-->

iklan banner

Aves (Sistem Organ Dan Klasifikasi)


Tubuh Aves terdiri atas kepala, leher, tubuh dan ekor. Badan dilindungi oleh kulit yang berbulu. Bulu Aves bermula dari papila dermal (penonjolan pada dermis ke arah epidermis). Pada papila dermal banyak mengandung pembuluh darah dan kapiler. Lapisan dermis yang menjadi letak papila dermal disebut dermis papiler atau lapisan papiler.

Bulu-bulu burung tersusun pada bidang-bidang terbatas yang disebut pterilae. Bidang yang tidak ditumbuhi bulu disebut apterilae. Tetapi, untuk burung kiwi dan penguin hampir seluruh tubuhnya ditutupi bulu. Bulu burung terbentuk dari struktur yang tak hidup, sehingga gampang kusut jikalau terjadi ukiran atau proses oksidasi.

Warna bulu burung jantan lebih cerah daripada bulu burung betina terutama pada masa kawin. Pada itik jantan sesudah demam isu bersarang dan hasi pergantian bulu sesudah kawin, warna bulunya menjadi pudar abu-abu kemerahan dan bulu sayapnya lepas, sehingga itik jantan tidak sanggup terbang untuk sementara waktu.

Pigmen yang menghasilkan warna pada bulu Aves, yaitu melanin dan karotenoid.

Baca Juga

Karotenoid terbagi menjadi dua, yaitu zooeritrin yang terkandung pada binatang berwarna merah dan zoosantin yang terkandung pada binatang berwarna kuning.

Melanin terbagi menjadi dua, yaitu eumelanin yang menghasilkan warna hitam atau cokelat tua/gelap dan feomelanin yang menghasilkan warna cokelat kemerahan atau krem.

Berdasarkan letaknya, bulu pada Aves terbagi menjadi enam jenis, yaitu :

a. Remiges terletak pada sayap. Remiges terbagi menjadi tiga, yaitu :

- Remiges primarie menempel secara digital pada digiti dan secara metakarpal pada metakarpalia.
- Remiges secundarien menempel secara cubital pada tulang radial dan ulna.
- Remiges tertier terletak paling dalam dan merupakan kelanjutan sekuder pada tempat siku.

b. Rektrises terletak ekor.
c. Tertrises merupakan bulu epilog badan.
d. Alula terletak pada jari-jari sayap.
e. Parapterum terletak di sekitar bahu.
f. Ala spuria merupakan bulu kecil yang menempel pada ibu jari.

Berdasarkan bentuknya, bulu terbagi menjadi lima jenis, yaitu :

a. Plumae yakni bulu yang tepat yang terdapat pada bab sayap dan ekor. Plumae berfungsi mengangkat tubuh ketika terbang, mengatur arah terbang dan keseimbangan tubuh pada ketika terbang.

Plumae terdiri dari shaft (poros utama bulu), calamus (tangkai pangkal bulu), rachis (sumbu bulu tak berongga dan dipenuhi sumsum, serta mempunyai jaringan) dan vexillum (bendera atau layar kecil yang tersusun atas barbae).

b. Plumulae yakni bulu berbentuk menyerupai rambut dan bertekstur lunak.

c. Filoplumae yakni bulu-bulu kecil menyerupai rambut bertangkai panjang, bercabang pendek dan halus.

d. Barbulae yakni bulu dengan ujung dan sisi bawah berfilamen kecil. Filamen tersebut disebut barbicels. Barbulae berfungsi menahan barbula yang saling bersambungan. Barbula yakni rambut-rambut mikro yang sangat kecil yang terdapat pada barb (serat bulu yang tumbuh pada tulang bulu).

e. Semiplumae yakni kumpulan bulu barbula yang letaknya tersembunyi di bawah bulu-bulu luar.

Bristle yakni bulu perasa berupa shaft yang memanjang melebihi panjang bulu luar. Jenis bulu ini ditemukan pada burung Caprimulgids dan burung hantu. Fungsi bristle pada burung Caprimulgids dan burung hantu yakni untuk mendeteksi posisi sarang, tempat bertengger dan mendeteksi benda-benda penghalang.

Pada burung pelatuk, bristle menutupi lubang hidung. Fungsi bristle pada burung pelatuk yakni untuk melindungi semoga partikel-partikel kayu tidak masuk ke kanal pernafasan.

Pada sayap dan ekor, bulu gugur dalam pasangan-pasangan yang simetris. Bulu yang hanya tumbuh pada tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Bagian dasar bulu melekuk ke dalam pada bab tepi, sehingga terbentuk folikulus (lubang bulu pada kulit).

Bentuk bulu ekor pada burung bervariasi, menyerupai berbentuk persegi, berbentuk cakram, tingkatan, berujung runcing, bercabang, bundar, memanjang pada bab luar dan memanjang pada bab tengah.

Bulu yang telah usang akan berguguran secara periodik dan akan diganti dengan bulu baru. Proses ini disebut molting. Umumnya, burung mengalami pergantian bulu sekali dalam setahun. Tetapi, burung kolibri betina mengalami pergantian bulu sekali dalam dua tahun.

Saat menetas bulu akan rontok dan diganti dengan yang gres sebagai berikut :

- Juvenal plumage (bulu anak burung) tumbuh selama beberapa minggu, kemudian rontok dan diganti dengan bulu first winter plumage.

- First winter plumage (bulu ketika berusia satu tahun) diperoleh pada selesai demam isu panas atau demam isu gugur. Jenis bulu ini bertahan selama 12 bulan tergantung spesiesnya.

- First nuptial plumage (bulu masa kawin pertama) yakni bulu perkembangbiakan pertama yang akan  rontok sesudah masa kawin pertama.

- Second winter plumage (bulu tahun kedua) yang akan diganti oleh bulu masa kawin kedua pada demam isu semi berikutnya.

Paruh burung tidak bergigi. Paruh dibuat oleh maxila (rahang atas) dan mandibula (rahang bawah). Pada pangkal paruh terdapat tonjolan ke atas dari kulit lunak yang disebut sora. Leher (diselubungi bulu-bulu jenis plumulae) mempunyai kelenjar minyak (glandula uropygialis).

Tulang burung relatif ringan alasannya yakni berongga. Pada tulang burung terdapat tempat melekatnya otot terbang. Gelang pundak terbentuk oleh sepasang tulang korakoid, sepasang skapula dan sepasang klavikula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang (foramen trioseum), tempat melekatnya otot dada kecil (musculus pectoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap.

Tulang rusuk menempel pada tulang dada, sedangkan bab belakangnya menempel pada tulang leher atau tulang punggung. Vertebrae (ruas-ruas tulang belakang) terdiri atas tulang leher, tulang punggung dan tulang ekor.

Aves mempunyai kantong bunyi (siring) yang terdapat pada percabangan trakea, digerakan oleh otot siringialis (penghubung siring) dengan dinding trakea sebelah dalam dan otot sterno trakhealis (penghubung trakea dengan tulang dada).

Aves termasuk homoioterm (hewan berdarah panas). Suhu tubuh tetap sekitar ± 40,5o – 42o C. Aves berhabitat di daratan, sampai mencapai ketinggian ± 6000 meter. Beberapa jenis Aves ada yang menetap, ada pula yang sering berimigrasi.

Ekor Aves berfungsi sebagai alat kemudi ketika terbang. Aves mempunyai otot-otot gerak, menyerupai otot dada besar (musculus pectoralis mayor) dan otot dada kecil (musculus pectoralis minor) yang berfungsi untuk terbang. Otot paha berfungsi untuk berlari, berjalan dan bertengger. Selain itu, Aves mempunyai otot penggagas bulu ekor dan sayap, serta penggagas paruh dan mata.

Sistem pencernaan kuliner lengkap dari verbal → kerongkongan → krop atau tembolok → lambung kelenjar (proventrikulus) → lambung otot atau empedal (ventrikulus) yang berdinding tebal → usus halus (intestinum tenue terdiri atas duodenum, jejenum dan ileum yang digantung oleh mesenterium) → usus besar (intestinum crassum) → kloaka.

Tembolok  adalah pelebaran esofagus (kerongkongan) yang berfungsi untuk menyimpan kuliner sementara. Antara usus halus dan usus besar terdapat sepasang usus buntu. Kloaka terletak di bawah ekor. Aves mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pankreas dan hati yang menghasilkan empedu. Empedu yakni cairan bersifat basa / pahit dan berwarna hijau kekuningan alasannya yakni mengandung pigmen bilirubin, biliverdin dan urobilin.

Aves bernafas dengan paru-paru yang berafiliasi dengan kantong pundi-pundi hawa (sakus pnumatikus). Kantong pundi-pundi hawa berafiliasi dengan tulang-tulang pipa.

Kantong pundi-pundi hawa pada Aves berjumlah 9, yaitu :

- Dua kantong yang terletak di bab leher (servikal).
- Satu kantong yang terletak di antara tulang selangka (korakoid/interclavicular).
- Dua kantong terletak di bab dada depan (toraks anterior).
- Dua kantong terletak di bab dada belakang (toraks posterior).
- Dua kantong terletak di bab perut (abdominal).

Antara paru-paru dengan kantong pundi-pundi hawa dihubungkan oleh bronkus rekurens.

Fungsi kantong pundi-pundi hawa, yaitu :

- Membantu pernafasan ketika terbang.
- Menyimpan cadangan oksigen.
- Mengatur suhu tubuh semoga tidak kedinginan.
- Memperbesar rongga siring, sehingga burung sanggup mengeraskan suara.
- Mengatur massa jenis tubuh pada ketika burung terbang dengan cara memperbesar atau memperkecil ukuran kantong pundi-pundi hawa.

Jenis Aves yang tidak sanggup terbang yakni ayam dan burung Kasuari. Ketika terbang, proses ide (proses masuknya udara ke dalam tubuh) dan ekspirasi (proses keluarnya udara dari dalam tubuh) tidak dilakukan oleh paru-paru, melainkan oleh kantong pundi-pundi udara. Semakin tinggi burung terbang, semakin cepat burung menggerak-gerakan sayapnya untuk memperoleh oksigen.

Peredaran darah pada Aves bersifat tertutup dan ganda. Peredaran darah ganda yakni peredaran darah ketika darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam satu kali beredar ke seluruh tubuh).

Jantung Aves dibungkus oleh selaput perikardium. Jantung Aves mempunyai empat ruang, yaitu dua serambi (atrium) dan dua bilik (ventrikel). Di antara kedua bilik terdapat sekat yang sempurna. Aves hanya mempunyai satu lengkung aorta (pembuluh arteri atau pembuluh nadi terbesar dalam tubuh) yang terletak di sebelah kanan. Sistem portal pada Aves hanya sistem portal hepatika yang membawa darah dari sistem pencernaan ke hati.

Aves mempunyai ginjal tipe metanefros, yaitu tidak mempunyai nefrostoma (corong bersilia yang terdapat pada rongga tubuh) dan mempunyai banyak glomerulus (anyaman pembuluh darah, serat dan neuron). Aves tidak mempunyai kandung kemih. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal.

Lidah Aves tidak sanggup dijulurkan. Aves mencicipi makanannya dengan sisi pengecap dan langit-langit mulut. Aves mempunyai kelopak mata, membran niktitans (selaput tidur) dan kelenjar air mata. Aves tidak berdaun telinga, tetapi mempunyai membran timpani (selaput pendengar) di bab dalam lubang indera pendengaran luar. Indera penciuman Aves kurang baik.

Sistem saraf sentra berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial. Pada bab dasar otak terdapat kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, kelenjar endokrin pituitari (hipofisis).

Aves bersifat diesis dan bereproduksi secara secual melalui fertilisasi internal. Aves jantan tidak mempunyai alat kelamin luar, tetapi Aves jantan mempunyai t3st1s berjumlah sepasang dan berbentuk oval dengan permukaan yang licin. Pada demam isu kawin, ukuran t3st1s akan membesar. Testis merupakan tempat diproduksi dan disimpannya sel spermatozoa.

Aves betina hanya mempunyai satu ovarium yang terletak di sebelah kiri. Aves berkembang biak secara ovipar. Aves jantan mentransfer sperma ke dalam tubuh Aves betina melalui kloakanya. Baik Aves jantan maupun Aves betina mempunyai kloaka.

Telur Aves mempunyai cangkang yang keras. Induk Aves biasanya akan mengerami telurnya, sampai menetas. Tetapi, telur Aves juga sanggup pecah dengan sendirinya dari dalam.

Klasifikasi Aves

Aves terdiri atas beberapa ordo. Ada ordo yang telah punah dan ada ordo yang masih ada, sampai sekarang.

Berikut ini beberapa ordo Aves yang telah punah :

a. Aepyornithiformes  (burung gajah). Burung gajah mempunyai tinggi sekitar ± 3 meter, telur 21 – 30 cm. Jenis burung ini pernah ada di Malaysia.
b. Dipornithiformes mempunyai tinggi ± 3 meter, telur 14 – 18 cm. Jenis burung ini pernah ada di Selandia Baru.
c. Hesperornis dan Ichthyornis (burung bergigi) yang hidup di Amerika Serikat.
d. Archaeopteryx (burung bergigi dan mempunyai pigostil). Fosil burung ini terdapat di Jerman.
e. Diatrymiformes (burung yang tak sanggup terbang dan berparuh besar). Jenis burung ini hidup di Amerika Serikat.

Berikut ini beberapa ordo Aves yang masih ada :

a. Rosares (Galliformes) yakni burung yang mempunyai kaki untuk mengais dan berlari, serta mempunyai paruh yang pendek.

Contoh :

- Gallus domestica (ayam buras)
- Pavo cristatus (merak)
- Meleagris gallopavo (kalkun)
- Megacephalon maleo (maleo) yang hidup di Sulawesi Utara.


b. Ratites (Palaeognathae) yakni kelompok burung yang tak sanggup terbang. Karena itu Ratites disebut juga burung berjalan.

Contoh :

- Struthioniformes : Struthio camelus (burung unta) yang berasal dari Afrika.
- Casuariiformes : Casuarius  galeatus (burung kasuari) yang terdapat di Pulau Seram, Papua dan Australia.
- Apterygiformes : Apteryx australis (kiwi) yang terdapat di Selandia Baru.
- Rheiformes : Rhea americana (burung Rea) yang terdapat di Amerika.

c. Natatores (Anseriformes) yakni burung berenang, berkaki pendek, mempunyai membran kulit di antara jari-jari atau selaput renang pada kaki, ekor pendek dan paruh melebar berkristae (penyaring). Jenis burung ini ketika kecil berbulu halus menyerupai kapas.

Contoh :

- Anser albifrons (entok).
- Anas platyrhynchos (itik).
- Cygnus sp. (angsa).
- Dendrocygna j4vanica (belibis).

d. Grallatores (Ciconiiformes) yakni burung berkepala botak, mempunyai paruh, leher dan tungkai yang panjang. Jenis burung ini hidup berkelompok. Makanannya yakni binatang air.

Contoh :

- Ardeola sp. (blekok).
- Phoenicopterus ruber (flamingo).
- Leptoptilus j4vanicus (bangau Jawa).

e. Coraciiformes (burung raja). Burung ini mempunyai paruh besar, kepala besar dan tungkai pendek. Makananya yakni ikan, udang, katak, kupu-kupu kecil, kumbang, lebah dan lain-lain.

Contoh :

- Alcedo menintina (raja udang).
- Buceros rhinoceros (rangkong) yang bersuara sangat keras.

f. Columbiformes (burung dara) yakni burung pemakan biji-bijian. Jenis burung ini mempunyai paruh pendek dengan sora di pangkalnya, tembolok yang besar dan sel epitel yang gampang mengelupas yang biasanya diberikan kepada anaknya semasa kecil melalui paru-paru atau disebut susu merpati.

Contoh :

- Columba fasciata (merpati).
- Geopelia struata (perkutut).
- Streptopelia sinensis (tekukur).

g. Apodiformes (burung dengung). Jenis burung ini mempunyai tubuh kecil sekitar ± 5,6 cm, paruh lembek, pengecap panjang dan sanggup dijulurkan. Umumnya, Apodiformes menciptakan sarang dari saliva (sekret ludahnya).

Contoh :

- Archilochus c0l1bris (burung kolibri atau hummingbird) yang terdapat di Amerika Utara.
- Chaetura pelagica (walet).
- Apus affinis (lelayang).

h. Oscines (Passeriformes) disebut juga burung penyanyi. Jenis burung ini mempunyai pita bunyi yang berfungsi dengan baik. Tiga jari kaki menghadap ke depan, satu jari mengarah ke belakang yang berfungsi untuk bertengger. Telur Oscines berwarna-warni. Ketika menetas, anak Oscines belum sanggup melihat (buta). Makanannya serangga dan biji-bijian.

Contoh :

- Passer montanus (burung gereja).
- Serinus canaria (burung kenari).
- Paradisea apoda (cendrawasih).
- Sturnidae jalla (burung jalak).

Peranan Aves Bagi Kehidupan Manusia

a. Daging dan telurnya merupakan sumber protein hewani.

b. Telur ayam dan itik sanggup dijadikan ramuan obat-obatan atau campuran kue.

c. Di bidang industri, bulunya dimanfaatkan untuk shuttle cock pada permainan bulu tangkis. Jenis bulu yang dijadikan shuttle cock yakni bulu plumae. Jenis bulu plumulae dari itik, ayam, bebek dan lain-lain dijadikan selimut, bantal dan kasur.

d. Membuka lapangan kerja dengan berternak ayam, itik, angsa, merpati, parkit dan perkutut. Terutama burung walet.

e. Burung dilatih dan diperlombakan, contohnya merpati pos untuk mengantar surat, lomba bunyi perkutut dan lain-lain.

f. Berbagai burung diawetkan untuh dengan mengganti isi perutnya dengan kapas, sehingga tampak menyerupai masih hidup. Kerajinan tangan ini disebut Taxidermi (seni menyumpal tubuh binatang yang sudah mati semoga terlihat hidup). Seni ini sudah ada semenjak zaman Mesir Kuno. Hasil taxidermi akan dipajang di museum.

g. Sebagai predator alami, contohnya burung-burung pemakan serangga.

h. Di bidang sains dipakai untuk praktikum para siswa dan mahasiswa.

Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Aves (Sistem Organ Dan Klasifikasi)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel