✔ Pengertian Kas
Setiap perusahaan atau tubuh perjuangan pada umumnya didirikan untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan. Tujuan perusahaan yaitu untuk mendapatkan keuntungan yang maksimum, untuk mempertinggi tingkat pertumbuhan perusahaan. Untuk mencapai keuntungan yang maksimum perusahaan perlu mengetahui perkembangan usahanya dari waktu ke waktu. Kas di perlukan baik untuk membiayai biaya operasi perusahaan sehari-hari maupun untuk mengadakan investasi gres dalam aktiva tetap.
Kas memegang peranan penting dan menjadi salah satu sentra perhatian dan pengawasan dalam menunjang kegiatan perusahaan sehari-hari. Suatu hal yang mustahil bila suatu perusahaan sanggup berkembang tanpa di sertai pengaturan atau administrasi serta pengawasan atas sumber-sumber penerimaan kas dan pengeluaran kas. Setiap perusahaan akan berusaha untuk menyediakan uang kas dalam jumlah yang ideal. Artinya tidak terlalu banyak dan tidak terlalu sedikit, yang sanggup menurunkan efesiensi akhir tertanamnya uang dalam kas yang bahu-membahu tidak produktif, atau terlampau sedikit lantaran akan mengganggu likuiditas perusahaan. Apabila kas yang dimiliki perusahaan terlalu sedikit maka kegiatan perusahaan tidak sanggup dilakukan dengan baik dan efisien lantaran kas tidak cukup untuk membiayai kegiatan-kegiatan perusahaan. Oleh lantaran itu, manajer keuangan harus memilih jumlah kas yang seimbang.
Menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 wacana Keuangan Negara Dengan demikian kas dalam pengertian undang-undang semua uang negara yang bersumber dari seluruh penerimaan negara dan dipakai untuk membayar seluruh pengeluaran negara.
Menurut Standar Akuntansi Pemerintah, Kas yaitu uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap ketika sanggup dipakai untuk membiayai kegiatan pemerintahan. Kas Daerah yaitu tempat penyimpanan uang kawasan yang ditentukan oleh Bendaharawan Umum Daerah untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kas Negara yaitu tempat penyimpanan uang negara yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku Bendaharawan Umum Negara untuk menampung seluruh penerimaan dan pengeluaran pemerintah pusat.
Kas didefinisikan sebagai alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan. Kas dan setara kas berdasarkan PSAK No.2 (IAI:2009 :22) ”Kas terdiri dari saldo kas (cash on hand) dan rekening giro. Setara kas (cash equivalent) yaitu investasi yang sifatnya sangat liquid, berjangka pendek dan dengan cepat sanggup dijadikan sebagai kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapai risiko perubahan nilai yang signifikan”.
Setara kas dimiliki untuk memenuhi janji kas jangka pendek, bukan untuk investasi atau tujuan lain. Untuk memenuhi persyaratan setara kas, investasi harus segera sanggup diubah menjadi kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Karenanya, suatu investasi gres sanggup memenuhi syarat sebagai setara kas hanya kalau segera akan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
Dari definisi kas dan setara di atas sanggup disimpulkan bahwa:
a. Kas dan setara kas bukan hanya yang ada di perusahaan, tetapi juga saldo rekening giro di bank yang penggunaannya tidak dibatasi dan surat-surat berharga yang sanggup ditarik dengan segera menjadi kas sehingga risikonya kecil akhir imbas terjadinya perubahan nilai dari perubahan tingkat suku bunga.
b. Umumnya kas dan setara dipakai untuk membiayai kegiatan umum perusahaan, sehingga kas dan setara kas secara pribadi atau tidak pribadi hampir mempengaruhi semua transaksi bisnis perusahaan.
c. Perkiraan kas dan setara kas di Neraca disajikan pada urutan pertama golongan aktiva lancar lantaran merupakan aktiva yang paling likuid.
a. Motif Bertransaksi (Transactions Motive)
Motif ini melihat kas secara sempit yaitu sebagai media untuk pertukaran dalam rangka membiaya transaksi normal yang terjadi ibarat pembayaran kepada pemasok dan pembayaran gaji. Besarnya tingkat saldo transaksi tergantung pada besar kecilnya organisasi dan periode waktu kas masuk dan kas keluar. Organisasi yang besar pada umumnya cenderung melaksanakan banyak transaksi. Jika arus kas masuk dan keluar sanggup disinkronisasi maka saldo kas sanggup diminimalisasi.
b. Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
Motif ini fokus pada kemampuan kas untuk menunjang daya beli pada ketika timbul kejadian yang tidak diharapkan atau peluang yang tidak diperkirakan sebelumnya. Saldo untuk pencegahan berfungsi sebagai cadangan pada ketika ketidakpastian meningkat sebagai akhir perubahan industri, ekonomi, dan dunia. Saldo untuk keperluan darurat ini umumnya disediakan dengan memakai portofolio dari pasar uang dan pasar modal. Kriteria kunci dari penggunaan metode ini yaitu tingkat keamanan yang tinggi, likuiditas, dan kemudahan untuk mencairkan surat berharga menjadi kas.
c. Motif Spekulasi (Speculative Motive)
Motif ini timbul seiring dengan impian administrasi untuk mempunyai sejumlah kas yang sanggup dipakai untuk mengambil keuntungan dari kesempatan yang timbul secara tidak terduga. Manajemen harus mempunyai prediksi bahwa saldo kas tersebut sanggup menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi dari operasi normal organisasi. Pada umumnya, organisasi-organisasi tidak menyimpan kas untuk tujuan spekulasi.
d. Kebutuhan Saldo Kompensasi (Compensating Balance)
Perusahaan membayar jasa pelayanan bank sebagian dengan cara membayar langsung, dan terkadang sebagian lagi dengan mempertahankan sejumlah dana minimum di bank yang disebut salso kompensasi.. Saldo kompensasi ini berupa saldo minimum yang diputuskan untuk tetap berada di bank dalam rekening gironya; dan untuk itu perusahaan tidak perlu membayar jasa pelayanan tertentu kepada bank. Dengan adanya saldo ini, bank sanggup meminjamkan dana-dana tersebut pada pihak lain dengan jangka waktu yang lebih lama. Bank akan memperoleh penghasilan bunga yang merupakan biaya jasa tidak pribadi yang harus dibayar oleh perusahaan pertama tadi.
Perusahaan menahan sejumlah kas dan surat berharga terutama lantaran motif transaksi. Tambahan motif berjaga-jaga dan untuk memenuhi kebutuhan masa depan pada hakekatnya merupakan dana pengaman. Dengan demikian, keputusan untuk mempertahankan sejumlah kas dan surat berharga memerlukan analisis yang rinci supaya ditemukan saldo yang optimum.
Saldo minimum yang kurang besar bisa mengurangi kemampuan perusahaan untuk membayar kebutuhan-kebutuhan darurat atau untuk menutup peluang bisnis yang menguntungkan. Beberapa fungsi penting terlibat dalam administrasi yang efektif atas kas yang masuk dan keluar yaitu desain dan administrasi yang efektif atas kas masuk dan keluar; kas surat berharga seharusnya dipertahankan dalam jumlah yang mendekati titik optimum; dan kas surat berharga harus ditempatkan dalam forum yang sempurna dan dalam bentuk surat berharga yang sempurna juga..
C. Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
Teknik meramalkan kas perusahaan yaitu teknik dimana untuk mengetahui maju atau berkembangnya atau tidak suatu perusahaan dimasa kini atau yang akan datang.
a. Keuangan Perusahaan
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :
a. Devestasi :
Devestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, sanggup pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini yaitu kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Perusahaan mempunyai beberapa motif untuk divestasi.
Motif Pertama, sebuah perusahaan akan melaksanakan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan penggalan dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut sanggup berfokus pada area bisnis terbaik yang sanggup dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual bermacam-macam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi yaitu untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan lantaran divestasi merupakan perjuangan untuk menjual bisnis supaya sanggup memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melaksanakan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga sanggup membayar hutangnya pada ketika ini.
Motif ketiga bagi divestasi yaitu kadang kala dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melaksanakan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melaksanakan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada ketika sebelum melaksanakan divestasi. Hal ini memperkuat impian perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada ketika sebelum divestasi.
Motif keempat yaitu unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan memakai teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan gosip wacana divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga sanggup dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melaksanakan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, perjuangan transportasi, dan urusan pertemuan.
b. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
Hak memesan imbas terlebih dahulu (Right Issue) atau HMETD dalam pasar modal Indonesia yaitu hal yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk mendapatkan penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung semenjak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional
c. Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
b. Estimasi penjualan
Ramalan penjualan merupakan dasar perencanaan bagi banyak sekali acara di perusahaan. Pada umumnya planning kerja tersebut dibentuk berdasarkan sasaran penjualan/aktivitas lainnya yang berasal dari ramalan penjualan.
Ramalan yang terlalu optimis sanggup mengakibatkan perusahaan mengalami kerugian lantaran perjuangan dana yang dikeluarkan tidak sesuai dengan volume penjualan. Sebaliknya ramalan yang terlalu pesimis menimbulkan perusahaan sanggup kehilangan kesempatan untuk meningkatkan penjualan.
Peramalan atau Forecasting ialah suatu seni melihat kebelakang, ke kiri dan ke kanan untuk memutuskan apa yang ada di muka. Yang dimaksud dengan "melihat ke Belakang" yaitu mempelajari data-data intern perusahaan. Sedangkan "ke kiri" dan "ke kanan" yaitu mempertimbangkan hasil-hasil dari luar, contohnya riset pasar, imbas kebijakan pemerintah pada taktik perusahaan, ataupun kemungkinan serangan pesaing, perubahan situasi ekonomi, tehnologi.
c. Estimasi produksi
Anggaran produksi yaitu anggaran penjualan yang diubahsuaikan terhadap perubahan persediaan. Untuk menghitung anggaran produksi, dibutuhkan beberapa data yang dipakai dalam proses penghitungan. Data yang dibutuhkan :
- Data yang telah dihitung dalam anggaran produksi, anggaran materi langsung, anggaran overhead dan anggaran tenaga pribadi keakuratan datanya dipengaruhi data dalam anggaran yang lain.
- Laba rugi. Rekening-rekening laporan keuntungan rugi yaitu suatu laporan yang sistematis wacana penghasilan, biaya, rugi keuntungan yang diperoleh oleh suatu perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:
d. Estimasi Kas
Estimasi Kas yaitu laporan keuangan yang menandakan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, lantaran dengan adanya kas, perusahaan sanggup mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada, apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memperoleh penurunan kas. Atau secara lebih sederhana sanggup disimpulkan estimasi kas merupakan kas higienis yang keluar dan masuk ke dalam suatu perusahaan.
D. Laporan Kas
a. PengertianLaporan Kas
Setiap perusahaan dalam menjalankan operasi usahanya akan mengalami arus masuk kas (cash inflows) dan arus keluar (cash outflows). Apabila arus kas yang masuk lebih besar dari arus kas yang keluar maka hal ini akan memperlihatkan positive cash flows, dan sebaliknya apabila arus kas masuk lebih sedikit daripada arus kas keluar maka arus kas yang tejadi akan negative cash flows.
Definisi arus kas berdasarkan PSAK No. 2 yaitu : “Arus masuk dan keluar kas atau setara kas”. (1995:2.3). Adapun nama-nama yang dimaksud yaitu laporan sumber dan laporan perubahan posisi keuangan.
Laporan arus kas yang tercakup dalam laporan tahunan, memperlihatkan gosip mengenai arus kas masuk dan keluar kas dan setara kas. Lebih lanjut, menganalisa semua perubahan yang mempengaruhi kas dan setara kas dalam kategori operasi, investasi dan pendanaan dari suatu perusahaan selama suatu periode dalam format yang merekonsiliasi saldo awal dan saldo final kas dan setara kas.
b. Kegunaan laporan Kas
Tujuan dari laporan arus kas yaitu memperlihatkan gosip mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang berasal dari aktifitas operasi, investasi dan pendanaan dari suatu entitas selama suatu periode.
Kegunaannya :
a. Menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan arus kas higienis masa depan,
b. Menilai kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajibannya, kemampuan membayar dividen, dan kebutuhan untuk pendanaan eksternal.
c. Menilai alasan perbedaan antara keuntungan higienis dibanding penerimaan serta pengeluaran kas yang berkaitan.
d. Menilai imbas transaksi investasi dan pendanaan baik kas maupun non kas
c. Penyajian Laporan Kas
Karakteristik transaksi dan kejadian lain dari setiap jenis aktifitas-aktifitas sanggup dijelaskan sebagai berikut :
- Aktifitas Operasi
- Aktifitas Investasi
- Aktifitas Pendanaan
Perusahaan diwajibkan untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi dengan memakai salah satu metode dibawah ini :
a. Metode Langsung
Metode pribadi mengungkapkan kelompok utama dari penerimaan kas bruto dan pengeluaran kas bruto. Dalam metode ini setiap asumsi yang berbasis akrual pada laporan keuntungan rugi diubah menjadi asumsi pendapatan dan pengeluaran kas sehingga menggambarkan penerimaan dan pembayaran kasatmata dari kas. Jadi, metode pribadi memfokuskan pada arus kas daripada keuntungan higienis akrual, oleh lantaran itu dianggap lebih informatif dan terperinci.
b. Metode Tidak Langsung
Dengan metode ini keuntungan atau rugi higienis diubahsuaikan dengan mengoreksi imbas dari transaksi bukan kas, penangguhan atau akrual dari penerimaan atau pembayaran kas untuk operasi dari masa kemudian dan masa depan, dan unsur penghasilan atau beban yang berkaitan dengan arus kas investasi atau pendanaan. Makara intinya metode tidak pribadi ini merupakan rekonsiliasi keuntungan higienis yang diperoleh perusahaan. Metode ini memperlihatkan suatu rangkaian korelasi antara laporan arus kas dengan laporan keuntungan rugi dan neraca.
Beberapa peralatan dasar yang dipakai dalam analisis laporan keuangan dijabarkan lebih lanjut oleh Harahap (1998:217) sebagai berikut :
a. Analisis Perbandingan
Dalam analisis perbandingan, gosip yang sama disajikan untuk dua atau lebih tanggal atau periode yang berbeda sehingga pos-pos yang serupa sanggup diperbandingkan.
b. Analisis Persentase
Metode ini merupakan metode analisis yang menyajikan laporan keuangan dalam bentuk presentasi. Laporan keuangan presentatif mempunyai kegunaan dalam analisis struktur internal laporan keuangan, lantaran dalam laporan keuangan presentatif menyatakan proporsional dari setiap pos laporan keuangan dalam suatu periode tertentu terhadap angka dasar.
c. Metode Index time Series
Dalam metode ini dihitung indeks dan dipakai untuk mengkonversi angka-angka laporan keuangan. Biasanya ditetapkan tahun dasar yang diberi indeks 100. Beranjak dari tahun dasar ini maka dibentuk indeks tahun-tahun lainnya sehingga sanggup dibaca dengan gampang perkembangan angka-angka laporan keuangan tersebut pada periode yang lain.
d. Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan yaitu perbandingan antara pos-pos tertentu dalam laporan keuangan dengan pos lain yang mempunyai korelasi yang signifikan. Analisis rasio keuangan mempunyai kegunaan untuk memilih kesehatan atau kinerja keuangan suatu perusahaan. Adapun jenis-jenis rasio keuangan yang umum diperkenalkan dalam kebanyakan literatur dan yang sering dipakai yaitu rasio likuiditas, solvabilitas, aktifitas dan profitabilitas. Rasio-rasio tersebut kemudian dibandingkan dengan rasio-rasio perusahaan itu sendiri selama beberapa periode untuk menilai perkembangan perusahaan tersebut. Selain itu sanggup dibandingkan dengan rasio-rasio dari beberapa perusahaan yang sejenis untuk menilai kinerja perusahaan, apakah perusahaan berada diatas, sama, atau dibawah rata-rata industri.
e. Evaluasi Kinerja Perusahaan
Laporan arus kas sanggup membantu para pemakainya untuk melihat bagaimana saldo kas dan setara kas dalam neraca perusahaan berubah dari awal sampai final periode akuntansi dan apa artinya perubahan tersebut bagi perusahaan, apakah memperlihatkan prestasi positif atau negatif.
f. Analisis Rasio Arus Kas
Analisis laporan arus kas berdasarkan Plewa dan Friedlob (1995:228), terdiri atas rasio likuiditas, rasio solvabilitas dan pengeluaran modal serta rasio pengembalian kas.
E. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas Minimal
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnyapersediaan kas minimal suatu perusahaan berdasarkan Bambang Riyanto yaitu
a. Perimbangan antara arus kas masuk dengan arus kas keluar
Adanya perimbangan yang baik mengenai kuantitas maupun waktu antara arus kas masuk dengan arus kas keluar dalam suatu perusahaan berarti bahwa pengeluaran kas baik mengenai jumlah maupun mengenai waktunya akan sanggup dipenuhi dari penerimaan kasnya, sehingga perusahaan tidak perlu mempunyai persediaan minimal kas yang besar. Adanya perimbangan tersebut antara lain disebabkan lantaran adanya kesesuaian syarat pembelian dengan cara penjualan. Ini berarti, bahwa pembayaran hutang akan sanggup dipenuhi dengan kas yang berasal dari pengumpulan piutang. Pembayaran-pembayaran untuk pembelian materi mentah, pembayaran upah, dan lain-lain diharapkan sanggup dipenuhi dengan kas yang berasal dari hasil penjualan produksinya.
b. Penyimpangan terhadap arus kas yang diperkirakan
Untuk menjaga likuiditas perusahaan perlu menciptakan asumsi mengenai pedoman kas dalam perusahaannnya. Apabila arus kas selalu sesuai dengan estimasinya, maka perusahaan tidak menghadapi kesulitan likuiditas. Bagi perusahaan ini tidak perlu mempertahankan adanya persediaan minimal kas yang besar, apabila perusahaan tersebut sering mengalami penyimpangan dari yang diestimasikan. Penyimpangan yang merugikan dalam arus kas keluar misal yaitu adanya pemogokan, banjir, angin ribut, dan musibah lainnya. Adanya perubahan peraturan pemerintah mengenai pengupahan buruh sehingga perusahaan harus sering mengadakan pengubahan. Penyimpangan yang merugikan dalam arus kas masuk contohnya terjadinya kegagalan langganan untuk memenuhi kewajiban keuangannya. Bagi perusahaan yang sering mengalami penyimpangan yang merugikan dalam pedoman kasnya dirasakan perlu untuk mempertahankan adanya persediaan kas minimal yang relatif besar dibandingkan dengan perusahaan lain yang tidak mengalami kejadian tersebut diatas.
c. Adanya korelasi dengan Bank-Bank
Apabila pimpinan suatu perusahaan sanggup membina korelasi yang baik dengan bank akan mempermudah baginya untuk mendapatkan kredit dalam menghadapi kesukaran keuangannya baik yang disebabkan lantaran adanya kejadian yang tidak diduga maupun yang yang sanggup diduga sebelumnya. Bagi perusahaan ini tidak perlu mempunyai persediaan kas minimal yang besar.
P E N U T U P
Kesimpulan
a. Kas merupakan suatu aktiva lancar (Current Assets) yang mencakup uang logam, uang kertas atau sejenisnya yang bisa dipakai sebagai alat tukar dan mempunyai dasar pengukuran akuntansi. Kas merupakan asset yang paling lancar/likuid dan paling beresiko, sehingga perlu administrasi kas yang seketat mungkin untuk menghindari hal-hal yang sanggup merugikan perusahaan.
b. Motif Dalam Menyimpan Kas
- Motif Bertransaksi (Transactions Motive)
- Motif Berjaga-Jaga (Precautionary Motive)
- Motif Spekulasi (Speculative Motive)
- Kebutuhan Saldo Kompensasi (Compensating Balance)
c. Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
- Keuangan Perusahaan
- Estimasi penjualan
- Estimasi produksi
- Estimasi Kas
d. Metode yang dipakai untuk melaporkan arus kas dari aktifitas operasi :
- Metode Langsung
- Metode Tidak Langsung
e. Beberapa peralatan dasar yang dipakai dalam analisis laporan keuangan:
- Analisis Perbandingan
- Analisis Persentase
- Metode Index time Series
- Analisis Rasio
- Evaluasi Kinerja Perusahaan
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas Minimal
- Perimbangan antara arus kas masuk dengan arus kas keluar
- Penyimpangan terhadap arus kas yang diperkirakan
- Adanya korelasi dengan Bank-Bank
DAFTAR PUSTAKA
http:www.Google.Kas
http:www.Google. Manajemen Kas
http:www.Google. Teknik Analisis Meramalkan Kas Perusahaan
http:www.Google. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Besarnya Persediaan Kas Minimal
0 Response to "✔ Pengertian Kas"
Posting Komentar