√ Drama : Pengertian, Tujuan, Jenis, Unsur, Struktur Dan Ciri Terlengkap
√ Drama : Pengertian, Tujuan, Jenis, Unsur, Struktur dan Ciri Terlengkap – Hallo para pencari ilmu, jumpa kembali dalam artikel di seputarilmu.com. Kali ini akan membahas mengenai Drama.
Ada yang sudah mengenal atau pernah mendengar mengenai istilah Drama? Simak klarifikasi terlengkapnnya di bawah ini.
Pengertian Drama
Drama ini ialah kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu Draomai yang mempunyai arti berbuat dan bertindak. Sedangkan kata drama sendiri mempunyai arti suatu perbuatan dan tindakan.
Drama merupakan salah satu bentuk dari karya seni sastra yang sanggup menggambarkan atau mengilustrasikan kehidupan dengan memberikan suatu konflik dengan melalui dialog.
Tujuan Drama
- Pelipur Lara yaitu drama bisa dijadikan sebagai sarana hiburan ganjal pelipur lara. Karena di dalam unsur drama, salah satunya ialah berisi sebuah komedi atau juga hiburan yang isinya bisa menciptakan para penonton tertawa.
- Pengetahuan dan Wawasan yakni bahwa drama selain sebagai sarana hiburan juga bisa dijadikan sebagai sarana pendidkan. Dalam artian, bahwa drama sanggup meberikan informasi berupa pengetahuan, wawasan, pengalaman, dan lain sebagainya yang mana menciptakan para penonton memahami apa yang sedang terjadi dengan lingkungan sekitar kita.
- Drama selain mempunyai nilai sopan santun juga mempunyai nilai estetika, di mana keindahan sanggup dinikmati oleh para penonton. Karena drama sanggup diproyeksikan ke atas panggung dengan bentuk keindahan melalui gerakan, dialog, dan lain sebagainya.
- Di dalam kemasyarakatan, bahwa drama mempunyai tujuan sosial, yaitu membina kerjasama dan memupuk persaudaraan antar individu bagaimana kita bisa bermasyarakat.
Ciri – Ciri Drama
- Drama merupakan salah satu prosa modern yang sanggup dihasilkan sebagai naskah untuk dibaca dan di pentaskan.
- Naskah drama boleh berbentuk prosa atau puisi.
- Drama terdiri dari pada diaolog yang disusun oleh pengarang dengan tabiat yang diwujudkan.
- Pemikiran dan gagasan pengarang disampaikan melalui dialog-dialog watak-wataknya.
- Konflik ialah unsur-unsur penting dalam drama. Konflik ini sanggup digerakan oleh para watak-watak dalam plot, elemen penting dalam skrip drama.
- Sebuah skrip yang tidak didasari oleh konflik tidak dianggap sebagai drama yang baik.
- Gaya Bahasa dalam sebuah drama ini juga penting alasannya sanggup memperlihatkan latar masa dan masyarakat yang di wakilinya, sekaligus drama ini juga sanggup mencerminkan sosiobudaya masyarakat yang digambarkan oleh pengarang.
Unsur – Unsur Drama
1. Unsur Instrinsik Drama
- Tema yaitu wangsit pokok atau gagasan utama dalam dongeng drama.
- Alur yaitu jalannya dongeng dari pertunjukkan drama yang dimulai dari babak pertama hingga babak terakhir.
- Tokoh Drama yakni terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut dengan primadona, sedangkan tokoh pembantu disebut dengan figuran.
- Watak yaitu suatu sikap yang sanggup diperankan oleh tokoh drama tersebut. Watak ini terbagi menjadi dua jenis yaitu berwatak baik (protagonist) dan berwatak jahat (antagonis).
- Latar yaitu citra tempat, waktu, dan situasi dalan kisah drama yang berlangsung.
- Amanat Drama yaitu pesan yang disampaikan oleh pengarang dongeng drama tersebut yang ditujukan untuk penonton. Amanat tersebut juga sanggup disampaikan melalui suatu tugas para tokoh drama tersebut.
2. Unsur Ekstrinsik Drama
- Biografi Pengarang
Seorang pengarang karya sastra, harus sanggup menjiwai isi karangan yang dibuat.
- Psikologi
Psikologi ialah salah satu ilmu yang mempelajari sikap insan dan binatang. Psikologi juga dikatakan ilmu berkaitan dengan proses-proses mental yang normal maupun yang tidak normal dan pengaruhnya pada sikap atau ilmu pengetahuan perihal tanda-tanda dan banyak sekali acara jiwa. Makara seorang pengarang harus bisa menguasai psikologi karangan sastra yang dibuatnya.
- Sosiologi
Sosiologi yaitu suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari banyak sekali struktur sosial dan proses-proses sosial. Pengarang menulis drama juga dipengaharui oleh status lapisan masyarakat daerah asalnya, kondisi ekonomi, dan realitas sosial.
Struktur Drama
1. Babak atau Episode
Babak atau episode yakni pecahan dari naskah drama yang berupa rangkuman sebuah kisah atau dongeng yang terjadi di suatu daerah dengan urutan waktu tertentu.
2. Adegan
Adegan yakni pecahan dari babak drama yang memperlihatkan adanya perubahan kejadian atau dongeng dengan diperankan oleh tokoh dalam drama.
Satu adegan memperlihatkan perubahan atau transisi didalam satu babak yang ditandai dengan pergantian tokoh, daerah dan waktu didalam sebuah babak.
3. Dialog
Dialog yakni pecahan dari naskah drama yang berupa interaksi (percakapan) antara satu tokoh dengan toko yang lainnya atau dengan dirinya sendiri (monolog) dalam satu babak.
Dialog inilah yang akan mendominasi drama dan menjadi pembeda antara drama dengan jenis karya sastra lainnya.
4. Prolog
Prolog yakni pecahan pengantar dari sebuah drama untuk masuk kedalam dongeng yang berisi keterangan dari penulis, pemain dan orang-orang yang terlibat didalam pembuatan sebuah drama atau citra umum dari drama yang akan dipertunjukkan. Prolog disampaikan oleh seorang narator diatas panggung.
5. Epilog
Jika prolog yakni pembukanya maka penutup yakni pecahan penutup dari sebuah pementasan drama yang berisi kesimpulan (makna dan pesan) dari drama yang dimainkan serta keterangan semua pemain drama didalam sebuah pembuatan sebuah drama.
Fungsi Drama
- Melukiskan tabiat tokoh-tokoh dalam cerita.
- Mengembangkan suatu plot dan juga sanggup menjelaskan isi dongeng kepada pembaca atau penonton.
- Memberikan kode kejadian yang mendahuluinya.
- Memberikan kode kejadian yang akan datang.
- Memberikan sebuah komentar terhadap banyak sekali kejadian yang sedang terjadi dalam drama tersebut.
Jenis – Jenis Drama
1. Jenis Drama Berdasarkan Lakonan
- Tragedi
Tragedi ialah drama yang menceritakan kesedihan dari tokoh protagonis didalam drama. Biasanya, drama diakhiri dengan kisah yang tragis.
- Opera
Opera yaitu suatu drama yang dialognya berbentuk nyanyian yang diiringi musik.
- Komedi
Komedi yakni salah satu drama yang mempertunjukkan kejadian atau lakonan lucu (berisi pelipur lara). Drama ini biasanya berakhir dengan kisah bahagia.
- Tragekomedi
Tragekomedi yaitu sebuah drama yang menggabungkan drama peristiwa dengan drama komedi. Terdapat kisah duka dan juga lakonan atau kejadian lucu didalam satu drama. Biasanya, lakonan lucu diperankan oleh tugas pembantu didalam drama.
- Tablo
Tablo ialah salah satu drama yang dimainkan beberapa orang dengan hanya mengandalkan kemampuan gerak-gerik tanpa bunyi (dialog) mirip pantonim.
- Farce
Farce yaitu sebuah drama yang mempertunjukkan hal-hal lucu melalui tingkah para pelakon mirip lawakan tetapi tidak sepenuhnya mirip dagelan.
Kekuatan drama ini terdapat pada kejadian atau tingkah laris para pemainnya. Biasanya, hal-hal lucu tersebut muncul pada kejadian-kejadian mirip kecelakaan, penderitaan, dan penghinaan yang dialami oleh tokoh tertentu.
- Melodrama
Melodrama yakni sebuah drama yang obrolan dan lakonnya diucapkan dengan iringan musik atau melodi. Melodrama hampir mirip opera alasannya sama-sama memakai iringan musik atau melodi.
- Sendratari
Sendratari ialah drama yang memberikan pesan-pesannya melalui tarian. Didalam drama ini juga terdapat obrolan dari para tokohnya namun kekuatan pesan sangat terlihat melalui adegan tarian para tokohnya.
- Kolosal
Kolosal yakni suatu drama yang biasanya mengisahkan kisah-kisah zaman dahulu, perang, atau kelahiran suatu zaman dimana terdapat banyak tokoh yang melakoninya.
2. Jenis Drama Berdasarkan Media Penyampaian
- Drama Panggung
Drama panggung merupakan suatu drama yang dipertunjukkan oleh para pemain diatas panggung. Drama ini tidak ada pengulangan alasannya dilakukan secara pribadi di hadapan penonton sehingga para pemain dituntut harus bisa bermain dengan sempurna.
- Drama Televisi
Drama televisi ialah sebuah drama yang ditampilkan di televisi. Drama ini juga sanggup memperlihatkan suatu kesempatan untuk para pemain mengulang banyak sekali adegannya alasannya tidak ditampilkan secara pribadi mirip drama panggung.
- Drama Radio
Drama radio yakni suatu drama yang hanya bisa didengarkan melalui radio tanpa dilihat (hanya memakai media suara).
- Drama Film
Drama film ialah salah satu drama yang hampir mirip drama televisi, hanya saja pembuatannya lebih spektakuler daripada drama televisi dan ditampilkan di layar lebar mirip bioskop. Sebelum tampil di televisi, drama film ini akan diputar di bioskop juga terlebih dahulu.
- Drama Wayang
Drama wayang yaitu salah satu drama dimana wayang ini akan menjadi para pelakon dari setiap adegan.
- Drama Boneka
Drama boneka ialah drama yang memakai boneka sebagai para pelakon dari setiap adegan.
3. Jenis Drama Berdasarkan Naskah
- Drama Tradisional
Drama tradisonal merupakan salah satu drama yang dipertunjukkan tanpa memakai naskah (berimprovisasi). Teknisnya, pemain akan diberikan citra dongeng secara umum kemudian dipentaskan sesuai dengan kemampuan improvisasi lakonan masing-masing.
- Drama Modern
Drama modern ialah suatu drama yang dipertunjukkan dengan memakai naskah. Teknisnya, para pemain akan bermain sesuai dengan obrolan di naskah drama.
Meskipun begitu, para pemain juga sanggup melaksanakan improvisasi pada dikala pertunjukan tetapi sangat sedikit dan hanya pada kejadian-kejadian tertentu saja.
Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Drama : Pengertian, Tujuan, Jenis, Unsur, Struktur dan Ciri Terlengkap. Semoga bermanfaat dan bisa menambah ilmu pengetahuan bagi para pencari ilmu. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Drama : Pengertian, Tujuan, Jenis, Unsur, Struktur Dan Ciri Terlengkap"
Posting Komentar