Gerakan Republik Maluku Selatan (Rms)
Gerakan ini dipelopori oleh Mr. Dr. Christian Robert Steven Soumokil (mantan Jaksa Agung Negara Indonesia Timur). Soumokil tidak menyetujui terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bahkan, ia sendiri tidak menyetujui penggabungan daerah-daerah Negara Indonesia Timur ke dalam wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Ia berusaha melepaskan wilayah Maluku Tengah dari NIT yang merupakan serpihan dari RIS.
Untuk mempersiapkan perjuangan melepaskan diri dari kekuasaan RIS, ia bekerja sama dengan Ir. Manusama. Pada tanggal 4 April 1950, Ir. Manusama sanggup mengajak para rajapati (kepala desa) mengadakan pertemuan. Di hadapan para rajapati itu, Ir. Manusama menyatakan bahwa penggabungan Maluku Tengah dengan wilayah Indonesia mengandung bahaya.
Atas hasutan itu, para rajapati menyetujui undangan Manusama untuk mengadakan rapat umum di kota Ambon tanggal 18 April 1950. Rapat itu diadakan hanya untuk mendapat pengikut-pengikut RMS. Dalam upaya untuk mendapat pengikut, bahkan sering dilakukan gerakan-gerakan yang bersifat teror dan ancaman-ancaman.
Pada tanggal 24 April 1950, Soumokil memproklamasikan berdirinya Republik Maluku Selatan. Berita berdirinya RMS itu sudah terang merupakan suatu ancaman bagi keutuhan negara Republik Indonesia Serikat. Oleh sebab itu, pemerintah RIS menyatakan bahwa Indonesia Timur dalam keadaan bahaya. Untuk mengatasi keadaan itu, beberapa langkah ditempuh oleh pemerintah RIS.
Sebagai langkah awal, pemerintah RIS menempuh cara tenang dengan mengirim Dr. J. Leimena. Namun, misi ini ditolak oleh Soumokil. Bahkan, mereka minta bantuan, perhatian dan ratifikasi dari dunia luar terutama dari Belanda, Amerika Serikat dan Komisi PBB untuk Indonesia.
Jalan tenang yang telah dicoba beberapa kali oleh pemerintah RIS menemui jalan buntu. Oleh sebab itu, pemerintah RIS memutuskan untuk melakukan ekspedisi militer. Pimpinan ekspedisi ialah Kolonel A.E. Kawilarang (Panglima Tentara dan Teritorium Indonesia Timur).
Melalui ekspedisi militer ini, secara perlahan wilayah-wilayah dari gerakan RMS berhasil dikuasai oleh pasukan APRIS. Gerakan RMS semakin terdesak. Dalam keadaan terdesak itulah, beberapa anggota gerakan tersebut melarikan diri ke negeri Belanda. Gerakan RMS berhasil diatasi, sehingga keamanan di wilayah Maluku Tengah berhasil dipulihkan kembali.

0 Response to "Gerakan Republik Maluku Selatan (Rms)"
Posting Komentar