-->

iklan banner

✔ Teknik Meningkatkan Kreativitas

Latar belakang....
           Suatu proses tidak tiba begitu saja, meski sering kali datangnya melalui hal-hal kecil yang berdasarkan kita tidak berarti dan tidak ada gunannya. Namun kemudian biasanya kita gres menyadarinya sehabis orang lain melakukannya. Kebanyakan dari kita merasa apa yang kini ada tidak perlu diperbaiki lantaran akan membuang waktu dan tenaga secara percuma. Pendapat ini tentunya merupakan sebuah kekeliruan, lantaran kalau kita hanya berdiam diri, maka kita akan dikalahkan oleh para pesaing dengan mudahnya.
Agar kita mempunyai keunggulan dibandingkan oleh para pesaing dan sanggup memperhatikan eksistensi perjuangan kita, maka kita harus terus berupaya mencari sesuatu yang gres dan menyebarkan apa yang sudah ada biar menjadi lebih baik. Oleh lantaran itu kreativitas sangat dibutuhkan oleh setiap pengusaha.
Menurut Schnaars, dalam Tjiptono, intinya tujuan dari suatu bisnis ialah untuk membuat para pelanggan yang merasa puas. Terciptanya kepuasan pelanggan sanggup menawarkan beberapa manfaat, diantaranya kekerabatan antara perusahaan dan pelanggan menjadi harmonis, dan membentuk dasar yang baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, dan membentuk suatu rekomendasi dari ekspresi ke ekspresi (word of mouth) yang menguntungkan bagi perusahaan.
Oleh lantaran itu untuk memenuhi kepuasan pelanggan tersebut, seorang wirausahawan atau pengusaha (wirausahawan) haruslah mempunyai kemampuan dalam membuat nilai tambah terhadap produk dari industrinya, dan jasa layanan yang diberikan kepada pelanggan (konsumen). Hal ini sanggup dilakukan melalui peningkatan krativitas dan keinovasian dalam kewirausahaan. Dalam dunia bisnis tuntutan terhadap kemampuan kreativitas dan keinovasian sangatlah penting. Karena dunia bisnis perkembangannya sangat cepat dan tingkat persaingan antar perusahaan dengan aneka macam produk dari industrinya sangat tinggi. Kondisi ini tentu akan berimplikasi terhadap kelangsungan perusahaan dalam upaya memenuhi kebutuhan pasar akan produknya. Para wirausahawan dalam perusahaannya akan dihadapkan pada permasalahan yang banyak dan rumit sifatnya, mirip barang atau jasa apakah yang sebaiknya diproduksi oleh perusahaan ini, kalau memperhatikan peluang pasar, kemungkinan-kemungkinan pemasaran dan biayanya. Begitu juga berapa besar sebaiknya kapasitas produksi dari perusahaan tersebut, metode atau teknik produksi apa yang kemungkinan sanggup diterapkan.

TEORI TENTANG KREATIVITAS DAN INOVASI DALAM BERWIRAUSAHA
Kreativitas ialah kemampuan untuk menyebarkan gagasan-gagasan dan cara-cara gres dalam memecahkan kasus dan menemukan peluang (thinking new thing).
Inovasi ialah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan kasus dan menemukanpeluang (doing new thing).
Proses berpikir kreatif dan bertindak inovatif merupakan nilai tambah (value added) dan sumber peluang bagi pengusaha.

Agar mempunyai keunggulan dibandingkan oleh para pesaing dan mempertahankan eksistensi usaha, maka harus terus berupaya mencari sesuatu yang gres dan menyebarkan apa yang sudah ada biar menjadi lebih baik. Oleh lantaran itu, kreativitas sangat dibutuhkan oleh setiap pengusaha.
Demikian pentingnya kreativitas dalam menghadapi perubahan dan tantangan bisnis yang terjadi dikala ini menimbulkan pengusaha harus terus-menerus membuka jalan untuk menularkan atau memastikan bahwa karyawannya sanggup menyebarkan diri dengan baik dan mengikuti perkembangan teknologi terkini. Seorang pengusaha harus memastikan bahwa bila kreativitas yang selama ini dilakukan telah using atau tidak terpakai lagi, maka harus ada solusi yang lebih kreatif untuk memecahkan kasus yang ada.
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah menyampaikan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan perihal apa yang diinginkan dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil final yang diharapkan, sehingga tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi kreatif
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
a.       Membuat atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
b.      Mengkombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
c.       Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini memakai aneka macam cara untuk membentuk fungsi-fungsi gres atau menimbulkan sesuatu mnjadi lebih berkhasiat bagi orang lain. 
C.    Hambatan dan Teknik Meningkatkan Kreativitas
a.      Hambatan Kreativitas
Seorang pakar mengartikan kendala kreativitas sebagai “mental walls which block the problem solver from correctly a problem or conceiving its solution,” yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah. Bangunan mental yang besifat menghambat ini terdapat pada setiap orang dalam kualitas dan jumlah yang berbeda-beda. Faktor penghambat ini sanggup diklasifikasikan atas dua unsur utama, yaitu kendala struktural dan proses. Hambatan struktural terdiri atas kendala psikologis, budaya, dan lingkungan, sedangkan kendala proses terdiri atas kendala dalam menentukan bahasa berpikir, kendala lantaran keterpakuan fungsional, dan kendala lantaran kebiasaan memandang dengan cara yang sama.
Secara rinci, hambatan-hambatan kreativitas sanggup dijelaskan sebagai berikut:
a)      Hambatan psikologis
Hambatan ini membuat seseorang menjadi tidak bebas dalam mengeksploitasi dan mengubah gagasan, mengalami halangan dalam mengekspresikan kemampuan konseptual, dan kurang bisa berkomunikasi dengan baik. Perlu pula diketahui bahwa hambatan-hambatan ini terutama dikarenakan kebanyakan dari kita telah mengikuti proses pendidikan, baik formal maupun informal, yang sangat menekankan pentingnya satu balasan yang benar.

b)      Hambatan budaya
Salah satu bentuk kendala dalam hal budaya ialah adanya keseragaman berpikir atau “pemujaan” terhadap cara berpikir logis dan rasional. Hal ini akan menghambat penyelesaian yang bersifat intuitif atau memakai perasaan. Anggapan yang menyatakan bahwa pemecahan kasus haruslah selalu bersifat serius dan tanpa humor maupun canda sanggup juga menjadi penghambat kreativitas.

Baca Juga

c)      Hambatan Lingkungan
Lingkungan sanggup berbentuk fisik maupun social. Lingkungan sosial mirip sekolah, dimana guru-guru sangat khawatir untuk mencoba gagasan-gagasan baru, akan menghambat kreativitas. Lingkungan fisik ialah sesuatu yang paling gampang untuk diatasi, contohnya tata letak ruang kerja sanggup diatur sedemikian rupa biar sanggup mendukung situasi kerja yang produktif dan kreatif.

d)     Hambatan Bahasa Berpikir
Seperti diketahui, kita mempunyai bermacam-macam bahasa yang digunakan untuk menuntaskan suatu masalah, contohnya bahasa lisan, matematik, visual, dan bahasa penginderaan lainnya. Kemampuan untuk menentukan bahasa berfikir yang paling sempurna untuk memecahkan kasus akan sanggup menghasilkan pemecahan kasus yang amat kreatif.
Tidak selalu sanggup digunakan satu bahasa berpikir untuk menuntaskan segala persoalan. Bila suatu pendekatan tidak atau kurang berhasil digunakan untuk memecahkan persoalan, maka tidak ada salahnya kalau memakai pendekatan lain yang tentunya berbeda.
e)      Hambatan keterpakuan fungsional
Hambatan ini bersumber pada kebiasaan untuk memfungsikan peralatan, orang, ataupun teknologi hanya dengan satu cara. Gambaran situasi berikut akan menawarkan pemahaman yang pas terhadap jenis kendala ini.
Bayangkan bila berdiri ditengah-tengah suatu ruangan dan pada ujung-ujung ruangan tergantung dua utas tali. Tugas anda ialah memegang ujung kedua tali. Posisi tali-tali tersebut dibentuk sedemikian rupa sehingga kalau memegang ujung tali pertama, tali kedua tidak sanggup diraih. Ruangan tersebut kosong, hanya terdapat sebuah obeng dan dua buah tang yang ditinggal oleh tukang yang sedang mengerjakan ruangan tersebut.
Biasanya, kebanyakan orang gagal memecahkan duduk kasus ini lantaran mereka gagal melihat kemungkinan untuk memakai ikat pinggang atau bahan-bahan lain yang dipakainya untuk memperpanjang tali tersebut. Selain itu, mereka juga gagal untuk melihat tang atau obeng sebagai alat bantu pemecah masalah. Cara yang sanggup digunakan ialah dengan mengikat salah satu benda tersebut pada salah satu ujung tali. Tali tersebut diayun, kemudian memegang ujung tali kedua. Dengan demikian  tali pertama akan sanggup diraih lantaran adanya ayunan tersebut.
Contoh tersebut menjelaskan mengenai kegagalan yang sanggup dihasilkan ketika memecahkan kasus lantaran terpaku pada fungsi yang lazim dari alat-alat tersebut.

f)       Hambatan kebiasaan memandang
Kebiasaan memandang suatu benda atau alat ialah salah satu penghambat kreativitas. Contoh duduk kasus berikut:
Ada sepuluh jilid buku ensiklopedia yang terusun berurutan di satu rak buku. Masing-masing buku tebalnya 10 mm, sedangkan sampul depan dan belakang tebalnya 1 mm. lantaran usang tidak dibersihkan, buku-buku tersebut mulai dimakan rayap. Seekor rayap berjalan dari halaman pertama jilid 1 hingga halaman terakhir jilid 10. Berapa panjang perjalanan yang telah ditempuh oleh rayap tersebut?
Ada satu aksioma dalam memecahkan masalah, yaitu semakin familiar kita terhadap suatu objek, maka semakin sulit kita melihatnya dalam konteks yang lain. Kaprikornus bila mencoba atau sanggup melihat dalam sudut pandang yang lain, maka kreativitas akan sanggup bertambah.

