-->

iklan banner

✔ Makalah Meramalkan Pendapatan

BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Peramalan sangatlah penting bagi perusahaan, alasannya ialah peramalan sanggup membantu meyakinkan efektivitas dari penggunaana sumber daya. Peramalan sanggup memperlihatkan santunan yang sangat penting dalam mengidentifikasi tren pada penjualan dan penghasilan dari sebuah perusahaan. Ada sejumlah teknik peramalan atau model yang memungkinkan untuk membantu administrasi perusahaan, namun pilihan akan teknik peramalan yang dipilih, memerlukan sejumlah pertimbangan-pertimbangan. Jika administrasi perusahaan yakni bahwa masa depan perusahaan sanggup diprediksi atau setidaknya tidak akan jauh dari prediksi yang dibentuk memakai peramalan, maka peramalan secara statistik menjadi alat yang sangat membantu.
Investasi modal dipakai untuk menjelaskan rencana manajer untuk mengeluarkan dana dalam jumlah besar untuk membiayai proyek-proyek yang memilliki implikasi jangka panjang. Investasi tidak hanya meliputi penanaman dana, tetapi pembelian barang dagangan dan peralatan merupakan investasi.
Kestabilan ekonomi yang mensugesti kinerja dari sebuah perusahaan sanggup menyebabkan kesalahan analisis deret waktu yang dilakukan oleh para analis perusahaan atau para pengambil keputusan di sebuah perusahaan, hasilnya bahwa hasil analisis, maupun peramalan untuk investasi menjadi tidak akurat, alasannya ialah yang dianalisis ialah data deret waktu yang tidak menggambarkan kinerja perusahaan sebenarnya.
BAB II PEMBAHASAN
A.Analis
Analis membangun hubungan dengan dengan administrasi korporasi, dan memakai input dari mereka bersama dengan laporan-laporan yang dibutuhkan sebagai sumber isu utama. Produk dari kegiatan ini ialah laporan tertulis yang merekomendasikan pembelian, penjualan, atau memegang beraneka macam saham.
Analis keuangan sanggup dibagi kedalam dua kelompok: analis “sisi pembelian” dan “sisi penjualan”. Analis sisi pembelian dipekerjakan oleh perusahaan yang bukan merupakan perusahaan pialang, biasanya merupakan perusahaan pengelolaan uang terkemuka yang melaksanakan pembelian sekuritas, ibarat Sanford Bernstein atau Fidelity Investment, alasannya ialah itu artinya ialah sisi pembelian. Analis tersebut memperlihatkan rekomendasi mereka kepada manajer portofolio dalam organisasi mereka.
Analis sisi penjualan, juga populer dengan analis wall street, bekerja untuk perusahaan pialang ibarat Merril Lynch. Rekomendasi analis sisi penjualan diberikan kepada konsumen perusahaan pialang, dimana setiap analis diberikan kiprah yang khusus. Di sisi lain, perusahaan pialang regional dan kecil kemungkinan mempekerjakan hanya tiga dan empat analis, biasanya analis tersebut melaksanakan kiprah menyeluruh.
B.Dimana Peramalan Pendapatan Dilaporkan
Pada kebanyakan tingkat dasar, administrasi perusahaan secara teratur mengeluarkan peramalan-peramalan pendapatan. Inikah yang disebut peramalan administrasi dan biasanya disediakan oleh petugas hubungan investor perusahaan. Peramalan tersebut sanggup ditemukan pada kolom bisnis di surat kabar tempat dan surat kabar keuangan nasional. Pada tingkat yang lain, analis sisi penjualan secara teratur mengeluarkan laporan perusahaan yang meliputi peramalan untuk pendapatan dan dividen tahun berjalan dan untuk satu atau dua tahun mendatang.
C.Peramalan Pendapatan Oleh Analis
Saat analis melaksanakan peramalan, biasanya mereka memakai beberapa jenis model kuantitatif untuk membantu mereka. Beberapa model statistika ekstrapolatif populer yang biasa dipakai dan yang sering dibandingkan dengan peramalan actual analis.
1.Model Statistika Ekstrapolatif
Model ekstrapolatif yang biasa dipakai ialah model tren linear sederhana, model ekponensial sederhana, dan model autoregresi sederhana. Model ekstrapolatif merupakan suatu formula pada data historis dan memproyeksikan hasil-hasil untuk periode mendatang. Dengan menentukan suatu model yang terbaik sesuai data, analis kemudian akan memakai pola pendapatan masa kemudian untuk memprediksi pola pendapatan masa depan.
Model tren linear sederhana menilai bahwa pendapatan mempunyai tingkat dasar dan mengalami pertumbuhan pada jumlah tetap setiap periode. Secara matematis model ini disajikan sebagai berikut:
EPSt = a + b waktu
Tingkat dasar pendapatan dalam model ini ialah a, dan jumlah tetap dimana pendapatan mengalami pertumbuhan setiap tahun ialah b. dalam model ini, b akan dinyatakan dalam dolar per periode.
Dalam model eksponesial sederhana diasumsikan bahwa pendapatan mengalami pertumbuhan pada tingkat yang konstan setiap periode. Secara matematis model ini biasanya dinyatakan dalam format logaritma sebagai berikut:
In (EPSt) = a + b waktu
Dalam model ini, In ialah logaritma dan b ialah estimasi persentase tingkat pertumbuhan per periode. Model autoregresi sederhana dinyatakan sebagai berikut:
EPSt = a + c EPSi-1
Kasus yang khusus dimana c sama dengan 1 mengimplikasikan bahwa tidak ada isu pendapatan masa lalu, termasuk waktu t, yang sanggup dipakai untuk memprediksi pendapatan pada ketika t + 1, alasannya ialah itu pendapatan mengikuti random walk.
2.Peramalan Analis vs Model Statistik
Brown, Hagerman, Griffin, dan Zmijewski melihat determinan-determinan keunggulan analis relatif terhadap model seri waktu univariate. Penelitian mereka menyarankan agar keunggulan analis dihubungkan paling tidak dengan dua faktor. Pertama, analis sanggup memakai isu yang sudah ada dengan lebih baik relatif terhadap model seri waktu univariate sederhana (keunggulan yang bersifat sementara). Kedua, analis sanggup memakai isu yang terjadi sehabis tanggal pisah batas dari tanggal seri waktu tetapi sebelum tanggal peramalan analis (keunggulan waktu). Penelitian lain oleh Brown, Richardson, dan Schwager menemukan bahwa keunggulan analis keuangan berafiliasi secara positif dengan ukuran perusahaan, berarti bahwa semakin besar perusahaan, semakin besar keunggulan yang dimiliki analis atas model seri waktunya.
Konsensus peramalan ialah cara peramalan analis untuk suatu perusahaan. Penelitian terbaru menyarankan bahwa ada keuntungan dari menggabungkan peramalan seri waktu statistik dan peramalan analis. Penelitian lain memperlihatkan bahwa semakin kompleks model statistik yang meliputi variabel-variabel suplemen yang mensugesti pertumbuhan pendapatan (seperti indikator pinjaman ekonomi) sanggup menantang keunggulan analis dalam memprediksi pendapatan.
D.Kesalahan Analis Dalam Meramal Pendapatan
Elton, Gruber, dan Gultekin menemukan bahwa (1) kesalahan analis dalam meramalkan keuntungan per saham tahunan meurun secara monoton; (2) analis secara beralasan tepat dalam meramalkan tingkat keuntungan oer saham secara menyeluruh untuk seluruh perekonomian; (3) analis lebih baik dalam meramalkan keuntungan per saham pada tingkat industry daripada keuntungan per saham tingkat perusahaan; (4) analis mempunyai tendensi melaksanakan estimasi berlebih terhadap pertumbuhan keuntungan per saham perusahaan yang diyakini akan bekerja sebaik mungkin dan mencurigai pertumbuhan keuntungan per saham untuk perusahaan yang diyakini bekerja tidak baik, (5) analis mengalami kesulitan dalam meramalkan keuntungan per saham untuk beberapa perusahaan relatif terhadap yang lain (khususnya, kalau analis mengalami kesalahan besar untuk suatu perusahaan dalam satu tahun, mereka cenderung akan mengalami kesalahan yang lebih besar lagi untuk tahun mendatang, (6) penyimpangan pendapatan analis mengenai pertumbuhan keuntungan per saham suatu perusahaan cenderung menjadi yang terbesar selama empat bulan pertama tahun tersebut; dan (7) penyimpanan pendapat analis mengenai pertumbuhan keuntungan per saham suatu perusahaan berafiliasi positif dengan besarnya kesalahan peramalan pertumbuhan keuntungan per saham suatu perusahaan. alasannya ialah itu, semakin besar kesalahan peramalan pertumbuhan keuntungan per saham, semakin besar perbedaan peramalan diantara para analis.
Coggin dan Hunter menguji kesalahan-kesalahan yang dilakukan analis dalam melaksanakan peramalan keuntungan per saham dan pertumbuhan lima tahun keuntungan per saham. Penelitian mereka memakai data I/B/E/S dan data base ICARUS. Untuk peramalan satu tahun dan lima tahun mereka menemukan perbedaan yang relatif kecil diantara peramalan pendapatan para analis untuk suatu perusahaan tertentu. Mereka menyarankan setidaknya empat alasan untuk tingkat perbedaan yang rendah relatif diantara peramalan para analis individu.
Pertama, mungkin ada komunikasi penting antar analis dalam hubungannya dengan peramalan keuntungan per saham. Bahwa minimal ada komunikasi eksklusif dalam meramalkan keuntungan per saham diantara para analis. Bagaimanapun juga, analis membaca laporan-laporan industry yang sama dan jurnal-jurnal yang berisi peramalan jangka pendek dan jangka panjang aktvitas industri. Bentuk komunikasi tidak eksklusif ini sanggup menciptakan standar asumsi analis dan alasannya ialah itu mengurangi tingkat abnormalitas sikap seseorang dalam melaksanakan peramalan perusahaan.
Kedua bahwa analis sering berbincang dengan administrasi perusahaan mengenai pandangan terhadap perusahaan. ini ialah sumber lain dari “informasi umum” yang tersedia bagi analis yang sanggup mengurangi tingkat kesalahan perilaku. Alasan ketiga ialah banyak analis memakai model keuangan yang sama dalam melaksanakan peramalan. Keseragaman telatif teknik analis keuangan yang sanggup diterima secara umum sanggup membantu menurunnya kesalahan perilaku. Akhirnya, mereka menulis bahwa teladan mereka perihal perusahaan bagaimanapun juga dialihkan melalui perusahaan yang lebih besar dan lebih terkenal. Hal ini mungkin dimana analis cenderung berada dalam persetujuan yang baik dengan mempertimbangkan prospek perusahaan tersebut dimasa yang akan datang.
Tim Peneliti Amerika
Tim peneliti Amerika Institusional Investor meliputi analis “penjual” puncak atas yang dipilih dari manajer investasi “pembeli” melalui survey surat secara tahunan, kriteria pemilihan untuk daftar ini meliputi hal-hal ibarat peramalan yang tepat waktu dan akurat, kemampuan terhadap akses, dan menerangkan laporan penelitian. Penelitian Stickel menyatakan bahwa analis all America lebih tepat lebih teratur dalam melaksanakan peramalan pendapatan dibandingkan analis “penjual” lainnya. Stickel juga menemukan bahwa peramalan pendapatan analis all America mempunyai dampak yang lebih besar terhadap harga saham daripada yang dilakukan analis lain.
E.Peramalan Laba Per Saham (EPS) Analis dan Pengembalian Saham
Alasan utama dimana analis diminta untuk memperlihatkan analis fundamental dan melaksanakan peramalan keuntungan per saham ialah alasannya ialah ada hubungan antara peramalan EPS dan pengembalian saham. Lebih dalam, ini ialah pengajaran teori keuangan fundamental dimana asumsi pendapatan suatu perusahaan dihubungkan dengan pengembalian kepada pemegang saham dan hal ini memang terjadi.
Neidherhoffer dan Regan membenarkan bahwa harga saham sangat tergantung pada perubahan pendapatan dalam pengertian perubahan mutlak dan perubahan relatif dari estimasi analis. Penelitian selanjutnya memakai teladan data asumsi analis yang lebih luas untuk mendapat kembali pengertian mengenai hubungan ini. Penelitian ini menandakan bahwa asumsi pendapatan yang sedang berlangsung digabungkan dengan harga saham sedang berjalan. Lebih lanjut, mereka memperlihatkan bahwa revisi dalam peramalan konsensus (cara) untuk pendapatan tahun mendatang ialah prediksi pengembalian saham di masa mendatang.
Secara khusus, penelitian ini menyajikan lima inovasi penting. Pertama, setiap isu yang masuk dengan sendirinya didalam konsensus peramalan yang sedang berjalan direfleksikan lebih besar dalam harga saham berjalan. Karena itu, kecerdikan membeli saham semata-mata dengan dasar pertumbuhan konsensus yang besar umumnya tidak mendapat apa-apa. Kedua, pengembalian yang berlebih sanggup diterima untuk mereka yang sanggup memprediksi saham-saham tersebut dimana para analis akan mencurigai pendapatan dan bahkan kelebihan pengembalian yang lebih besar memungkinkan kalau seseorang sanggup memprediksi saham mana yang mengalami pendapatan positif terbesar yang mengestimasi revisi. Ungkapan pengembalian berlebih (atau pengembalian yang tidak normal) disini mengacu pada pengembalian yang melebihi kebutuhan dalam model penentuan aktiva model.
Ketiga, Cogin dan Hunter menemukan bahwa kesalahan consensus positif dihubungkan dengan pengembalian yang lebih tinggi untuk periode peramalan, sedangkan kesalahan konsensus negatif dihubungkan dengan pengembalian yang lebih rendah untuk periode peramalan. Kesalahan konsensus positif terjadi pada kasus dimana estimasi konnsensus (cara) lebih kecil dari pendapatan aktual, kesalahan konsensus negatif tejadi pada kasus dimana estimasi konsensus lebih besar dari pendapatan aktual. Kesalahan ini biasanya disebut earning surprise positif atau negatif alasannya ialah mereka berbeda dari peramalan analis dan alasannya ialah itu ‘mengejutkan’. Secara khusus, Coggin dan Hunter menemukan bahwa pada final tahun fiskal pasar telah memulai menyesuaikan pengembalian suatu saham dengan kenyataan bahwa pendapatan faktual tahun itu lebih kecil dari atau lebih besar dari perkiraan. Keempat, Cogin dan Hunter juga menemukan bahwa varians estimasi pertumbuhan lima tahun analis berkorelasi secara negatif dengan pengembalian untuk periode peramalan dari satu hingga lima tahun. Penemuan ini tidak mendukung penggunaan varians estimasi pertumbuhan lima tahun analis sebagai suatu pengukuran resiko investasi sistematis. Karena itu, teori keuangan menyatakan bahwa pengukuran resiko sistematis harus positif, bukan negatif dihubungkan dengan pengembalian.
Terakhir, penelitian telah memperlihatkan bahwa revisi dalam estimasi konsensus untuk pendapatan cenderung untuk mempunyai momentum yaitu kenaikan dalam peramalan konsesus dalam satu bulan biasanya diikuti dengan peningkatan lainnya di bulan mendatang. Pengembalian yang berlebih untuk saham ibarat itu telah diukur hingga final untuk periode memegang dari 2 hingga 12 bulan. Beberapa analis telah memperdebatkan bahwa inovasi ini tidak konsisten dengan keberadaan pasar yang efisien. Pasar modal tidak sanggup “secara instant” bereaksi terhadap perubahan dalam peramalan consensus, dan ini memungkinkan pengembalian berlebih pada suatu seni administrasi yang mengambil keuntungan dari kenyataan tersebut.
F.Peramalan Pengembalian Analis
Kunci tanggung jawab analis investasi ialah meramalkan pengembalian saham. Dalam banyak kasus, analis melaksanakan peramalan pengembalian tingkat perusahaan secara langsung. Tetapi dalam beberapa kasus analis menyediakan input (contohnya peramalan pendapatan, deviden, dan tingkat pertumbuhan) hingga model penilaian (seperti model diskonto deviden) yang hasilnya meramalkan pengembalian. Ada juga kasus dimana analis memusatkan proses memperoleh pengembalian yang diharapkan. Peramalan ini biasanya dalam bentuk rekomendasi beli, pegang, dan jual. Manajer portofolio kemudian memakai rekomendasi ini dalam hubungannya dengan aspek kualitatif dan nonkualitatif lainnya dalam mengevaluasi suatu perusahaan, untuk membentuk portofolio saham bagi klien.
1. Proses Penilaian
Chuggh dan Meandor menguji proses dimana analis keuangan mengevaluasi saham biasa. Mereka menemukan bahwa para analis secara konsisten menekankan waktu jangka panjang daripada jangka pendek. Variabel kunci untuk jangka panjang ialah perubahan EPS yang diarapkan, pengembalian ekuitas yang diperlukan (ROE), dan pandangan industri. Variabel kunci untuk jangka pendek ialah pandangan industri, perubahan EPS diharapkan, dan kondisi ekonomi secara umum. Faktor penting lainnya ialah kualitas dan kedalaman manajemen, dominasi pasar, dan dapat dipercaya seni administrasi (kemampuan untuk mencapai target yang ditetapkan). Sesuai dengan survey mereka pertumbuhan pendapatan yang diperlukan dan ROE muncul menjadi aspek yang sangat penting dalam proses penilaian. Sumber utama isu bagi analis ialah presentasi oleh administrasi puncak, laporan tahunan, dan laporan Form 10-K.
2. Kualitas Peramalam Pengembalian
Sejumlah penelitian lain telah menguji nilai peramalan analis terhadap pengembalian saham. Sebagian besar dari penelitian juga memfokuskan pada peramalan analis “sisi penjualan”. Meskipun ada beberapa yang tidak oke dalam hal ini, inovasi umum menyebabkan ada nilai hemat isu dalam rekomendasi beli/jual dari analis. Secara khusus, penelitian baru-baru ini oleh analis Amerika Serikat, Kanada, dan Inggris memperlihatkan bahwa kelebihan pengembalian terseda bagi investor-investor yang mengikuti rekomendasi analis yang dipublikasikan yang dikeluarkan oleh kantor pialang.
Dalam bahasa sehari-hari yang kini digunakan, penelitian ini memperlihatkan bahwa rekomendasi saham analis mempunyai “IC positif”. Koefisien isu (information coefficient, IC) ialah pengertian dalam investasi yang mendefenisikan sebagai hubungan antara pengembalian saham yang diprediksi dan yang actual. IC 1,0 mengindikasikan hubungan linear tepat antara pengembalian actual dan yang diprediksikan, dan IC 0,0 mengidnikasikan tidak adanya hubungan linear. Beberapa peneliti berdebat bahwa para analis ialah “worth teir keep” kalau dan hanya kalau hal ini sanggup memperlihatkan bahwa mereka sanggup meramalkan pendapatan dan penghasilan. Bukti hingga ketika ini mendukung hipotesis bahwa mereka sanggup (1) memperlihatkan model statistik sederhana dalam meramalkan penghasilan dan (2) menyediakan isu bernilai ekonomi dalam meramalkan pengembalian.
G.Mengevaluasi Kinerja Tugas Para Analis
Elemen yang paling umum dalam sistem tingkatan analis ialah keakuratan peramalan permalan kinerja saham, keakuratan mengestimasi isu (misalnya pendapatan, deviden, dan tingkat pertumbuhan) dan kemampuan untuk mengkomunikasikan isu investasi kepada manajer portofolio. Kemudian akan terlihat bahwa kemampuan meramal pengembalian saham ialah elemen kunci (jika bukan merupakan kunci) dari pembagian kiprah analis). Cogin dan Hunter memperlihatkan bahwa semua perbedaan yang dalam analis IC dianggap berasal dari kesalahan pengambilan sampel. Karena itu, dalam data mereka, tidak ada perbedaan individual yang nyata dalam kemampuan analis meramalkan pengembalian. Dimson dan Marsh mengikuti analis Coggin dan Hunter dengan teladan pialang dan analis inggris dan mendapat hasil fundamental yang sama.
Elton, Gruber dan Grossman tidak menemukan bukti dalam perusahaan pialang Amerika Serikat yang sedang konsisten yang lebih baik dibanding yang lainnya dalam merekomendasikan saham untuk periode yang diteliti.
Telah ditulis sebelumnya bahwa penelitian menyarankan perbedaan minimal dalam kemampuan para analis meramalkan pengembalian. Sekarang ada bukti yang menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan para analis dalam meramalkan pengembalian. Karena itu, bukti yang digabungkan menyarankan bahwa sketsa tingkatan menurut honor dan bonus individual para analis sesuai perbedaan kemampuan untuk meramalkan pendapatan dan pengembalian berjumlah sama dengan memegang lotre untuk penghargaan tersebut.
Sangat penting untuk menekankan bahwa yang ada tidak menyatakan para analis tidak sanggup meramalkan pengembalian. Sesungguhnya, terdapat bukti yang sebelumnya disebut bahwa mereka sanggup melakukannya. Hasil analis IC bukan nol, tetapi sekitar 0.10, artinya cukup besar untuk mendapat nilai prediksi. Pada pokoknya disini ialah bahwa data yang ada menyatakan tidak ada perbedaan kemampuan dalam meramalkan pengembalian diantara para analis.
Hal ini terlihat membingungkan, dari satu sisi, bahwa analis sebagai satu kelompok mempunyai isu investasi (IC sama dengan 0,10) dan untuk menyebutkan, dari sisi yang lain, bahwa tidak ada perbedaan yang muncul diantara para analis dalam memprediksi pendapatan dan pengembalian. Bagaimanapun, penelitian yang ada sangat menyarankan agar para analis sebagai satu kelompok mempunyai kegunaan dalam memprediksi pendapatan dan pengembalian, tetapi mereka tidak cukup dibedakan secara individu untuk melaksanakan pembedaan diantara mereka dalam dimensi ini.
Dalam perjuangan untuk menyebarluaskan inovasi ini, perusahaan perwalian wilayah mendesain sistem penilaian analis yang menciptakan tingkatan para analis sebagai suatu kelompok dalam dimensi prediksi pengembalian. Pada perusahaan ini, para analis memperlihatkan estimasi pendapatan, dividen, dan tingkat pertumbuhan teraap model tiga fase diskonto dividen, yang kemudian menghitung pengembalian yang diperlukan untuk daftar rujukan saham. IC diukur untuk keseluruhan daftar rujukan saham yang diikuti oleh kelompok analis. Jika IC positif secara signifikan, para analis dibentuk tingkatan yang sesuai dalam dimensi tersebut. Kriteria khusus lainnya kemudian dibentuk tingkatan sesuai daftar analis dan analis ibarat kemampuan untuk mengkomunikasikan isu investasi dan menganalisis dalam bentuk lisan dan tertulis.
Pembicaraan sebelumnya mengindikasikan bahwa input dari para analis penting bagi proses pengambilan keputusan investasi. Jika digabungkan tolong-menolong semua investasi kelompok dan individual dalam suatu negara, didapatkan apa yang disebut pasar modal. Para analis ialah penerima kunci dalam pasar ini.
H. Para Analis dan Pasar Modal
1. Analis Sebagai Pemroses Informasi
Para peneliti keuangan (dan para praktisi) bidang akuntansi dan semakin mengandalkan peramalan para analis sebagai penuntun “perkiraan pasar yang tidak diobservasi” untuk pendapatan di masa mendatang. Bukti empiris yang memperlihatkan bahwa para analis keuangan, secara umum, lebih unggul dari model seri waktu univariate dalam meramal pendapatan dan meningkatnya data peramalan analis yang sanggup tersedia mempertahankan kecenderungan ini. Sekarang sudah dikembangkan dengan baik bahwa isu yang berisi peramalan pendapatan dan pengembalian berafiliasi dengan teori dari praktik akuntansi dan keuangan.
Dalam pasar modal yang keseluruhannya sempurna, ramalan analis perihal pendapatan dan pengembalian tidak menjadi masalah. Setiap penerima pasar (analis dan investor) akan mendapat isu yang sama pada waktu yang sama, alasannya ialah itu, tidak satupun yang akan mendapat “keunggulan informasi” dibanding yang lainnya. Tetapi, ada bukti menyatakan bahwa para analis umumnya tidak dibedakan kemampuannya dalam memprediksi pendapatan dan pengembalian, dimana prediksi tersebut sanggup dipergunakan investor dalam pasar modal.
Kemampuan perubahan-perubahan dalam konsensus peramalan pendapatan analis untuk suatu perusahaan menghasilkan pengembalian yang berlebih dalam pasar modal. Beberapa penelitian telah menguji penetapan waktu dan kecepatan dimana isu ramalan analis disebarkan kepada investor-investor pasar modal. Ini ialah wilayah penelitian yang penting yang kemungkinan akan menghasilkan pemahaman mengenai bagaimana isu tersebut dijadikan pengembalian yang berlebih. Bukti juga memperlihatkan bahwa dukungan-dukungan hipotesis yang direkomendasikan oleh para analis pembelian/penjualan sanggup dipakai untuk mendapat pengembalian yang berlebih dalam pasar modal. Penelitian lain telah memperlihatkan bahwa model penilaian tertentu yang dibahas model diskonto deviden ialah alat yang bernilai hemat dalam memprediksi pengembalian saham.
2. Model Kuantitatif
Penggunaan metode kuantitatif dalam administrasi investasi melibatkan penggunaan model komputer, analis statistik, dan data yang menyajikan perusahaan umum. Metode kuantitatif memungkinkan para analis secara sistematis dan tidak emosional memproses jumlah isu dan data yang lebih besar daripada yang mungkin terjadi secara normal dan kalau tidak menggunakannya dan jumlah manajer model kuantitatif meningkat sepanjang waktu. Dalam kasus saham, hal ini secara umum berarti bahwa para analis keuangan menyajikan analisis sekuritas fundamental dan menciptakan rekomendasi kepada manajer portofolio mengenai saham mana yang akan dijual dan yang akan dibeli. Komponen subyektif relatif besar diaplikasikan ke keputusan investasi akhir. Tidak diragukan proses ini telah berhasil untuk beberapa perusahaan administrasi investasi.
Survey yang dilaporkan pada 10 November 1986 jumlah minoritas manajer kuantitatif senantiasa menjalani mulai dari penggunaan para analis dalam menyediakan input ke dalam model kuantitatif hingga tidak memakai analis sama sekali, mengandalkan komputer dan intelijen artifisial untuk memproses isu dan menentukan saham yang diperdagangkan.
Kenyataan yang ada ialah bahwa para analis memperlihatkan jasa pemrosesan isu yang bernilai kepada kebanyakan investor pasar modal yang aktif.
BAB III P E N U T U P
Kesimpulan
Para analis memainkan peranan aktif dalam proses investasi ekuitas. Penemuan penting ialah bahwa para analis melaksanakan kiprah yang lebih baik daripada model ekstrapolatif sederhana. Harga saham berafiliasi besar lengan berkuasa dengan peramalan pendapatan para analis tidak begitu besar dengan peramalan yang sedang dilakukan, tetapi terhadap perubahan-perubahan dalam peramalan yang sedang dilakukan.
Penemuan umum dari kiprah para analis dalam proses penilaian ekuitas ialah ada isu yang mempunyai kegunaan dalam peramalan pengembalian saham yang dilakukan para analis. Dengan melihat pengevaluasian kinerja kiprah para aalis, meskipun ada isu yang mempunyai kegunaan dalam ramalan para analis, tidak ada perbedaan penting dalam kemampuan individual para analis untuk meramalkan pendapatan dan pengembalian tingkat perusahaan. pengecualian yang memungkinkan untuk inovasi ini ialah kemampuan meramalkan pendapatan dari tim all-America Institutional Investor. Akhirnya para analis memainkan kiprah penting sebagai pemroses isu untuk pasar modal dan sebagai elemen kunci dalam proses investasi pasar modal aktif.
DAFTAR PUSTAKA
____________. Manajemen Portofolio dan Analisis Saham Biasa

Sumber http://adnantandzil.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Makalah Meramalkan Pendapatan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel