkan indra sebanyak mungkin.

Ingatlah bahwa nama surat kabar tidak sepenting  mendengar bunyi mereka mencar ilmu membaca!

  1. Klasifikasikan Genre

Begitu anak Anda berusia sekitar 5 tahun dan sanggup mengenali perbedaan antara yang faktual dan yang pasti, saya akan menyarankan biar mulai membantu anak Anda memahami banyak sekali genre buku selama Anda membaca bersama. Ini mungkin tampak rumit, tapi bergotong-royong tidak. Ada sekitar 5 genre buku bawah umur yang berbeda sehingga saya menyarankan Anda untuk menunjuk pada si kecil Anda. Tentu Anda bisa memakai istilah “tipe” daripada “genre” jikalau itu lebih gampang diingat

Ketika bawah umur mengklasifikasikan sebuah buku ke dalam genre tertentu, mereka harus meringkas buku dideepan mereka dan mengingat kembali rinciannya. Kemudian mereka harus memakai isu tersebut untuk memilih jenis genre yang sesuai dengan buku tertentu. Akhirnya, anak Anda akan mengingat kembali detail dari buku lain dengan genre yang sama, membuat korelasi di antara keduanya. Aktivitas sederhana ini bisa memakan waktu 5-10 detik dari waktumu sesudah membaca buku tapi niscaya mengepak pukulan pemikiran dan pemrosesan di otak muda itu!

Juga, penting untuk dicatat bahwa tidak semua buku akan masuk ke dalam salah satu genre ini, terutama buku yang dianggap sebagai “pembaca fonetik.” Saya menyarankan biar Anda melaksanakan latihan ini hanya dengan literatur bawah umur berkualitas tinggi, bukan dengan buku-buku yang mencoba untuk membuat anak Anda “sound-out” sendiri. Kebanyakan buku bergambar yang ditemukan di perpustakaan bawah umur akan sesuai dengan salah satu genre ini.

  1. Pengelompokan kata

Sederhananya, pengelompokan kata  adalah kata-kata sajak. Mengajar keluarga kata anak pengelompokan kata  adalah acara kesadaran fonemik yang membantu anak melihat pola membaca. Ini yaitu keterampilan yang penting lantaran memungkinkan anak untuk mulai “membaca” dengan mengelompokkan set huruf dalam satu kata. Bagian pertama dari sebuah kata disebut permulaaan dan cuilan terakhir dari kata tersebut dengan gampang disebut waktu. Keluarga kata menyebarkan “waktu” yang sama dikala permulaan berubah.

Begitu anak Anda mengenali kata “pel”, beliau kemudian akan mempunyai laba untuk membaca semua kata lain yang mempunyai waktu yang sama (top, pop, stop, cop, hop) lantaran hanya satu huruf yang berubah. Plus, mengenali kata-kata berima yaitu kemampuan bahasa yang hebat dalam dan dari dirinya sendiri!

9 . Kesadaran Phonics

Suara ini terdiri dari konsonan, vokal pendek, vokal panjang, dan digraf. “Kesadaran Phonemik” terdiri dari mempelajari suara-suara itu dan bagaimana memanipulasinya dalam sebuah kata. Digraphs yaitu bunyi unik yang terdiri dari huruf-huruf tersendiri menyerupai / th /, / sh /, / ch /, dll.

Phonics yaitu komponen penting dalam membaca / mengeja, tapi seharusnya tidak menjadi fokus utama. Sekali lagi, kami ingin menyeimbangkan “program” keaksaraan kami dengan pemahaman bacaan sebagai hasil akhirnya. Mempelajari hukum fonetik hanyalah alat yang membantu anak mencar ilmu membaca sandi dan mengeja. Saya memakai agenda Pathways to Reading di kelas sebagai agenda fonemik dan fonik saya dan menyukainya! Itu membuat mencar ilmu semua ejaan rumit sangat menyenangkan, tapi saya tidak akan merekomendasikan hal ini hingga anak Anda berada di taman kanak-kanak atau kelas satu.

  1. Decoding

Decoding sering disebut sebagai “membunyikannya.” Ini yaitu elemen penting dalam mengajarkan anak Anda untuk membaca, tapi pastinya bukan yang paling penting. Begitu anak Anda tahu bunyi yang dibentuk setiap huruf (yang diajarkan dalam situasi faktual dan bermakna), beliau siap untuk mulai menyusun kata-kata. Saat melihat kata pendek, dorong beliau untuk menyampaikan masing-masing bunyi / b /, / a /, / t /, kemudian sisipkan “kelelawar” bersama.

Saat bawah umur membaca sandi dengan frekuensi lebih banyak, mereka akan menjadi lebih hebat dalam mengidentifikasi secara otomatis kata itu. Terkadang kiprah ini membosankan, jadi penting untuk menemukan cara kreatif untuk membuatnya menyenangkan. Ketika saya mengajar kelas satu, saya biasa membeli boneka jari kecil yang bisa dipakai murid-murid saya untuk menunjuk huruf-huruf dikala mereka sedang melaksanakan decoding. Ini yaitu pukulan besar dan membuat proses ini sangat menyenangkan!

10 Langkah Belajar membaca kepada anak usia dini

Kata-kata penglihatan, juga dikenal sebagai kata dengan frekuensi tinggi, yaitu kata-kata yang paling umum dalam bahasa tertulis kita yang seringkali sulit untuk didekode secara fonetis lantaran tidak mengikuti hukum fonetik. Karena itu, mereka harus hapal. Seperti yang telah saya bicarakan dengan Anda sebelumnya, saya bukan seorang advokat penghafalan hafalan untuk pembelajaran yang optimal lantaran saya merasa itu hanya memakai tingkat terendah proses kognitif. Namun, kata-kata penglihatan harus diingat biar anak Anda menjadi pembaca yang fasih. Ada beberapa daftar kata penglihatan terkenal yang ditemukan oleh peneliti perorangan, termasuk Daftar Dolch dan Daftar Fry. Jangan merasa terbebani dikala melihat daftar ini … mulai mengerjakan beberapa kata sekaligus dikala Anda merasa anak Anda sudah siap.

Seperti yang mungkin Anda sadari, tidak ada “formula ajaib” untuk mengajarkan kepada anak Anda cara mencar ilmu membaca. Bagaimanapun, setiap anak mencar ilmu berbeda! Seri ini tidak dipakai sebagai “daftar periksa” dan berpikir bahwa begitu Anda telah membahas semua taktik yang akan dipelajari anak Anda dengan mahir. Sebaliknya, seri ini menawarkan isu berharga kepada Anda sehingga Anda sanggup membimbing anak Anda sekaligus membuat lingkungan mencar ilmu yang kaya cetak untuk mendorong pertumbuhannya sebagai pembaca. Jangan terburu-buru dan jangan stres! Meskipun penting untuk memanfaatkan waktu mencar ilmu perdana, lebih penting membiarkan anak Anda menjadi anak-anak!

Singkatnya, berikut yaitu beberapa saran mudah yang sanggup Anda terapkan setiap hari menurut taktik yang dibagikan dengan Anda di pos ini dan posting sebelumnya. Jelas, Anda tidak sanggup menerapkan semua saran ini dengan bawah umur dari semua umur, jadi gunakan evaluasi Anda ihwal apa yang terbaik untuk anak Anda.

  1. Tahap pengenalan/kepada anak
  2. Ajukan pertanyaan pada anak Anda sebelum, selama, dan sesudah membaca.
  3. Biarkan anak Anda melihat Anda membaca.
  4. Carilah surat-surat dikala keluar dan sekitar dan di lingkungan sekitar Anda.
  5. Saat mengajar huruf dan huruf, gambarkan sebanyak mungkin indra.
  6. Baca banyak sekali buku dan buat permainan untuk menebak genre.
  7. Bersenang-senang berima!
  8. Bekerja dengan huruf dan memanipulasinya dengan kata-kata (kesadaran fonemik)
  9. Dorong anak Anda untuk mengeluarkan kata-kata pendek (konsonan, vokal, konsonan).
  10. Berlatih menghafal beberapa kata penglihatan setiap hari.

 


Sumber https://www.cekkembali.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "10 Langkah Mencar Ilmu Membaca Di Usia Semenjak Dini"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel