Kapan Ujian Hidup Akan Berakhir???
Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, insan selalu menghadapi dua keadaan silih berganti. Suatu dikala mencicipi keadaan suka, dikala lain mencicipi duka. Pada dikala senang terkadang insan menjadi lupa. Sebaliknya dikala sedih mendera, sering kali insan berkeluh kesah.
Bagi hamba Allah SWT yang beriman, hidup ialah ujian. Selama hidup, selama itulah kita diuji oleh Allah SWT. Firman Allah dalam QS. Al Mulk Ayat: 2 :
"Yang menimbulkan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kau yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
Sejatinya kehidupan ini ialah ujian / cobaan, sehingga akan diketahui kelak siapa orang yang paling baik amal perbuatannya. Dengan demikian, seluruh yang terkandung dalam hidup ini ialah ujian. Jadi, senang-sedih, bahagia-sakit, kenyang-lapar, haus-kembung, kaya-miskin, cantik-buruk dan lain sebagainya tidak lebih dari pada ujian.
Seseorang akan diuji dengan apa yang mereka memiliki. Ketika seseorang mempunyai ilmu, maka beliau akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat, alasannya ialah ia mempunyai tanggung jawab yaitu memberikan ilmunya, menasihati. Kita harus senantiasa berhati-hati dengan laris ini. Karena apa............??? Salah satu perbuatan yang Allah kecam ialah seseorang yang menyampaikan sesuatu padahal ia tidak melakukannya. Kebencian Allah sangat besar terhadap golongan ini.
Firman Allah SWT,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ (٢) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ
(itu) sangatlah dibenci di sisi Allah kalau kau mengatakan apa-apa yang tidak kau kerjakan.” (QS. As-shaf 2-3)
Misalkan, orang menasihati orang lain, maka sebetulnya pesan yang tersirat itu kembali kepada diri sendiri. Ketika seseorang menasihati orang lain. Jangan marah…! Maka sesudah itu Allah memberi satu insiden yang akan menguji beliau apakah beliau akan murka atau tidak dalam menghadapi hal tersebut. Bisa jadi sesudah seseorang menasihati orang untuk berderma, kemudian Allah mengirim peminta-minta kepada beliau untuk menguji kedermawanannya. Yah demikianlah Allah menguji dan mendidik hambanya, supaya Hamba-Nya lulus menerima derajat khalilullah, sobat Allah, derajat orang-orang yang taqwa yang lulus dengan peringkat memuaskan. Ketika seseorang mempunyai kedudukan di lingkungan sosial, beliau akan diuji dengan sejauh mana kedudukannya itu bisa menyejahterakan orang lain.
Ketika seseorang mempunyai harta maka beliau akan diuji dengan sejauh mana ia bisa mendistribusikan hartanya kepada orang lain..?Sejauh mana harta itu bisa menyejahterakan keluarga, orang-orang lain yang membutuhkan. Begitu pula sebaliknya ketika seseorang tidak mempunyai kekayaan dan hidup dalam kekurangan, kehidupan menyerupai ini juga ialah ujian, sejauh mana ia mencari rezki Tuhan, sejauh mana beliau berusaha dan berjuang merubah nasib, secara personal dan juga sosial, dan sejauh mana beliau bisa mendapatkan keadaan itu dengan penuh tawakal dan Ikhlas.”….. Allah mustahil salah menentukan orang….. siapa dan apa bentuk ujiannya……. Pemberian Allah ujian dan nikmatNya tidak sanggup diperdebatkan! Menjadi pilihanNya, ialah anugerah, syukurilah! Tidak semua orang seberuntung orang yang menerima ujian ….. Allah ingin mengangkat derajat orang yang diuji, keimanan dan ketaqwaannya…….” Yakinlah ketika ALLAH memperlihatkan ujian ….. niscaya disertai dengan jalan keluarnya. Bersabarlah…….! Fa Inna Ma’al usri Yusra…Sesungguhnya bersama kesulitan selalu ada kemudahan.
Itulah ujian yang terkadang menimpa kita. Akan tetapi yakinlah bahwa Tuhan, Allah SWT menguji umatnya sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing لا يكلف الله الا وسعها QS. Al-Baqarah Ayat (286). Semakin tinggi tingkat kehidupan seseorang, maka semakin tinggi tanggung jawab dia. Semakin tinggi tanggung jawab, semakin tinggi ujian Tuhan berikan. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi tanggung jawab dan ujian. Semakin tinggi suatu pohon tumbuh semakin kencang angin menerpanya. Kurang lebih menyerupai itu kata pepatah.
Ujian, ialah bentuk kasih sayangNya dan hanya bisa dirasakan oleh orang yang dipilihNya. Karena Allah, ingin menguatkan kelemahan hamba yang disayangiNya. , tulus tawakal dan kesabaran yang kokoh amatlah diperlukan oleh seorang hamba dalam menghadapi angin ribut cobaan yang menerpanya. Ujian demi ujian, angin ribut demi angin ribut hadapilah dengan ikhlas. Tawakal kepada Allah dan yang penting ialah bersabarlah … Kesabaran merupakan kasus yang amat dicintai oleh Allah dan sangat diperlukan seorang muslim dalam menghadapi ujian dan cobaan yang dialaminya.”… Allah menyayangi orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146) والله يحب الصا برين
Kapan selesainya ujian ini…….? Kapan…… Ujian ini berakhir…..? Di dalam surah al-Mulk dijelaskan bahwa Allah “Yang menimbulkan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kau yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk ayat 2)
Allah yang membuat mati dan hidup, maka al kematian kalimat itulah yang diawalkan oleh Allah SWT. Penutupan ujian itu ialah pada dikala kita meninggal, ketika kita meninggal dunia berarti seluruh soal-soal ujian sudah selesai,’’ Kita sudah tidak shalat lagi, tidak harus tadarus al-Quran lagi, tidak lagi harus mendidik istri dan anak ‘’ Sudah tertutuplah ujian. Akan tetapi tidak berarti kita harus mati semoga ujian usai lantaran Allah melarang seseorang untuk bunuh diri bahkan Allah SWT sangat menyayangi hambanya (An-Nisa Ayat 29).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kau membunuh dirimu; sesungguhnya Allah ialah Maha Penyayang kepadamu."
Marilah kita menjadi muslim dan Mukmin dengan menganggap baik segala ketentuan Allah. Jika kesusahan itu menimpanya, maka beliau bersabar atas ketentuan-ketentuan Allah dan senantiasa menanti pertolongan-Nya serta mengharapkan pahala Allah. Semua itu merupakan kasus yang baik baginya dan beliau memperoleh ganjaran kebaikan selaku orang-orang yang bersabar.
Jika kesenangan itu mendatanginya, baik berupa kenikmatan agama; menyerupai ilmu, amalan shalih dan kenikmatan dunia; menyerupai harta, bawah umur dan keluarga, maka beliau bersyukur lagi menjalankan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.
Oleh lantaran itu, seorang mukmin memperoleh dua kenikmatan, yaitu: kenikmatan agama dan dunia. Kenikmatan dunia diperoleh dengan kesenangan dan kenikmatan agama diperoleh dengan bersyukur. Maka inilah kondisi seorang mukmin.
