- Ketika saya di kantor, dan saya berpikir sebagai seorang Pegawai salah satu kantor Pemerintah, maka rasa sebagai Pegawai pun muncul di dalam dadaku.
- Akan tetapi ketika saya berpikir bahwa saya yaitu seorang atasan dari bawahanku, maka rasa sebagai atasanpun muncul didalam dadaku.
- Ketika saya berpikir jadi seorang Presiden, maka rasa sebagai presiden tiba-tiba muncul di dalam dadaku.
- Ketika hingga dirumah, dan saya berpikir sebagai seorang suami terhadap istriku, maka rasa sebagai seorang suamipun muncul di dalam dadaku.
- Ketika saya berpikir bahwa saya yaitu anggota DPR, maka rasa sebagai wakil rakyat pun muncul di dalam dadaku.
- Ketika saya berpikir bahwa saya yaitu Orang Kaya, padahal kenyataannya saya hanyalah seorang yang miskin yang luar biasa, maka rasa yang muncul di dalam dadaku pun bukanlah rasa sorang yang kaya. Yang ada yaitu rasa sedih, menyesal dan sebagainya.
- Ketika saya berpikir wacana andal silat, maka saya segera akan bersilaturrahim dengan orang yang pernah mengajarkan silat itu kepadaku. Aku akan ingat kata-katanya, saya ingat namanya, saya ingat orangnya. Lalu akupun melaksanakan apa-apa yang pernah dilakukannya didepanku. Aku telah menjadi akunya orang yang melatih ilmu silat itu.
- Ketika saya bertemu dengan seorang Perempuan, kemudian saya berpikir bahwa ia yaitu istriku padahal tidak, maka rasa menolak muncul didalam dadaku. Rasanya beda dengan rasa ketika saya berhadapan dengan istriku yang sebenarnya.
- Saat saya berhadapan dengan orang tuaku dan saya berpikir bahwa saya yaitu seorang anak, maka rasa sebagai anakpun muncul di dalam dadaku.
"Aku menyerupai dapat berubah menjadi siapa saja, menjadi banyak sesuai apa yang Aku pikirkan. Aku juga diberi nama sesuai dengan pikiran yang sedang saya pikirkan. Ketika saya selalu berpikir wacana menjadi seorang Koruptor pada Kantorku dan saya melaksanakan Korupsi itu, maka akupun dipanggil dengan nama si Koruptor. Ketika saya terlalu banyak berpikir, maka saya dinamakan sebagai si Pemikir. Semua atributku yang memanggil-manggilku itu disebut sebagai hawa nafsuku. Kecenderungan diriku.
Mungkin itu sebabnya kemudian muncul istilah dari salah seorang Filosof RENE DESCARTES " Aku Berpikir Maka Aku Ada"yang sangat sering kita dengar. Akibatnya banyak sekali ke Akuan lahir begitu saja, seperti;
“Aku yaitu menyerupai apa yang kupikirkan”
Aku = pikiranku, sehingga
Pikiranku dan Rasaku = Diriku Aku = Rasaku
Aku = Diriku
Diriku = Hawa Nafsuku.
Aku = Hawa Nafsuku.
Semua pikiran itu tidak ada yang boleh melarangnya. Setiap pikiran-pikiran itu yaitu hak semua orang. akhirnya setiap pikiranku berbeda dengan pikiran orang lain, maka akupun merasa diriku berbeda dengannya. “Diriku berbeda dengan dirinya”, kataku. Akupun segera mencicipi bahwa hanya akulah yang benar. Aku berhak menyampaikan "Dirinya" itu Bodoh, Kalau ia tidak mau tunduk pada pikiranku, maka saya dapat saja menganggapnya sebagai Musuhku, atau lawanku. jikalau perlu ia saya lenyapkan dari dunia ini semoga saya sajalah yang benar, Aku sajalah yang ada. Biarlah, Yang awalnya perang-perang Pikiran bermetamorfosis menjadi Perang Fisik maka terjadilah bunuh-bunuhan.
Terasa yang ada dalam kehidupan ini hanya ada AKU dan PIKIRANKU saja. Jika Aku Cenderung mengikuti pikiranku menyerupai ini, maka Aku akan dicap sebagai orang yang mengikuti hawa nafsuku. Yaitu saya yang selalu dikuasai oleh hawa nafsuku, mungkin saya juga akan dianggap bersekutu dengan syetan yang akhirnya sangat gampang menyebut Aku sebagai calon isi Neraka. Semua lantaran hawa nafsu yang awalnya ternyata yaitu pikiranku sendiri.
Aku dan Pikiranku, lantaran saya berada di pikiranku yang begitu banyak, maka setiap hari saya menyerupai berubah-rubah. Aku selalu Bergerak tak beraturan, berjalan, berlari, berputar-putar, terbang, melayang, bolak-balik, dari satu pikiranku ke pikiranku yang lain. Aku menjadi galau dan takut. Aku ingin segera keluar dari dalam dada kita itu. Aku tidak berpengaruh untuk tetap berlama-lama di dalam suasana rasa dalam dada ini. Aku ingin berjalan, ingin lari, ingin meninggalkan dadaku ini dengan segera.
Makanya biasanya jikalau kita sudah tidak tahan dengan rasa tidak yummy itu, kadang kala kita hingga memukul-mukul dada kita, Agar Pikiran-pikiran itu bisa berhamburan keluar dengan cepat dan kalau dapat ketika itu juga dada kita itu dipecah berantakan, semoga segala isi pikiran yang bersemayam dalam dada itu tidak lagi memberatkan kita.
by; Adnan Junaedi
cerciterismah.blogspot.com/
Sumber http://adnantandzil.blogspot.com
0 Response to "✔ Saya Dan Pikiranku"
Posting Komentar