b.      Teknik Meningkatkan Kreativitas
Cara umum yang digunakan ialah dengan mengubah cara berpikir dan proses bertindak. Walaupun demikian, aneka macam riset telah dilakukan untuk mencari cara-cara meningkatkan kreativitas dalam proses pemecahan masalah.
a)      Perumusan kasus secara kretaif
Albert Einstein menyatakan bahwa “Perumusan masalah” lebih penting daripada pemecahannya, lantaran pemecahannya seringkali hanyalah membutuhkan keterampilan matematika atau eksperimental. Memunculkan pertanyaan dan kemungkinan gres memerlukan imajinasi yang kreatif.
Jadi perumusan kasus secara kreatif ialah perjuangan yang dilakukan untuk menghindar dari perumusan maslah yang sudah jelas. Tetapi coba, berpikir secara divergen dan bukan convergen dengan melontarkan pertanyaan gres maupun mencoba melihat dari sudut pandang yang berbeda biar memperoleh kemungkinan baru.
b)      Bertanya dan bertanya.
Intinya ialah dengan terus-menerus melontarkan pertanyaan untuk memperbesar terciptanya solusi yang kreatif. Sikap bertanya merupakan sesuatu yang instinktif pada anak-anak, tetapi keberadaannya semakin berkurang ketika usia seseorang semakin bertambah. Salah satu penyebabnya ialah kecenderungan orang-orang cukup umur untuk meredam pertanyaan-pertanyaan yang diajukan anak-anak.
Jadi untuk membangkitkan kembali perilaku bertanya ialah dengan melontarkan pertanyaan, tanpa perlu khawatir apakah pertanyaan yang diajukan salah atau lantaran pertanyaan tersebut orang lain menganggap kita bodoh.

c)      Curah Gagasan
Curah gagasan biasanya digunakan untuk memecahkan kasus yang kompleks oleh kelompok yang terdiri atas dua hingga tujuh orang.
Melalui curah gagasan, anggota kelompok akan terbebaskan dari hambatan-hambatan kreativitas. Untuk sanggup melaksanakan curah gagasan yang efektif, perlu diperhatikan tiga kondisi berikut:
-          Selama proses mencurahkan gagasan jangan melaksanakan penilaian. Hal ini perlu dilakukan biar semua terkonsentrasi untuk mencurahkan gagasannya tanpa terganggu untuk menyusun pembelaan terhadap gagasannya.
-          Proses pencurahan gagasan harus benar-benar bebas, artinya semua gagasan harus ditampung, termasuk gagasan yang “gila” sekalipun.
-          Usahakan sebanyak mungkin gagasan sanggup dilontarkan, lantaran kemungkinan untuk memperoleh balasan yang kreatif semakin besar.
d)     Orang asing
Maksudnya ialah memasukkan orang lain yang tidak begitu tahu perihal bidang pekerjaan atau bidang pengetahuan yang sedang dipecahkan masalahnya. Teknik ini muncul oleh lantaran penelitian menemukan bahwa banyak orang mengalami kesulitan untuk kreatif dalam hal-hal yang sudah sangat dikenalnya.

e)      Iklim kreatif
Teknik terakhir dalam pemecahan kasus secara kreatif dalam kelompok ialah membuat iklim kreatif. Pedoman utamanya ialah dengan membuat suasana yang kondusif. Ini berarti harus membuang semua kendala terjadinya kreativitas, sekaligus membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang aman untuk kreatif.
Hal ini dilakukan antara lain dengan saling mendukungnya setiap anggota kelompok untuk sanggup berkomunikasi secara terbuka, melontarkan opini yang berisiko, bertanya dan menggali, diskusi, membandingkan, mengembangkan, dan bukan mengkritik wangsit yang terlontar, melibatkan diri dalam proses berpikir yang divergen (imajinatif) dan bukan convergen (praktis atau teknis), serta menghindari situasi kalah-menang. Melalui cara-cara tersebut, maka semua perjuangan diarahkan pada pemecahan kasus dan bekerja dalam konflik tetapi menghindari konflik yang interpersonal.
Pengaruh atas penggunaan otak kiri yang berlebihan menimbulkan seseorang lebih teratur dalam berpikir, analitis, dan kurang kreatif, sehingga terlalu banyak pertimbangan dalam bertindak dan cenderung menjadi pengekor, sedangkan mayoritas memakai otak kanan untuk berpikir secara loncat-loncat tak beraturan memungkinkan seseorang berpikir kreatif. Orang yang mayoritas memakai otak pecahan kanannya juga cenderung mempunyai banyak wangsit dan berani bertindak dengan pertimbangan yang tidak terlalu berbelit-belit serta mengandalkan intuisi.

D.    ArtiPenting Inovasi dalam Kewirausahaan
Orang dengan gagasan gres ialah orang aneh, hingga gagasan itu berhasil.” (Mark Twain)”.
Schumpeter dalam Rambat (2004) mendukung pendapat bahwa pengusaha merupakan inovator, yang tidak selalu sebagai inventor (penemu). Pengusaha berperan sebagai orang yang mengatur pengalokasian sumber daya dalam perjuangan eksploitasi invensi (temuan) yang mungkin saja sudah ada sebelumnya. Pengusaha membuat kombinasi-kombinasi gres dari penggunaan faktor produksi.
Ada lima jenis penemuan yang penting dilakukan pengusaha, yaitu :
a.       Pengenalan barang gres atau perbaikan barang yang sudah ada.
b.      Pengenalan metode produksi baru.
c.       Pembukaan pasar baru. Khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
d.      Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) materi mentah atau setengah jadi baru.
e.       Penciptaan suatu bentuk organisasi industry baru.

Fungsi penemuan dari seorang pengusaha tentu saja sanggup mengubah pasar dan “aturan main” (rule of the game) yang sudah ada. Pengusaha yang sanggup membuat jenis barang gres akan memberi keuntungan bagi pasar sehingga lebih banyak terdapat pilihan bagi konsumen.

Inovasi dan bisnis menyerupai dua sisi dari sekeping mata uang. Beragam temuan besar (great innovation) secara pribadi mempermudah kehidupan dan membuat kebutuhan. Sebut saja penemuan bola lampu, kereta api, listrik, internet, hingga Viagra. Semua terusan merombak kebiasaan plus melahirkan pasar gres yang menjadi cita-cita setiap perusahaan.
Bisa jadi tanda-tanda ini yang memicu munculnya istilah “ekonomi inovasi” yaitu sebuah kondisi yang menempatkan penemuan sebagai turbin besar pelopor ekonomi. Perusahaan memacu diri untuk menghasilkan temuan gres secara berkelanjutan. Agar bisa bertahan, setiap organisasi bisnis berupaya mencari gagasan, membangun daya cipta, membuat rekayasa, hingga melahirkan temuan baru, sehingga sanggup dikatakan bahwa “inovasi ialah kehidupan”.
Kotler, pakar pemasaran, pernah menegaskan pentingnya inovasi. Pakar pemasaran ini mengingatkan bahwa tanpa penemuan perusahaan akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan tidak langgeng. Inovasi harus terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren perubahan, dan membangun pasar. Untuk membangun perusahaan inovatif, Kotler menekankan pentingnya sejumlah faktor sebagai berikut:
a.       Adanya budaya penemuan. Setiap organisasi bisnis harus disesaki orang-orang yang punya semangat inovasi.
b.        Mengembangkan penemuan sebaiknya berdasarkan riset, sebab, perusahaan dikatakan penemuan kalau secara sengaja membangun dan melaksanakan proses untuk menghasilkan temuan baru. Inovasi tersebut haruslah merupakan sesuatu yang revolusioner, sanggup menembus pasar global, dan mendapat persaingan sangat keras.

Seorang pengusaha harus segera menerjemahkan mimpi-mimpinya menjadi penemuan untuk menyebarkan bisnisnya. Jika cita-cita dan tujuan hidup merupakan fondasi bangunan dalam bisnis, maka penemuan sanggup diibaratkan sebagai pilar-pilar yang menunjang kukuhnya bangunan bisnis.
Impian saja tidak cukup, cita-cita harus senantiasa ditunjang oleh penemuan yang tiada henti sehingga bangunan bisnis menjadi kukuh dalam situasi apapun, entah tornado kesulitan ataupun tantangan. Setiap fondasi gres harus ditunjang oleh pilar-pilar bangunan sebagai kerangka bangunan keseluruhan. Setiap cita-cita harus diikuti oleh penemuan sebagai kerangka pengembangan, kemudian diikuti dengan administrasi produk, konsumen, arus kas, sistem pengendalian, dan sebagainya.
Inovasi ialah kreativitas yang diterjemahkan menjadi sesuatu yang sanggup diimplementasikan dan menawarkan nilai tambah atas sumber daya yang kita miliki.
Sifat penemuan sanggup ditumbuhkembangkan dengan memahami bahwa penemuan ialah suatu kerja keras, terobosan, dan keizen (perbaikan terus-menerus).
Inovasi kerap bergantung pada riset. Biasanya untuk menghasilkan produk gres yang benar-benar inovatif biayanya sungguh besar. Contohnya Microsoft yang tahun ini melontarkan US $5,6 milyar untuk dana riset, bahkan tahun kemudian mencapai US $7,4 miliar.
F.     Melindungi Gagasan dari Hasil Kreativitas dan Inovasi
Ketika seorang pengusaha mendapat gagasan penemuan untuk produk atau jasa yang mempunyai potensi pasar, dengan segera mereka harus melindunginya dari penggunaan yang tidak sah. Banyak perusahaan yang tidak mengetahui pentingnya hak pemberian usaha.
Perlindungan produk-produk perusahaan sangat penting untuk menghindari usaha-usaha peniruan dan duplikasi yang dilakukan oleh pihak lain yang tidak bertanggung jawab. Temuan yang tidak mempunyai hak kekayaan intelektual mirip hak paten akan bebas ditiru dan diduplikasi, bahkan menjadi produk pesaing dan sanggup mematikan perusahana penemu.
Pengusaha harus memahami cara mendapat hak paten, merek dagang, dan hak cipta yang biasanya disebut dengan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), yaitu hak ekslusif yang dibrikan oleh negara kepada seseorang atau sekelompok orang untuk memegang monopoli dalam memakai dan mendapat manfaat ekonomi dari kekayaan intelektual.
Lingkup dari Hak Kekayaan Intelektual sanggup dikenal dengan sebutan Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri, dimana :
a.       Hak cipta ialah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinilan ciptaannya. Hak cipta ialah hak sah yang biasanya diberikan kepada penulis, composer, kreator peranti lunak, artis dan penerbit untuk mempublikasikan dan menjual karya mereka. Misalnya, karya tulis, lagu, drama, peranti lunak computer, film novel, hak untuk memproduksi, memperbaiki, mendistribusikan, atau menjual dengan masa pemberian seumur hidup ditambah 50 tahun.
b.      Hak kekayaan industri terdiri atas paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, mereka dan diam-diam dagang:
a)      Paten (patent) merupakan hak yang diberikan oleh pemerintah kepada penemu suatu produk atau proses memabrikasi, mengeksploitasi, menggunakan, dan menjual penemuan atau proses tersebut. Paten ialah akreditasi dari forum yang berwenang atas penemuan produk dan penemu diberi kewenangan untuk membuat, menggunakan, dan menjual penemuannya selama paten tersebut dimaksudkan untuk mendorong kreativitas dan penemuan para penemu, contohnya penemuan dalam bidang teknologi masa pemberian maksimal 20 tahun semenjak filing date. 
b)      Desain industry (industrial design) merupakan hak yang diberikan pemerintah atas karya pada estetika produk, contohnya bentuk, konfigurasi, dan komposisi garis atau warna, dengan masa pemberian 10 tahun semenjak filing date. 
c)      Desain tata letak sikuit terpadu (circuit lay-out) merupakan hak kekayaan industry yang diberikan pemerintah lantaran pembuatan fungsi elektronik yang terdiri atas komponen-komponen elektronik yang saling berkaitan, dengan masa pemberian 10 tahun. 
d) Merek dagang (trade mark) dan nama dagang merupkan istilah khusus dalam perdagangan, yaitu rancangan dan nama suatu produk yang digunakan oleh para pedagang atau pabrikan dan biasanya terdaftar secara resmi, yang merupakan tanda (gambar, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dan kombinasi dari unsur tersebut) untuk membedakan produk satu dengan produk lainnya. Hak ini diberikan dengan masa pemberian maksimal selama 10 tahun. 
e)    Rahasia dagang (trade secret) merupakan informasi perihal bisnis yang dirahasiakan atau informasi yang tidak diketahui oleh umum dalam bidang teknologi dan atau bisnis yang masa perlidungannya tergantung sepanjang diam-diam tersebut terjaga.

Untuk mendapat hak paten, alat atau barang yang diciptakan harus betul-betul gres (bukan produk perbaikan). Suatu alat tidak sanggup diberikan hak paten apabila alat tersebut telah dipublikasikan sebelum akreditasi hak paten.
Hak paten hanya diberikan kepada penemu yang bahwasanya bukan kepada seseorang yang menemukan penemuan orang lain. Penemuan yang telah diberikan hak paten dihentikan diduplikasikan oleh siapapun tanpa izin (lisensi) dari penemunya.
Terdapat beberapa langkah untuk mendapat hak paten, yaitu :
Langkah 1 : Tetapkan bahwa yang ditemukan benar-benar baru
Untuk menetapkan bahwa sesuatu yang ditemukan benar-benar baru, penemu harus menganalisis dan menguji produk tersebut memakai kriteria sebagai berikut:
a.       Apakah produk ini telah digunakan oleh orang lain sebelum penemuan ini diajukan untuk mendapat hak paten?
b.      Apakah telah diberikan paten sebelum temuan produk ini diajukan?
c.       Apakah telah digunakan, dipublikasikan, dan dijual sebelum diberikan tanggal hak paten?

Bila ketiga kriteria tersebut telah dilakukan sebelum diberikan hak paten, maka penemuan produk tersebut akan kehilangan hak untuk memperoleh paten.
Langkah 2: Dokumentasi produk yang ditemukan tersebut
Untuk melindungi hak paten dari klaim seseorang, penemu harus memverifikasi ide-ide penemuan sebelum alat tersebut ditemukan, contohnya tanggal wangsit tersebut tersirat, klarifikasi produk yang digunakan, dan gambarnya.

Langkah 3 : Telusuri paten-paten yang telah ada
Hal ini dilakukan untuk memverifikasi apakah sesuatu yang gres kita temukan itu telah ada atau mempunyai kesamaan. Perlu diperiksa apakah alat yang ditemukan itu mempunyai kesamaan dan telah mempunyai hak paten atau belum.

Langkah 4: Pelajari hasil penelusuran
Penemu harus mempelajari hasil telusuran sebelum menetapkan mengajukan lamaran hak paten. Jika paten yang telah ada betul-betul mirip paten yang akan diusulkan, maka pihak yang berwenang tidak akan menjamin hak paten bagi penemuan gres tersebut. Akantetapi meskipun alat yang kita temukan itu mempunyai fungsi sama dengan alat yang telah ada hak patennya namun terbukti mempunyai perbedaan dalam cara-cara dan proses kerjannya, maka paten tetap sanggup diberikan.

Langkah 5: Mengajukan lamaran paten yang berisi
a.       Pernyataan yang membuat penemuan itu benar-benar asli
b.      Deskripsi atau citra penemuan disebut spesifikasi dan batas penemuan disebut klaim, yang mengidentifikasi sifat-sifat penemuan gres tersebut.
c.       Gambar penemuan.

 KEADAAN TENTANG KEBERHASILAN KACANG GARUDA
Grup Garudafood berawal dari sebuah perusahaan keluarga yang bergerak dalam bisnis kacang garing. Perusahaan ini didirikan di Pati, Jawa Tengah, oleh almarhum Darmo Putro yang memulai usahanya sebagai produsen tepung tapioka. Sejak tahun 1987, perusahaan mulai serius berkonsentrasi di bisnis kacang garing dengan meluncurkan merek Kacang Garing Garuda, yang belakangan sangat popular di masyarakat dengan sebutan ringkas : Kacang Garuda. Cikal bakal Garuda food ialah PT. Tudung, perusahaan yang bergerak di bisnis tepung tapioca dan berdiri pada tahun 1958 di Pati, Jawa Tengah.
Untuk menjamin Kacang Garuda dapat dinikmati oleh konsumen di seluruh pelosok negeri dan tersedia dalam jumlah yang cukup, jaringan distribusi Garudafood terus diperkukuh dengan mendirikan PT Sinar Niaga Sejahtera pada tahun 1994. Seiring berjalan waktu, perusahaan yang tadinya berfungsi sebagai perusahaan pendukung ini alhasil sanggup menjadi profit center tersendiri bagi kelompok usahanya.
Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya, perusahana terus melaksanakan penemuan dengan melaksanakan upaya diversifikasi produk dan penerapan mesin-mesin gres berteknologi modern. Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi: kacang atom, kacang telur, dan kacang madu. Ekspansi ke bermacam-macam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk kacang lapis ini ternyata bisa melampaui prestasi yang dicapai oleh produk kacang garing.
Kacang Garuda kini muncul sebagai sebuah merek yang identik dengan produk kacang inovatif. Hal ini dibuktikan dengan aneka ragam produk kudapan (snack) berbahan baku kacang dalam bermacam-macam rasa mirip Kacang Kulit Rasa Bawang dan Kacang Kulit Rasa Keju.
Garudafood juga merambah bisnis kudapan berbahan baku kedelai dengan diluncurkannya produk inovatif Snack Kedele, Kedele Spicy, dan Kedele Rasa.

 ANALISIS KEBERHASILAN KACANG GARUDA 
Para peneliti telah membedakan tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
a.       Membuat atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
b.      Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
c.       Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini memakai aneka macam cara untuk membentuk fungsi-fungsi gres atau menimbulkan sesuatu mnjadi lebih berkhasiat bagi orang lain.
Seiring kemajuan demi kemajuan yang dicapai produk kacang garingnya, perusahaan terus melaksanakan penemuan dengan melaksanakan upaya diversifikasi produk dan penerapan mesin-mesin gres berteknologi modern. Pada tahun 1995, melalui PT Garuda Putra Putri Jaya, perusahaan mendirikan pabrik kacang lapis yang meliputi: kacang atom, kacang telur, dan kacang madu. Ekspansi ke bermacam-macam produk kacang ini ternyata mendapat sambutan hangat dari pasar. Buktinya, meskipun masih baru, daya serap pasar atas produk kacang lapis ini ternyata bisa melampaui prestasi yang dicapai oleh produk kacang garing.
Kacang Garuda kini muncul sebagai sebuah merek yang identik dengan produk kacang inovatif. Hal ini dibuktikan dengan aneka ragam produk kudapan (snack) berbahan baku kacang dalam bermacam-macam rasa mirip Kacang Kulit Rasa Bawang dan Kacang Kulit Rasa Keju.
Garudafood juga merambah bisnis kudapan berbahan baku kedelai dengan diluncurkannya produk inovatif Snack Kedele, Kedele Spicy, dan Kedele Rasa.
Target yang diusung dalam visi Garudafood hingga tahun 2008 ialah menjadi perusahaan makanan dan minuman terbaik dalam aspek keuntungan, pendapatan, dan kepuasan pelanggan. Mengacu pada konsep balanced scorecard untuk mencapai perspektif keuangan (suistainable enterprise), Garudafood dituntut untuk selalu sanggup menawarkan nilai tambah kepada pelanggannya (perspective customers).
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti telah menyampaikan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan perihal apa yang diinginkan dan bagaimana melakukannya dengan lebih baik. Jadi, urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil final yang diharapkan, sehingga tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi kreatif.
Upaya yang dilakukan Gardufood perlu didukung oleh proses yang kreatif dan inovatif (perspektif internal business). Proses kreatif dan inovatif ini hanya bisa terjadi kalau sumber daya insan Garudafood ialah karyawan-karyawan berpengetahuan (learning and growth perspective).
Teknik dalam pemecahan kasus secara kreatif dalam kelompok ialah membuat iklim kreatif. Pedoman utamanya ialah dengan membuat suasana yang kondusif. Ini berarti harus membuang semua kendala terjadinya kreativitas, sekaligus membuat lingkungan fisik, psikologis, dan sosial yang aman untuk kreatif.
Hal ini dilakukan antara lain dengan saling mendukungnya setiap anggota kelompok untuk sanggup berkomunikasi secara terbuka, melontarkan opini yang berisiko, bertanya dan menggali, diskusi, membandingkan, mengembangkan, dan bukan mengkritik wangsit yang terlontar, melibatkan diri dalam proses berpikir yang divergen (imajinatif) dan bukan convergen (praktis atau teknis), serta menghindari situasi kalah-menang. Melalui cara-cara tersebut, maka semua perjuangan diarahkan pada pemecahan kasus dan bekerja dalam konflik tetapi menghindari konflik yang interpersonal.
Garudafood berupaya membuat iklim biar setiap individu secara proaktif mengekspersikan potensi berguru dan kreativitasnya untuk menghasilkan suatu proses perubahan. Potensi ini akan tumbuh apabila terdapat suasana kerja yang aman dalam kebebasan berekspresi.
Setiap individu juga dituntut untuk selalu mempunyai semangat pantang mengalah dan tidak mengalah pada kegagalan. Dalam setiasp proses kreatif diciptakan iklim yang membuat orang merasa nyaman untuk berkreasi tanpa harus dihantui dengan risiko kegagalan.
Kini, sekitar 16.500 karyawan menganggap Garudafood sebagai rumah mereka dan ini merupakan sumber daya yang tak ternilai harganya. Mereka ialah orang-orang yang terpilih yang mempunyai keahlian, pengetahuan dan perilaku yang baik dengan terus-menerus berkreasi dan berinovasi.
Untuk menjamin pasokan materi baku utama (kacang tanah) yang berkualitas tinggi dan tersedia sesuai kapasitas produksi pabrik, tahun 1996 didirikan PT Bumi Mekar Tani, yang bergerak dalam bidang perkebunan kacang. Selain mempunyai kebun kacang sendiri, untuk menampung hasil panen kacang para petani dengan harga bersaing, perusahaan ini banyak menjalin kolaborasi dengan para petani kacang, khususnya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Barat. Dengan demikian, secara aktif perusahaan menyebarkan sistem kemitraan perjuangan yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak.
Pada akhirnya, seluruh jerih payah, keseriusan, dan profesionalitas seluruh karyawan Garudafood sanggup membuahkan hasil faktual yang sangat mengagumkan. Dari hasil surveinya yang berjudul Study Regrading Snack Industri and marketing in Indonesia, 1998, Coronthian Infopharma Corpora (CIC) menemukan bahwa Kacang Garuda berhasil menguasai 65% pangsa pasar produk makanan kacang di Indonesia, jauh meninggalkan merek produk kacang di posisi kedua yang menguasai 20% sedangkan 15% lainnya diperebutkan oleh aneka macam merek.
Ada lima jenis penemuan yang penting dilakukan pengusaha, yaitu :
a.       Pengenalan barang gres atau perbaikan barang yang sudah ada.
b.      Pengenalan metode produksi baru.
c.       Pembukaan pasar baru. Khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
d.      Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) materi mentah atau setengah jadi baru.
e.       Penciptaan suatu bentuk organisasi industri baru.

Fungsi inovasi dari seorang pengusaha tentu saja sanggup mengubah pasar dan “aturan main” (rule of the game) yang sudah ada. Pengusaha yang sanggup membuat jenis barang gres akan memberi keuntungan bagi pasar sehingga lebih banyak terdapat pilihan bagi konsumen.
Untuk memperkukuh basis industri makanan ringan, tahun 1997 perusahaan memasuki pasar biskuit melalui PT. Garudafood Jaya. Meskipun di tengah krisis ekonomi, merek biscuit Danza dan Gery berhasil melaksanakan penetrasi pasar, untuk tahap pertama (karena keterbatasan kapasitas) ke sejumlah pasar wafer stick di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Selanjutnya, ditengah tornado krisis ekonomi, Mei 1998 perusahaan justru memberanikan diri masuk ke bisnis jelly melalui PT. Triteguh Manunggal Sejati. Meskipun relative baru, pertumbuhan keuntungan atas penjualan menunjukkan bahwa bisnis ini berpeluang besar untuk tumbuh. Permintaan pasar dari semua jaringan distribusi selalu bergerak naik. Permintaan pasar dari luar negeri, mirip negara-negara Timur Tengah, juga terus meningkat.
Sejumlah industry kudapan kini mulai bernaung di bawah payung Garudafood. Sesuai visi dan misinya, kelompok perjuangan ini tentu saja tidak cepat berpuas diri dengan prestasi yang telah dicapai selama ini. Berbagai penemuan terus dilakukan untuk membuat produk-prpduk gres yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Semua itu dilakukan, tidak lain demi kepuasan yang sebesar-besarnya bagi para konsumen yang merupakan penentu hidup atau matinya sebuah perusahaan.
Kini di atas areal lebih dari 35 hektar yang tersebar di aneka macam lokasi, telah berdiri pabrik-pabrik industri Garudafood yang didukung oleh mesin dan peralatan berteknologi modern. Mesin panggangan yang meliputi drying machine, misalnya khusus didatangkan dari Belgia dan Jerman.
Selain itu, dikala ini Garudafood juga mulai memesan mesin-mesin yang didesain secara khusus sesuai dengan kebutuhan spesifik dari produk-produk yang dikembangkan. Hal ini tercapai berkat kolaborasi yang simultan dan bersiklus antara Divisi Pemasaran, Divisi Riset dan Pengembangan, serta Divisi Produksi, yang ada alhasil bisa menyuguhkan beraneka macam produk makanan dan minuman yang inovatif dan bertandar internasional dengan tetap mengacu pada selera dan kepuasan pelanggan.
Selain menguasai pasar nasional, produk Garudafood dieskpor aneka macam negara mirip Singapura, Malaysia, Hong Kong, Filipina, Brunei Darussalam, Cina, Australia, Kepulauan Pasifik, Amerika Serikat, Kanada, Guatemala, Meksiko, Bangladesh, India, Arab Saudi (KSA), Uni Emirab Arab, Jordania, Lebanon, Yaman, Belanda, Jerman, dll.

P E N U T U P 
A.    Kesimpulan
a.        Kreativitas ialah kemampuan untuk menyebarkan gagasan-gagasan dan cara-cara gres dalam memecahkan kasus dan menemukan peluang (thinking new thing).
Inovasi ialah kemampuan menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan kasus dan menemukan peluang (doing new thing).
b.      Tipe kreativitas dalam kehidupan sehari-hari, yaitu :
-          Membuat atau menciptakan, yaitu proses membuat sesuatu dari tidak ada menjadi ada
-          Mengombinasikan dua hal atau lebih yang sebelumnya tidak saling berkaitan menjadi lebih bermanfaat.
-          Memodifikasi sesuatu yang memang sudah ada. Proses ini memakai aneka macam cara untuk membentuk fungsi-fungsi gres atau menimbulkan sesuatu mnjadi lebih berkhasiat bagi orang lain.
c.       Hambatan-hambatan kreativitas sebagai berikut:


-          Hambatan psikologis
-          Hambatan budaya
-          Hambatan Lingkungan
-          Hambatan Bahasa Berpikir
-          Hambatan keterpakuan fungsional
-          Hambatan kebiasaan memandang


d.      Teknik Meningkatkan Kreativitas


-          Perumusan kasus secara kretaif
-          Bertanya dan bertanya
-          Curah Gagasan
-          Orang asing
-          Iklim kreatif


e.       Ada lima jenis penemuan yang penting dilakukan pengusaha, yaitu :
-          Pengenalan barang gres atau perbaikan barang yang sudah ada.
-          Pengenalan metode produksi baru.
-          Pembukaan pasar baru. Khususnya pasar ekspor atau daerah yang baru.
-          Penciptaan/pengadaan persediaan (supply) materi mentah atau setengah jadi baru.
-          Penciptaan suatu bentuk organisasi industry baru.
f.       Untuk membangun perusahaan inovatif, Kotler menekankan pentingnya sejumlah faktor sebagai berikut:
-          Adanya budaya penemuan.
-          Mengembangkan penemuan sebaiknya berdasarkan riset.
g.      Melindungi Gagasan dari Hasil Kreativitas dan Inovasi
-          Hak cipta ialah hak istimewa guna melindungi pencipta dan keorisinilan ciptaannya.
-          Hak kekayaan industri terdiri atas paten, desain industri, desain tata letak sirkuit terpadu, mereka dan diam-diam dagang

B.     Saran
-          Akses informasi yang seluas-luasnya bagi para mahasiswa yang ingin berwirausaha
-          Penerapan pendidikan wirausaha harus mulai ditanamkan pada belum dewasa usia sekolah
-          Adanya program-program aplikasi kewirausahaan pada dunia kampus

DAFTAR PUSTAKA


Nugroho Arissetyanto, Faturohman Maman, S.K. Purwanto, Suharyadi. 2007. Kewirausahaan. Jakarta : Salemba Empat.
adnantandzil.blogspot.com





  

Sumber http://adnantandzil.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "✔ Teknik Meningkatkan Kreativitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel