Apakah Smartphone Sanggup Menggantikan Kamera Digital?
Saya ingat waktu tamasya SD, saya tidak mau menggunakan kamera HP ayahku. Padahal Nokia N73 ialah ponsel mahal saat itu. Akhirnya saya dipinjamkan kamera pocket (saya lupa mereknya). Hasilnya jauh lebih elok dari kamera ponsel pada masa itu. Saat ini, kamera ponsel sudah semakin bagus. Hasilnya makin jernih, noise berkurang, ada dampak bokehnya, lebih sensitif cahaya, dan yang terpenting harganya semakin murah. Hasil selfie juga semakin elok alasannya yaitu ialah ada filter dan beautifikasinya. Saking bagusnya bahkan banyak yang memberikan kamera ponsel sudah mampu menggantikan kamera digital yang ada saat ini. Tidak mampu dipungkiri bahwa penjualan kamera pocket semakin menurun alasannya yaitu ialah kualitasnya tidak jauh beda dengan kamera smartphone saat ini.
Difoto dengan Canon EOS 800d lensa fix 50mm f/1,8 1/125sec ISO 800
Namun, apakah kamera ponsel sudah mampu menggantikan kamera digital bahkan DSLR? Saya meragukannya, bahkan dalam beberapa tahun ke depan. Itu alasannya yaitu ialah segmen pasar kamera ponsel berbeda dengan kamera digital. Mungkin segmen kamera pocket setara dengan kamera ponsel, yaitu kamera untuk kalangan awam yang hanya ingin kamera serba otomatis hasil bagus. Para profesional tentu saja memilih kamera prosumer (kamera pocket premium), DSLR, atau mirorless.
Saya pernah melihat komentar di internet bahwa fotografer profesional sudah mulai menggunakan kamera smartphone. Namun saya tidak pernah melihatnya secara pribadi atau di internet. Mungkin ada, tetapi pasti hanya sebagai kamera sekunder pengganti DSLR jikalau misalnya mereka menemukan momen elok tetapi tidak sempat mengeluarkan kamera profesionalnya.
Saya punya beberapa alasan mengapa kamera smartphone tidak mampu menggantikan kamera digital, setidaknya untuk para profesional:
1. Ukuran Sensor
Ukuran sensor menjadi hal teknis yang sangat sulit dihindari di kamera smartphone. Kecuali jikalau smartphone tersebut memiliki desain menyerupai kamera pocket menyerupai Samsung Galaxy S4 Zoom, yang tentu saja akan mengurangi estetika smartphone. Produsen ponsel cendekia tentu saja berusaha menciptakan ponsel setipis, seringan, dan secanggih mungkin. Jadi mereka lebih baik menggunakan prosesor dan mengembangkan software kamera yang lebih canggih lagi untuk memaksimalkan sensor kamera tersebut.
2. Lensa
Ukuran sensor kamera ponsel yang kecil juga berimbas pada lensa yang kecil juga. Meski mampu disiasati dengan menciptakan lensa setipis dan sekecil mungkin, lensa kamera ponsel tetap tidak mampu mengakomodasi zoom optik yang lebih tinggi, lensa lebar, dan aperture yang lebih lebar. Aperture yang sempit berimbas pada dampak bokeh yang kurang maksimal. Sehingga untuk mensiasatinya, produsen ponsel menggunakan algoritma khusus untuk menciptakan dampak bokeh digital. Saat ini saya juga melihat perkembangan tren lensa ponsel eksternal. Bahkan Zeiss juga memproduksinya. Namun saya pikir tren tersebut tidak akan berlangsung lama alasannya yaitu ialah pengguna awam tidak membutuhkannya dan pengguna profesional lebih baik membeli lensa untuk DSLR/mirorless dengan hasil yang lebih pasti.
3. Baterai
Kamera digital mampu digunakan untuk memotret ratusan foto. Sedangkan kamera ponsel mungkin hanya puluhan foto. Belum lagi kita gunakan untuk mengakses media sosial, internet, games, dll. Baterai kamera digital juga mampu diganti dengan mudah, sehingga kita mampu membawa baterai cadangan untuk memaksimalkannya.
Kamera Ponsel Tetap Penting
Namun, kamera smartphone tetap mampu mendapat amanah bagi mereka yang ingin gampang dan tidak butuh banyak pengaturan kamera. Fitur-fitur kamera smartphone saat ini sudah lebih dari cukup untuk semua kalangan. Saya juga mengagumi hasil selfie ponsel-ponsel saat ini dan sangat suka mengikuti perkembangan teknologi kamera ponsel. Perkembangan software pengolah foto ponsel juga semakin mengagumkan. Bahkan Adobe meluncurkan Lightroom versi mobile.
Hasil foto kamera ponsel juga sangat bagus. Difoto dengan Asus Zenfone 3. Mode otomatis dengan sedikit crop dan mengubahnya menjadi monokrom. Sedikit dipoles dengan Adobe Lightroom Mobile.
Saran saya, sebaiknya tidak membeli ponsel harganya belasan juta jikalau hanya ingin mencari fitur kameranya. Karena lebih baik membeli ponsel seharga 3 sampai 5 juta yang sudah memiliki kamera yang elok untuk sehari-hari dan prosesor mumpuni, serta sisa uang digunakan untuk membeli kamera digital yang seharga 1 sampai 3 juta atau DSLR yang tentu memiliki kualitas yang sangat baik. Gunakan keduanya dengan maksimal, saya percaya jadinya juga maksimal.
Anda mampu request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.com atau pribadi saja lewat komentar dibawah :)
Sumber http://biolog-1437.blogspot.com
0 Response to "Apakah Smartphone Sanggup Menggantikan Kamera Digital?"
Posting Komentar