√ Bhinneka Tunggal Ika : Pengertian, Sejarah, Tugas Dan Konsep Terlengkap
style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-8067312535516311"
data-ad-slot="2376810460"
data-ad-format="auto"
data-full-width-responsive="true">
√ Bhinneka Tunggal Ika : Pengertian, Sejarah, Peran dan Konsep Terlengkap – Tahukah kau apa itu arti dari Bhinneka Tunggal Ika ? Yaitu yang bermakna “Berbeda-beda Tetapi Tetap Satu Jua“. Berikut ini ialah klarifikasi terlengkap mengenai Bhinneka Tunggal Ika.
Pengertian Bhinneka Tunggal Ika
Bhinneka Tunggal Ika ialah sebuah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuno dan juga seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”.
Diterjemahkan per kata, pada kata bhinneka yang berarti “beraneka ragam” atau “berbeda-beda“. Pada kata neka dalam bahasa Sanskerta berarti “macam” dan menjadi pembentuk kata “aneka” dalam Bahasa Indonesia. Danb pada kata tunggal berarti “satu“. Kata ika berarti “itu“.
atau…
Secara etimologi atau asal-usul bahasa, kata-kata Bhinneka Tunggal Ika ini berasal dari bahasa Jawa Kuno yang bila dipisahkan menjadi
- Bhinneka : bermacam-macam atau beraneka
- Tunggal : satu
- Ika : itu
Artinya, secara harfiah, kalau diartikan yaitu menjadi beraneka satu itu. Maknanya, juga bisa dikatakan bahwa beraneka ragam tetapi masih satu jua.
Semboyan ini diambil dari kitab atau kakawin Sutasoma karangan Empu Tantular, yang hidup pada masa Kerajaan majapahit sekitar periode ke-14 M dan hingga kini masih dikenang.
Hal ini menunjukkan rasa persatuan dan kesatuan yang terjadi diwilayah Indonesia, dengan keberagaman penduduk Indonesia yang terdiri atas bermacam-macam suku, bahasa daerah, ras, agama, dan kepercayaan, lantas tidak membuat Indonesia menjadi terpecah-belah.
Sejarah Bhinneka Tunggal Ika
Berikut ini ialah sejarah Bhinneka Tunggal Ika yang harus diketahui diantaranya :
- Bhinneka Tunggal Ika merupakan sebuah kata yang ditemukan pada kitab Sutasoma yang dikarang oleh Mpu Tantular. Kitab itu dikarang oleh Mpu Tantular pada ketika jaman kerajaan Maja Pahit di periode XIV.
- Dalam kitabnya, Mpu Tantular ini menulis “Rwaneka dhatu winuwus Buddha Wiswa, Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen, Mangka ng Jinatwa kalawan Siwatatwa tunggal, Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa”
- Arti dari goresan pena itu ialah suatu agama yang dianut oleh insan berupa Buddha dan juga agama Dewa Siwa ( Hindu ) ialah kedua zat yang berbeda, namun di dalam kedua agama tersebut mengandung suatu nilai-nilai kebenaran dari Jina ( Buddha ) dan Siwa yang tunggal. Meski terpecah belah, tetapi tetap satu jua, yang artinya ialah dharma yang mendua.
- Kitab yang ditulis dalam bahasa jawa kuno tersebut dilirik dari harafiahnya yang mempunyai arti bermacam-macam atau bhinneka, satu atau tunggal dan itu atau ika. Jika digabungkan artinya ialah bermacam-macam tetap satu itu.
- Setelah ditemukannya sebuah goresan pena tersebut, Bhinneka Tunggal Ika menjadi suatu perbincangan para tokoh p0juang di Indonesia. Tokoh yang membincangkan Bhinneka Tunggal Ika sebelum terjadinya proklamasi yaitu Bung Karno, Muhammad Yamin, I Gusti Bagus Sugriwa. Perbincangan itu juga terjadi ketika sidang Badan Pnyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia ( BPUPKI ).
- Bung Hatta juga menyampaikan bahwa Bhinneka Tunggal Ika ialah suatu ciptaan dari Bung Karno. Bung Hatta juga menyampaikan hal tersebut sehabis Indonesia merdeka.
- Beberapa tahun sehabis kemerdekaan, dirancanglah sebuah lambang negara untuk negara Indonesia. Lambang negara itu menyerupai yang kita kenal ketika ini yaitu suatu bentuk burung Garuda Pancasila dimana semboyan Bhinneka Tunggal Ika ikut dimasukkan dalam lambang negara Republik Indonesia tersebut.
- Lambang negara ini diresmikan dan resmi digunakan sebagai lambang negara pada sidang kabinet Republik Indonesia Serikat. Sidang ituyang dipimpin oleh Muhammad Hatta. Sidang itu dilaksakanakn pada tanggal 11 Februari 1950. Rancangan lambang negara yang digunakan ialah suatu rancangan Sultan Hamid II.
- Sebelum menggunakan suatu rancangan lambang negara milik Sultan Hamid 11, muncul banyak sekali macam lambang negara. Namun anjuran yang diterima oleh para penerima sidang ialah rancangan milik Muhammad Yamin dan Sultan Hamid II. Pada akhirnya rancangan Sultan Hamid lah yang terpilih juga menjadi lambang negara.
- Para tokoh pendiri bangsa Indonesia yang beragama Islam cukup mempunyai toleransi untuk bisa mendapatkan semboyan yang diambil dari kitab Mpu Tantular tersebut meski Mpu Tantular bukanlah tokoh yang beragama islam.
- Sikap toleran dari pendiri bangsa inilah yang bisa menjadi tabiat dasar bagi setiap suku bangsa yang ada di Indonesia, dimana setiap suku tersebut mempunyai agama yang beragam, suku tersebut juga mempunyai banyak sekali macam tradisi dan juga sebuah kepercayaan serta hak dan kewajiban warga negara. Keanekaragaman itu sudah ada jauh sebelum agama islam masuk ke wilayah nusantara.
Sajak Bhinneka Tungga Ika
Kutipan ini berasal dari pupuh 139, pada bait 5. Bait ini secara lengkap menyerupai yang ada di bawah ini :
Rwāneka dhātu winuwus Buddha Wiswa,
Bhinnêki rakwa ring apan kena parwanosen,
Mangka ng Jinatwa kalawan Śiwatatwa tunggal,
Bhinnêka tunggal ika tan hana dharma mangrwa.
Terjemahan :
Konon Buddha dan Siwa merupakan dua zat yang berbeda.
Mereka memang berbeda, tetapi bagaimanakah bisa dikenali?
Sebab kebenaran Jina (Buddha) dan Siwa ialah tunggal
Terpecah belahlah itu, tetapi satu jugalah itu. Tidak ada kerancuan dalam kebenaran.
Terjemahan ini didasarkan, dengan penyesuaian kecil, pada edisi teks kritis oleh Dr Soewito Santoso.
Kakawin ini istimewa lantaran mengajarkan toleransi antara umat Hindu Siwa dengan umat Buddha.
Peran Bhinneka Tunggal Ika
Berikut ini ialah tugas penting Bhinneka Tunggal Ika yang harus kita ketahui diantaranya :
1. Menjaga Kesatuan Republik Indonesia
Salah satu tugas yang sangat penting Bhinneka Tunggal Ika bagi kehidupan warga Indonesia ialah menjaga kesatuan negara republik Indonesia.
Hal itu ditandai dengan sebuah lambang negara burung garauda yang mencengkeram pita dengan goresan pena Bhinneka Tunggal Ika. Dari lambang tersebut kita juga disadarkan bahwa Indonesia itu satu dan dihentikan terpecah belah.
2. Menciptakan Persatuan Di Indonesia
Indonesia terdiri dari banyak sekali macam ras suku bangsa dimana di setiap sukunya juga mempunyai ciri khas sendiri-sendiri dan agama sendiri.
Meski berbeda Bhinneka Tunggal Ika ini juga mempunyai tugas untuk membuat persatuan di bangsa Indonesia. Perbedaan yang ada harus tetap membuat rasa persatuan Indonesia, jangan hingga terjadi keributan antar suku bangsa Indonesia.
3. Membangun Kehidupan Nasional
Membangun kehidupan nasional Indonesia yang merupakan salah satu tugas dari Bhinneka Tunggal ika hal itu dikarenakan semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang diharapkan bisa mengatur kehidupan warga Indonesia yang beragam sehingga kehidupan nasional sanggup tercipta.
Kehidupan warga negara Indonesia yang bermacam-macam ini diharapkan bisa membentuk kehidupan nasional yang aman, damai, tentram dan tanpa perpecahan.
4. Membangun Berbagai Aspek Di Indonesia
Bhinneka Tunggal Ika juga akan membangun banyak sekali aspek yang ada di Indonesia. Aspek yang dibangun tersebut meliputi suatu aspek politik, aspek ekonomi, aspek sosial budaya dan juga aspek pertahanan rakyat.
Maksudnya dengan menggunakan Bhinneka Tunggal Ika di sini ialah ketika warga Indonesia berkecimpung dalam aspek tersebut diharapkan mereka tetap menjaga persatuan dan kesatuan warganya.
Bisa dilihat dari segi fungsi partai politik, banyak anggota politik yang akan terlibat di dalam partai politik terdiri dari banyak sekali macam ras dan suku bangsa.
5. Mencapai Tujuan Nasional
Indonesia negara yang didirikan bukan tanpa tujuan, Indonesia juga memliki banyak sekali macam tujuan. Masyarakat Indonesia yang sanggup memahami dan melaksanakan arti dari Bhinneka Tunggal Ika diharapkan secara gotong royong bisa membuat sebuah tujuan nasional bangsa Indonesia.
6. Penentu Kebijaksanaan Peraturan Negara
Bhinneka Tunggal Ika yang ada di Indonesia ini juga menjadi penentu kecerdikan peraturan negara. Misalnya saja pada kecerdikan yang dibentuk itu tidak merugikan bagi suku dan agama yang dianut oleh warga negara Indonesia.
Sila pancasila sebelum menjadi menyerupai kini ini juga telah mengalami banyak sekali macam perubahan sila. Ada satu rumusan terutama sila pertama yang hanya melibatkan sebuah agama islam saja, sehingga hal itu akan menyinggung agama lain yang ada di Indonesia.
Oleh alasannya ialah itulah rumusan pancasila itu juga mengalami beberepa perubahan hingga bunyinya menyerupai ketika ini ( Ketuhanan Yang Maha Esa ).
7. Sebagai Rambu-Rambu Peraturan
Salah satu tugas Bhinneka Tunggal Ika ialah sebagai suatu rambu-rambu dalam membuat setiap peraturan. Misalnya saja dalam hal pendidikan, sekolah dihentikan membuat suatu peraturan dengan membeda-bedakan agama siswa, suku dan ras siswanya yang dibentuk oleh struktur komite sekolah.
Misalnya ialah di suatu sekolah, siswa dengan kulit gelap itu dihentikan bersekolah di sekolah tersebut. Hal itu merupakan suatu peraturan yang melanggar arti dan makna Bhinneka Tunggal Ika. Oleh alasannya ialah itu Bhinneka Tunggal Ika akan menjadi suatu rambu-rambu bagi setiap peraturan yang dibentuk di Indonesia.
8. Sebagai Rambu-Rambu Pergaulan
Manusia merupakan makhluk sosial dimana insan tersebut akan berinteraksi dengan insan lain. Saat berinterkasi dengan orang lain, Bhinneka Tunggal Ika juga sebagai rambu-rambunya.
Artinya ialah insan ini dihentikan memilih-milih teman berdasarkan agama, ras maupun sukunya. Hal itu menyimpang dari arti dan makna Bhinneka Tunggal Ika, sehingga ketika akan bergaul maka ingatlah arti dari Bhinneka Tunggal ika.
9. Rambu-Rambu Pemerintahan
Pemerintahan baik di sentra maupun di tempat juga harus mengetahui rambu-rambunya. Rambu-rambu tersebut berdasarkan dengan arti Bhinneka Tunggal Ika.
Contohnya saja ialah pemerintahan, jangan membuat suatu keputusan pemerintahan berdasarkan ras, agama dan suku bangsa. Sebab kalau hal itu dilanggar maka akan timbul perpecahan baik di pemerintahan sentra maupun pemerintahan di daerah.
10. Terwujudnya Kepentingan Nasional
Peran Bhinneka Tunggal Ika yang harus diketahui ialah Bhinneka Tunggal Ika yang bisa mewujudkan terwujudnya kepentingan nasional. Kepentingan nasional itu ialah suatu kepentingan bangsa Indonesia itu sendiri.
Jika masyarakat Indonesia sudah bisa mewujudkan suatu kepentingan nasional maka masyarakat tidak akan mengedepankan kepentingan pribadi, kepentingan golongan, kepentingan suku bangsanya masing-masing, kepentingan wilayahnya masing-masing.
Kepentingan nasional juga akan terwujud kalau masyarakat Indonesia ini bersikap menghormati terhadap kepentingan orang lain, selama kepentingannya tersebut tidak melenceng jauh dari kepentingan nasional.
11. Sebagai Penuntun Warga Indonesia
Peran Bhinneka Tunggal Ika ialah sebagai penuntun bagi warga Indonesia untuk sanggup mewujudkan tuntutan bangsa yang bersatu secara nasional. Bangsa yang bersatu tersebut akan berada dalam suatu keutuhan NKRI.
12. Membentuk Pola Pikir, Sikap Dan Tindakan
Peran Bhinneka Tunggal Ika lainnnya ialah sebagai pembentuk pola pikir, sikap dan juga suatu tindakan yang akan dilakukan oleh warga Indonesia. Pola-pola tersebut menjadi imbas dari Bhinneka Tunggal Ika.
Efek dari imbas Bhinneka Tunggal Ika itu ialah masyarakat yang akan membentuk pola pikir, sikap dan tindakan yang akan mendahulukan kepentingan nasional dibandingkan dengan suatu kepentingan individu maupun kepentingan kelompok. Kepentingan nasional juga dianggap lebih penting dibandingkan dengan kepentingan yang lainnya.
13. Menumbuhkan Semangat Kebangsaan
Peran Bhinneka Tunggal Ika ialah sebagai penumbuh semangat suatu kebangsaan. Menyadari Indoneisa ialah negara multikultular warga Indonesia ini mempunyai semangat kebangsaan untuk tetap menjaga keberagaman tersebut.
Keberagaman tersebut akan indah kalau masyarakatnya bisa memahami dan sanggup saling menghormati keberagaman tersebut. Sebaliknya kalau ada pemaksaan untuk sanggup mengikuti satu ragam saja, akan timbul perpecahan di banyak sekali wilayah di Indonesia.
14. Membentuk Jiwa Nasionalisme
Bhinneka Tunggal Ika yang bisa menumbuhkan suatu semangat kebangsaan akan bisa menumbuhkan jiwa nasionalisme di hati setiap warga negara Indonesia. Jiwa yang nasionalis akan merasa mempunyai Indonesia sehingga mereka ingin menjaga suatu keutuhan Indonesia dan keberagaman yang ada.
15. Demokratis
Peran Bhinneka Tunggal Ika ialah untuk bisa mencapai demokratis di setiap warga negaranya. Demokratis itu tanpa paksaan dan juga tanpa adanya tekanan.
16. Keadilan Di Berbagai Aspek
Peran Bhinneka Tunggal Ika ialah untuk bisa menjaga keadilan di banyak sekali aspek, contohnya saja keadilan bagi hak asasi insan terutama hak pada sumbangan anak. Jika ada yang melanggar hak asasi yang dimiliki insan beliau akan terkena suatu hukuman aturan yang tegas.
Salah satu hak asasi yang dimiliki insan ialah hak untuk sanggup menentukan agama dan kepercayaannya masing-masing. Jika ada warga yang mengganggu hak asasi insan tersebut beliau akan terkena suatu hukuman aturan yang tegas.
17. Menciptakan Kesejahteraan
Salah satu tugas Bhinneka Tunggal Ika di tengah-tengah masyarakat ialah untuk membuat kesejahteraan di kalangan masyarakat. Jika masyarakat mengetahui dan memahami arti dari Bhinneka Tunggal Ika, maka masyarakat tersebut tidak akan saling ganggu dengan agama, suku, ras dan kepercayaannya orang lain. Jika sanggup saling menghormati akan terwujud masyarakat yang harmonis.
18. Memakmurkan Masyarakat
Jika setiap masyarakat tahu arti Bhineka Tunggal Ika mereka ini tidak akan saling ganggu, terutama ketika melaksanakan ibadah sesuai dengan kepercayaannya masing-masing.
Selain itu Bhinneka Tunggal Ika bisa membuat warganya menjadi makmur yang dikarenakan tidak ada perbedaan ras, agama dan suku untuk mendapatkan pekerjaan dan membuat lapangan usaha.
Jika masyarakat tidak tahu arti dan memaknai Bhinneka Tunggal Ika mereka niscaya akan membeda-bedakan orang berdasarkan SARA ( Suku Agama Dan Ras ) sehingga kalau orang yang melamar pekerjaan tidak berasal dari suku dan agama sesuai yang dikehendaki oleh pemilik pekerjaan, orang itu tidak bisa mendapatkan pekerjaan.
Selain itu orang yang tidak bisa memaknai Bhinneka Tunggal Ika mereka yang akan cenderung membuat kerusuhan di tempat perjuangan milik orang yang bukan berasal dari sukunya atau juga tidak sesuai dengan agamanya, hal itu akan membawa kerugian untuk pemilik perjuangan sehingga tidak akan tercipta kemakmuran.
19. Identitas Bangsa
Salah satu tugas Bhinneka Tunggal Ika yang penting ialah sebagai pembentuk suatu identitas bangsa. Bangsa Indonesia ini identik dengan keanekaragamannya, sehingga kalau keanekaragaman tersebut hilang Indonesia juga akan kehilangan identitasnya.
Konsep Dasar Dalam Bhinneka Tunggal Ika
Berikut ini ialah konsep Bhinneka Tunggal Ika yang harus diketahui oleh masyarakat diantaranya :
1. Pluralisme
Pluralisme ialah suatu konsep dasar dari Bhinneka Tunggal Ika. Kata ini diambil dari kata plural yang artinya ialah banyak. Pluralisme merupakan suatu faham yang akan mengakui kalau ada banyak sekali macam entitas yang tidak bergantung dengan faham yang lainnya.
Masing-masing entitas itu bisa berdiri sendiri atau tanpa adanya ikatan dengan entitas lain, sehingga tidak diharapkan pengganti untuk mengganti faham-faham tersebut.
Faham ini akan melahirkan suatu faham yang individualis dimana faham itu akan mengakui kalau masing-masing individu bisa berdiri lepas dari individu lain. Hal itu dikarenakan setiap individu sanggup mempunyai perbedaan sehingga perbedaan individu itu harus saling dihargai dan juga dihormati.
Contoh dari konsep dasar ini yaitu sebagai berikut ini :
- Indonesia ini terdiri dari ratusan suku bangsa.
- Faham pluralisme itu juga akan membiarkan suku bangsa tersebut bebas berdiri sendiri dan lepas dari yang lainnya. Suku tersebut tidak akan memerlukan substansi, contohnya bagsa Indonesia tidak bisa mengurangi eksistensi dari suku-suku bangsa Indonesia.
2. Pluralitas
Konsep ini merupakan suatu konsep dimana penggambaran dari keanekaragaman ialah alam yang tercipta dengan keanekaragamannya lantaran imbas globalisasi. Kenekaragaman yang ada di Indonesia harus sanggup diatur secara proporsional di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Jangan hingga pengaturan keanekaragaman itu bisa berat sebelah atau tidak seimbang.
Contoh dari faham ini yaitu sebagai berikut ini :
- Indonesia yang beraneka ragam ditinjau dari bermacam-macam suku bangsanya.
- Indonesia yang bermacam-macam adat-istiadatnya berdasarkan adab yang diyakini oleh suku-suku bangsa.
- Bahasa itu bermacam-macam contohnya saja pada bahasa Jawa, bahasa Sunda dan masih banyak lagi lainnya. Sedangkan bahasa nasional hanya satu yakni bahasa Indonesia.
- Agama yang dipeluk masyarakat Indonesia juga beragam.
Pengimplementasian Bhinneka Tunggal Ika
Berikut ini ialah suatu nila-nilai dari Bhinneka Tunggal Ika yang bisa diimpelemntasikan ketika menjalani kehidupan berbangsa dan juga bernegara diantaranya :
1. Perilaku Inklusif
Kehidupan bersama dengan menerapkan Bhinneka Tunggal Ika ini akan mempunyai pandangan bahwa setiap perorangan maupun setiap kelompok hanyalah sebagian kecil dari kesatuan masyarakat yang lebih luas.
Perilaku itu akan menganggap suatu kelompok dalam kehidupan bersama merupakan hal yang peting, sehingga sikap inklusif tidak akan memandang kelompok lain dan juga tidak akan menyepelekan orang lain. Setiap kelompok juga harus mempunyai kiprahnya masing-masing yang tidak bisa diabaikan selain itu tugas tersebut mempunyai makna dalam menjalani kehidupan bersama.
2. Sikap Pluralistik
Untuk mengimplementasikan nilai dalam Bhinneka Tunggal Ika kita juga harus melaksanakan fasilitas dalam sikap pluralistik.
Maksudnya ialah ketika kita akan menuntaskan suatu duduk kasus dari kedua kubu yang berselisih kita dihentikan menghancurkan pihak yang lainnya sehingga kepribadian masing-masing dari pihak sanggup terpelihara dengan baik begitu pula dengan keanekaragaman dari masing-masing pihak.
Indonesia ini sangat pluralistik kalau dilihat dari keanekaragaman yang ada di Indonesia. Keanekaragaman itu bisa berupa agama yang dipeluk oleh warganya, atau adab istiadat, suku bangsa dan masih banyak lainnya.
Jika tidak bisa memahami makna dan nilai yang terkandung dalam Bhinneka Tunggal Ika bagaimana bisa persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia sanggup terwujud. Selain itu disintegrasi atau perpecahan bangsa ini akan terjadi.
Sifat pluralistik yang bisa dilakukan oleh setiap warga Indonesia yang mengerti akan makna Bhinneka Tunggal Ika ialah dengan mempunyai sifat toleransi, saling hormat dan menghormati, juga bisa mengetahui kiprahnya masing-masing sesuai dengan harkat dan martabatnya, tidak meremehkan orang lain yang berbeda dengannya baik itu dilihat dari ras, agama maupun suku.
Contoh dari sikap pluraslistik ini ialah sebagai berikut ini :
- Sebelum terjadinya reformasi, di wilayah Ambon ada pola yang mengatur sebuah kehidupan bersama. Pola kehidupan bersama itu disebut juga dengan pela gandong.
- Pela gandong ialah suatu pola kehidupan di masyarakat yang tidak berlandaskan pada agama namun berlandaskan dengan kehidupan bersama yang ada di wilayah tertentu.
- Di Ambon warganya terdiri dari banyak sekali pemeluk agama, dari kehidupan pemeluk agama satu dengan yang lainnya saling rukun, saling bantu membantu dalam acara yang tidak ada ritualnya dalam agama.
- Masyarakat yang ada di Ambon juga tidak saling membeda-bedakan suku yang berdiam diri di wialayah tersebut.
- Sayangnya, reformasi ini menggerus kebiasaan masyarakat tersebut sehingga pola kehidupan bersama menyerupai itu semakin jarang ditemui.
3. Tidak Egois
Melaksanakan suatu nilai dari Bhinneka Tunggal Ika bisa dengan cara tidak egois dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Cara yang tidak egois dalam kehidupan berbangsa dan bernegara itu ialah menghormati pendapat yang disampaikan oleh orang lain dan tidak memaksakan pendapat atau kehendaknya.
Tidak egois itu juga bisa ditunjukkan dengan tidak menganggap pendapatnya ialah suatu pendapat yang terbaik serta tidak memaksakan pendapatnya untuk bisa diterima oleh anggota lainnya.
Perbedaan pendapat yang sering terjadi di musyawarah merupakan suatu hal yang biasa sehingga perbedaan itu tidak perlu dibesar-besarkan namun dicari semoga perbedaan itu mendapatkan titik temu.
4. Mufakat
Pengimplementasian ialah makna dan nilai Bhinneka Tunggal Ika yang mencapai mufakat. Jika anggota musyawarah tidak mengetahui dan tidak memaknai Bhinneka Tunggal Ika ini alhasil ialah mufakat tidak akan pernah tercapai alasannya ialah setiap anggota rapatnya saja tetap egosi dengan mempertahankan pendapatnya masing-masing.
Dalam musyawarah, akan terdapat banyak sekali macam pendapat sehingga harus ada kata mufaat untuk sanggup mencapai janji bersama.
Orang yang pendapatnya tidak terpakai bukan berarti kalah, begitupula orang yang pendapatnya disetujui dalam musyawarah bukan berarti orang yang menang. Hal tersebut disebut juga dengan we win solution.
5. Kasih Sayang dan Rela Berkorban
Implementasi dari makna Bhinneka Tunggal Ika ialah mempunyai rasa kasih sayang dan juga perasaan yang rela berkorban. Penerapannya Bhinneka Tunggal Ika ini perlu mempunyai landasan berupa kasih sayang.
Perasaan kasih sayang itu juga bisa menghindari masyarakat Indonesia untuk saling curiga satu sama lain. Perasaan curiga itulah yang nantinya bisa menjadikan suatu duduk kasus dan juga perpecahan.
Sikap kasih sayang ini ditunjukkan dengan saling percaya dan slaing mempercayai, selain itu perasaan menyerupai iri dan dengki harus dibuang jauh-jauh. Manusia di dunia ini harus diharapkan bisa membantu orang lain dengan tanpa pamrih dan juga disertai dengan pengorbanan.
6. Toleran
Menjadi orang yang toleran juga merupakan salah satu wujud dari pemaknaan Bhinneka Tunggal Ika. Setiap penduduk yang ada di Indonesia ini juga harus bisa menilai setiap perbedaan yang ada di Indonesia sebagai aset bangsa sehingga perbedaan itu harus tetap terjaga dan bisa dilestarikan.
Jika setiap warga Indonesia mempunyai suatu pandangan menyerupai itu, di hati setiap warga Indonesia akan tumbuh sikap untuk saling menghormati, mempunyai semangat untuk hidup rukun dan sanggup menyuburkan sikap toleransi terhadap sesama warga Indonesia. Sikap toleransi yang tidak ada bisa juga menjadikan perpecahan dan keributan.
Prinsip Bhinneka Tunggal Ika
1. Common Denominator
Di Indonesia, ada banyak sekali macam keaneka ragaman yang ada tidaklah membuat bangsa ini menjadi pecah. Terdapat 5 agama yang ada di Indonesia, dan hal tersebut tidak akan membuat agama-agama tersebut untuk saling mencela.
Maka sesuai dengan prinsip yang pertama dari Bhinneka Tunggal Ika, maka perbedaan-perbedaan di dalam agama tersebut haruslah dicari common denominatornya, atau dengan kata lain kita juga haruslah mencari sebuah persamaan dalam perbedaan itu, sehingga semua rakyat yang hidup di Indonesia sanggup hidup di dalam suatu keanekaragaman dan kedamaian dengan adanya kesamaan di dalam perbedaan tersebut.
Begitu juga halnya dengan dengan aspek lain yang mempunyai suatu perbedaan di Indonesia, menyerupai adab dan kebudayaan yang terdapat di setiap daerah.
Semua macam adab dan budaya itu juga tetap diakui konsistensinya sebagai adab dan budaya yang sah di Indonesia, tapi segala macam perbedaan tersebut ialah tetap bersatu di dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Tidak Bersifat Sektarian dan Enklusif
Makna yang terkandung di dalam prinsip ini yakni semua rakyat Indonesia dalam suatu kehidupan berbangsa dan bernegara tidak dibenarkan untuk menganggap bahwa dirinya atau kelompoknya ialah yang paling benar, paling hebat, atau paling diakui oleh yang lain.
Pandangan-pandangan sectarian dan enklusif juga haruslah dihilangkan pada segenap tumpah darah Indonesia, lantaran ketika sifat sectarian dan enklusif sudah terbentuk, maka akan banyak suatu konflik yang akan terjadi dikarenakan kecemburuan, kecurigaan, sikap yang berlebihan, dan kurang memperhitungkan eksistensi kelompok atau eksklusif lain.
Bhinneka Tunggal Ika ini sifatnya inklusif, dengan kata lain segala kelompok yang ada haruslah sanggup saling memupuk rasa persaudaraan, kelompok dominan tidak memperlakukan sebuah kelompok minoritas ke dalam posisi terbawah, tetapi juga haruslah hidup berdampingan satu sama lain. Kelompok dominan juga tidak harus memaksakan kehendaknya kepada suatu kelompok lain.
3. Tidak Bersifat Formalistis
Bhinneka Tunggal Ika ini tidak bersifat formalistis, yang hanya menunjukkan sebuah sikap semu dan kaku. Tetapi, Bhinneka Tunggal Ika ini sifatnya universal dan menyeluruh.
Hal ini dliandasi oleh adanya sebuah rasa cinta mencintai, rasa hormat menghormati, saling percaya mempercayai, dan saling rukun antar sesama. Karena dengan cara inilah, keanekaragaman bisa disatukan dalam suatu bingkai ke-Indonesiaan.
4. Bersifat Konvergen
Bhinneka Tunggal Ika ini juga sifatnya konvergen dan tidak divergen. Segala macam keaneka ragaman yang ada bila terjadi masalah, bukan untuk dibesar-besarkan, tetapi juga haruslah dicari satu titik temu yang bisa membuat segala macam kepentingan menjadi satu. Hal ini bisa dicapai bila terdapatnya suatu sikap toleran, saling percaya, rukun, non sectarian, dan inklusif.
Demikianlah klarifikasi terlengkap mengenai √ Bhinneka Tunggal Ika : Pengertian, Sejarah, Peran dan Konsep Terlengkap. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan serta ilmu pengetahuan bagi para pembaca. Terima Kasih.
Baca Juga Artikel :
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "√ Bhinneka Tunggal Ika : Pengertian, Sejarah, Tugas Dan Konsep Terlengkap"
Posting Komentar