✔ Konsepsi Dasar Kewirausahaan ‘Sukses Bisnis Semenjak Kuliah
Konsepsi Dasar Kewirausahaan ‘Sukses Bisnis Sejak Kuliah"
Perbedaan dalam pengetahuan, minat dan budaya serta faktor lingkungan dimana seseorang berada, akan menentukan karier menyerupai apa yang mereka inginkan dimasa depan. Sebagian orang mungkin lebih tertarik untuk meniti karier sebagai pegawai negeri sipil, walaupun mungkin awalnya honor tidak terlalu besar, namun ada harapan menjadi pejabat dengan akomodasi yang memadai dan menerima uang pensiun. Sebagian orang lainnya tertarik untuk menjadi pegawai swasta professional yang umumnya menjanjikan honor besar, tunjangan dan akomodasi lain yang menarik, serta uang pesangon. Hanya sebagian kecil yang tertarik untuk terjun menjadi pengusaha (wirausahawan), mungkin lantaran penghasilan tidak menentu, risiko terlalu besar, dan alasan paling klasik yaitu tidak mempunyai modal. Berdasarkan banyak sekali pengalaman pengusaha sukses, ternyata tidak menjadi pengusaha menjanjikan masa depan yang sangat cemerlang, penghasilan tidak terbatas dan sanggup mengatur waktunya sendiri.
Wirausahaan sangat dibutuhkan ketika ini lantaran tingkat pengangguran di setiap jenjang pendidikan sudah semakin parah dan perlu segera dicari pemecahannya melalui penciptaan lapangan kerja diberbagai sektor usaha. Menjadi wirausahawan sangat diharapkan tidak hanya untuk kepentingan diri sendiri, tetapi yang lebih penting dan mendesak ialah untuk mengabdi kepada bangsa dan negara dengan membuat lapangan kerja bagi orang lain.
TEORI TENTANG
KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN
A. Pengertian Kewirausahaan
Untuk mengetahui pengertian kewirausahaan, berikut ini ialah beberapa defenisi dari pakar mengenai wirausahawan :
a. Wirausahawan ialah seseorang yang menemukan gagasan gres dan selalu berusaha memakai sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan yang tertinggi
b. Wirausahawan ialah orang yang mempunyai pandangan yang tidak lazim, yaitu orang yang sanggup mengenali potensi atas barang dan jasa. Wirausahawan akan bereaksi terhadap perubahan ekonomi dan kemudian menjadi pelaku dalam mengubah undangan menjadi produksi.
c. Wirausahawan ialah orang yang mempunyai seni dan keterampilan tertentu dalam membuat perjuangan yang baru. Wirausahawan mempunyai pemahaman sendiri akan kebutuhan masyarakat dan sanggup memenuhi kebutuhan tersebut. Wirausahawan akan mensugesti masyarakat dengan membuka perjuangan baru, tetapi pada ketika yang sama ia dipengaruhi oleh masyarakat untuk mengenali kebutuhan dan memenuhinya melalui ketajaman administrasi sumber daya.
d. Wirausahawan ialah orang yang sanggup melihat cara-cara yang ekstrem dan mau mengubah sesuatu yang tak bernilai atau bernilai rendah menjadi sesuatu yang bernilai tinggi (misalnya dari terigu menjadi roti bakar yang lezat), dengan cara menyampaikan nilai gres ke barang tersebut untuk memenuhi kebutuhan manusia. Apabila suatu nilai ditambahkan ke dalam suatu produk/barang, maka akan didapatkan keuntungan.
Berdasarkan pendapat para pakar yang diuraikan di atas, terdapat ciri umum yang selalu terdapat dalam diri wirausahawa, yaitu kemampuan mengubah sesuatu menjadi lebih baik atau membuat sesuatu yang benar-benar baru, atau berjiwa kreatif dan inovatif. Ciri “kreatif” dan “inovatif” ini sebagai sifat yang terdapat pada diri wirausahawan.
Jadi, pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) ialah seseorang yang membuat sebuah perjuangan atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan menyebarkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
B. Keuntungan Menjadi Wirausahawan
Brad Sugar (pendiri Action International 2007) menyatakan “Business just a game, so learn the rules, play smart, and have fun.” Jadi, wirausahawan ialah sebuah permainan, dimana kita harus tahu betul aturan main, kemudian menjalankan perjuangan secara cerdik, dan risikonya menikmati keuntungan. Oleh lantaran itu, keuntungan menjadi wirausahawan ialah mempunyai kemampuan dalam mengatur kondisi perjuangan sendiri, menentukan aturan main dalam perjuangan sendiri dengan sangat hati-hati dan sesuai dengan huruf diri dan pekerjaan, serta mengalami masa-masa ketika berhasil dan gagal.
Beberapa peluang sebagai keuntungan yang menyampaikan dorongan besar lengan berkuasa seseorang untuk berwirausaha ialah sebagai berikut:
a. Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki
Kebebasan ialah sesuatu yang sangat bernilai bagi seseorang. Wirausaha menyampaikan kebebasan kepada setiap orang untuk menentukan tujuannya sendiri. Memiliki kebebasan untuk menjalankan usahanya sendiri dan mencapai tujuannya sendiri menjadikan banyak orang menentukan menjadi wirausahawan. Beberapa wirausahawan memakai kebebasannya untuk menyusun kehidupan dan sikap kerja pribadinya secara fleksibel.
b. Mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan dan potensi diri secara penuh.
Bagi wirausahawan bekerja dan bermain hampir tidak ada bedanya, sangat menyenangkan. Kegiatan bisnis yang mereka geluti sebagai alat untuk mengoptimalkan potensi diri dan pernyataan aktualisasi diri. Para wirausahawan menyadari bahwa batasan terhadap kesuksesan mereka ialah segala hal yang ditentukan oleh kreativitas, antusias, dan visi mereka sendiri.
c. Memperoleh manfaat dan keuntungan yang maksimal
Menjadi wirausahawan akan mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasinya. Meskipun uang bukan segalanya, keuntungan dari usahanya merupakan faktor penting untuk memotivasi diri dalam menyebarkan perjuangan baru. Dengan membuka usaha, ada manfaat yang membanggakan diri menyerupai sanggup membuka lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan memperoleh keuntungan yang cukup banyak sehingga sanggup menikmati kehidupan yang lebih baik.
d. Terbuka kesempatan untuk melaksanakan perubahan
Menjadi karyawan tidak bebas dalam melaksanakan perubahan. Setiap perubahan harus ada persetujuan pimpinan dan pemilik. Apabila menjadi pengusaha, mempunyai kebebasan untuk mengubah kondisi perusahaan sesuai dengan keinginan yang sudah dipikirkan dengan sangat matang dan risiko yang diperhitungkan dengan cermat.
e. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam membuat kesempatan kerja.
Dengan mendirikan sebuah usaha, berarti wirausahawan memberi manfaat pada masyarakat untuk mendapatkan kesempatan kerja dan membantu masyarakat dalam mendapatkan barang dan jasa yang sanggup memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.
f. Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan legalisasi atas perjuangan mereka.
Biasanya para pengusaha, dari yang masih kecil sekalipun sering kali mendapatkan kiprah strategis dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di lingkungannya, mereka dihormati, dipercaya, bahkan mereka sangat dihargai lantaran hasil perjuangan mereka yang menyampaikan manfaat bagi masyarakat atas lingkungannya.
Secara garis besar bahwa keuntungan yang diperoleh dari seorang wirausahawan ialah kebabasan dalam mengelola usaha, waktu, dan legalisasi akan keberhasilan. Namun demikian, yang harus dicatat adalah, semua keberhasilan tersebut tentu diperoleh dengan cara bekerja keras, perencanaan yang baik, dan diiringi doa sehabis berusaha dengan sebaik mungkin.
C. Ciri dan Sikap Wirausaha
Wirausahawan yang sukses haruslah orang yang bisa melihat ke depan, berpikir dengan penuh perhitungan, serta mencari pilihan dari banyak sekali alternative dilema dan solusinya. Geoffrey G. Meredith (1996) mengemukakan ciri-ciri wirausahawan sebagai berikut:
a. Percaya Diri
Segala sesuatu yang telah diyakini dan dianggap benar harus dilakukan sepanjang tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menuntaskan kiprah atau pekerjaan yang dihadapi.
b. Berorientasi pada Tugas dan Hasil
Apapun pekerjaannya harus terperinci apa hasilnya. Apa yang dilakukan seorang wirausahawan merupakan perjuangan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Keberhasilan pencapaian kiprah tersebut, sangat ditentukan pula oleh motivasi berprestasi, berorientasi pada keuntungan, kekuatan dan ketabahan, kerja keras, energik, serta berinisiatif.
c. Berani Mengambil Risiko
Apabila ingin memperoleh keuntungan, maka harus mau mengeluarkan biaya sekecil apapun biaya itu. Risiko perjuangan niscaya ada, tidak ada jaminan suatu perjuangan akan untung atau sukses terus menerus. Oleh lantaran itu, untuk memperkecil kegagalan perjuangan maka seorang wirausahawan harus mengetahui peluang kegagalan Dengan mengetahui sumber kegagalan, maka kita sanggup berusaha memperkecil risiko.
d. Kepeimimpinan
Memberikan suri teladan, berpikir positif, tidak antikritik, dan mempunyai kecakapan dalam bergaul merupakan hal-hal yang sangat diharapkan dalam berwirausaha. Kepemimpinan dan kepeloporan ini bukan hanya menyampaikan dampak pada orang lain atau bawahannya, melainkan juga sigap dalam mengantisipasi setiap perubahan. Disamping itu harus menjadi pemimpin atas perubahan yang tejadi dengan meluncurkan produk-produk gres lebih dahulu, menjadi pencetus dalam penciptaan produk yang unggul atau menyampaikan nilai tambah yang berbeda dibanding para pesaing.
e. Keorisinilan
Keorisinilan dan keunikan dari suatu barang atau jasa merupakan hasil penemuan dan kreativitas yang diterapkan, mereka harus bertindak dengan cara yang gres atau berpikir sesuatu yang usang dengan cara-cara yang baru. Intinya bahwa kewirausahaan harus bisa membuat sesuatu yang gres dan berbeda.
f. Berorientasi pada Masa Depan
Memiliki pandangan yang jauh ke depan, maka wirausahawan akan terus berupaya untuk berkarya dengan membuat sesuatu yang gres dan berbeda dengan yang sudah ada ketika ini. Pandangan ini menjadikan wirausahawan tidak cepat merasa puas dengan hasil yang diperoleh ketika ini sehingga terus mencari peluang.
Berdasarkan ciri-ciri wirausahawan di atas, sanggup diidentifikasi sikap seorang wirausahawan yang sanggup dilihat dari kegiatannya sehari-hari sebagai berikut:
a. Disiplin
Seorang wirausahawan harus mempunyai kedisiplinan yang tinggi. Artinya dari kata disiplin tersebut ialah ketepatan komitmen wirausahawan terhadap kiprah dan pekerjaannya. Ketepatan yang dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas pekerjaan, sistem kerja, dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu sanggup dibina dalam diri seseorang dengan berusaha menuntaskan pekerjaan sesuai dengan waktu yang direncanakan. Wirausahawan harus taat asas. Hal tersebut sanggup tercapai kalau wirausahawan mempunyai kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausaha akan kesepakatan-kesepakatan yang dibuatnya ialah tumpuan dari kedisiplinan kualitas pekerjaan dan sistem kerja.
b. Komitmen Tinggi
Komitmen ialah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibentuk oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausaha harus mempunyai komitmen yang jelas, terarah, dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap dirinya sendiri sanggup dibentuk dengan mengidentifikasi cita-cita, harapan, dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan tumpuan komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya ialah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, pemecahan dilema (problem solving) bagi dilema konsumen akan mempunyai nama baik dimata konsumen yang risikonya kepada konsumen akan menerima kepercayaan dari konsumen, yang diindikasikan dengan dampak pembelian yang terus meningkat sehingga tercapai sasaran perusahaan yaitu memperoleh keuntungan yang diharapkan.
c. Jujur
Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai pelayanan purnajual yang dijanjikan, dan kejujuran mengenai segala kegiatan yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.
d. Kreatif dan Inovatif
Daya kreativitas sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju dan penuh dengan gagasan-gagasan gres yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak sanggup dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru sering kali ide-ide brilian yang menyampaikan terobosan-terobosan gres dalam dunia perjuangan awalnya dilandasi oleh gagasan-gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.
e. Mandiri
Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut sanggup melaksanakan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengn pihak lain.
f. Realistis
Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut bisa memakai fakta-fakta atau realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan keputusan maupun tindakan atau perbuatannya. Banyak calon wirausahawan yang berpotensi tinggi, namun pada risikonya mengalami kegagalan hanya lantaran tidak bersikap realistis, tidak objektif, dan tidak rasioal dalam pengambilan keputusan bisnisnya. Oleh lantaran itu, dibutuhkan kecerdasan dalam melaksanakan seleksi terhadap masukan-masukan atau sumbang saran yang ada kaitannya dengan tingkat keberhasilan perjuangan yang sedang dirintis.
D. Membangun Kewiraushaan di Indonesia
Hasil survey Litbang Media Group, yang ditulis dalam editorial Media Indonesia tanggal 30 April 2007 berjudul “minimnya Minat menjadi Pengusaha”, memperlihatkan bahwa motivasi masyarakat Indonesia untuk menjadi seorang pengusaha ternyata amat rendah. Dari total pekerja 25 juta orang, jumlah yang menjadi pengusaha kurang dari seperlimanya.
Apalagi ketika diajukan pertanyaan dalam survey yang sama “Mayoritas orang Indonesia ingin menjadi apa?,” jawabannya lebih dari 70% ingin menjadi pegawai negeri sipil (PNS). Sedangkan yang menjawab ingin menjadi pengusaha hanya 20% saja. Di negara manapun, kewirausahaan atas dunia perjuangan memberi konstribusi yang sangat besar terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Tingginya minat menjadi pegawai negeri sangat berdampak serius terhadap perkembangan bangsa ini. Tidak hanya disebabkan jumlah yang sanggup diterima sangat terbatas, tetapi yang lebih penting beban negara dalam membiayai PNS menjadi sangat berat. Inilah cerminan dari kultur lebih banyak didominasi masyarakat Indonesia yang tidak mempunyai semangat untuk membangun perekonomian bangsa dengan terjun di perjuangan yang memang penuh tantangan dan mengandung risiko yang tinggi.
Disamping rendahnya motivasi menjadi wirausahawan, salah satu faktor yang mempersulit tumbuhnya kewirausahaan di Indonesia ialah dilema birokrasi pemerintahan. Masalah birokrasi dimulai dari perizinan hingga kebijakan dunia perbankan. Semangat kewirausahaan harus dibangun menurut asas pokok sebagai berikut:
a. Kemauan besar lengan berkuasa untuk berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dan semangat mandiri
b. Mampu membuat keputusan yang sempurna dan berani mengambil risiko
c. Kreatif dan inovatif
d. Tekun, teliti, dan produktif
e. Berkarya dengan semangat kebersamaan dan watak bisnis yang sehat
Kelima asas pokok kewirausahaan tersebut di atas, berkaitan dan saling menunjang satu sama lain dan harus ada pada setiap diri wirausahawan dengan kondisi yang berbeda-beda.
Fenomena di Indonesia yang menarik ialah lebih banyak didominasi wirausahawan yang berhasil ternyata berasal dari atau keturunan etnis Cina.
Keberhasilan wirausahawan Cina ini tidak diimbangi dengan keberhasilan wirausahawan pribumi sehingga menimbulkan banyak kecemburuan social dari masyarakat pribumi di Indonesia. Faktor-faktor pendorong keberhasilan wirausahawan Cina dan pribumi intinya sama, yaitu aksesibilitas pasar dan keuangan, kondisi ekonomi, latar belakang pendidikan, jaringan pendukung, penerimaan masyarakat, fokus dan pengalaman usaha. Hal yang menjadi perbedaan fundamental ialah pada karakteristik dan nilai dari seorang wirausahawan pribumi maupun Cina. Secara umum, wirausahawan keturunan Cina mempunyai empat karakteristik dan nilai yang lebih baik daripada wirausahawan pribumi, yaitu sifat pantang menyerah, berani mengambil risiko, kecepatan dan fleksibel, serta kemampuan keluarga sebagai penggembleng anak-anaknya menjadi wirausahawan.
Karakteristik dan nilai lebih dari wirausahawan Cina ini perlu ditularkan kepada lebih banyak didominasi wirausahawan Indonesia yang masih terjebak dalam status unit-unit perjuangan kecil (UKM), lebih banyak didominasi kegiatan bisnis UKM merupakan industry berbasis sumber daya (resource-based industry) yang masih mengandalkan sector pertanian.
Membangun kewirausahaan di Indonesia harus dilakukan melalui tiga hal secara simultan yaitu :
a. Mayarakat mengubah paradigma bahwa menjadi pekerja atau PNS lebih terpandang daripada menjadi wirausahawan sukses,
b. Lembaga pendidikan mempersiapkan bekal ilmu dan keterampilan dalam berwirausaha, dan
c. Pemerintah menyampaikan dukungan yang aman berupa iklim perjuangan yang baik menyangkut perizinan, permodalan, dan infrastruktur.
Kerangka pengembangan kewirausahaan di Indonesia sanggup dilakukan dengan beberapa taktik sebagai berikut:
a. Memperbaiki pendidikan kewirausahaan, yaitu sistem pendidikan kewirausahaan yang menyebar dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi tinggi (universitas) dalam melaksanakan kolaborasi dengan dunia industri melalui kegiatan magang kewirausahaan.
b. Menyediakan infrastruktur (prasarana) yang tidak terbatas hanya pada transportasi dan komunikasi, melainkan juga infrasruktur pendidikan, baik formal maupun nonformal.
c. Menyediakan informasi seluas-luasnya bagi wirausahawan yang berada pada tahapan start-up melalui layanan internet.
d. Membuka jalan masuk selebar-lebarnya dalam pendanaan terutama bagi UKM.
e. Membuat jadwal komunikasi dan inisiatif bagi kewirausahaan. Program-program untuk memberi penyuluhan kewirausahaan melalui media massa diikuti oleh jadwal insentif sebagai penghargaan.
f. Menetapkan bidang-bidang yang gampang dimasuki oleh wirausahawan gres (khususnya di bidang perdagangan dan kerajinan) serta mendorong wirausahawan yang sukses di bidang industri manufaktur.
Semua taktik di atas perlu diterapkan secara terpadu, sistematis, dan berkelanjutan. Sehingga di masa mendatang diharapkan sebagian besar penduduk Indonesia menjadi wirausahawan yang sukses. Penerapan taktik tersebut juga didasarkan pada tiga unsur yang saling berinteraksi, yaitu kemauan, kemampuan dan kesempatan dalam berwirausaha. Prasyarat untuk sukses menjadi wirausahawan ialah munculnya kemauan seseorang untuk berwirausaha atau mempunyai semangat kewirausahaan atas kemauannya sendiri.
Pada risikonya keberhasilan bangsa Indonesia dalam membuat sumber pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bergantung pada keberhasilan memberi kesadaran kepada lebih banyak orang biar tergerak hatinya untuk menentukan kewirausahaan sebagai satu pilihan yang sempurna dalam melaksanakan acara kehidupannya.
KEADAAN TENTANG
KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN
Sukses Bisnis Sejak Kuliah Diberbagai Bidang
Tidak ada jaminan, seorang sarjana akan gampang mendapatkan pekerjaan. Semakin banyak perusahaan yang semakin selektif dalam mendapatkan karyawan. Tingkat persaingan pun semakin tinggi. Ujung-ujungnya, mereka yang tidak menerima pekerjaan justru menambah jumlah angka pengangguran. Memulai berwirausaha semenjak mahasiswa ialah sebuah pilihan.
Merintis menjadi seorang wirausahawan semenjak mahasiswa, kenapa tidak? Apalagi kalau ingin meraih kesuksesan di bidang financial lebih cepat. Permodalan yang “Seret”, bukanlah hambatan. Seperti yang diakui oleh Rynni Pong Tondok-alumni FISIP Universitas Parahiyangan Jurusan Administrasi Niaga Angkatan 2000-pemilik Butik “Kuyagaya,” menyampaikan : “Modal awal pakai duit sendiri, Cuma Rp. 300 ribu.
Ia memulai perjuangan semenjak masih kuliah, tepatnya pada tahun 2000. Hobi yang bahagia berbelanja mulai dari belanja baju, sepatu, hingga aksesori, membawanya pada keinginan untuk berbisnis. “Awalnya Cuma ingin punya baju gratis saja. Jual baju ke teman-teman ada untungnya. Lumayan, jadi sanggup barang gratisan,”. Bersama rekannya, Tisca, ia mulai berjualan baju secara eceran di kampus. Menawarkan pada teman-temannya di kelas dan tanpa rasa aib menggelar dagangannya di parkiran. Naik bajaj dan pulang pergi naik kereta Jakarta-Bandung sambil membawa barang di kantong keresek ukuran paling besar sebanyak empat kantong, pernah dilakukannya.
Rynni sama sekali tidak menerima santunan modal dari orang tuanya. “Kalau sanggup modal nanti keenakan, jadi tidak mau usaha. Kata ibunya, harus tahu pedihnya menyerupai apa,” terperinci Rynni. Meski harus memutar otak sendiri dalam urusan permodalan, Rynni pantang menyerah. Berawal dari sekedar ingin menerima barang secara cuma-cuma, Rynni mulai mengelola usahanya lebih serius.
Mereknya lambat laun mulai dikenal banyak orang, terutama sandal produksinya “Pengalaman paling berkesan waktu ikut Bazaar Gratis di Jakarta. Kita bawa 300 pasang sandal, sampai-sampai kerepotan mengaturnya di kereta. Tapi tidak menyangka, kita pulang tinggal bawa 13 pasang. Hari itu sanggup Rp. 38 juta,”. Bermula dari jual eceran, kini Rynni telah mempunyai toko sendiri. Barang-barangnya pun sudah banyak dikirim ke luar Pulau Jawa. Meski merahasiakan omzet yang diraihnya, Rynni mengungkapkan bahwa dirinya sudah bisa memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Lebih dari itu, perputaran uang yang diperolehnya sanggup membuat Rynni membuka satu perjuangan lagi, yaitu mendirikan sebuah cafe. “Modal Rynni ialah kerja keras.
Kisah Rynni yang membuka perjuangan dengan modal pas-pasan juga dialami oleh Dermawan Hadi, seorang mahasiswa Teknik Sipil Institut Teknologi Nasional Bandung angkatan 1999, pemilik Distribution Outlet (distro) “Jealousy.” “Modal awal Rp. 500 ribu, patungan sama sobat saya. Waktu itu jadinya 1 lusin baju, kemudian kita jual ke teman-teman di Kampus,” ungkap Dermawan yang biasa dipanggil Ndo di kampus.
Semenjak merintis tahun 2002 dengan menawar-nawarkan produk pada teman-teman dan menitip ke distro-distro lain, kini Ndo telah mempunyai toko sendiri. Produknya pun telah hingga ke luar Pulau Jawa, menyerupai Makassar, Padang, Medan, dan Pontianak. Omzetnya telah menembus puluhan juta rupiah per bulan.”Ini untuk biaya kuliah juga, lantaran pada awalnya ingin membantu orang tua. Malu kalau minta uang terus.
Berwirausaha bahu-membahu sama saja dengan menolong diri sendiri lantaran menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri alias tidak bergantung pada orang lain. Bahkan kalau perjuangan semakin maju, seorang wirausahawan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Untuk urusan ini, Ndo tidak sendiri dalam mengelola Jealously yang beralamat di Jalan Pelajar Pejuang 45, Bandung. Ia bekerja sama dengan tujuh orang temannya.
Selain itu, lingkungan kampus yang kerap dikenal mempunyai sumber daya insan (SDM) dengan intelektual tinggi serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat mahasiswa selayaknya menyebarkan kewirausahaan berbasis kompetensi di bidang keilmuan yang ditekuninya. Hal ini penting untuk melahirkan banyak sekali inovasi. Hal tersebut juga diakui Ndo, yang menyukai bidang desain, sebagai awal ketertarikannya terjun dalam bisnis distro. “Ini sebagai bentuk pemanfaatan ilmu juga.
Jeli melihat pasar juga merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan. Saat booming pemakaian telepon seluler, membuat Andrianto, alumnus STT Tekstil Jurusan Teknik Industri angkatan 1999, menetapkan untuk membuka counter penjualan HP, pada tahun 2000. Setelah 5 tahun berjalan, Andrianto kemudian menentukan untuk hanya menjual voucher pulsa. “Alhamdulillah kini sudah ada 3 counter.
Pendapat yang menyampaikan bisnis dan hobi sering kali beriringan, memang ada benarnya. Selain menjual voucher pulsa. Andri juga menjalankan bisnis yang bermula dari hobinya di bidang fotografi. “Yang penting itu bahagia dulu, maka tidak akan terasa berat dalam menjalankannya,” kata Andri yang juga pemilik CV Aurapro yang melayani jasa pemotretan dan dokumentasi video.
Sama halnya dengan Andri yang bergerak di bidang dokumentasi visual, M. Iqbal El Hidyat, mahasiswa FIKOM Universitas Padjajaran ini juga bergerak di bidang yang sama dengan mendirikan Rumah Produksi “Kavlink 21”. Berdiri semenjak tahun 2001, Kavlink 21 awalnya bergerak dibidang film. Seiring perkembangan, Kavlink 21 pun melebarkan sayapnya ke bidang dokumentasi video, fotografi, dan company profile. Awalnya ia melihat potensi dari bangkitnya film indie.
Meski sempat terseok-seok lantaran dilema dana bahkan sempat terhenti pada tahun 2003 mulai tahun 2005 Kavlink 21 berdiri kembali. Order pun mulai berdatangan. Bahkan, beberapa kali diundang menjadi pembicara dalam diskuis bidang film dan multimedia. “Dibidang film sendiri, kita sudah mempunyai empat karya,” Ungkap Iqbal.
Salah satu film tersebut yang berjudul “Tunas-Tunas Dakwah” bahkan sudah diputar hingga ke Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. “Film ini memang rencananya mau dikomersilkan, meski harus diedit ulang dahulu. Caranya, dengan dijual dalam bentuk VCD dan road show ke kampus-kampus,” terperinci Iqbal.
Selain road show, Iqbal juga berencana untuk membentuk komunitas-komunitas diskusi di kampus-kampus. Hal ini dilakukan bukannya tanpa tujuan. “Mahasiswa kan segmen utama kita. Makara harus didekati,” kata Iqbal lagi.
Iqbal mengakui, belum mencicipi keuntungan material yang berarti dari bidang yang dijalaninya ini. Meski demikian, Iqbal dan teman-temannya tetap berkomitmen untuk membesarkan Kavlink 21. “Kita membangun dari nol, jadi tinggal perjuangan untuk membesarkan saja. Meski keuntungan masih sedikit, namun niatnya memang ingin meraih keuntungan lewat film, papar Iqbal.
Hal ini dibenarkan oleh Imam Hidayah, pengelola toko buku dan perpustakaan Taman Bunga, Jatinangor, yang gres berdiri pada bulan Mei 2005, juga tidak mempedulikan keuntungan materi yang sedikit. “Untung dari jual buku kan kecil.
Meski demikian, Imam dan tujuh orang temannya yang sama-sama mendirikan Taman Bunga tidak terlalu mempedulikan hal tersebut. “Saya memang suka buku. Selain itu, disini saya juga bisa bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang. Ada kesenangan tersendiri di situ,” Kata Imam.
Namun Imam tetap mempunyai perencanaan ke depan untuk menyebarkan usahanya. Imam berencana untuk membuka penerbitan, sebagai unit perjuangan lain, lantaran melihat masih banyaknya buku-buku teks berbahasa gila yang belum diterjemahkan. “Inginnya sih bisa membiayai kuliah dari perjuangan ini. Cuma kita ketika ini memang masih merintis. Setidaknya, bisa makanlah dari sini,” kata Imam.
Cerit-cerita di atas merupakan potret mereka yang sudah terjun berwirausaha semenjak di dingklik kuliah. Berani dan optimis merupakan kuncinya. “Dulu mungkin belum dewasa di Indonesia diarahkan untuk menjadi pekerja. Namun kini yang saya lihat, kecenderungan belum dewasa muda di Indonesia untuk mulai berani berwirausaha sudah mulai muncul.
ANALISIS KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN
SUKSES BISNIS SEJAK KULIAH
Pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) ialah seseorang yang membuat sebuah perjuangan atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan menyebarkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
Seperti halnya M. Iqbal El Hidayat, mahasiswa FIKOM Universitas Padjajaran ini juga bergerak di bidang yang sama dengan mendirikan Rumah Produksi “Kavlink 21”. Berdiri semenjak tahun 2001, Kavlink 21 awalnya bergerak dibidang film. Seiring perkembangan, Kavlink 21 pun melebarkan sayapnya ke bidang dokumentasi video, fotografi, dan company profile. Awalnya ia melihat potensi dari bangkitnya film indie.
Meski sempat terseok-seok lantaran dilema dana bahkan sempat terhenti pada tahun 2003 mulai tahun 2005 Kavlink 21 berdiri kembali. Order pun mulai berdatangan. Bahkan, beberapa kali diundang menjadi pembicara dalam diskusi bidang film dan multimedia. “Dibidang film sendiri, sudah mempunyai empat karya.
Wirausahawan ialah seseorang yang menemukan gagasan gres dan selalu berusaha memakai sumber daya yang dimiliki secara optimal untuk mencapai tingkat keuntungan yang tertinggi.
Jeli melihat pasar juga merupakan kemampuan yang harus dimiliki oleh para wirausahawan. Saat booming pemakaian telepon seluler, membuat Andrianto, alumnus STT Tekstil Jurusan Teknik Industri angkatan 1999, menetapkan untuk membuka counter penjualan HP, pada tahun 2000. Setelah 5 tahun berjalan, Andrianto kemudian menentukan untuk hanya menjual voucher pulsa. Bersyukur ketika ini sudah ada 3 counter.
Salah satu ciri dan sikap wirausaha ialah percaya diri, yaitu Seorang pengusaha harus mempunyai kepercayaan diri yang baik. Segala sesuatu yang telah diyakini dan dianggap benar harus dilakukan sepanjang tidak melanggar aturan dan norma yang berlaku. Percaya diri merupakan sikap dan keyakinan untuk memulai, melakukan, dan menuntaskan kiprah atau pekerjaan yang dihadapi.
Hal tersebut ditujukkan oleh Rynna ketika memulai usahanya yang tanpa rasa aib memperlihatkan dagangannya kepada teman-temannya kampusnya, bahkan menggelar barang dagangannya di parkiran naik bajaj dan pulang pergi naik kereta Jakarta-Bandung sambil membawa barang di kantong kresek ukuran paling besar sebanyak empat kantong.
Peluang sebagai keuntungan yang menyampaikan dorongan besar lengan berkuasa seseorang untuk berwirausaha ialah sebagai berikut:
Memperoleh manfaat dan keuntungan yang maksimal, menjadi wirausahawan akan mempunyai kebebasan untuk menentukan sendiri keuntungan atas investasinya. Meskipun uang bukan segalanya, keuntungan dari usahanya merupakan faktor penting untuk memotivasi diri dalam menyebarkan perjuangan baru. Dengan membuka usaha, ada manfaat yang membanggakan diri menyerupai sanggup membuka lapangan kerja bagi orang lain, membantu yang tidak mampu, dan memperoleh keuntungan yang cukup banyak sehingga sanggup menikmati kehidupan yang lebih baik. Seperti yang dilakukan oleh Ndo yang membuka distro yang kini produknya telah dikirim ke banyak sekali kawasan di tanah air.
Berwirausaha bahu-membahu sama saja dengan menolong diri sendiri lantaran menyediakan lapangan kerja bagi diri sendiri alias tidak bergantung pada orang lain. Bahkan kalau perjuangan semakin maju, seorang wirausahawan bisa membuka lapangan kerja bagi orang lain. Untuk urusan ini, Ndo bekerja sama dengan 7 orang temannya.
Senada dengan Imam Hidayat dan tujuh orang temannya, pengelola perpustakaan Taman Bunga, Jatinangor, walaupun keuntungan yang diperoleh masih sedikit tetapi mereka tidak mempedulikan hal tersebut, “Saya memang suka buku. Tetapi ada manfaat lain yang diperolehnya yaitu ada kesenangan tersendiri ketika mereka bisa bertemu dan berdiskusi dengan banyak orang.
Sikap seorang wirausahawan yang sanggup dilihat dari kegiatannya sehari-hari, contohnya Kreatif dan Inovatif, untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya dilandasi oleh cara berpikir yang maju dan penuh dengan gagasan-gagasan gres yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar. Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak sanggup dibatasi oleh ruang, bentuk, ataupun waktu. Justru sering kali ide-ide brilian yang menyampaikan terobosan-terobosan gres dalam dunia perjuangan awalnya dilandasi oleh gagasan-gagasan kratif yang kelihatannya mustahil.
Selain itu, lingkungan kampus yang kerap dikenal mempunyai sumber daya insan (SDM) dengan intelektual tinggi serta penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat mahasiswa selayaknya menyebarkan kewirausahaan berbasis kompetensi di bidang keilmuan yang ditekuninya. Hal ini penting untuk melahirkan banyak sekali inovasi. Hal tersebut juga diakui Ndo, yang menyukai bidang desain, sebagai awal ketertarikannya terjun dalam bisnis distro. “Ini sebagai bentuk pemanfaatan ilmu juga.
Komitmen Tinggi, Komitmen ialah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibentuk oleh seseorang baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain.
Mandiri, Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut sanggup melaksanakan keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pada pihak lain dalam mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya, tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain.
Seperti halnya profil-profil para wirausahawan muda yang ditampilkan di atas, memperlihatkan komitmen dan kemandirian mereka yang tidak mau tergantung pada orang tua. Mereka bukan hanya berkomitmen untuk tidak tergantung pada orang renta mereka tapi mereka mempunyai komitmen untuk mempunyai manfaat untuk orang lain diantaranya membuka lapangan pekerjaan untuk mereka sendiri dan teman-teman mereka.
BAB V
P E N U T U P
A. Kesimpulan
a. Pengusaha atau wirausahawan (entrepreneur) ialah seseorang yang membuat sebuah perjuangan atau bisnis yang dihadapkan dengan risiko dan ketidakpastian untuk memperoleh keuntungan dan menyebarkan bisnis dengan cara mengenali kesempatan dan memanfaatkan sumber daya yang diperlukan.
b. Beberapa peluang sebagai keuntungan yang menyampaikan dorongan besar lengan berkuasa seseorang untuk berwirausaha ialah sebagai berikut:
- Mempunyai kebebasan mencapai tujuan yang dikehendaki
- Mempunyai kesempatan untuk memperlihatkan kemampuan dan potensi diri secara penuh.
- Memperoleh manfaat dan keuntungan yang maksimal
- Terbuka kesempatan untuk melaksanakan perubahan
- Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam membuat kesempatan kerja.
- Terbuka peluang untuk berperan dalam masyarakat dan mendapatkan legalisasi atas perjuangan mereka.
c. Ciri dan Sikap Wirausaha
- Percaya Diri
- Berorientasi pada Tugas dan Hasil
- Berani Mengambil Risiko
- Kepeimimpinan
- Keorisinilan
- Berorientasi pada Masa Depan
d. Sikap seorang wirausahawan yang sanggup dilihat dari kegiatannya sehari-hari sebagai berikut:
- Disiplin
- Komitmen Tinggi
- Jujur
- Kreatif dan Inovatif
- Mandiri
- Realistis
e. Semangat kewirausahaan harus dibangun menurut asas pokok sebagai berikut:
- Kemauan besar lengan berkuasa untuk berkarya (terutama dalam bidang ekonomi) dan semangat mandiri
- Mampu membuat keputusan yang sempurna dan berani mengambil risiko
- Kreatif dan inovatif
- Tekun, teliti, dan produktif
- Berkarya dengan semangat kebersamaan dan watak bisnis yang sehat
B. Saran
a. Pendidikan kewirausahaan harus mulai diterapkan pada pendidikan dasar hingga tingkat perguruan tinggi tinggi, hal ini dimaksudkan untuk mengubah paradigma tunas-tunas muda bahwa menjadi pengusaha bisa menyampaikan manfaat lebih dibandingkan menjadi pekerja, biar sekiranya tumbuh bibit-bibit wirausahawan-wirausahan baru.
b. Pemerintah harus membuka jalan masuk seluas-luasnya bagi para wirausahawan-wirausahawan biar terdorong bangkitnya wirausahaan dari banyak sekali sektor
DAFTAR PUSTAKA
Nugroho Arissetyanto, Faturohman Maman, S.K. Purwanto, Suharyadi. 2007. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.
adnantandzil.blogspot.com
Sumber http://adnantandzil.blogspot.com
0 Response to "✔ Konsepsi Dasar Kewirausahaan ‘Sukses Bisnis Semenjak Kuliah"
Posting Komentar