Interaksi Sosial
PENGERTIAN INTERAKSI SOSIAL
Menurut Walgito (2003), interaksi sosial yaitu kekerabatan antara individu satu dengan individu lain, individu satu sanggup mempengaruhi individu yang lain atau sebaliknya, jadi terdapat adanya kekerabatan yang saling timbal balik. Interaksi sosial merupakan salah satu cara individu untuk memelihara tingkah laris sosial individu tersebut sehingga individu tetap sanggup bertingkah laris sosial dengan individu lain. Interaksi sosial sanggup pula meningkatkan jumlah atau kuantitas dan mutu atau kualitas dari tingkah laris sosial individu sehingga individu makin matang di dalam bertingkah laris sosial dengan individu lain di dalam situasi sosial (Santoso, 2010).
Menurut Soekanto (2012), interaksi sosial merupakan kunci semua kehidupan sosial alasannya yaitu tanpa interaksi sosial, tak akan mungkin ada kehidupan bersama. Soekanto (2012), mengemukakan bahwa bentuk-bentuk interaksi sosial yaitu (1) kolaborasi yang berarti suatu uasaha bersama antara perorangan ataukelompok untuk mencapai suatu tujuan, (2) akomodasi, sebagai suatu proses di mana orang perorangan saling bertentangan, kemudian saling mengadakan pembiasaan diri untuk mengatasi ketegangan-ketegangan, (3) persaingan, diartikan sebagai suatu proses di mana individu atau kelompok bersaing mencari laba melalui bidang kehidupan dengan cara menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah ada, tanpa mempergunakan kekerasan atau ancaman, dan (4) konflik/pertentangan, yaitu suatu proses sosial di mana individu atau kelompok berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan dengan bahaya atau kekerasan. (Virgia Ningrum Fatnar, 2014)[1]
Berdasarkan pemaparan para andal diatas sanggup disimpulkan bahwa interaksi sosial merupakan kekerabatan antara satu individu dengan individu lain maupun kelompok dengan individu yang sanggup mempengaruhi, bekerja sama, merubah, ataupun memperbaiki sehingga tercipta suatu kekerabatan timbal balik
2.2 SYARAT INTERAKSI SOSIAL
Syarat terjadinya Interaksi Sosial adanya kontak sosial baik secara eksklusif dan tidak langsung, dan komunikasi.
2.3 BENTUK INTERAKSI SOSIAL
Menurut Gilin dan Gilin bentuk interaksi adalah:
1. Proses yang Asosiatif
Interaksi sosial yang mengarah pada persatuan yang sanggup meningkatkan rasa solidaritas antar perorangan atau kelompok. Proses Asosiatif meliputi:
a. Kerja Sama
Usaha bersama antara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Bentuk-bentuk kolaborasi yaitu:
a. Bargaining, yaitu perjanjian mengenai pertukaran barang dan jasa antara dua pihak atau lebih
b. Kooptasi, Kerja sama dalam menentukan pemimpin untuk memimpin suatu organisasi
c. Koalisi, Kerja sama antara dua organisasi atau lebih yang mempunyai tujuan sama
d. Joint Venture, Kerja sama antara dua tubuh perjuangan atau lebih untuk mencapai laba bersama dalam bidang ekonomi
b. Akomodasi
Interaksi Sosial untuk menuntaskan suatu masalah. Bentuk-bentuk Akomodasi:
a. Koersi, bentuk fasilitas yang dilakukan dengan tekanan(pemaksaan)
b. Kompromi, negosiasi secara hening antara dua pihak
c. Arbitrase, penyelesaian antara dua pihak yang diselesaikan pihak ke-3 yang pihak ke-3 dipilih oleh dua pihak yang berselisih
d. Mediasi, Penyelesaian problem dengan pihak ke-3 tetapi pihak ke-3 bersifat netral
e. Konsilisasi, penyelesaian problem dengan melalui forum sosial
f. Toleransi, perilaku yang menghargai perbedaan
g. Stalemate, kedua pihak mempunyai kekuatan yang seimbang sehingga problem terhenti di satu titik
h. Ajodikasi, penyelesaian konflik melalui pengadilan
4
c. Akulturasi
Peleburan budaya orisinil dan budaya gres menjadi kebudayaan suatu kelompok tanpa menghilangkan ciri khas dari budaya asli
d. Asimilasi
Peleburan dua kebudayaan yang menghasilkan kebudayaan yang baru
2. Proses yang Disosiatif
Interaksi sosial yang sanggup mengarah pada perpecahan. Proses Disosiatif meliputi:
a. Persaingan
Proses sosial yang dilakukan individu atau kelompok yang bersaing untuk memperoleh atau mencari laba tanpa memakai bahaya atau kekerasan.
b. Kontravensi
Suatu bentuk proses sosial yang berada antara persaingan dan kontradiksi atau pertikaian. Atau salah satu perjuangan menghalangi dan menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain
c. Pertentangan
Proses sosial individu atau kelompok secara sadar maupun tidak sadar menentang pihak lain disertai ancaman.
3
Sumber http://partunto.blogspot.com/
0 Response to "Interaksi Sosial"
Posting Komentar