-->

iklan banner

Pengertian Dan Perbedaan Efisiensi Dan Efektivitas

Pengertian dan Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas - Efektivitas yaitu pencapaian tujuan secara sempurna atau menentukan tujuan-tujuan yang sempurna dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektifitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai pola bila sebuah kiprah sanggup tamat dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut yaitu benar atau efektif. 

Sedangkan efisiensi yaitu penggunaan sumber daya secara minimum guna pencapaian hasil yang optimum. Efisiensi menganggap bahwa tujuan-tujuan yang benar telah ditentukan dan berusaha untuk mencari cara-cara yang paling baik untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Efisiensi hanya sanggup dievaluasi dengan penilaian-penilaian relatif, membandingkan antara masukan dan keluaran yang diterima. Sebagai pola untuk menuntaskan sebuah tugas, cara A membutuhkan waktu 1 jam sedang cara B membutuhkan waktu 2 jam, maka cara A lebih efisien dari cara B. Dengan kata lain kiprah tersebut sanggup tamat memakai cara dengan benar atau efisiensi. 


Pengertian dan Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas Pengertian dan Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas
Pengertian dan Perbedaan Efisiensi dan Efektivitas

Efektifitas yaitu melaksanakan kiprah yang benar sedangkan efisiensi yaitu melaksanakan kiprah dengan benar. Penyelesaian yang efektif belum tentu efisien begitu juga sebaliknya. Yang efektif bisa saja membutuhkan sumber daya yang sangat besar sedangkan yang efisien barangkali memakan waktu yang lama. Sehingga sebisa mungkin efektivitas dan efisiensi bisa mencapai tingkat optimum untuk kedua-duanya. 


Kumpulan Teori Efektivitas 
Efektivitas merupakan salah satu pencapaian yang ingin diraih oleh sebuah organisasi. Untuk memperoleh teori efektivitas peneliti sanggup memakai konsep-konsep dalam teori administrasi dan organisasi khususnya yang berkaitan dengan teori efektivitas.  Efektivitas tidak sanggup disamakan dengan efisiensi. Karena keduanya mempunyai arti yang berbeda, walaupun dalam banyak sekali penggunaan kata efisiensi lekat dengan kata efektivitas. Efisiensi mengandung pengertian perbandingan antara biaya dan hasil, sedangkan efektivitas secara pribadi dihubungkan dengan pencapaian tujuan.

Atmosoeprapto (2002:139) menyatakan Efektivitas yaitu melaksanakan hal yang benar, sedangkan efisiensi yaitu melaksanakan hal secara benar, atau efektivitas yaitu sejauh mana kita mencapai sasaran dan efisiensi yaitu bagaimana kita mencampur segala sumber daya secara cermat.

Efektivitas mempunyai tiga tingkatan sebagaimana yang didasarkan oleh David J. Lawless dalam Gibson, Ivancevich dan Donnely (1997:25-26) antara lain :
1.Efektivitas Individu 
Efektivitas Individu didasarkan pada pandangan dari segi individu yang menekankan pada hasil karya karyawan atau anggota dari organisasi;
2.Efektivitas kelompok
Adanya pandangan bahwa pada kenyataannya individu saling bekerja sama dalam kelompok. Makara efektivitas kelompok merupakan Jumlah bantuan dari semua anggota kelompoknya;
3.Efektivitas Organisasi
Efektivitas organisasi terdiri dari efektivitas individu dan kelompok. Melalui efek sinergitas, organisasi bisa mendapat hasil karya yang lebih tinggi tingkatannya daripada jumlah hasil karya tiap-tiap bagiannya.


Efektivitas dalam kegiatan organisasi sanggup dirumuskan sebagai tingkat perwujudan sasaran yang memperlihatkan sejauh mana sasaran telah dicapai. Sumaryadi (2005:105) beropini dalam bukunya ”Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah” bahwa:
Organisasi sanggup dikatakan efektif bila organisasi tersebut sanggup sepenuhnya mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Efektivitas umumnya dipandang sebagai tingkat pencapaian tujuan operatif dan operasional. Dengan demikian intinya efektivitas yaitu tingkat pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang ditetapkan. Efektivitas yaitu seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana seseorang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini sanggup diartikan, apabila sesuatu pekerjaan sanggup dilakukan dengan baik sesuai dengan yang direncanakan, sanggup dikatakan efektif tanpa memperhatikan waktu, tenaga dan yang lain.

Sementara itu, Sharma dalam Tangkilisan (2005:64) memperlihatkan kriteria atau ukuran efektivitas organisasi yang menyangkut faktor internal organisasi dan faktor eksternal organisasi antara lain: 
1.Produktivitas organisasi atau output;
2.Efektivitas organisasi dalam bentuk keberhasilannya beradaptasi dengan perubahan-perubahan di dalam dan di luar organisasi;
3.Tidak adanya ketegangan di dalam organisasi atau hambatan-hambatan konflik diantara bagian-bagian organisasi.

sedangkan Steers dalam Tangkilisan (2005:64) mengemukakan lima kriteria dalam pengukuran efektivitas organisasi yaitu:
1.Produktivitas;
2.Kemampuan penyesuaian atau fleksibilitas;
3.Kepuasan kerja;
4.Kemampuan berlaba;
5.Pencarian sumber daya.

Gibson dalam Tangkilisan (2005:65) menyampaikan hal yang berbeda bahwa efektivitas organisasi sanggup pula diukur melalui :
1.Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
2.Kejelasan taktik pencapaian tujuan 
3.Proses analisis dan perumusan akal yang mantap
4.Perencanaan yang matang
5.Penyusunan aktivitas yang tepat
6.Tersedianya sarana dan prasarana
7.Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik

Adapun Emerson dalam Handayaningrat (1996:16) menyampaikan bahwa “Efektivitas yaitu pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan”. Makara apabila tujuan tersebut telah dicapai, gres sanggup dikatakan efektif. Masih dalam buku yang sama, Hal ini dipertegas kembali dengan pendapat Hasibuan dalam Handayaningrat (1996:16) bahwa “efektivitas yaitu tercapainya suatu sasaran eksplisit dan implisit”. Hal senada juga dikemukakan oleh Miller dalam Handayaningrat (1996:16) “Effectiveness be define as the degree to which a social system achieve its goals. Effectiveness must be distinguished from efficiency. Efficiency is mainly concerned with goal attainments”, yang artinya efektivitas dimaksudkan sebagai tingkat seberapa jauh suatu sistem-sistem sosial mencapai tujuannya. 

Selain pencapaian tujuan, Winardi (1992:84) menjelaskan “Efektivitas yaitu hasil yang dicapai seorang pekerja dibandingkan dengan hasil produksi lain dalam jangka waktu tertentu”. Apabila peneliti analisa kutipan ini, maka efektivitas yaitu hasil yang diperoleh seorang pekerja dan dibandingkan dengan waktu yang dipergunakan untuk menghasilkan barang/jasa tersebut. 
Efektivitas berkaitan dengan pencapaian unjuk kerja yang maksimal dalam arti pencapaian sasaran yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas dan waktu. Makara efektivitas ini lebih berorientasi kepada keluaran. Sedangkan duduk masalah penggunaan masukan kurang menjadi perhatian utama. Hall dalam Tangkilisan (2005:67) mengartikan bahwa dengan tingkat sejauh mana suatu organisasi merealisasikan tujuannya, semua konsep tersebut hanya memperlihatkan pada pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan bagaimana cara mencapainya tidak dibahas. Yang membahas bagaimana mencapai tingkat efektivitas yaitu Argris dalam Tangkilisan (2005:68) yang mengatakan”Organizational effectiveness then is balanced organization optimal emphasis upon achieving object solving competence and human energy utilization” atau dengan kata lain efektivitas organisasi yaitu keseimbangan atau pendekatan secara optimal pada pencapaian tujuan, kemampuan dan pemanfaatan tenaga manusia.

Amirullah dan Ribdyah Hanafi (2002) efektivitas memperlihatkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. 

Menurut Gibson, Donnely dan Ivancevich konsep efektivitas terdiri dari dua pendekatan yaitu pendekatan Tujuan dan pendekatan sistem (1997:27-29). Dua pendekatan tersebut antara lain :
Pendekatan tujuan untuk menentukan dan mengevaluasi efektivitas didasarkan pada gagasan bahwa organisasi diciptakan sebagai alat untuk mencapai tujuan. Sedangkan dalam teori sistem, organisasi dipandang sebagai suatu unsur dari sejumlah unsur yang saling berafiliasi dan saling tergantung satu sama lain. Arus masukan (input) dan keluaran (output) merupakan titik tolak dalam uraian organisasi. Dengan kata lain yang lebih sederhana, organisasi mengambil sumber (input) dari sistem yang lebih luas (lingkungan), memproses sumber ini dan mengembalikannya dalam bentuk yang sudah dirubah (output).

Gibson, Donnely dan Ivancevich memperlihatkan batasan dalam kriteria efektivitas organisasi melalui pendekatan teori sistem (1997:31-32) antara lain :
1.Produksi
Produksi merupakan Kemampuan organisasi untuk memproduksi jumlah dan mutu output yang sesuai dengan usul lingkungan.
2.Efisiensi
Konsep efisiensi didefenisikan sebagai angka perbandingan (rasio) antara output dan input. Ukuran efisiensi harus dinyatakan dalam perbandingan antara keuntungan dan biaya atau dengan waktu atau dengan output.
3.Kepuasan
Kepuasan memperlihatkan hingga sejauh mana organisasi memenuhi kebutuhan para karyawan dan pengguna .
4.Adaptasi
Kemampuan penyesuaian yaitu hingga seberapa jauh organisasi sanggup menanggapi perubahan ekstern dan intern.
5.Perkembangan
Organisasi harus mengivestasi dalam organisasi itu sendiri untuk memperluas kemampuannya untuk hidup terus dalam jangka panjang.
6.Hidup Terus
Organisasi harus sanggup hidup terus dalam jangka waktu yang panjang.


Berdasarkan beberapa teori yang dikemukakan oleh para pakar di atas, peneliti memakai teori Emerson dalam Handayaningrat (1996:16) bahwa “Efektivitas yaitu pengukuran dalam arti tercapainya sasaran atau tujuan yang telah ditentukan”. Makara apabila tujuan tersebut telah dicapai, gres sanggup dikatakan efektif. 


Sumber http://ilmumanajemenakuntansi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Dan Perbedaan Efisiensi Dan Efektivitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel