Ilmu Ekonomi Dan Teori Undangan
Ilmu Ekonomi Dan Teori Permintaan : Ilmu ekonomi merupakan suatu bidang studi yang cukup usang berkembang. Sebagai satu bidang ilmu pengetahuan, perkembangannya bermula pada tahun 1776.
Adam Smith merupakan seorang pemikir dan hebat ekonomi Inggris. Buku dia yang berjudul “An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations” bagi beberapa pandangan bahwa buku dia masih tetap menerima perhatian bagi para hebat ekonomi pada masa kini. Oleh lantaran itu, Adam Smith dijuluki sebagai “bapak ilmu ekonomi”.
Kehadiran Adam Smith membawa imbas besar terhadap perkembangan ilmu ekonomi hingga sekarang. Kegiatan industri kian canggih dan teknologi yang dipakai juga sudah sangat modern. Sebelum adanya Adam Smith, pemikiran-pemikiran mengenai ilmu ekonomi masih terbatas dan belum ada analisis secara keseluruhan perihal aspek kegiatan perekonomian dalam suatu masyarakat. Karena keterbatasan analisis tersebut menimbulkan pemikiran-pemikiran ekonomi masih belum sanggup di pandang sebagai suatu cabang ilmu yang berdiri sendiri.
Pada masa kini aneka macam analisis dalam ilmu ekonomi telah menjadi lebih kompleks dan memberi citra yang lebih lengkap mengenai kegiatan suatu perekonomian yang dibedakan menjadi dua bentuk yaitu:Teori Mikroekonomi dan Teori Makroekonomi.
Ekonomi atau economic dalam banyak literatur ekonomi berasal dari bahasa Yunani yaitu “Oikos atau Oiku” dan “ Nomos” yang berarti peraturan rumah tangga. Dengan kata lain pengertian ekonomi ialah semua yang menyangkut dengan hal-hal yang bekerjasama dengan kehidupan rumah tangga. Rumah tangga yang dimaksud tidak hanya merujuk pada satu keluarga (ayah, ibu, anak), melainkan rumah tangga yang lebih luas yaitu rumah tangga bangsa, negara, dan dunia.
Perkembangannya kata ekonomi diidentikkan dengan “Dapat terjangkau, hemat, dan sederhana”. Seperti kata “kemasan ekonomi” , “kelas ekonomi”, dan lain sebagainya. Seiring perkembangannya ilmu ekonomi yaitu ilmu yang mengatur rumah tangga. Mengapa diatur?
Semakin majunya zaman dan berkembang pesatnya pembangunan ekonomi membawa dampak dan warna tersendiri bagi kehidupan manusia, yaitu adanya pemenuhan kebutuhan berupa sandang, pangan tidak lagi sesederhana dulu. Terjadi pergeseran antara kebutuhan kini dan yang lalu. Dalam kenyataannya konsumsi pangan dan sandang tidak lagi sekedar mengenyangkan perut dan melindungi/menutup badan, namun dijadikan simbol masyarakat tertentu yang memperlihatkan status kekuasaan dan kekayaan.
Setiap orang mempunyai pekerjaan dan pendapatan yang tidak sama. Bagi sebagian pekerja yang mempunyai pekerjaan anggun dengan pendapatan yang anggun pula, tentu sanggup memenuhi kebutuhannya tidak hanya kebutuhan primer dan kebutuhan sekunder, tapi juga kebutuhan tersier ibarat membeli mobil, motor dan lain sebagainya. Namun, bagi sebagian kalangan pekerja yang mempunyai pekerjaan dengan pendapatan yang pas-pasan hanya cukup untuk sanggup bertahan hidup.
Definisi Ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh Profesor Samuelson yang merupakan salah satu hebat ekonomi terkemuka yang pernah mendapatkan hadiah Nobel untuk ilmu ekonomi pada tahun 1970, mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai “suatu studi mengenai individu-individu dan masyarakat menciptakan pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan memakai sumber-sumber daya yang terbatas tetapi sanggup dipakai dalam aneka macam cara untuk menghasilkan aneka macam jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi, kini dan di masa datang, kepada aneka macam individu dan golongan masyarakat”.
Sedangkan berdasarkan Mankiw mendefinisikan ilmu ekonomi sebagai “studi perihal bagaimana masyarakat mengelola sumber daya-sumber daya yang selalu terbatas atau langka”.
Jadi, terang bahwa ilmu ekonomi memusatkan perhatiannya pada bagaimana sikap insan untuk memenuhi kebutuhannya, untuk mendapatkannya dibutuhkan pengorbanan lantaran ketersediaannya yang terbatas atau langka. Kajian utama ilmu ekonomi menitikberatkan perhatian dan analisis pada barang-barang :
a. Berguna bagi insan (langsung atau tidak langsung)
b. Langka (Scarcity)
Kesimpulannya, Ilmu ekonomi merupakan studi perihal bagaimana manusia, secara individu dan berkelompok (masyarakat), menciptakan pilihan dalam memakai sumber yang terbatas sehingga ia sanggup dipakai untuk memenuhi keinginannya secara maksimal mungkin (mencapai kepuasan dan kemakmuran yang paling maksimum).
Manfaat mempelajari ilmu ekonomi yang dikemukakan oleh Mankiw pada kenyataannya mempunyai 3 manfaat diantaranya :
a. Ilmu ekonomi sanggup membantu memahami wujud sikap ekonomi dalam dunia aktual secara lebih baik. Berlaku prinsip “ Mengetahui lebih baik dari pada tidak mengetahui”.
b. Dengan mempelajari ilmu ekonomi akan menciptakan yang mempelajarinya lebih mahir atau lihai dalam perekonomian. Berlaku prinsip “ Bersedia dan waspada serta berjaga lebih baik dan kondusif dari pada tidak sama sekali”.
c. Dengan menguasai ilmu ekonomi maka akan mengatakan pemahaman atas potensi dan keterbatasan kebijakan ekonomi. Berlaku prinsip “Mengetahui akan menciptakan lebih bijak dari pada tidak sama sekali”.
Pelaku-pelaku Kegiatan Ekonomi
Ada 3 pelaku kegiatan ekonomi diantaranya :
a. Rumah tangga ialah pemilik aneka macam faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan. pemilik produksi akan memperlihatkan faktor-faktor produksi kepada sektor perusahaan. Sebagai balas jasa terhadap penggunaan aneka macam jenis faktor produksi ini maka sektor perusahaan akan mengatakan aneka macam jenis pendapatan kepada sektor rumah tangga.
b. Perusahaan
Perusahaan merupakan organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang dengan tujuan untuk menghasilkan jenis barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat yang disebut sebagai pengusaha. Pengusaha dalam memproduksi barang bukan untuk memenuhi kebutuhan mereka, melainkan tujuan mereka ialah untuk memperoleh laba dari hasil perjuangan mereka.
Perusahaan yang dalam menjalankan kegiatan ekonomi dibedakan menjadi 3 diantaranya : industri primer merupakan perusahaan yang mengolah kekayaan alam dan mengeksploitir faktor-faktor produksi yang disediakan oleh alam. Seperti kegiatan pertambangan, mengeksploitir hasil hutan dan menangkap ikan tergolong industri primer. industri sekunder merupakan perusahaan yang menghasilkan barang industri (sepatu, baju, mobil, buku dan sebagainya), membangun perumahan dan bangunan, menyediakan air, listrik dan gas. industri tertier ialah perusahaan yang menghasilkan jasa, yaitu perusahaan yang menyediakan pengangkutan, menjalankan perdagangan, memberi pertolongan (lembaga-lembaga keuangan), menyewakan bangunan (rumah dan pertokoan).
c. Pemerintah
Pemerintah yang dimaksud disini ialah badan-badan pemerintah yang bertugas mengatur kegiatan ekonomi. badan-badan tersebut diantaranya tubuh penanaman modal, bank sentral, parlemen, pemerintah daerah, angkatan bersenjata dan sebagainya. Badan-badan tersebut akan mengawasi kegiatan rumah tangga dan perusahaan biar kegiatan ekonomi mereka dilakukan dengan cara yang masuk akal dan tidak merugikan masyarakat secara keseluruhan.
