Rhizopoda (Amoeba)
Apabila setetes atau dua tetes air kolam diamati melalui mikroskop akan terlihat sejumlah besar organisme renik. Mikroorganisme tersebut kebanyakan merupakan anggota Protozoa. Protozoa yaitu protista yang ibarat hewan.
Ciri-ciri Umum Protozoa, antara lain :
- Ukuran Protozoa bervariasi, yaitu mulai kurang dari 10 mikron (µm) dan ada yang mencapai 6 mm, meskipun jarang.
- Dalam perairan, Protozoa berperan sebagai penyusun zooplankton.
- Makanan Protozoa mencakup bakteri, jenis protista lain atau detritus (materi organik dan organisme mati).
- Protozoa hidup soliter atau berkoloni.
- Melindungi diri dengan cara membentuk sista untuk membungkus diri.
- Protozoa hidup dengan cara parasit, saprofit (cara hidup organisme dengan menumpang pada sisa makhluk hidup lain), serta adapula yang hidup bebas.
a. Struktur Tubuh Protozoa
Protozoa bersel tunggal, serta mempunyai organisasi sel yang sederhana. Semua acara dilakukan oleh sel itu sendiri. Organel-organel untuk melaksanakan acara hidup, antara lain membran plasma, sitoplasma dan mitokondria. Beberapa jenis Protozoa mempunyai inti lebih dari satu.
b. Alat Gerak Pada Protozoa
Alat gerak pada Protozoa berupa buku cambuk (flagela), bulu getar (silia) dan kaki semu (pseudopodia).
c. Reproduksi Pada Protozoa
Reproduksi asecual (vegetatif) pada kebanyakan Protozoa yaitu dengan membelah diri. Namun, adapula jenis Protozoa yang bereproduksi secara konjugasi, yaitu perpaduan antara dua individu yang belum sanggup dibedakan jenis kelaminnya.
Ada sekitar 15.000 – 20.000 jenis Protozoa. Jenis-jenis tersebut termasuk fosil-fosil yang berasal dari zaman Kambrium (600 juta tahun yang lalu) yang belum diklasifikasikan secara memadai.
Akan tetapi, menurut alat geraknya, Protozoa terbagi menjadi 5 kelas. Salah satunya yaitu Rhizopoda.
Rhizopoda
Habitat binatang ini di air tawar, air laut, tempat-tempat berair dan sebagian kecil hidup di dalam badan binatang atau manusia. Struktur tubuhnya terdiri dari protoplasma yang dibatasi oleh membran. Ciri khusus binatang ini yaitu alat geraknya yang berupa kaki semu (pseudopodium). Kaki semu merupakan penjuluran protoplasma sel. Rhizopoda disebut juga Sarcodina.
Proses penjuluran plasma ini berlangsung sebagai berikut :
Bagian protoplasma, yaitu endoplasma yang kental (plasmogel) mencair sementara menjadi plasmosol, sehingga gampang bergerak membentuk penjuluran. Kemudian jikalau plasmosol mengental, maka penjuluran tertarik kembali dan seterusnya.
Ada dua tipe kaki semu, yaitu :
1. Tipe lobodia
Tipe ini berbentuk agak lebar dengan ujung penjuluran berbentuk tabung. Protoplasmanya tersusun atas ektoplasma dan endoplasma.
2. Tipe filopodia
Tipe ini mempunyai ujung penjuluran yang runcing dan biasanya bercabang. Protoplasmanya tersusun atas ektoplasma saja. Protoplasma yaitu bab sel yang tersusun dari ion, asam amino, monosakarida, asam nukleat, protein, lipid, polisakarida dan air. Bagian ini dikelilingi oleh membran plasma.
Rhizopoda yang paling gampang diamati yaitu amoeba. Bentuk amoeba selalu berubah-ubah. Ukuran badan amoeba sangat besar, yaitu berkisar 200 – 300 mikron.
Sistem Pencernaan Pada Amoeba
Makanan amoeba berupa flora dan binatang bersel satu lainnya (ganggang, bakteri, Paramecium) atau sisa-sisa flora dan binatang yang telah mati. Makanan dimasukkan secara fagositosis, yaitu dengan menjulurkan protoplasma yang membentuk pseudopodium.
Pseudopodium ini kemudian mengelilingi kuliner tersebut kemudian dimasukkan dalam rongga makanan. Di dalam rongga kuliner terdapat enzim yang berfungsi mencerna makanan. Sisa-sisa kuliner dikeluarkan melalui membran plasma (plasmalema).
Sistem Respirasi dan Ekskresi Pada Amoeba
Oksigen yang terlarut dalam air akan berdifusi ke dalam badan amoeba melalui membran sel yang terdapat di seluruh permukaan tubuhnya. Oksigen tersebut dipakai untuk oksidasi sel. Dalam oksidasi dihasilkan energi yang dipakai untuk acara hidup, contohnya bergerak, tumbuh dan berkembang biak. Kabrondioksida sebagai hasil samping metabolisme juga akan berdifusi keluar melalui plasmalema.
Sistem Reproduksi Pada Amoeba
Perkembangbiakan pada amoeba terjadi secara asecual dengan membelah diri. Proses ini diawali dengan pembelahan inti menjadi dua (kariokinesis) dan diikuti dengan pembelahan sitoplasma (sitokinesis). Dua sel hasil pembelahan tersebut bersifat sama dengan induknya.
Sel amoeba dilindungi oleh membran sel. Membran sel disebut juga plasmalema dan berfungsi melindungi protoplasma. Sitoplasma dibedakan atas ektoplasma dan endoplasma.
Ektoplasma merupakan lapisan luar sitoplasma yang letaknya bersebelahan dengan membran plasma dan umumnya tidak bergranula atau jernih. Endoplasma yaitu bab dalam plasma yang umumnya bergranula.
Di dalam endoplasma terdapat satu inti sel, satu vakuola kontraktil dan satu vakuola makanan. Inti sel berfungsi mengatur seluruh acara yang berlangsung di dalam sel. Vakuola kontraktil atau rongga berdenyut yaitu organel yang berfungsi untuk membantu sel menghilangkan limbah dan kelebihan air atau menjaga semoga tekanan osmosis sel selalu lebih tinggi dari tekanan osmosis di sekitarnya.
Vakuola kuliner atau vakuola nonkontraktil atau rongga kuliner yaitu organel yang berfungsi mencerna kuliner dan mengedarkan hasil pencernaan kuliner ke seluruh tubuh. Makanan yang tidak dicerna akan dikeluarkan melalui vakuola kontraktil.
Amoeba terbagi menjadi dua jenis menurut habitatnya, yaitu :
a. Ektoamoeba
Amoeba ini hidup di luar badan organisme lain (hidup bebas). Contoh Amoeba proteus, amoeba raksasa Chaos carolinense (dapat mencapai ukuran 100 mikron).
b. Entamoeba
Amoeba ini hidup di dalam badan organisme, contohnya manusia. Contoh entamoeba, antara lain :
- Entamoeba histolytica
Hewan ini hidup di dalam usus halus manusia, bersifat benalu dan menyebabkan penyakit perut disentri amoeba. Organisme ini masuk lewat air minum dan makanan. Pencegahan disentri amoeba yaitu memasak air minum dan makanan, sampai matang dan menutup kuliner ketika menyimpannya semoga terhindar dari kontaminasi organisme ini.
- Entamoeba c0l1
Hewan ini hidup di dalam kolon (usus besar) manusia. Amoeba ini tidak bersifat parasit, tetapi kadang kala sanggup menyebabkan diare.
- Entamoeba gingivalis
Hewan ini hidup di dalam rongga lisan dan menguraikan sisa-sisa makanan, sehingga merusak gigi dan gusi.
Contoh Rhizopoda, antara lain :
1. Arcella
Arcella mempunyai rangka luar yang tersusun dari zat kitin. Hewan in banyak terdapat di air tawar.
2. Difflugia
Rangka luar Difflugia sanggup mengeluarkan selaput lendir yang menyebabkan butir-butir pasir halus dan benda lain sanggup melekat.
3. Foraminifera
Foraminifera mempunyai rangka luar yang terdiri dari silika atau zat kapur (mengandung kalsium karbonat). Semua anggota foraminifera yang populer yaitu genus Globigerina. Lapisan foraminifera sanggup dipakai sebagai petunjuk dalam pencarian sumber minyak bumi. Globigerina meruapakan organisme yang apabila mati, cangkangnya akan jatuh ke dasar lautan dan membentuk lumpur yang disebut lumpur globigerina.
4. Radiolaria
Radiolaria merupakan organisme bahari bertubuh lingkaran hampir, mirip bola dan mempunyai banyak duri yang terbuat dari zat kitin dan stronsium sulfat (SrSO4). Radiolaria yang mati akan mengendap di dasar perairan membentuk endapan yang disebut lumpur radiolaria yang dipakai sebagai materi alat penggosok serta materi peledak. Contoh genus radiolaria yaitu Acanthometron dan Collosphaera.
Keterangan :
- Zat kitin yaitu polimer berantai panjang dari asetilglukosamin-N (sebuah turunan dari glukosa).

0 Response to "Rhizopoda (Amoeba)"
Posting Komentar