Semoga Allah SWT menimbulkan kita semua sebagai hamba-hambanya yang lulus dari ujian. Amin ya mujibas sailin. والله أعلم بالصواب
Sumber: www.dakwatuna.com/
Sumber http://pustakaaslikan.blogspot.com
Bagi hamba Allah SWT yang beriman, hidup ialah ujian. Selama hidup, selama itulah kita diuji oleh Allah SWT. Firman Allah dalam QS. Al Mulk Ayat: 2 :
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
"Yang menimbulkan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kau yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun"
Sejatinya kehidupan ini ialah ujian / cobaan, sehingga akan diketahui kelak siapa orang yang paling baik amal perbuatannya. Dengan demikian, seluruh yang terkandung dalam hidup ini ialah ujian. Jadi, senang-sedih, bahagia-sakit, kenyang-lapar, haus-kembung, kaya-miskin, cantik-buruk dan lain sebagainya tidak lebih dari pada ujian.
Seseorang akan diuji dengan apa yang mereka memiliki. Ketika seseorang mempunyai ilmu, maka beliau akan diuji dengan ilmu tersebut sejauh mana ilmu itu bermanfaat, alasannya ialah ia mempunyai tanggung jawab yaitu memberikan ilmunya, menasihati. Kita harus senantiasa berhati-hati dengan laris ini. Karena apa............??? Salah satu perbuatan yang Allah kecam ialah seseorang yang menyampaikan sesuatu padahal ia tidak melakukannya. Kebencian Allah sangat besar terhadap golongan ini.
Firman Allah SWT,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ (٢) كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ
Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kau menyampaikan sesuatu yang tidak kau kerjakan - See more at: cerciterismah.blogspot.com/search?q=#sthash.sHaUQO2I.dpuf
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kau menyampaikan sesuatu yang tidak kau kerjakan?(itu) sangatlah dibenci di sisi Allah kalau kau mengatakan apa-apa yang tidak kau kerjakan.” (QS. As-shaf 2-3)
Misalkan, orang menasihati orang lain, maka sebetulnya pesan yang tersirat itu kembali kepada diri sendiri. Ketika seseorang menasihati orang lain. Jangan marah…! Maka sesudah itu Allah memberi satu insiden yang akan menguji beliau apakah beliau akan murka atau tidak dalam menghadapi hal tersebut. Bisa jadi sesudah seseorang menasihati orang untuk berderma, kemudian Allah mengirim peminta-minta kepada beliau untuk menguji kedermawanannya. Yah demikianlah Allah menguji dan mendidik hambanya, supaya Hamba-Nya lulus menerima derajat khalilullah, sobat Allah, derajat orang-orang yang taqwa yang lulus dengan peringkat memuaskan. Ketika seseorang mempunyai kedudukan di lingkungan sosial, beliau akan diuji dengan sejauh mana kedudukannya itu bisa menyejahterakan orang lain.
Ketika seseorang mempunyai harta maka beliau akan diuji dengan sejauh mana ia bisa mendistribusikan hartanya kepada orang lain..?Sejauh mana harta itu bisa menyejahterakan keluarga, orang-orang lain yang membutuhkan. Begitu pula sebaliknya ketika seseorang tidak mempunyai kekayaan dan hidup dalam kekurangan, kehidupan menyerupai ini juga ialah ujian, sejauh mana ia mencari rezki Tuhan, sejauh mana beliau berusaha dan berjuang merubah nasib, secara personal dan juga sosial, dan sejauh mana beliau bisa mendapatkan keadaan itu dengan penuh tawakal dan Ikhlas.”….. Allah mustahil salah menentukan orang….. siapa dan apa bentuk ujiannya……. Pemberian Allah ujian dan nikmatNya tidak sanggup diperdebatkan! Menjadi pilihanNya, ialah anugerah, syukurilah! Tidak semua orang seberuntung orang yang menerima ujian ….. Allah ingin mengangkat derajat orang yang diuji, keimanan dan ketaqwaannya…….” Yakinlah ketika ALLAH memperlihatkan ujian ….. niscaya disertai dengan jalan keluarnya. Bersabarlah…….! Fa Inna Ma’al usri Yusra…Sesungguhnya bersama kesulitan selalu ada kemudahan.
Itulah ujian yang terkadang menimpa kita. Akan tetapi yakinlah bahwa Tuhan, Allah SWT menguji umatnya sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing لا يكلف الله الا وسعها QS. Al-Baqarah Ayat (286). Semakin tinggi tingkat kehidupan seseorang, maka semakin tinggi tanggung jawab dia. Semakin tinggi tanggung jawab, semakin tinggi ujian Tuhan berikan. Semakin tinggi jabatan, semakin tinggi tanggung jawab dan ujian. Semakin tinggi suatu pohon tumbuh semakin kencang angin menerpanya. Kurang lebih menyerupai itu kata pepatah.
Ujian, ialah bentuk kasih sayangNya dan hanya bisa dirasakan oleh orang yang dipilihNya. Karena Allah, ingin menguatkan kelemahan hamba yang disayangiNya. , tulus tawakal dan kesabaran yang kokoh amatlah diperlukan oleh seorang hamba dalam menghadapi angin ribut cobaan yang menerpanya. Ujian demi ujian, angin ribut demi angin ribut hadapilah dengan ikhlas. Tawakal kepada Allah dan yang penting ialah bersabarlah … Kesabaran merupakan kasus yang amat dicintai oleh Allah dan sangat diperlukan seorang muslim dalam menghadapi ujian dan cobaan yang dialaminya.”… Allah menyayangi orang-orang yang sabar.” (Ali Imran: 146) والله يحب الصا برين
Kapan selesainya ujian ini…….? Kapan…… Ujian ini berakhir…..? Di dalam surah al-Mulk dijelaskan bahwa Allah “Yang menimbulkan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kau yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS Al-Mulk ayat 2)
Allah yang membuat mati dan hidup, maka al kematian kalimat itulah yang diawalkan oleh Allah SWT. Penutupan ujian itu ialah pada dikala kita meninggal, ketika kita meninggal dunia berarti seluruh soal-soal ujian sudah selesai,’’ Kita sudah tidak shalat lagi, tidak harus tadarus al-Quran lagi, tidak lagi harus mendidik istri dan anak ‘’ Sudah tertutuplah ujian. Akan tetapi tidak berarti kita harus mati semoga ujian usai lantaran Allah melarang seseorang untuk bunuh diri bahkan Allah SWT sangat menyayangi hambanya (An-Nisa Ayat 29).
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَأْكُلُوا أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلَّا أَنْ تَكُونَ تِجَارَةً عَنْ تَرَاضٍ مِنْكُمْ ۚ وَلَا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيمًا
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kau saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kau membunuh dirimu; sesungguhnya Allah ialah Maha Penyayang kepadamu."
Marilah kita menjadi muslim dan Mukmin dengan menganggap baik segala ketentuan Allah. Jika kesusahan itu menimpanya, maka beliau bersabar atas ketentuan-ketentuan Allah dan senantiasa menanti pertolongan-Nya serta mengharapkan pahala Allah. Semua itu merupakan kasus yang baik baginya dan beliau memperoleh ganjaran kebaikan selaku orang-orang yang bersabar.
Jika kesenangan itu mendatanginya, baik berupa kenikmatan agama; menyerupai ilmu, amalan shalih dan kenikmatan dunia; menyerupai harta, bawah umur dan keluarga, maka beliau bersyukur lagi menjalankan ketaatan kepada Allah Azza wa Jalla.
Oleh lantaran itu, seorang mukmin memperoleh dua kenikmatan, yaitu: kenikmatan agama dan dunia. Kenikmatan dunia diperoleh dengan kesenangan dan kenikmatan agama diperoleh dengan bersyukur. Maka inilah kondisi seorang mukmin.
Semoga Allah SWT menimbulkan kita semua sebagai hamba-hambanya yang lulus dari ujian. Amin ya mujibas sailin. والله أعلم بالصواب
Sumber: www.dakwatuna.com/
0 Response to "Kapan Ujian Hidup Akan Berakhir???"
Posting Komentar