-->

iklan banner

16 Rujukan Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

Paragraf narasi atau dongeng adalah suatu paragraf berisi laporan insiden runtut waktu, baik itu kasatmata maupun imajiner, yang disajikan dalam kata-kata tertulis atau lisan, gambar diam atau bergerak, atau keduanya. Narasi berasal dari kata kerja bahasa Latin narrare yang berarti “menceritakan” yang diturunkan dari kata sifat gnarus yang berarti “mengetahui” atau “terampil”. Berikut adalah beberapa pola paragraf narasi. Langsung saja kita simak yang pertama:

Paragraf narasi atau dongeng adalah suatu paragraf berisi laporan insiden runtut waktu 16 Referensi Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)

1. Krisna Mencari Kayu Bakar

Krisna sedang mencari kayu bakar di hutan belakang rumahnya. Ia berangkat di pagi hari. Cuacanya sangat cerah dan kebetulan hari ini hari minggu. Ia pergi bersama ayahnya. Lokasi pencarian tidak jauh dari rumahnya. Namun, ia tetap harus melewati jalan yang becek dengan dedaunan yang masih basah alasannya adalah hujan semalam. Sepanjang perjalanan ia mengambil banyak kayu bakar. Setelah satu jam, Krisna bersama ayahnya kembali ke rumah.

2. Pengalaman Tamasya

Pada tanggal 5 Juli saya berangkat tamasya ke Bali bersama sekolah. Aku bangkit pagi-pagi sekali alasannya adalah jam 7 harus tiba di sekolah. Pukul 6.45 saya tiba di sekolah. Tampak di pinggir jalanan bus-bus berjejeran. Aku eksklusif masuk ke bis. Kami tiba di Bali pukul 2 siang setelah menaiki kapal feri. Pukul 5 kami tiba di hotel untuk check in. Perjalanan dimulai besok pagi. Kami eksklusif check out dari hotel. Ada yang memanfaatkan waktu untuk istirahat. Ada juga yang menumpang Gojek untuk berkeliling Denpasar dan Kuta. Keesokan harinya, kami pergi ke Ubud. Kami berkeliling disana mulai dari monkey forest dan wisata belanja. Kemudian kami pergi menuju Tampaksiring untuk melihat pura. Tujuan terakhir kami adalah Goa Gajah. Setelah itu kami mengunjungi pusat oleh-oleh dan eksklusif pulang ke tempat kami.

3. Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris

Leonita Cantika adalah anak bungsu dari 6 orang bersaudara, lahir di Bandung tanggal 3 November 1992. Nita, biasa ia dipanggil, lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya adalah seorang pegawai negeri sipil yang bertugas di Departemen Agama sementara ibunya adalah seorang pedagang. Ketika Nita lahir ayahnya sudah memasuki masa tua, yakni 51 tahun. Sang ayah didiagnosis menderita penyakit komplikasi paru-paru sejak Nita masih sangat kecil. Maka tak heran, Nita kecil lebih banyak menghabiskan masa kecilnya dengan merawat sang ayah dibandingkan bermain dengan teman-teman seusianya. Hubungan Nita dan ayahnya sangat dekat, tak hanya sebatas kekerabatan ayah dan anak tetapi sudah mirip dua orang yang bersahabat. Ketika Nita menginjak umur 8 tahun, kondisi kesehatan ayahnya semakin memburuk. Nita menjadi semakin sering tidak masuk sekolah alasannya adalah menemani sang ayah yang harus keluar masuk rumah sakit. Berpindah dari satu rumah sakit ke rumah sakit lainnya dan bolak balik memanggil dokter eksklusif ke rumah menjadi hal yang biasa bagi Nita sekeluarga. Enam bulan lamanya berjuang tanpa lelah serta menempuh segala jalan yang ada dan memungkinkan, ternyata Nita dan keluarganya harus mendapat kenyataan terpahit. Ayah Nita meninggal dunia ketika Nita belum genap berumur 9 tahun. Kepergian ayahnya merupakan mimpi terburuk bagi Nita , dan menjadi penyebab perubahan drastis dalam hidupnya. Nita yang ceria dan praktis dekat dengan orang lain berubah menjadi Nita yang pendiam dan tertutup.

4. Ke Pantai Sanur

Hari ini adalah hari Minggu. Aku sangat bersemangat bangkit pagi alasannya adalah sekeluarga akan ke pantai Sanur. Aku eksklusif menyiapkan segala perlengkapanku. Keluargaku juga ikut sibuk. Setelah semuanya beres, kami pun berangkat. Aku menyanyi bersama adikku. Setelah satu jam, karenanya kami tiba di pantai Sanur. Aku eksklusif menuju pantai dan bermain air bersama adik. Aku sangat senang. Seolah-olah semua penat setelah ulangan umum seminggu kemudian hilang. Setelah itu, saya berfoto ria bersama keluarga. Setelah matahari agak panas alasannya adalah menjelang siang, kami pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian. Siangnya kami diajak makan di restoran ikan. Senang sekali rasanya.

5. Ke Pasar

Pergilah Wahyu ke pasar menggunakan sepeda bututnya. Sesampainya di pasar dibelilah kebutuhan-kebutuhan hidup. Setelah semua barang terbeli, ia kembali mengayuh sepeda tuanya menuju rumahnya yang hanya berupa gubuk di pinggir sungai. Di rumah hanya ada ayah yang sakit-sakitan.

6. Kenangan di Kota Bandung

Hari itu ia telusuri sudut demi sudut seluruh kota Bandung yang sangat dicintainya mirip tidak mau ada satu pun sudut yang terlewatkan. Setiap sudut yang ia singgahi menyisakan kenangan amat mendalam baginya. Mula-mula ia telusuri sudut Setiabudi. Di wilayah ini ia menyimpan sangat banyak kenangan. Penelusuran dilanjutkan ke wilayah balai kota dan sekitarnya. Di sini pun ia sangat terhanyut dengan kenangannya sebetulnya sahabatnya, begitu juga dengan kekasihnya. Lalu, ia melanjutkan menyusuri wilayah alun-alun kota yang sekarang telah berubah total dari masa dua puluh tahun yang lalu. Lagi-lagi ia terhanyut dalam setiap kenangan masa lalunya. Setiap tempat, setiap sudut kota itu, yang ada hanyalah kenangan indah baginya, seluruhnya.

7. Perjuangan Singkat Soekarno

Pada tanggal 4 Juli 1927 Ir. Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan tujuan Indonesia segera merdeka. Namun nyatanya pada tanggal 29 Desember 1929, Belanda memasukkan ia ke dalam penjara Sukamiskin di Bandung hingga pada tanggal 31 Desember 1931. Beliau dibebaskan dan kemudian bergabung dengan Partindo namun untuk yang kedua kalinya Ir. Soekarno ditangkap dan dibuang ke Ende, Flores pada tahun 1933. Kemudian ia dipindahkan ke Bengkulu. Setelah melewati perjuangan yang cukup panjang, ia bersama Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.

8. Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris

Cut Nyak Dhien merupakan hero wanita yang berasal dari kepulauan Aceh. Beliau Lahir pada tahun 1848. Pada tahun 1880 Cut Nyak Dhien bersama suaminya melakukan perlawanan terhadap Belanda. Namun pada tanggal 30 September 1893 tepatnya di kota Kutaraja rombongan Cut Nyak Dhien menyerahkan diri kepada Belanda. Teuku Umar atau suami dari Cut Nyak Dhien secara diam-diam membuat rencana untuk menghancurkan pasukan pertahanan Belanda. Akhirnya rencana tersebut berhasil melumpuhkan pihak Belanda. Pada tanggal 11 Februari 1899 Teuku Umar tewas dalam peperangan dan Cut Nyak Dhien ditunjuk menjadi pemimpin pembela Indonesia dalam melawan Belanda. Cut Nyak Dhien kemudian ditangkap dan dirawat di rumah sakit Belanda pada masa kemunduran Aceh. Pada karenanya ia meninggal pada tanggal 6 November 1908.

9. Contoh Paragraf Narasi dalam Kutipan Novel

Tiba-tiba ia tertegun. Di sana, sayup-sayup dari jauh, di arah seberang kali sebelah timur, terdengar suara jeritan orang. Tetapi selintas saja, jeritan diputuskan oleh sebuah letusan yang sangat ahli … kemudian damai seketika. Desingan yang banyak mulai reda, tinggal satu-satu letusan di sana sini. Warsinah menegakkan kepala, matanya mulai liar, badannya dihadapkan ke timur, ke arah jeritan datang, kemudian membalik menghadap ke barat, tegak bertolak pinggang, kemudian lari, lari menurutkan jalan rel, lari kencang sambil berkomat-kamit. Dari komat-kamit mulutnya keluar lagi perkataan mirip biasa, tiada berujung tiada berpangkal: …. si bengis lagi, si ganas lagi …. dan ia lari terus, lari lepas bagai selancar saja, tiada kaku kukunya. Dan ketika hingga di jalan pertemuan antara jalan  kereta dan jalan raya, ia berhenti sebentar, mirip berpikir, kemudian ia berbelok menurutkan jalan raya. Dari jauh dalam pandangan kabur sambil berlari, ia melihat benda bergerak, berderet  sepanjang jalan, tetapi sebelum ia tahu benar apa yang dilihatnya, sebuah peluru tiba menyongsong, tepat menembus tulang dadanya. Warsinah terpelanting, jatuh tersungkur di tengah jalan. Sebentar berontak merentak-rentak, mengerang, menyumpah-nyumpah, terhambur pula sumpah serapahnya: si bengis lagi, si ganas lagi, hitam, kejam… rupanya dalam ia bergelut mempertahankan hidupnya dengan sakaratul maut, kebenciannya kepada si hitam kejam, si bengisganasnya, masih sanggup mengatasi renggutan tangan Malaikat pengambil nyawa yang akan menceraikan rohnya dengan tubuh kasarnya. Kemudian lemah tak berdaya …Warsinah yang sebentar ini masih menjadi kerangka hidup, sekarang benar-benar sudah menjadi kerangka mati. Mati terhampar di tengah jalan, tiada dihiraukan orang, tidak ada yang menangis meratapi. Ia meninggal sebagai hero yang sanggup dibanggakan oleh bangsa, tiada sebagai kurban pembela kemerdekaan. Ia mati hanya sebagai kurban kebuasan, salah satu kurban dari sekian banyaknya. Ia mati alasannya adalah nasibnya, demikian sudah berdasarkan suratan tangan, ya, ia mati alasannya adalah kehendak Ilahi. (H.B Yasin, Gema Tanah Air, Jilid 1, hal. 158-159).

10. Contoh Paragraf Narasi Singkat

Mereka berdua melanjutkan kembali perjalanan ke dalam hutan, kali ini Remy meminta ke pamannya semoga ia bisa ikut pamannya berburu, pamanya pun memberikan “ bila kamu ikut berburu kamu harus siap berlari dan mencengkram”, “siap akan ku lakukan paman” kata Remy. Tidak disangka mereka berdua bertemu dengan seekor gajah kecil, gajah kecil itu terlihat kebingungan, Remy meminta paman untuk tidak memburu gajah kecil itu, mereka berdua memutuskan untuk berjalan mendekati gajah kecil. Tampaknya gajah kecil itu mulai merasa ketakutan alasannya adalah melihat mereka berdua. “ Jangan takut ! kami tidak akan memburu mu !” teriak remy. Gajah kecil itu tetap berlari, dengan sekuat tenaga, remy mencoba untuk mengejar gajah kecil itu, hingga di ujung Tebing gajah kecil itu tidak bisa lari kemana mana, Remy yakankian bahwa ia tidak akan membunuh gajah kecil itu. “Siapa nama mu, namaku Remy?” , “namaku Chiko” kata gajah kecil itu, “kenapa kamu sendiri dimana sahabat temanmu yang lainnya”, kata remy , “aku terpisah dengan ibu dan ayahku dan juga sahabat temanku saya tidak tahu jalan pulang”, “Baiklah ikut aku, saya akan membantumu mencari kedua orang renta mu” mereka berdua kembali kedalam hutan dan bertemu paman Remy, “jangan takut chiko paman tidak akan membunuhmu”… setelah beberapa ketika kemudia Remy, Ketsi dan Chiko bertemu dengan gerombolan gajah dan ternyata gerombolan gajah tadi adalah gajah yang mereka lihat di pagi hari. Remy dan chiko pun bersahabat.

11.Pertempuran Surabaya

Di tanggal 20 November 1945 meletuslah suatu pergerakan perlawanan rakyat Surabaya dalam mengusir  penjajahan Belanda dan para sekutu di tanah air terutama bagi tempat Surabaya.

Asal muasal terjadinya perang ini adalah terbunuhnya salah satu pimpinannya mereka adalah Brigadir Jenderal Mallaby yang kemudian menyulut kemarahan tentara inggris. Karena tewasnya pimpinan mereka, pada karenanya Inggris dan para sekutunya memperlihatkan suatu Ultimatum bagi semua p0juang yang berada di Surabaya semoga secepatnya menyerah.

Pejuang bukannya menyerah, ultimatum itu malahan dinilai adalah bentuk penghinaan bagi para rakyat Surabaya dan p0juang. Mereka pun kemudian mengadakan milisi milisi perjuangan guna melawan para pihak Inggris yang Mengancam hendak akan melakukan serangan.

Karena tahu ultimatumnya tersebut ditolak, karenanya muncul kemarahan besar dari para pihak Inggris dan para sekutunya. Lalu ditanggal 10 November di pagi hari Inggris menyerang secara besar-besaran lewat jalur udara, bahari dan darat dan mengerahkan sekitar kira-kira 30,000 Infanteri.

Beberapa tank, kapal perang dan pesawat diarahkan ke Surabaya. Dan mereka para pihak sekutu menyerang secara habis habisan kota Surabaya. Mereka melakukan pengeboman terhadap bardir Gedung gedung pemerintahan dan melakukan pembunuhan seluruh para p0juang yang termasuk.

Peristiwa ketika ketika itu amatlah mencekam dan mengerikan, pembunuhan ada dimana mana dan bikin masing masing p0juang jadi terpojok. Akan tetapi, rencana penjajah semoga sanggup menaklukkan kota Surabaya gagal total dalam 3 hari.

Semua rakyat dan p0juang Surabaya tiba ke jalan-jalan dan melakukan perlawanan. Setiap p0juang rakyat Surabaya memiliki semangat yang membara. Hal itu dikarenakan berkat tampilnya sesosok pemuda yang namanya adalah Bung Tomo.

Ketika waktu itu, dengan gagah berani Bung Tomo memperlihatkan suatu pidato untuk rakyat Surabaya dan memperabukan semua semangat juang yang mereka punya meskipun hingga titik darah penghabisan.

Pertempuran Surabaya terjadi hingga 3 minggu dan pada karenanya kemenangan ada ditangan pihak sekutu. Walaupun kota Surabaya sudah berada di tangan sekutu, perlawanan rakyat Surabaya ketika itu benar benar menginspirasi seluruh masyarakat Indonesia dan membuat semangat mereka menjadi membara untuk melawan penjajahan.

12. Berlibur Bersama Anak Yatim

Hari libur tanggal 21 September kemarin menjadi liburan yang tidak terlupakan oleh Mila. Biasanya ketika ada libur hari besar nasional, Mila mengajak ayah dan ibu untuk berjalan-jalan. Akan tetapi kemarin Mila diajak oleh ayah dan ibu ke salah satu panti asuhan anak yatim. Mila sempat tidak ingin ikut, tetapi ayah dan ibu membujuk dia. Ayah, ibu, dan Mila membawa masakan dan bingkisan untuk dibagikan kepada belum remaja yatim. Sesampainya di panti asuhan tersebut, mereka bertemu dengan belum remaja yang bernasib tidak seberuntung Mila. Mereka sangat senang sangat mendapat masakan dan bingkisan tersebut. Raut muka Mila pun berubah. Mila juga merasa senang melihat teman-teman seumurannya bergembira membuka bingkisan yang ia bawa. Makanannya pun dimakan dengan sangat lahap. Tak lupa Mila ikut bermain dan berbincang dengan belum remaja tersebut. Setelah semua kegiatan selesai Mila dan keluarga pulang ke rumah. Sebelum pulang Mila berjanji akan berkunjung lagi. Mila pun meminta kepada ayah dan ibu semoga lain kali sanggup tiba lagi ke tempat itu. Liburan kali ini sangat mengesankan untuk Mila dan keluarga.

13. Gempa

Pada hari Jumat, 6 Februari 2014, terjadi gempa tektonik yang mengguncang Kabupaten Nabire Provinsi Papua. Guncangan yang susul menyusul hingga enam kali itu terjadi selama dua jam. Gempa berkekuatan 6,91 skala Richter itu menjadikan sedikitnya 26 korban tewas, 34 luka berat, dan 66 orang lainnya luka ringan. Guncangan keras ini menjadikan tanah longsor dan meretakkan landasan pacu di bandara setempat.

14. Contoh Paragraf Narasi

Berangkatlah Bapak Omar Bakri ke sekolah menaiki sepeda bututnya. Dia kayuh sepedanya hingga puluhan kilometer untuk hingga ke sekolah. Keringat dan letih yang dirasa tergantikan oleh sambutan anak didiknya sesaat ia hingga di sekolah.  Bel masuk tiba-tiba saja berbunyi, kegiatan belajar mengajar pun dimulai. Setelah beberapa waktu berlalu, karenanya bel pulang berbunyi. Semua siswa pulang ke rumah masing-masing tak terkecuali Bapak Omar Bakri. Walau gajinya tak seberapa, ia selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan.

15. Contoh Paragraf Narasi Ekspositoris

Cara merawat dan memelihara merpati tidaklah terlalu sulit. Bagi pemula, langkah pertama adalah membeli merpati satu pasang di tempat perjuangan peternakan merpati. Jika merpati masih kecil, usahakan kandang tidak terlalu terbuka semoga suasana dalam kandang cukup hangat, tapi cukup terang. Selanjutnya, periksalah masakan dan minumannya serta berikan secara teratur. Sebaiknya kandang merpati dibersihkan secara teratur untuk menjaga kesehatan merpati dan tempat tinggalnya.

16. Contoh Narasi Diri Sendiri

Saya adalah Resynta Novianadewi, anak pertama dari dua bersaudara, dilahirkan 17 tahun yang kemudian di kota Jakarta tepatnya pada tanggal 14 November pada tahun 1994. Namun ketika ini saya dan keluarga saya tinggal di Jl. Dayung V no. 47 RT 008 RW 05, Kelapa Dua, Tangerang. Saat ini saya duduk di kursi SMA kelas 12 disebuah sekolah negeri diwilayah Tangerang. Saya dilahirkan di keluarga yang cukup sederhana dan segala sesuatunya tercukupi. Dari kecil hingga SMA tidak ada prestasi yang menonjol yang telah saya capai. Dulunya saya adalah seorang yang minder, tidak memiliki banyak sahabat dan selalu menyendiri. Saya juga tidak pernah mendapat 1 piala sekalipun, dan tidak pernah memenangkan lomba dan kompetisi manapun.

Namun ketika ini, saya ikut organisasi OSIS dan ROHIS yang ada disekolah saya. Darisinilah saya mulai belajar untuk bersosialisasi dan berhubungan dengan banyak orang. Saya mulai sadar bahwa hakikat manusia adalah sebagai makhluk sosial, saya mulai aktif dalam kepanitiaan, mengenal teman-teman yang sangat inspiratif dan selalu mendukung saya apabila mendapati musibah atau masalah. Meskipun saya masih belum berprestasi tetapi saya yakin setiap orang selalu memiliki kemampuan masing-masing yang tentunya tidak pasti sama dengan orang lain.


Anda bisa request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.com atau eksklusif saja lewat komentar dibawah :)
Sumber http://contohsoalujiandanpuisipopuler65.blogspot.com/

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "16 Rujukan Paragraf Narasi (Artikel Lengkap)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel