✔ Macam - Macam Bentuk Panggung Pertunjukan
1. BENTUK SEGI EMPAT
Bentuk ini merupakan bentuk yang sederhana dari ruang teater. Perletakan panggung perunjukkan berada di salah satu sisi dan ruang penonton berada disisi yang lain. Kondisi ini mengakibatkan penonton yang berada di arena samping akan merasa kesulitan menikmati pertunjukkan kesenian, sebab arah hadapnya tidak lurus ke arah panggung perunjukkan sehingga mengurangi rasa nyaman.
Dapat pula panggung pertunjukkan berada di tengah2 ruang penonton. Kondisi ini sanggup menampung lebih banyak penonton, tetapi tetap mempunyai duduk perkara sama, yakni penonton yang berada di area samping akan merasa kesulitan menikmati pertunjukkan kesenian.
Bentuk ini sering dipakai sebagai ruang seminar, workshop, rapat, dan sebagainya.
2. BENTUK KIPAS ( MELINGKAR )
Bentuk kipas menjadikan ruang penonton melingkari panggung pertunjukkan. Dengan kondisi ini, kemampuan visual penonton terhadap pertunjukkan kesenian yang berlangsung tidak terganggu dengan posisinya.
3. BENTUK TAPAK KUDA
Bentuk ruangan ini akan memantulkan gelombang bunyi secara memusat di sisi tengah ruangan, sebab permukaan dinding yang berbentuk cekung. Keadaan ini sanggup membuat bunyi menjadi lebih terang di cuilan tengah ruangan, tetapi dibagian lain akan kurang. Jika berlebihan, bunyi yang terdengar di titik fokus pantulan akan terlalu keras.
4. BENTUK TAK BERATURAN
Bentuk ini tercipta sebab untuk memenuhi aspek kenyamanan visual, pencahayaan, dan akustik. Dinding ruangan dibentuk tak beraturan semoga sanggup menyerap bunyi ataupun memantulkan gelombang bunyi yang diperlukan dengan baik.
5. AUDITORIUM 360O.
Panggung pertunjukkan berada ditengah, dengan auditorium terletak mengelilingi panggung pertunjukkan. Dengan begitu, kemampuan arah hadap pementas, maka ia akan menghadap ke arah penonton. Jalur sirkulasi pementasan melewati auditorium.
Bentuk ini sering dipakai dalam pertunjukkan konser musik ( terutama grup band ) dan pertunjukkan teatrikal. Tidak sesuai untuk pertunjukkan sulap.
6. AUDITORIUM TRANSVERSE STAGE.
Bentuk ini sangat sederhana dengan meletakkan pangung pertunjukkan dan daerah duduk penonton saling berhadapan. Bentuk ini tidak cocok untuk jumlah penonton yang banyak, sebab tingkat visual penonton terhadap pangung yang kurang sempurna.
7. AUDITORIUM 210o – 220o.
Panggung berada di sebuah titik dengan daerah duduk penonton berada mengelilinginya, tetapi tidak penuh satu lingkaran. Arah pandang visual penonton lurus kedepan, tidak perlu menengok terlalu banyak untuk sanggup menikmati pertunjukkan.
Bentuk ini cocok untuk dipakai dalam pementasan seni teater, drama, konser musik, tari, sendratari, dan acara lain yang sejenis.
8. AUDITORIUM PENGGELINDINGAN 180
Auditorium penggelindingan ini telah dipakai sebagai daerah pementasan teater semenjak zaman Yunani Kuno. Memiliki sifat hampir sama dengan auditorium 210 – 220, tetapi mempunyai kapasitas penonton lebih kecil.
Bentuk ini sering dipakai sebagai daerah pertunjukkan konser musik.
9. AUDITORIUM PENGGELINGINGAN 90.
Karakteristik dan sifat bentuk ini hampir sama dengan bentuk auditorium penggelindingan 210 – 220. Hanya sudut di panggung pertunjukkan lebih kecil dan lebar daerah penonton yang juga lebih kecil. Kondisi ini menjadikan arah pandang penonton menghadap ke panggung, sehingga lebih cocok untuk ruang pertunjukkan. Bentuk ini lebih dikenal dengan sebutan bentuk kipas.
10. AUDITORIUM TANPA SUDUT PENGGELINDINGAN.
Panggung pertunjukkan berada di salah satu sisi ruangan dan daerah duduk penonton berada di sisi yang lain. Keduanya saling berhadapan. Bentuk ini sering dipakai sebagai ruang rapat, seminar, workshop, dan acara lain yang sejenis.
11. AUDITORIUM SPACE STAGE.
Dengan bentuk elips, gelombang bunyi akan memantul ke arah seluruh ruangan. Jika dihitung dengan benar, gelombang bunyi akan terpantul dan menyebar ke seluruh area auditorium.
12. PANGGUNG TERBUKA
Ruang utama berada dan ruang penonton terletak saling berhadapan. Terkadang ruang utama juga dikelilingi ruang penonton.
13. RUANG ARENA
Berupa teater melingkar yang dikembangkan dari bentuk amphitheatre klasik berupa bentuk radial dan dikembalikan pada bentuk lingkar. Ruang penonton berada di sekeliling ruang utama.
14. PROSCENIUM
Panggung proscenium bisa juga disebut sebagai panggung bingkai sebab penonton menyaksikan agresi bintang film dalam lakon melalui sebuah bingkai atau lengkung proscenium (proscenium arch). Bingkai yang dipasangi layar atau gorden inilah yang memisahkan wilayah akting pemain dengan penonton yang menyaksikan pertunjukan dari satu arah. Dengan pemisahan ini maka pergantian tata panggung sanggup dilakukan tanpa sepengetahuan penonton. Panggung proscenium sudah usang dipakai dalam dunia teater. Jarak yang sengaja diciptakan untuk memisahkan pemain dan penonton ini sanggup dipakai untuk menyajikan kisah ibarat apa adanya. Aktor sanggup bermain dengan leluasa seperti tidak ada penonton yang hadir melihatnya. Pemisahan ini sanggup membantu efek artistik yang dinginkan terutama dalam gaya realisme yang menghendaki lakon seperti benar-benar terjadi
dalam kehidupan nyata.
Tata panggung pun sangat diuntungkan dengan adanya jarak dan pandangan satu arah
dari penonton. Hampir semua sekolah teater mempunyai jenis panggung proscenium.
Jarak antara penonton dan panggung ialah jarak yang sanggup dimanfaatkan untuk
menciptakan citra kreatif pemangungan. Pesona inilah yang membuat penggunaan
panggung proscenium bertahan hingga sekarang.
0 Response to "✔ Macam - Macam Bentuk Panggung Pertunjukan"
Posting Komentar