Penggolongan dan Jenis-jenis analisis ekonomi pada Ilmu ekonomi
Ilmu ekonomi terbagi 2 belahan (golongan) yang menurunkan ilmu-ilmu ekonomi teori dan terapan yaitu Ilmu ekonomi Mikro dan Ilmu ekonomi Makro.
Ilmu ekonomi mikro khusus mempelajari sikap individu insan dalam rangka memenuhi kebutuhannya. Aspek analisisnya diantaranya:
a. Analisa biaya/manfaat
b. Teori undangan dan penawaran
c. Elastisitas
d. Model-model pasar
e. Industri
f. Teori harga ( aturan undangan dan penawaran)
g. Teori produksi
Turunan (pengembangan ) ilmu ekonomi mikro yaitu Ekonomi Managerial, Ekonomi Lingkungan, Ekonomi Regional, Ekonomi SDA.
Sedangkan ilmu ekonomi makro mempelajari sikap masyarakat (negara/bangsa) dalam memenuhi kebutuhannya (masalah aggregat). Aspek analisanya diantaranya:
a. Pendapatan nasional
b. Neraca pembayaran
c. Kesempatan kerja
d. Inflasi
e. Investasi
Turunan (pengembangan) ilmu ekonomi makro yaitu : Ekonomi Moneter, Ekonomi Publik, Ekonomi Pembangunan.
Jenis analisa ilmu ekonomi secara garis besar sanggup digolongkan menjadi 3 yaitu:
a. Ilmu Ekonomi Deskriptif. Ilmu ekonomi yang mengatakan citra perihal suatu kondisi atau keadaan ekonomi dengan sebenarnya. Contoh : Krisis ekonomi di Indonesia menimbulkan menurunnya kurs rupiah terhadap US dollar.
b. Teori Ilmu Ekonomi (Teori Ekonomi). Didasarkan pada kondisi aktual yang terjadi pada masyarakat yang disederhanakan terutama mengenai sifat-sifat kekerabatan ekonomi. Yang menyederhanakan kondisi tersebut disebut asumsi. Contoh : Permintaan suatu barang akan naik jikalau harga barang tersebut turun, sebaliknya undangan akan turun jikalau harga akan naik, dengan perkiraan penawaran dan pendapatan masyarakat tetap (semua faktor yang kuat terhadap permintaan).
c. Teori Ekonomi Aplikasi. Teori tersebut merupakan cabang dari ilmu ekonomi mikro dan makro. Bertujuan untuk menganalisa dan menelaah perihal hal-hal yang perlu dilakukan mengenai suatu kejadian dalam perekonomian. Contoh : Ekonomi moneter membahas dan mengatakan masukan kepada pelaku ekonomi perihal bagaimana cara mengelola uang dan mengatasi inflasi dengan memakai teori ekonomi baku yaitu Teori Ekonomi Makro.
Sifat, Metode, dan Pernyataan dalam Teori Ekonomi
Sifat atau ciri yang dimiliki biar analisanya sanggup menjadi benar diharapkan adanya :
a. Definisi. Analisa sanggup diterima secara logis, ibarat apa itu harga, biaya, ongkos, konsumsi, produksi, dsb.
b. Asumsi atau pemisalan. Dibutuhkan perkiraan biar teorinya berlaku secara keilmuan. Tujuannya untuk membatasi analisanya biar teori dan hukum-hukumnya sanggup berlaku dengan baik. Seperti penawaran suatu produk hanya akan meningkat jikalau harga produk tersebut naik.
c. Hipotesa. Pengungkapan fakta secara teori merupakan suatu kebaikan, gunanya untuk mengatakan batasan kesimpulan mengenai sesuatu yang diteliti/dianalisa. Hipotesa dipakai untuk menutupi keterbatasannya dalam mengkaji suatu fenomena ekonomi, mengingat hal yang terlibat dalam perekonomian jumlahnya sangat banyak dan tidak terbatas. Penafsiran perlu dilakukan dalam bentuk estimasi atau prediksi.
