Keanekaragaman Hayati Dan Tempat Malesiana
Setiap individu mempunyai ciri-ciri khusus yang mengakibatkan setiap individu berbeda satu sama lain. Perbedaan ini mengatakan adanya biodiversitas atau keanekaragaman makhluk hidup di bumi ini.
Indonesia terletak di kawasan khatulistiwa yang mempunyai hutan hujan tropis yang kaya akan banyak sekali sumber plasma nutfah (bagian badan makhluk hidup atau mikroorganisme yang mempunyai fungsi dan kemampuan mewariskan sifat).
Indonesia mempunyai dua di antara lima bioma yang ada di dunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis yang mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi ialah kawasan Malesiana.
Indonesia mempunyai dua di antara lima bioma yang ada di dunia, yaitu bioma hutan hujan tropis dan bioma savana. Bioma hutan hujan tropis yang mempunyai keanekaragaman tumbuhan yang sangat tinggi ialah kawasan Malesiana.
Daerah Malesiana
Indonesia merupakan “ Daerah Flora Malesiana ” yang kaya akan jenis tumbuhan yang tidak dimiliki oleh hutan di kawasan Malesiana lainnya, contohnya tumbuhan dari famili Dipterocarpaceae, pola tumbuhan Meranti yang kayunya dimanfaatkan untuk materi bangunan.
Jenis tumbuhan lain yang termasuk Flora Malesiana, yaitu Artocarpus heterophyllus (pohon nangka), Avicennia (pohon bakau atau mangrove), Durio zibethinus (pohon durian dan kerabatnya), Nephentes (bunga kantong semar), Orchidaceae (bunga anggrek), Rafflesia arnoldi (bunga bangkai), Tectona grandis (pohon jati), Santalum album (cendana), Calameae (rotan), Diospyros celebica (kayu hitam), Pometia pinnata (matoa) dan lain-lain.
Daerah Malesiana merupakan wilayah biogeografis yang berada di sekitar garis khatulistiwa di Asia Tenggara. Daerah Malesiana mencakup wilayah sebagai berikut :
a. Indonesia penggalan barat dan tengah yang mencakup Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara dan Kepulauan Maluku.
b. Malaysia Barat (Semenanjung Malaya) dan Malaysia Timur (Negara penggalan Sabah dan Serawak).
c. Singapura tepatnya di lepas pantai selatan Semenanjung Malaya.
d. Brunei Darussalam tepatnya di pantai utara Kalimantan.
e. Filipina mencakup pulau Lozon, Kepulauan Visayas dan pulau Mindanao.
f. Timor Leste tepatnya di pulau Timor, Kepulauan Nusa Tenggara.
g. Papua Nugini Dan Kepulauan Solomon.
Saat ini tekanan terhadap keanekaragaman hayati semakin tinggi. Kemajuan teknologi telah mengubah fungsi banyak sekali tumbuhan fauna sebagai penggalan hasil hutan. Kayu yang semula hanya dipergunakan untuk materi bakar, dengan kemajuan teknologi sanggup dijadikan materi baku kertas.
Keanekaragaman hayati terbentuk alasannya ialah adanya keseragaman dan keberagaman sifat/ciri makhluk hidup. Di dalam satu jenis makhluk hidup juga dijumpai adanya perbedaan/keberagaman. Perbedaan sifat dalam satu jenis disebut variasi.
Indonesia menjadi jembatan persebaran tumbuhan Asia maupun Australia. Flora di Indonesia penggalan barat termasuk region tumbuhan Asia, penggalan timur termasuk region Australia, sedangkan di penggalan tengah termasuk tumbuhan peralihan.
Ciri khas tumbuhan di Indonesia, antara lain :
- Termasuk tumbuhan endemik (tumbuh hanya pada kawasan itu sendiri) banyak.
- Vegetasi (komunitas dalam suatu ekosistem) selalu hijau.
- Memiliki jumlah spesies yang banyak.
Tingkat Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman hayati sanggup terjadi pada banyak sekali tingkat kehidupan, mulai dari organisme tingkat rendah hingga tingkat tinggi. Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :
1. Keanekaragaman Gen
Gen ialah materi yang terdapat dalam kromosom makhluk hidup yang mengendalikan ciri organisme. Keanekaragaman gen mengakibatkan variasi antarindividu sejenis, contohnya keanekaragaman pada tumbuhan padi dan mangga. Tanaman padi terdiri atas beberapa varietas, yaitu IR, PB, rojolele, sedani dan kapuas. Tanaman mangga terdiri atas beberapa varietas, yaiu gadung, arum manis, gole dan manalagi.
Perbedaan gen pada setiap makhluk hidup mengakibatkan sifat yang tidak tampak (genotipe) dan sifat yang tampak (fenotipe) pada setiap makhluk hidup menjadi berbeda.
Variasi makhluk hidup sanggup terjadi akhir perkawinan, sehingga susunan gen keturunannya berbeda dari susunan gen induknya. Selain itu, variasi makhluk hidup sanggup pula terjadi alasannya ialah interaksi gen dengan lingkungan, contohnya tumbuhan Hidrangea sanggup mempunyai bunga berwarna berbeda alasannya ialah tumbuh di tanah yang kadar keasamannya berbeda.
2. Keanekaragaman Jenis
Keanekaragaman hayati tingkat jenis (antarspesies) gampang diamati alasannya ialah perbedaannya menyolok, contohnya variasi antara kelapa, siwalan/lontar, aren dan pinang. Meskipun mereka merupakan satu kelompok tumbuhan palem-paleman, namun masing-masing mempunyai fisik yang berbeda dan hidup di tempat yang berbeda. Misalnya kelapa tumbuh di pantai, siwalan tumbuh di kawasan kering dan aren tumbuh di pegunungan basah.
Contoh lain ialah variasi antara kucing dan harimau yang merupakan satu kelompok kucing. Meskipun demikian, antara kucing dan harimau terdapat perbedaan fisik, tingkah laris dan habitat. Keanekaragaman jenis mengatakan adanya variasi bentuk, penampakan dan frekuensi gen.
3. Keanekaragaman Ekosistem
Semua makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya yang berupa faktor biotik dan faktor abiotik. Faktor biotik mencakup banyak sekali jenis makhluk hidup lain, sedangkan faktor abiotik ialah iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan, salinitas (kadar garam), tingkat keasaman dan kandungan mineral.
Di dalam ekosistem, komponen biotik harus sanggup berinteraksi dengan komponen biotik lainnya dan juga dengan komponen abiotik semoga sanggup bertahan hidup. Interaksi antarorganisme di dalam eksositem ditentukan oleh komponen biotik dan abiotik yang menyusunnya. Perbedaan komponen-komponen penyusun tersebut menimbulkan perubahan dari interaksi yang ada, sehingga membuat ekosistem yang berbeda-beda pula.
Berikut ini merupakan keanekaragaman ekosistem :
a. Ekosistem Lumut
Ekosistem lumut didominasi oleh tumbuhan lumut dan terletak di kawasan yang bertemperatur rendah, contohnya di puncak gunung dan di kutub. Hewan yang terdapat di kawasan ini ialah binatang yang berbulu tebal.
b. Ekosistem Hutan Berdaun Jarum
Ekosistem hutan berdaun jarum didominasi oleh pohon berdaun jarum dan terletak di kawasan pegunungan. Ciri ekosistem ini, antara lain umumnya berada di kawasan beriklim sedang (subtropis) yang bersuhu dingin. Selah satu binatang yang terdapat di kawasan ini ialah beruang.
c. Ekosistem Hutan Hujan Tropis
Ekosistem hutan hujan tropis terdapat di kawasan tropis dengan ciri ditumbuhi bermacam-macam pohon, terutama contohnya anggrek yang termasuk tumbuhan epifit (tumbuhan yang menumpang hidup pada tumbuhan lain), liana dan lumut yang termasuk tumbuhan pemanjat. Hewan yang terdapat di kawasan ini ialah monyet dan burung.
d. Ekosistem Padang Rumput
Ekosistem ini didominasi oleh rumput-rumput dan terdapat pada kawasan yang beriklim kering dengan altitudo atau elevasi (ketinggian suatu tempat di atas permukaan bahari terhadap kawasan sekitarnya) antara 3600 – 4100 m. Hewan yang terdapat di kawasan ini ialah mamalia besar, herbivora (pemakan tumbuhan) dan karnivora (pemakan daging).
e. Ekosistem Padang Pasir
Ciri ekosistem ini antara lain didominasi tumbuhan kaktus, terdapat pada iklim panas. Hewan yang terdapat di kawasan ini ialah reptilia dan mamalia kecil.
f. Eksositem Pantai
Ekosistem pantai didominasi oleh gugusan pes caprae dan gugusan barringtonia yang berbentuk pohon atau perdu.
Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Karakteristik Wilayahnya
Secara astronomis Indonesia terletak pada 6o LU – 11o LS dan 95o BT – 141o BT, artinya Indonesia terletak di kawasan beriklim tropis. Daerah iklim tropis terdapat di antara 23 ½ o LU dan 23 ½ o LS).
Ciri-ciri kawasan tropis, antara lain :
- Temperatur cukup tinggi (26o C – 28o C).
- Curah hujan cukup banyak (700 – 7000 mm/tahun).
- Tanah yang subur alasannya ialah proses pelapukan batuan yang cukup cepat.
Apabila dilihat secara geografi, Indonesia terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yaitu sirkum pasifik dan rangkaian sirkum mediterania, sehingga Indonesia mempunyai banyak gunung berapi. Hal tersebut mengakibatkan tanah wilayah Indonesia menjadi subur.
Keadaan lingkungan abiotik yang sangat bervariasi membuat Indonesia kaya akan binatang dan tumbuhan. Di Indonesia terdapat 10% spesies tanaman, 12% spesies mamalia, 16% spesies reptilia dan amfibi dan 17% dari spesies burung yang ada di dunia.
Sejumlah spesies tersebut bersifat endemik, yaitu hanya terdapat di Indonesia dan tidak ditemukan di tempat lain. Contohnya ialah sebagai berikut :
1. Burung Cendrawasih di Papua.
2. Burung Maleo di Sulawesi.
3. Komodo di Pulau Komodo.
4. Anoa di Sulawesi
5. Rafflesia arnoldi terdapat di Pulau Sumatera dan penyebarannya di sepanjang Bukit Barisan dari Aceh hingga Lampung.
6. Bunga bangkai (Amorphophallus titanum) merupakan tumbuhan khas Indonesia yang terdapat di pulau Sumatera.
Tumbuhan yang beraneka ragam dan bernilai ekonomi sanggup dimanfaatkan, contohnya sebagai berikut :
1. Bermacam-macam varietas durian (Durio zibethinus), antara lain durian petruk dari Randusari Jepara, durian sitokong dari Ragunan, durian sunan dari Boyolali dan durian simas dari Bogor.
2. Kedondong (Spondias cythrerea), antara lain kedondong karimunjawa dari Karimunjawa.
3. Salak (Zalacca edulis), antara lain salak pondoh dari Desa Soka Sleman dan salak bejalen dari Ambarawa.
Keanekaragaman Indonesia Berdasarkan Persebarannya
Biogeografi yang merupakan cabang biologi mengenai penyebaran spesies mengatakan bahwa spesies-spesies berasal dari satu tempat, hingga menyebar ke banyak sekali daerah. Organisme tersebut kemudian mengalami diferensiasi menjadi subspesies gres dan spesies gres yang cocok terhadap kawasan yang ditempatinya.
Penghalang geografi atau barrier, ibarat gunung yang tinggi, gurun pasir, sungai dan lautan sanggup membatasi penyebaran dan kompetisi dari suatu spesies (isolasi geografi). Adanya isolasi geografi juga mengakibatkan perbedaan susunan tumbuhan dan fauna di banyak sekali tempat.
Berdasarkan adanya persamaan fauna di daerah-daerah tertentu di bumi ini, maka sanggup dibedakan 6 kawasan biogeografi dunia sebagai berikut :
a. Nearktik : Amerika Utara.
b. Palearktik : Asia sebelah utara Himalaya, Eropa dan Afrika, Gurun Sahara sebelah utara.
c. Neotropikal : Amerika Selatan penggalan tengah.
d. Oriental : Asia, Himalaya penggalan selatan.
e. Ethiopia : Afrika.
f. Australian : Australia dan pulau-pulau sekitarnya.
Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com
0 Response to "Keanekaragaman Hayati Dan Tempat Malesiana"
Posting Komentar