Ciliata (Paramecium)
Ciliata berasal dari bahasa Latin cilium yang artinya kelopak mata dan bahasa Yunani pherein yang artinya bergerak sambil mengangkat dan melayang. Ciliata banyak terdapat di bahari dan air tawar. Namun, ada beberapa Ciliata yang hidup bersimbiosis komensalisme (hubungan timbal balik antara dua makhluk hidup yang menguntungkan satu pihak, sedangkan pihak yang lain tidak dirugikan ataupun diuntungkan) di dalam usus vertebrata (hewan bertulang belakang).
Sebagian besar Ciliata berukuran mikroskopis, tetapi spesies yang terbesar berukuran 3 mm, sehingga sanggup dilihat secara kasatmata. Anggota Ciliata ditandai dengan adanya organ silia (bulu getar) pada suatu tahap dalam hidupnya. Silia dipakai untuk bergerak dan mencari makan.
Kebanyakan Ciliata berbentuk asimetris, kecuali Ciliata primitif, simetrinya radial. Tubuhnya diperkuat oleh pelikel, yaitu lapisan luar yang tersusun dari sitoplasma padat. Seluruh permukaan badan utamanya diselubungi oleh Silia somatik. Silia ini pada sejumlah spesies diubah menjadi gelang bulu kejut dan jambul, tetapi ada pula yang semua silianya hilang.
Ciliata mempunyai dua tipe inti sel (nukleus), yaitu makronukleus dan mikronukleus. Makronukleus (inti besar) diharapkan untuk pertumbuhan, perkembangbiakan dan fungsi seluler. Mikronukleus (inti kecil) merupakan materi inti yang dipertukarkan selama konjugasi (perpaduan antara dua individu yang belum sanggup dibedakan jenis kelaminnya).
Ciliata tidak mempunyai struktur khusus untuk pertukaran udara dan ekskresi. Tetapi, mempunyai organel yang berfungsi menjaga keseimbangan air di dalam tubuhnya, yaitu vakuola kontraktil. Vakuola kontraktil secara sedikit demi sedikit meningkat ukurannya. Ketika mencapai ukuran tertentu, vakuola secara cepat mengosongkan isinya melalui jalan masuk dalam pelikel kemudian vakuola diisi air kembali dan seterusnya.
Ciliata mempunyai verbal atau sitosom yang terbuka menjadi jalan masuk pendek di sitofaring (kerongkong sel). Pada binatang primitif, verbal terletak di ujung anterior (depan), tetapi kebanyakan Ciliata mempunyai verbal yang terletak di bab posterior (belakang).
Spesies yang mempunyai verbal di bab ujung anterior biasanya bersifat karnivora. Mungkin ini merupakan cara makan primitif pada Ciliata yang mana verbal sanggup dibuka lebar untuk menelan mangsa. Kemudian mangsa masuk ke vakuola masakan yang terbentuk dalam endoplasma di bab ujung sitofaring.
Terdapat dua macam verbal pada Ciliata, yaitu :
a. Mulut membran berombak atau membran yang bergerak, merupakan silia yang menyatu dalam barisan panjang.
b. Mulut membran yang berupa barisan pendek dari silia yang bersatu membentuk piringan.
Fungsi silia pada verbal ialah untuk menghasilkan pedoman masakan dan mendorong partikel masakan menuju sitofaring. Contoh anggota Ciliata yang populer ialah Paramecium.
Paramecium
Paramecium mempunyai ujung depan badan yang tumpul, sedangkan bab belakangnya meruncing, sampai bentuknya menyerupai sandal atau sepatu. Bentuk badan Paramecium tetap alasannya mempunyai dinding yang agak kuat.
Ukuran tubuhnya antara 120 – 300 mikron dan mempunyai dua inti, yaitu makronukleus dan mikronukleus, serta mempunyai vakuola kontraktil (rongga berdenyut yang berperan dalam menjaga tekanan osmosis sel) maupun vakuola nonkontraktil (rongga masakan yang berperan mencerna masakan dan mengedarkan hasil pencernaan masakan ke seluruh tubuh).
Sistem Pencernaan Makanan Pada Paramecium
Paramecium bergerak dengan menggoyangkan silianya. Gerak Paramecium sanggup secara eksklusif melalui sepanjang sumbu sel dan sanggup berotasi sendiri, menyerupai spiral di sekeliling garis yang dilaluinya.
Makanan Paramecium terdiri dari bakteri, protozoa, ganggang atau khamir (jamur mikroskopis/tidak sanggup dilihat secara langsung. Mikroorganisme ini termasuk eukariotik dan uniseluler). Makanan masuk bersama pedoman air akhir gerakan rambut getar pada sitofaring ke dalam vakuola nonkontraktil. Vakuola nonkontraktil ini terlepas dari sitofaring, kemudian mengembara ke seluruh protoplasmanya dengan gerakan siklosis (gerakan tanpa ada rangsangan dari luar).
Gerakan siklosis mula-mula ke belakang, kemudian ke depan. Di dalam vakuola ini dihasilkan enzim oleh endoplasma. Sambil berkeliling, zat-zat yang berkhasiat untuk kehidupannya diserap oleh protoplasma di sekitarnya. Sisa-sisa masakan dikumpulkan di dalam vakuola kontraktil kemudian akan dikeluarkan melalui anus sel.
Sistem Respirasi Pada Paramecium
Respirasi pada Paramecium sama menyerupai Amoeba, yaitu secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Difusi ialah perpindahan suatu zat dalam pelarut dari bab berkonsentrasi tinggi ke bab yang berkonsentrasi rendah.
Sistem Reproduksi Pada Paramecium
Reproduksi pada Paramecium terjadi secara vegetatif dengan pembelahan biner dan secara konjugasi.
Contoh Ciliata lainnya, antara lain :
- Stentor, binatang ini bentuknya menyerupai terompet dan menetap pada suatu tempat.
- Didinium, merupakan predator (pemangsa) pada ekosistem perairan, yaitu pemangsa Paramecium.
- Vorticella, bentuknya menyerupai lonceng, bertangkai panjang dengan bentuk lurus atau spiral yang dilengkapi dengan silia di sekitar mulutnya.
- Stylonichia, bentuknya menyerupai siput, silianya berkelompok. Hewan ini banyak ditemukan pada permukaan daun yang terendam air.
- Balantidium c0l1, habitatnya pada kolon (usus besar) insan dan sanggup menjadikan balantidiosis (gangguan pada perut).
Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com
0 Response to "Ciliata (Paramecium)"
Posting Komentar