d. Ramalan. Estimasi, prediksi dan forcasting merupakan belahan inti dalam ilmu ekonomi. Aktivitas meramal identik dengan ilmu ekonomi, salah satu kehebatan ilmu ekonomi terletak pada kemampuannya membaca gejala kejadian ekonomi yang terjadi pada masa kemudian dan kini untuk masa yang akan datang.
e. Penggunaan Grafik (Kurva). Untuk menjelaskan kekerabatan antar variabel hal yang lumrah dan wajib, alasannya lebih gampang di baca dengan memakai grafik.
f. Asas Rasionalitas dan Continuum. Individu/masyarakat harus rasional dalam memakai uang untuk mengkonsumsi/produksi. Misal : konsumen memakai sisa uang yang ada dengan dibelanjakannya (seharusnya sisa uang sanggup ditabung, kelebihan uang tersebut sanggup dipakai untuk investasi). Asas continuum membahas kumpulan-kumpulan faktor dan komoditi yang tidak terbatas (infinite). Dengan tidak terbatasnya faktor produksi dan konsumsi, continuum sebagai ilmu yang membahas kejadian/fenomena yang bisa diukur dengan pendekatan otoriter ibarat matematika.
g. Mengikuti atau menentukan (following and choice). Memberikan petunjuk bagi pelaku ekonomi dalam berproduksi dan mengkonsumsi yaitu ikut dengan kondisi yang ada atau menentukan kondisi yang lain. Masing-masing mempunyai konsekwensinya.
h. Dalam perekonomian (tepatnya menjalani hidup) terutama dalam pekerjaan yang bertujuan untuk mendapatkan nafkah terdapat tiga pilihan yang bisa dilakukan yaitu menjadi buruh atau pekerja biasa, menjadi tenaga yang berpengalaman atau menjadi tenaga hebat (following, skill and expertise). Tidak tegas menyatakan bahwa tenaga yang berpengalaman lebih baik dari buruh biasa atau lebih jelek dari tenaga ahli, namun pilihan atas kemampuan diri dianjurkan dalam ilmu ekonomi lantaran bekerjasama dengan kelangkaan atau ketidak langkaan. Keahlian tidak saja dari pengalaman, tapi juga dari berguru dan mempelajari).
i. Persamaan dan Identitas. Teori ekonomi persamaan dimaksudkan sebagai identitas. suatu persamaan misalkan x=y akan menjadi benar jikalau didefinisikan x dan y benar. X = undangan dan Y = harga. Permintaan naik maka harga naik, jikalau undangan turun maka harga turun. Hal tersebut berdasarkan aturan permintaan.
j. Asas Non Satietas (Banyak lebih disukai dari pada sedikit). Ilmu ekonomi tidak mengajarkan seseorang untuk menjadi tamak dan rakus untuk menikmati sumber daya, akan tetapi mengajarkan insan untuk berpikir secara rasional lebih baik banyak dari pada sedikit, alasannya banyak selalu berkonotasi lebih dari cukup daripada sedikit berarti kurang atau mendekati kurang.
Dua metode analisa dalam ilmu ekonomi : metode Deduktif dan metode Induktif.
Metode deduktif : menarik suatu kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menjadi hal-hal yang bersifat khusus. Contoh : Besar kecilnya suatu undangan tergantung dari besar kecilnya pendapatan, tingkat harga dan selera.
Metode induktif atau disebut juga metode empiris : menarik suatu kesimpulan dari hal yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum. Metode ini didasarkan pada fakta empiris. Contoh : menarik suatu kesimpulan mengenai seberapa besar imbas perubahan undangan terhadap perubahan harga, maka diambil data-data periodik. Diperlukan tabel, grafik, ilmu statistik dan matematik biar lebih gampang mengetahui kesudahannya untuk mendapatkan kesimpulan yang relatif valid.
Contoh : D = 5 – 12 P, D = undangan dan P = harga (Rp). persamaan itu sanggup disimpulkan jikalau harga naik satu rupiah maka undangan akan turun senilai 12 rupiah, begitupun sebaliknya. Berkaitan dengan metode empiris : kekerabatan antara inflasi dan pengangguran (kurva Phillips) dan kekerabatan antara pertumbuhan ekonomi dengan tingkat pengangguran (hukum Okun).
Pernyataan Positif dan Normatif
Pernyataan positif : pernyataan yang merujuk pada kondisi yang bekerjsama terjadi (descriptive), kondisi bekerjsama yang akan terjadi berdasarkan fakta yang ada sehingga sanggup dibuktikan keabsahannya. Contoh : harga-harga suatu barang akan meningkat jikalau barang langka di pasaran, atau menaikan harga barang maka jumlah produksi harus dibatasi.
Pernyataan normatif : pernyataan petunjuk (prescriptive) mengandung arti apa sebaiknya yang harus dilakukan jikalau ingin sesuatu yang diharapkan menjadi kenyataan. Contoh : perekonomian sanggup berjalan baik maka distribusi pendapatan masyarakat harus merata, pendapatan nasional harus tinggi dan tingkat harga harus pada kondisi wajar.
Masalah-masalah Ekonomi dan Sistem Perekonomian
Kegiatan ekonomi dalam masyarakat modern sangatlah kompleks. Kegiatan tersebut mencakup jenis kegiatan, konsumsi, dan perdagangan.
a. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyaknya.
Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian sangat bermacam-macam jenisnya, ibarat barang yang sangat sederhana (beras), barang yang sangat kompleks (pesawat, mobil, motor). Setiap tahunnya suatu perekonomian harus menentukan jenis-jenis barang yang diharapkan oleh masyarakat dan jumlah produki dari barang dan jasa tersebut.
Masyarakat harus menentukan harapan mana yang harus dipenuhi dan harapan mana yang harus ditunda untuk memenuhinya. Pilihan-pilihan tersebut akan menentukan penggunaan faktor-faktor produksi.
b. Bagaimana caranya barang tersebut diproduksi.
Untuk memproduksi barang ada aneka macam macam cara, dan yang paling umum dengan cara tradisional yaitu bercocok tanam atau berternak (pertanian), pengolahan (industri manufaktur) atau eksklusif mengambil dari alam yang telah tersedia ibarat ikan atau hasil hutan. Semakin banyak kebutuhan masyarakat, produsen di tuntut untuk bisa menyediakan dalam jumlah yang cukup, sehingga produksi menjadi lebih efisien, ibarat menangkap ikan di bahari dengan memakai kapal penangkap ikan yang canggih.
c. Untuk siapa barang tersebut diproduksi.
Barang yang telah diproduksi oleh produsen tentu saja untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sesuai dengan kemampuan masing-masing individu.
Sistem-sistem Perekonomian
Ada 3 sistem perekonomian dalam ilmu ekonomi diantaranya :
a. Sistem pasar bebas atau liberal/kapitalis. (Adam Smith) Negara bebas/kapitalis. Tidak ada campur tangan pemerintah. Masyarakat bebas menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis.
b. Sistem komando atau sistem ekonomi perencanaan/sistem sosialis. (Karl Marx) wangsit dasar diambil dari kritikan terhadap sistem ekonomi kapitalis seputar awal keberhasilan hingga pada kegagalan sistem kapitalis tersebut melalui teori nilai lebih. Adanya campur tangan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan masyarakat. Akan terjadi ketimpangan apabila masyarakat menjalankan kegiatan ekonomi dan bisnis, penindasan ekonomi oleh masyarakat kaya terhadap masyarakat miskin.
c. Sistem adonan (Hybrid Mixture)
Pemerintah mengatakan kebebasan kepada masyarakat untuk berusaha dalam memenuhi kebutuhannya, namun di sisi lain pemerintah turut serta dalam perekonomian, tujuannya untuk menghindari penguasaan secara penuh dari segolongan masyarakat terhadap sumber daya ekonomi yang tertuang dalam bentuk:
1. Membuat peraturan atau undang-undang yang bertujuan untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi masyarakat.
2. Mendirikan perusahaan-perusahaan negara yang kegiatannya hampir sama dengan kegiatan perjuangan swasta umumnya hanya orientasi lebih ditujukan kepada keutamaan kepentingan masyarakat banyak.
3. Dalam bentuk kebijakan-kebijakan fiskal dan kebijakan-kebijakan moneter.
Prinsip-prinsip Dasar
Menurut Profesor Gregory Mankiw hebat ekonomi dari Harvard University mengidentifikasikan ada 10 prinsip ekonomi yang dikelompokkan dalam 3 belahan yaitu:
1. Empat prinsip yang melandasi keputusan tingkat individu, yaitu :
a. Setiap individu harus selalu melaksanakan trade off. Menjelaskan perihal penukaran (perdagangan) yang dikenal 3 istilah :
1) Trade on : melaksanakan konsumsi/produksi tanpa menghilangkan kesempatan bahkan harus menambah konsumsi/produksi barang lainnya. Contoh : konsumen mengkonsumsi 2 macam barang yakni A dan B, jikalau konsumsi hendak menambah konsumsi barang A, maka harus menambah konsumsi barang B juga (cara yg tidak efektif).
2) Trade in : melaksanakan konsumsi/produksi dengan cara melepaskan barter/berdagang barang lainnya. Contoh : Bila konsumen menginginkan konsumsi barang A maka harus melepas B, begitu sebaliknya (jelas menghilangkan daya kombinasi konsumsi).
3) Trade off : melaksanakan konsumsi/produksi yang didasarkan pada pengurangan berarti konsumsi/produksi satu barang untuk menambah konsumsi/produksi barang lainnya dengan daya beli/biaya yang sama. Contoh : Apabila konsumen hendak menambah konsumsi barang A maka harus mengurangi konsumsi barang B dan sebaliknya (bertindak secara rasional lantaran melaksanakan konsumsi dibatasi pada besarnya anggaran yang dimiliki).
b. Biaya ialah apa yang dikorbankan untuk mendapatkan sesuatu.
Dalam ilmu ekonomi (bisnis) diidentifikasi sebagai pengeluaran/pengorbanan yang harus dilakukan sejelas mungkin lantaran menyangkut apa yang harus diterima atau tidak dikemudian hari sehubungan dengan pengeluaran atau pengorbanan tersebut. Contoh : Seorang pengusaha menetapkan kuliah untuk mendapatkan gelar sarjana. waktu yang dihabiskan selama mengikuti kuliah harus dikonversikan pada seberapa besar manfaat laba bisnis yang bisa diperoleh apabila ia melaksanakan acara bisnisnya (pengorbanan biaya kesempatan). Berbeda dengan seorang pengusaha yang hendak mengikuti kuliah hanya untuk menaikan gengsi/status sosial, itu bukan dikatakan pengorbanan melainkan kesenangan.
c. Orang rasional berpikir secara bertahap.
Bersikap rasional baik dalam hal konsumsi maupun produksi yang didasarkan pada cara berpikirnya merupakan salah satu pengajaran penting dalam ilmu ekonomi. Contoh : Seorang produsen yang ingin meningkatkan laba 200% dari semula harus menyadari bahwa hal itu hanya bisa dicapai jikalau daya produksi dan kemampuan (keuangan) ditingkatkan pula.
d. Pelaku ekonomi bereaksi terhadap insentif.
Patokan pelaku ekonomi dalam memenuhi kebutuhannya ialah membandingkan antara besarnya biaya yang dikeluarkan dan manfaat yang didapatkan. Reaksi terhadap kenaikan harga suatu barang akan menimbulkan konsumen mengurangi konsumsi barang tersebut, di pihak lain produsen akan memperbesar produksinya. Contoh : seorang pekerja hanya akan bekerja sesuai dengan perintah pemberi pekerjaan jikalau pekerjaan itu mengatakan manfaat baginya.
2. Tiga Prinsip untuk Interaksi
a. Perdagangan sanggup (harus) menguntungkan semua pihak.
Pihak baik dalam negeri (intrasulair) maupun luar negeri (extrasulair) dengan pihak lainnya melaksanakan perdagangan dalam perekonomian niscaya mengharapkan laba atau jikalau satu pihak untung maka pihak lainnya tidak dirugikan. Inti dari berdagang harus sama-sama untung atau yang satu untung yang lainnya tidak dirugikan (mutualisme).
b. Pasar secara umum ialah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi.
Pasar merupakan hal yang menentukan harga komoditi, sehingga fluktuasinya bukan ditentukan oleh intervensi pemerintah atau lantaran kebijakan segelintir organisasi ekonomi akan tetapi ditentukan oleh kekuatan jual/penawaran dan beli/permintaan (sesuai prosedur pasar).
c. Pemerintah ada kalanya sanggup memperbaiki hasil dari prosedur pasar.
Untuk mengatasi merosotnya harga maka pemerintah sanggup ikut campur dalam menetapkan kebijakan terhadap penentuan harga minimum atau pemerintah membeli eksklusif kelebihan dari hasil panen sehingga jumlah penawaran di pasar relatif stabil.
3. Tiga Prinsip Cara Bekerja Perekonomian Makro (Aggregatif)
a. Standar hidup suatu negara tergantung kemampuannya memproduksi barang dan jasa.
Kemampuan memproduksi barang dan jasa tidak hanya lantaran berlimpahnya sumber daya alam tapi juga ditentukan oleh sumber daya manusianya. Semakin tingginya pendapatan dari industri maka kesudahannya sanggup meningkatkan kualitas SDM untuk menjadi lebih berkualitas dan mengatakan nilai jual yang relatif sangat tinggi.
b. Harga secara umum meningkat jikalau pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
Uang merupakan alat transaksi yang paling kuat dalam perekonomian. Uang yang dipakai sebagai alat transaksi arif balig cukup akal ini tidak hanya sebatas pada uang Chartal & Giral tapi uang bisa dijadikan sebagai transaksi elektronik yang bersifat debit maupun kredit. Ketersedianya alat transaksi yang cukup banyak dan bermacam-macam menimbulkan pelaku ekonomi lebih ulet bertransaksi (mengkonsumsi dan memproduksi).
c. Masyarakat menghadapi Trade off jangka pendek antara Inflasi dan Pengangguran.
Hasil temuan Phillips berdasarkan data dari tahun ke tahun, inflasi dan pengangguran memperlihatkan bahwa terdapat imbas yang relatif signifikan antara inflasi terhadap pengangguran atau sebaliknya. Bila tingkat inflasi berada pada tingkat di atas kemampuan produksi untuk mengimbanginya maka tingkat pengangguran akan semakin menurun (semakin banyak lowongan pekerjaan).
Peranan Ekonom (Ahli Ekonomi) Dalam Pembangunan Ekonomi
Ahli ekonomi ialah orang-orang yang mengerti dengan benar perihal ilmu ekonomi, baik dari segi teori, aplikasi maupun deskripsinya. Secara khusus ekonom lahir dari mempelajari ilmu ekonomi, namun secara umum banyak pengamat ekonomi yang berpengalaman dan menguasai data serta sanggup mengatakan sumbangan pemikiran serta analisanya perihal kondisi ekonomi suatu negara.
Di Indonesia Ekonom murni ternama dan diberi gelar begawan ekonomi ialah Prof. DR. Soemitro Djojohadikusumo. Pengamat eknomi yang analisanya tajam dan kritis yakni Drs. Kwik Kwian Gie dan Christianto Wibisono. Ketiga pemikiran-pemikiran para Ekonom tersebut mempunyai kiprah penting terhadap penentu kebijakan dan pengambil keputusan maupun sebagai penasehat ekonomi terhadap pemerintahan Indonesia.
Seorang hebat ekonomi dalam bekerja terkadang tidak bersifat konkrtit (meskipun dalam beberapa hal tidak semuanya abstrak) sebagaimana layaknya seorang insinyur teknik, dokter atau pertanian. Oleh lantaran itu, ekonom ialah orang yang harus bekerja secara team baik eksklusif maupun tidak langsung.
Teori Permintaan
Para ekonom membagi dua kelompok undangan konsumen sehubungan dengan sikap konsumsinya yaitu :
a. Kelompok undangan fungsional, yaitu kelompok yang meminta barang lantaran fungsinya ( barang mempunyai daya guna).
b. Kelompok undangan non fungsional (permintaan ini sering disebut undangan tak rasional) yaitu undangan yang bersifat tak direncanakan (impulsif), spekulatif, dan undangan yang mempengaruhi imbas daya guna barang (normatif) dipengaruhi oleh mode, gengsi, dan pamer.
Permintaan belum merupakan syarat yang cukup untuk mewujudkan transaksi dalam pasar. Permintaan yang wujud hanya sanggup dipenuhi apabila para penjual sanggup menyediakan barang-barang yang diharapkan tersebut. Teori undangan mengambarkan sifat undangan para pembeli terhadap suatu barang. Terdapat beberapa faktor yang sanggup mempengaruhi undangan dari seorang individu atau masyarakat terhadap suatu barang diantaranya :
a. Harga barang yang dimaksud.
b. Tingkat pendapatan/pendapatan rata-rata.
c. Jumlah penduduk/jumlah populasi.
d. Selera atau gengsi.
e. Ramalan/estimasi di masa yang akan datang.
f. Harga barang lain/substitusi.
g. Distribusi.
Hukum Permintaan
Dalam aturan undangan dijelaskan sifat kekerabatan antara undangan suatu barang dengan tingkat harga. Hukum undangan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan makin rendah harga suatu barang, maka makin banyak undangan terhadap barang tersebut. Sebaliknya, makin tinggi harga suatu barang maka makin sedikit undangan terhadap barang tersebut.
Daftar Permintaan
Pada dasarnya, daftar undangan ialah suatu tabel yang memberi citra dalam angka-angka perihal kekerabatan antara harga dengan jumlah barang yang diminta masyarakat.
Kurva Permintaan
Kurva undangan didefinisikan sebagai suatu kurva yang menggambarkan sifat kekerabatan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli.
Permintaan Perseorangan dan Permintaan Pasar
Permintaan terhadap suatu barang sanggup dilihat dari dua sudut, yaitu undangan yang dilakukan seseorang dan undangan yang dilakukan oleh semua orang dalam pasar. Oleh lantaran itu, dalam analisis perlu dibedakan antara kurva undangan perseorangan dan kurva undangan pasar. Untuk memperoleh kurva undangan pasar, kurva undangan aneka macam individu dalam pasar harus dijumlahkan.
Efek Faktor Bukan Harga Terhadap Permintaan
Hukum undangan terutama memperhatikan sifat kekerabatan antara harga sesuatu barang dengan jumlah barang yang diminta. Sedangkan dalam kenyataannya, banyaknya undangan terhadap sesuatu barang juga ditentukan oleh banyak faktor lain.
Beberapa Faktor Lain
Beberapa faktor lain yg cukup penting peranannya dalam mempengaruhi undangan terhadap suatu barang ialah distribusi pendapatan, cita rasa, jumlah penduduk dan ekspektasi mengenai keadaan masa depan.
Distribusi pendapatan mempengaruhi corak undangan terhadap aneka macam jenis barang. Contoh : Barang-barang yang dipakai orang-orang kaya akan berkurang permintaannya, tetapi sebaliknya barang-barang yang dipakai orang-orang yang pendapatan rendah mengalami kenaikan pendapatan akan bertambahnya permintaan. undangan kendaraan beroda empat glamor akan berkurang tetapi undangan rumah tangga murah akan bertambah.
Cita Rasa Masyarakat mempunyai imbas yang cukup besar terhadap harapan masyarakat untuk membeli barang-barang.
Jumlah Penduduk. Bertambahnya jumlah penduduk tidak dengan sendirinya menimbulkan pertambahan permintaan. Biasanya pertambahan penduduk diikuti oleh perkembangan dalam kesempatan kerja.
Ekspektasi Tentang Masa Depan. Ramalan para konsumen bahwa harga-harga akan menjadi bertambah tinggi pada masa depan akan mendorong mereka untuk membeli lebih banyak masa kini, untuk menghemat pengeluaran pada masa yang akan datang.
Sumber http://sharingilmupajak.blogspot.com
0 Response to "Ilmu Ekonomi Dan Teori Undangan"
Posting Komentar