-->

iklan banner

Upaya Mengatasi Inflasi Sesudah Proklamasi Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan dibacakan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Naskah proklamasi ditandatangani oleh Soekarno dan M. Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan merupakan momentum sejarah yang penting bagi bangsa Indonesia. Dengan proklamasi kemerdekaan, bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang bebas dari penjajahan.

Pada selesai pendudukan Jepang dan masa awal berdirinya negara Republik Indonesia, keadaan ekonomi Indonesia sangat kacau. Terjadinya inflasi disebabkan lantaran mata uang rupiah Jepang beredar secara tak terkendali.

Inflasi yaitu keadaan perekonomian yang ditandai dengan kenaikan harga-harga barang dan jasa dalam waktu yang panjang lantaran ketidakseimbangan arus uang dan barang.

Dalam perekonomian negara yang semakin memburuk, pemerintah Republik Indonesia tidak sanggup menyatakan bahwa mata uang pendudukan Jepang tidak berlaku. Pada dikala itu, negara Republik Indonesia belum mempunyai mata uang sendiri sebagai mata uang pengganti.

Baca Juga

Kondisi perekonomian yang cukup jelek didukung oleh keadaan di mana pajak dan bea masuk sangat kecil, sebaliknya pengeluaran negara semakin bertambah. Untuk menghadapi situasi ini, pemerintah mengambil kebijaksanaan-kebijaksanaan tertentu dengan menyatakan bahwa beberapa mata uang masih tetap berlaku sebagai pembayaran yang sah di wilayah Republik Indonesia.

Mata uang itu yaitu mata uang De Javasche Bank, mata uang pemerintah Hindia Belanda dan mata uang pendudukan Jepang.

Inflasi mengakibatkan penderitaan bagi bangsa Indonesia, terutama di kalangan petani. Para petani paling banyak menyimpan mata uang Jepang. Di samping itu, keadaan ekonomi Indonesai semakin memburuk sesudah terjadinya blokade-blokade maritim yang dilakukan oleh Belanda. Blokade itu menutup pintu perdagangan Republik Indonesia. Tindakan blokade ini dimulai semenjak bulan November 1945. Akibatnya, barang-barang dagangan miliki pemerintah Republik Indonesia tidak sanggup diekspor.

Alasan Belanda melaksanakan blokade, antara lain :

- Mencegah masuknya senjata  dan peralatan militer ke Indonesia.
- Mencegah keluarnya hasil-hasil perkebunan milik Belanda dan milik pengusaha asing.
- Melindungi bangsa Indonesia dari tindakan yang dilakukan oleh penduduk yang bukan bangsa Indonesia.

Usaha awal pemerintah untuk mengatasi kesulitan moneter yaitu melaksanakan pinjaman nasional. Pelaksanaan pinjaman yang cukup sukses ini menerima santunan dari rakyat. Namun, kekacauan ekonomi semakin bertambah dengan munculnya mata uang NICA menggantikan mata uang Jepang. Penduduk tidak diperbolehkan memakai mata uang NICA sebagai alat pembayaran.

Pada bulan Oktober 1946, pemerintah Republik Indonesia mengeluarkan uang kertas baru, yakni Oeang Repoeblik Indonesia (ORI) untuk menggantikan mata uang Jepang. Tindakan ini diikuti dengan pembentukan Bank Negara Indonesia pada tanggal 1 November 1946.

Sebelumnya, pemerintah telah merintis pembentukan Bank Rakyat Indonesia yang semula berjulukan Shomin Ginko. Bank Rakyat Indonesia merupakan prototipe (bentuk awal) Bank Negara. Tugas Bank Negara yaitu mengatur nilai tukar ORI dengan valuta absurd yang ada di Indonesia.

Valuta absurd atau valas yaitu mata uang yang sanggup dipakai dalam dunia perdagangan internasional, menyerupai dollar Amerika atau U.S Dollar.


Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com

Related Posts

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Upaya Mengatasi Inflasi Sesudah Proklamasi Kemerdekaan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel