-->

iklan banner

Keanekaragaman Hayati Di Indonesia

Pengertian Keanekaragaman Hayati supaya lebih lengkap. Keanekaragaman hayati di Indonesia merupakan yang salah satu yang paling bermacam-macam di dunia. Hal tersebut salahsatunya dikarenakan letak Indonesia yang berada di tempat tropis dengan berhektar-hektar hutan yang sangat kaya akan tanaman dan fauna. Indonesia juga mempunyai banyak sekali macam ekosistem yang masing-masing mempunyai keunikan tersendiri. Kekayaan hayati Indonesia tidak hanya terdapat di daratan, namun juga di perairan.

Beberapa jenis organisme hanya sanggup ditemukan di wilayah tertentu dan tidak sanggup ditemukan di wilayah lain, organisme ibarat ini disebut dengan organisme endemik. Contoh binatang endemik yakni : Jalak Bali yang hanya sanggup ditemukan di Bali, Badak Jawa (badak bercula satu) yang hanya sanggup ditemukan di pulau Jawa, Komodo yang hanya sanggup ditemukan di Pulau Komodo, Maleo yang merupakan satwa endemik dari Sulawesi, dan masih banyak lagi. Selain satwa ada juga tanaman yang termasuk tanaman endemik, contohnya yakni Bunga Rafflesia yang hanya tumbuh di waktu-waktu tertentu di Pulau Sumatera dan Jawa.

Secara garis besar, keanekaragaman hayati sanggup dibedakan menjadi dua macam yaitu tanaman dan fauna. Flora yakni semua jenis tanaman yang hidup di suatu tempat dalam waktu tertentu, sementara fauna yakni segela jenis binatang yang hidup pada suatu tempat dan waktu tertentu.

Baca Juga


Menurut Alfred Weber dan Wallace, keanekaragaman fauna di Indonesia sanggup dibedakan menjadi tiga kelompok. Penggolongan ini didasarkan pada letak georafis persebaran fauna tersebut. Tiga kelompok fauna di Indonesia tersebut antara lain:

  1. Fauna Tipe Asiatis (oriental), Fauna jenis ini tersebar di wilayah Indonesia pecahan barat yang termasuk Paparan Sunda ibarat pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan pulau-pulau kecil disekitarnya. Disebut fauna tipe Asiatis karene satwa di tempat ini mempunyai banyak kesamaan dengan hewan-hewan dari Asia (oriental). Di zona oriental ini banyak ditemukan spesies mamalia berukuran besar, misalnya: Gajah, Badak, banteng, harimau, dan lain-lain. Burung-burung tipe oriental atau asiatis kebanyakan mempunyai warna bulu yang kurang menarik namun mempunyai bunyi kicauan yang merdu. Berbagai macam monyet ibarat siamang, orang utan, dan monyet hidung panjang banyak ditemukan di wilayah Asiatis ini.

  2. Fauna Tipe Austrialia, Bagian timur wilayah Indonesia banyak dihuni oleh fauna-fauna bertipe Australia yang terdiri dari burung-burung dangan warna mencolok ibarat cendrawasih, kasuari, parkit; serta ditemukan juga beberapa jenis binatang berkantung (marsupial) ibarat kangguru pohon dan wallabi. Mamalia berukuran kecil banyak ditemukan diwilayah Indonesia timur ini, namun sangat sedikit spesies monyet yang sanggup ditemukan di wilayah ini.

  3. Fauna Tipe Peralihan, Di antara wilayah fauna tipe oriental dan australia terdapat fauna tipe peralihan. Fauna tipe peralihan mencakup wilayah Indonesia pecahan tengah ibarat Sulawasi, Maluku, dan Nusa Tenggara. Fauna tipe peralihan kebanyakan yakni satwa endemik, contohnya: Burung Maleo yang hanya hidup di Sulawesi, Komodo yang hanya hidup di kepulauan Nusa Tenggara, Anoa yang hanya hidup di Sulawesi, dan babirusa yang hidup di Pulau Maluku.
Postingan kali ini sesungguhnya hanya menyambung artikel sebelumnya mengenai  Keanekaragaman Hayati Di IndonesiaPelestarian Keanekaragaman Hayati

Perlindungan (konservasi) untuk melindungi keanekaragaman hayati merupakan sebuah komitmen internasional untuk melindungi tanaman dan fauna dari bahaya kepunahan. Indonesia sendiri mempunyai beberapa spesies yang terancam punah kalau tidak menerima upaya perlindungan,
diantaranya: Tapir, rangkong badak, anoa, warak jawa, harimau sumatera, dan lain-lain. Beberapa tanaman di Indonesia juga masuk dalam kategori langka misalnya: bunga rafflesia, dan andalas. Untuk melindungi binatang dan tanaman langka tersebut dari kepunahan, binatang dan tanaman tersebut dipelihara di suatu tempat untuk menerima pemeliharaan. Berdasarkan tempat pemeliharaan tersebut, dikenal istilah pemeliharaan in situ dan ex situ.

  1. In Situ, adalah upaya konservasi binatang atau tanaman yang dilakukan di habitat aslinya dan tidak di bawa keluar. Hal tersebut dilakukan supaya lingkungannya tetap sesuai dengan habitat alaminya. Contoh dari pertolongan in situ yakni dengan membangun cagar alam dan suaka marga satwa.

  2. Ex Situ, yakni pemeliharaan binatang atau tanaman yang dilakukan tidak di tempat aslinya, namun kondisinya dibentuk semirip mungkin dangan habitat aslinya. Contoh pertolongan keanekaragaman hayati secara ex situ yakni pemeliharaan binatang di kebun binatang.

Sumber http://iwak-pithik.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Keanekaragaman Hayati Di Indonesia"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel