-->

iklan banner

Pengertian, Fungsi Dan Jenis-Jenis Sistem Perekonomian

Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenis Sistem Perekonomian - Pada awalnya, hanya ada satu sistem ekonomi, yaitu sistem ekonomi tradisional. Namun, seiring berkembangnya zaman, terjadilah perubahan. Secara ekstrem, sistem ekonomi kemudian dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Namun, tidak ada satu negara pun yang menganut kedua sistem ekonomi tersebut secara murni. Sehingga, muncullah sistem ekonomi campuran. 
Pada dasarnya, semua prinsip ekonomi sama, yaitu mempunyai suatu tujuan perekonomian tercapainya kemakmuran dan kesejahteraan bagi suatu rakyat. Hanya saja, dalam menetapkan suatu sistem ekonomi suatu negara, harus didasarkan pada ideologi (pandangan hidup) negara tersebut, semoga sesuai penerapannya. 
 sistem ekonomi kemudian dikelompokkan menjadi dua Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenis Sistem Perekonomian
Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenis Sistem Perekonomian

A. Pengertian Sistem Ekonomi
Dalam menjalani kehidupan, insan tidak pernah lepas dari persoalan-persoalan ekonomi, lantaran sumber daya yang terbatas dan kebutuhan yang tidak terhingga. Hal ini yang menjadikan insan harus menentukan di anatara aneka macam alternatif, cara untuk mendayagunakan sumber-sumber produktif yang terbatas tersebut.

Setidaknya ada tiga pilihan yang harus dibuat:
  1. pilihan atas abarang apa yang harus diproduksi dan berapa jumlahnya;
  2. pilihan atas cara memproduksi barang dan jasa, dan;
  3. pilihan atas aneka macam alternative cara mendistribusikan barang dan jasa yang diproduksi kepada seluruh anggota masyarakat.

Berdasarkan uraian permasalahan di atas, maka diharapkan suatu penyelesaian sistematis. Penyelesaian yang sistematis terhadap permasalahan tersebut sanggup dilakukan dengan memakai sistem ekonomi. Sistem ekonomi ialah cara suatu negara dalam mengatur kehidupan ekonomi, untuk menjawab pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa.

Faktor yang sangat menentukan terhadap pemilihan sistem ekonomi ialah ideologi (pandangan hidup) masing-masing negara, potendi sumber daya yang dimiliki, dan riwayat sejarah bangsa yang bersangkutan. Oleh alasannya ialah itu, tiap negara mempunyai sistem ekonomi dengan ciri khas masing-masing.

Baca Juga

B. Fungsi Sistem Ekonomi

Fungsi sistem ekonomi, antara lain:
  1. memberikan perangsang untuk melaksanakan produksi;
  2. menyediakan cara atau metode untuk mengorganisasikan acara perekonomian, dan;
  3. menciptakan prosedur (cara kerja) tertentu semoga pembagian hasil produksi di antara masyarakat sanggup terealisasi dengan baik.
C. Jenis-jenis Sistem Ekonomi
Secara ekstrem, sistem ekonomi dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Namun, tidak ada satu negara pun yang menganut kedua sistem ekonomi tersebut secara murni. Dalam kenyataan yang ada hanyalah kecenderungan ke arah kedua sistem ekonomi tersebut.

1. Sistem Ekonomi Tradisional
Masyarakat yang memakai sistem ekonomi tradisional ialah masyarakat sederhana, artinya yang belum mempunyai pembagian kerja dan menggantungkan hasil alam untuk memnuhi kebutuhan hidupnya, cara mendapat barang dengan “barter”, belum mengenal uang sebagai alat pembayaran, serta produksi dan distribusi terbentuk lantaran tradisi. Dalam sistem ekonomi ini, rumah tangga bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen, sehingga setiap rumah tangga hanya berusaha memenuhi kebutuhannya sendiri.

Ciri-ciri sistem ekonomi tradisional:
  • Belum mempunyai pembagian kerja dalam masyarakatnya.
  • Dalam pemenuhan kebutuhan, masih memakai pertukaran dengan sistem barter.
  • Proses produksi dan sistem distribusinya terbentuk lantaran kebiasaan (tradisi) yang berlaku di masyarakat.
  • Jenis produksi diseduaikan dengan kebutuhan setiap rumah tangga.
  • Hubungan masyarakatnya sangat bersifat kekeluargaan.
  • Alam merupakan sumber kehidupan dan sumber kemakmuran.
  • Mata pencaharian masyarakatnya masih bertumpu pada sektor agraris.
Berdasarkan ciri-ciri dan uraian di atas, sanggup kita rumuskan kelebihan dan kekurangan dari sistem ekonomi tradisional, sebagai berikut:

1. Kelebihan sistem ekonomi tradisional
  • Setiap masyarakat termotivasi untuk menjadi produsen.
  • Tidak terjadi persaingan usaha, lantaran semua acara dilakukan menurut kebiasaan.
  • Kegiatan yang dilakukan hanya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
  • Produksi ditujukan tidak untuk mencari keuntungan.
  • Dengan sifat kekeluargaannya, masyarakat hidup dalam kebersamaan.
  • Dengan sistem pertukaran barter, masyarakat cenderung bertindak jujur.
2. Kelemahan sistem ekonomi tradisional
  • Tidak ada kerjasama antar individu.
  • Sulit mempertemukan kedua belah pihak yang saling membutuhkan.
  • Pola pikir masyarakat tidak berkembang, dikarenakan efek tradisi.
  • Tidak memperhitungkan efisiensi dan penggunaan sumber daya.
  • Kegiatan ekonomi dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup, tidak untuk meningkatkan kesejahteraan.
  • Hasil produksi terbatas, sehingga masyarakat tidak berusaha mencari keuntungan untuk kemakmuran.

REVIEW >>>
Sistem ekonomi tradisional sanggup dikatakan sudah tidak digunakan lagi, lantaran sistem ekonomi ini terdapat pada kehidupan masyarakat sederhana yang bergantung pada alam dalam pemenuhan kehidupannya. Selain itu, pada kala globalisasi menyerupai kini ini, sistem ekonomi tradisional sangat tidak efektif dan efisien untuk digunakan suatu negara.

2. Sistem Ekonomi Kapitalis
Sistem ekonomi kapitalis atau biasa disebut sistem ekonomi liberal dan ekonomi pasar bebasmerupakan sistem ekonomi yang lebih besar menawarkan kesempatan kepada swasta (masyarakat) dalam melaksanakan acara ekonomi. Sebaliknya, campur tangan pemerintah hanya sebagian kecil atau sedikit.

Sistem ekonomi liberal menawarkan kebebasan pada masing-masing individu dalam aneka macam aspek kehidupan berekonomi untuk memperoleh keuntungan yang setinggi-tingginya. Sistem ekonomi kapitalis dicetuskan oleh Adam Smith, yang menyatakan, “Kemakmuran masyarakat akan tercapai bila setiap individu makmur. Kemakmuran individu tercapai bila masing-masing individu diberi kebebasan untuk bertindak ddan berdagang (laissez fairer, laissez passer)”

Penganut sistem ekonomi ini antara lain, Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat, menyerupai Belgia, Irlandia, dan Perancis.

Berikut merupakan ciri-ciri sistem ekonomi kapitalis:
  1. Hak milik atas alat produksi berada di tanagn perseorangan, masyarakat, atau perusahaan.
  2. Adanya persaingan bebas antarpenguasaha untuk memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
  3. Terdapat pembagian kelas dalam masyarakat, yaitu kelas pekerja (buruh) dan pemilik modal.
  4. Modal memegang peranan penting.
  5. Dalam memecahkan masalah ekonomi didasarkan atas prinsip ekonomi pasar, kebebasan individu sebagai produsen maupun konsumen didasarkan pada prosedur pasar ( saling memengaruhi antara seruan dan penawaran).
  6. Campur tangan pemerintah diusahakan sedikit mungkin, yaitu hanya bergerak dalam bidang penyelenggaraan keadilan, pertahanan dan keamanan, serta penyediaan barang-barang yang tidak sanggup disediakan oleh swasta.
Berdasarkan ciri-ciri dan uraian di atas, sanggup kita rumuskan kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi pasar bebas, sebagai berikut:

1. Kelebihan sistem ekonomi pasar bebas
  • Tiap-tiap individu sebagai warga Negara diberi kebebasan menentukan pekerjaan yang ia sukai sesuai dengan bakatanya.
  • Adanya persaingan yang berpengaruh mengakibatkan setiap individu selalu berusaha untuk maju.
  • Kualitas barang lebih terjamin, lantaran untuk sanggup bersaing di pasaran setiap individu harus berusaha menghasilkan barang yang berkualitas baik.
  • Kualitas pelayanan lebih terjamin, lantaran merupakan factor yang sanagt penting dalam bersaing.
  • Produksi didasarkan atas kebutuhan masyarakat.
  • Inisiatif dan kreativitas masyarakat sanggup semakin berkembang.
  • Efisiensi dan efektivitas tinggi, lantaran tindakannya selalu didasarkan pada prinsip ekonomik.
2. Kelemahan sistem ekonomi pasar bebas:
  • Sering kali mengakibatkan persaingan tidak sehat antara produsen, hal ini dilakuakn semoga mereka menang dalam persaingan.
  • Adanya persaingan dalam pasara sanggup mengakibatkan monopoli, sehingga merugikan masyarakat.
  • Perekonomian gampang tidak stabil. 
  • Menimbulkan eksploitasi SDM.
  • Pemanfaatan SDA sering tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.
  • Cenderung menimnulkan penindasan terhadap kaum lemah (buruh) oleh kaum kapitalis (pemilik modal).
  • Munculnya kesenjangan ekonomi antara golongan ekonomi berpengaruh dengan yang lemah.

REVIEW >>>
Pada prinsipnya, sistem ekonomi kapitalis, pemerintah tidak ikut campur dalam acara perekonomian. Namun, secara tidak langsung, pemerintah juga harus melindungi masyarakat dari dampak jelek yang ditimbulkan sistem ini. Untuk mengatasinya, pemerintah perlu mengadakan campur tangan dengan membuat undang-undang yang mengatur acara ekonomi.

3. Sistem Ekonomi Sosialis
Sistem ekonomi sosialis, yang biasa juga disebut sistem ekonomi etatisme (perencanaan sentral) atau terpusat dan sistem ekonomi komando ialah sistem ekonomi yang hamper semua acara ekonomi diatur secara sentral dari pusat oleh negara atau pemerintah pusat.

Sistem ekonomi terpusat menghendaki kemakmuran masyarakat secara merata dengan menghindari adanya penindasan dalam acara perekonomian. Kebersamaan atau kolektivisme merupakan sebuah slogan yang biasa digunakan oleh masyarakat sosialis.

Sistem ekonomi ini dianut oleh negara Rusia, RRC, Polandia, Rumania, dan negara-negara Eropa Timur termasuk negara-negara pecahan Uni Soviet.

Ciri-ciri sistem ekonomi perencanaan sentral, antara lain:
  • Sumber-sumber produksi dikuasai oleh negara.
  • Hak milik pribadi tidak diakui.
  • Jalannya acara dalam suatu perekonomian sepenuhnya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat.
  • Semua acara ekonomi diatur oleh pemerintah pusat.
  • Kebijakan-kebijakan dalan perekonomian disusun dan dilaksanakan oleh negara.
Berdasarkan ciri-ciri dan uraian di atas, sanggup kita rumuskan kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi komando, sebagai berikut:

1. Kelebihan sistem ekonomi komando
  • Pemerintah bertanggung jawab penuh dalam perekonomian.
  • Pemerintah gampang melaksanakan pengendalain dan pengawasan harga.
  • Kebutuhan masyarakat sanggup terpenuhi secara merata.
  • Perekonomian relatif stabil dan jarang terjadi krisis.
  • Relatif tidak ada jurang pemisah anatara orang kaya dan miskin.
  • Sistem ekonomi sangat sederhana, lantaran semua acara ekonomi diatur oleh negara.
2. Kelemahan sistem ekonomi komando
  • Hak milik perseorangan tidak diakui.
  • Individu tidak mempunyai kebebasan untuk mempunyai barang dan jasa.
  • Individu tidak mempunyai kebebasan untuk berusaha.
  • Jalur birokrasi panjang, sehingga sulit dalam pengambilan keputusan.
  • Oleh lantaran tidak ada kebebasan, mengakibatkan kreativitas masyarakat tidak sanggup berkembang.
  • Kurang adanay rangsanagn bagi para pekerja untuk bekerja lebih giat, lantaran penghargaan baik berupa materi maupun immateri sangat kecil.
  • Masyarakat cenderung tidak peduli terhadap pemeliharaan sumber-sumber dan alata-alat perekonomian, lantaran hak milik perseorangan/swasta tidak diakui.

REVIEW >>>
Dengan adanya pembatasan dalam acara sistem ekonommi sosialis, mengurangi hasrat masyarakat dalam pengembangan usaha, lantaran kurangnya pemberian penghargaan terhadap suatu perjuangan yang dilakukan masyarakat. Dan, lantaran ketatnya pengawasan yang dilakukan pemerintah, juga sanggup memacu timbulnya pasar gelap maupun penyelundupan.

Karena beberapa kelemahan yang telah diuraikan di atas, maka banyak negara yang mengubah sistem sosialis yang memungkinkan munculnya peranan masyarakat, sebagai teladan negara Cina.

4. Sistem Ekonomi Campuran
Dalam pembahasan sebelumnya, sudah diuraikan bahwa kedua sistem ekonomi, yaitu kapitalis dan sosialis secara murni tidak pernah ada dalam kenyataan. Kedua sistem ekonomi tersebut mempunyai kelemahan. Oleh lantaran itu, muncullah bentuk sistem ekonomi yang bersifat campuran.

Sistem ekonomi adonan ialah sistem ekonomi yang mengambil segi positif dari sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis.

Dalam sistem ekonomi ini, masyarakat diberi kebebasan untuk berusaha dalam acara ekonomi, tetapi terbatas pada bidang-bidang yang tidak menguasai hajat hidup orang banyak atau bidang perjuangan vital, dan bidang inilah yang dikelola dan dikuasai oleh negara.

Sistem ekonomi adonan memberi kebebasan kepada pihak swasta ikut terlibat dalam acara perekonomian dalam batas-batas yang tidak menyangkut hajat hidup rakyat banyak dan pemerintah ikut aktif dalam acara ekonomi, serta berkewajiban menyusun perencanaan dan menetapkan akal dalam acara perekonomian.

Sistem ini banyak dianut oleh negara-negar berkembang.

Berikut ini merupakan ciri-ciri dari sistem ekonomi campuran:
  • Pemerintah ikut aktif dalam acara perekonomian.
  • Bidang-bidang yang strategis masih dikuasai oleh negara.
  • Pemerintah menyusun perencanaan dan menetapkan akal dalam acara perekonomian.
  • Swasta diberi kebebasan dan kesempatan dalam acara perekonomian, akan tetapi harus sesuai dengan planning pemerintah dan taat pada akal yang ditentukan oleh pemerintah.
  • Hak milik swasta atas alat produksi diakui asalkan penggunaannya tidak merugikan kepentingan umum.
  • Pemerintah berkewajiban mengadakan pengawasan, bimbingan, dan santunan kepada pihak swasta.
  • Ada persaingan, tetapi masih ada control dari pemerintah.
Berdasarkan ciri-ciri dan uraian di atas, sanggup kita rumuskan kelebihan dan kelemahan dari sistem ekonomi pasar bebas, sebagai berikut:

1. Kelebihan sistem ekonomi campuran
  • Adanya kebebasan berusaha sanggup mendorong kreativitas individu sesuai dengan kemapuan.
  • Hak milik individu atas sumber-sumber produksi diakui walaupun ada pembatasan.
  • Lebih mementingkan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau golongan.
2. Kelemahan sistem ekonomi campuran
  • Sulit menentukan batas antara acara ekonomi yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan swasta.
  • Sulit menentukan batas antara sumber-sumber produksi yang sanggup dikuasai oleh swasta dan pemerintah.
  • Jika tugas pemerintah mendominasi, akan timbul etatisme.
  • Jika tugas swasta mendominasi, akan timbul monopoli yang merugikan masyarakat.
REVIEW >>>
Sistem ekonomi adonan merupakan perpadua antara sistem liberal dan sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang juga berarti garis antara tugas mutlak negara/kolektif dan tugas menonjol individu. Garis tengah ini tentunya diubahsuaikan dengan dimana perpaduan itu terjadi, sehingga tugas situasi dan lingkungan sangat member warna pada sistem perpaduan/campuran itu. Akan tetapi, sistem ekonomi ini sangat rentan, lantaran sulit menentukan batas antara pemerintah dan swasta, yang kesannya sanggup mengakibatkan kecenderungan pemerintah (etatisme) maupun kecenderungan swasta (monopoli).

Demikianlah materi wacana Pengertian, Fungsi dan Jenis-jenis Sistem Perekonomian yang sempat kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Adam Smith : Teori Ekonomi Klasik vs neoklasik yang telah kami posting sebelumnya. semoga materi yang kami berikan sanggup membantu menambah wawasan anda semikian dan terimah kasih.

Jangan Lupa Tinggalkan Komentar…!!!

Sumber http://ilmumanajemenakuntansi.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian, Fungsi Dan Jenis-Jenis Sistem Perekonomian"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel