Penyebab Jatuh Cinta Menciptakan Bodoh
Apa benar jatuh cinta menciptakan bodoh?. Diri sendiri mungkin tak akan menyadarinya, tapi kalau ketika kita melihat seseorang yang sedang jatuh cinta melaksanakan aneka macam hal yang tidak rasional, secara tidak eksklusif hal itu sudah pertanda bahwa jatuh cinta memang menciptakan orang bodoh.
Menurut Prof. Robin Dunbar, spesialis psikologi Universitas Oxford, jatuh cinta menciptakan bagian-bagian rasional dari otak insan tertutup, sehingga seseorang yang sedang jatuh cinta sanggup bertingkah tidak rasional atau terkesan bodoh.
Untuk pertanda hal ini, dilakukan scan MRI (Magnetic Resonance Imaging). Team peneliti kemudian menggambarkan perubahan reaksi kimia yang terjadi dan mengamati belahan otak yang aktif menjadi berhenti bekerja selama berhari-hari di ketika seseorang sedang kasmaran.
Selain itu, peneliti juga menemukan mengapa seseorang yang jatuh cinta menjadi selalu gelisah, menyerupai tidak pernah merasa puas dengan korelasi yang tengah dijalani.
Selain itu, peneliti juga menemukan mengapa seseorang yang jatuh cinta menjadi selalu gelisah, menyerupai tidak pernah merasa puas dengan korelasi yang tengah dijalani.
Sementara itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan di University College London, di ketika seseorang tengah kasmaran banyak belahan otak yang aktif, tetapi korteks frontal pada otak yang mana bertugas untuk menciptakan keputusan dan menilai suatu hal justru diistirahatkan.
Hal ini menimbulkan seseorang yang sedang jatuh cinta menjadi sulit menilai kesalahan dan kekurangan pasangannya, sampai banyak yang pada alhasil tersakiti oleh perasaan cinta. Karena itu, bertukar pikiran dengan orang terdekat cukup diharapkan di ketika sedang jatuh cinta.
Hal ini menimbulkan seseorang yang sedang jatuh cinta menjadi sulit menilai kesalahan dan kekurangan pasangannya, sampai banyak yang pada alhasil tersakiti oleh perasaan cinta. Karena itu, bertukar pikiran dengan orang terdekat cukup diharapkan di ketika sedang jatuh cinta.
Berhentinya kerja korteks frontal juga menimbulkan seseorang menjadi lebih canggung, kurang fokus dan tidak sanggup melaksanakan beberapa pekerjaan sekaligus (multitasking).
Para peneliti berasumsi bahwa perasaan cinta sanggup menstimulasi tempat otak yang bertugas menawarkan respond dan melemahkan kemampuan kognitif (proses berpikir, menyerupai mengingat memecahkan dilema dan mengambil keputusan). Hal ini menimbulkan seringnya seseorang yang sedang kasmaran mengambil keputusan mengikuti nafsunya, sampai sering kali penyesalan tiba belakangan.
Para peneliti berasumsi bahwa perasaan cinta sanggup menstimulasi tempat otak yang bertugas menawarkan respond dan melemahkan kemampuan kognitif (proses berpikir, menyerupai mengingat memecahkan dilema dan mengambil keputusan). Hal ini menimbulkan seringnya seseorang yang sedang kasmaran mengambil keputusan mengikuti nafsunya, sampai sering kali penyesalan tiba belakangan.
Menurut penelitian yang dilakukan di University of Pisa, di ketika seseorang menjalin korelasi asmara pada tahap awal, acara pemancar saraf adrenalin, hormon dopamin, hormon oksitosin, hormon norepinefrin dan hormon phenyl ethyl amine (PEA) bekerja secara bersamaan, sehingga belahan otak yang bertugas mengatur emosi menjadi kewalahan.
Selama fase euforia, acara hormon serotonin akan menurun dan digantikan dengan obsesi terhadap pasangan secara konsisten. Obsesi ialah harapan keras terhadap suatu hal, bahkan sanggup terkesan memaksakan harapan tersebut untuk dimiliki. Melampiaskan obsesi terhadap seseorang bukanlah hal yang baik. Obsesi sanggup mengakibatkan korelasi yang tidak baik dengan pasangan.
Lalu, apakah selamanya rasa cinta hanya menawarkan pengaruh negatif pada hidup seseorang?. Tentu tidak. Tuhan Yang Maha Kuasa justru bahagia melihat umatnya saling menyayangi dan menyayangi. Dengan adanya rasa cinta, seseorang akan merasa dihargai dan mau berjuang demi orang yang dicintai atau disayanginya.
Selama fase euforia, acara hormon serotonin akan menurun dan digantikan dengan obsesi terhadap pasangan secara konsisten. Obsesi ialah harapan keras terhadap suatu hal, bahkan sanggup terkesan memaksakan harapan tersebut untuk dimiliki. Melampiaskan obsesi terhadap seseorang bukanlah hal yang baik. Obsesi sanggup mengakibatkan korelasi yang tidak baik dengan pasangan.
Lalu, apakah selamanya rasa cinta hanya menawarkan pengaruh negatif pada hidup seseorang?. Tentu tidak. Tuhan Yang Maha Kuasa justru bahagia melihat umatnya saling menyayangi dan menyayangi. Dengan adanya rasa cinta, seseorang akan merasa dihargai dan mau berjuang demi orang yang dicintai atau disayanginya.
0 Response to "Penyebab Jatuh Cinta Menciptakan Bodoh"
Posting Komentar