-->

iklan banner

Ganggang Keemasan (Chrysophyceae)


Chrysophyceae diambil dari kata Yunani Chrysos yang berarti emas. Anggota yang populer dari kelompok ganggang ini yaitu diatom (kelompok besar dari alga plankton yang bisa berfotosintesis dan mempunyai dinding sel yang terbuat dari silika/zat kersik).

Kelompok ganggang keemasan paling bermacam-macam dalam hal komposisi pigmennya, dinding selnya dan tipe flagela selnya. Ganggang keemasan mengandung klorofil-a, klorofil-c, karoten dan xantofil.

Keterangan :

- Karoten  (C40H56) yaitu pigmen yang menghasilkan warna jingga. Beberapa jenis karoten berperan dalam proses fotosintesis.

- Xantofil (C40H56O2) yaitu pigmen kuning pada daun. Xantofil termasuk jenis dari karoten yang berfungsi mendapatkan cahaya matahari dan berperan dalam proses fotosintesis.

Habitat ganggang keemasan yaitu di air tawar atau air laut, daratan yang berair sebagai anggota penyusun plankton. Ganggang keemasan hidup secara fotoautotrof, yaitu sanggup mensintesis makanannya sendiri alasannya yaitu mempunyai klorofil untuk fotosintesis.

Ciri-Ciri Talus

- Bentuk talus sanggup berupa batang, telapak tangan dan bentuk-bentuk campuran, contohnya wadah dengan tutupnya, ibarat yang terdapat pada diatom.

- Pada ganggang keemasan yang bersel satu, ada yang mempunyai dua flagela heterodinamik, yaitu flagela pleuronematik yang mengarah ke anterior (depan) dan flagela akronematik yang mengarah ke posterior (belakang). Flagela pleuronematik relatif lebih panjang daripada flagela akronematik. Flagela pleuronematik mempunyai tonjolan ibarat rambut yang disebut mastigonema, sedangkan flagela akronematik tidak.

Keterangan :

- Flagela pleuronematik yaitu jenis flagela dengan rambut, baik rambut halus (bukan tubular), maupun rambut kaku (tubular). Flagela pleuronematik dengan rambut kaku terbagi menjadi dua yaitu, rambut bipartit (dua daerah) dan rambut tripartit (tiga daerah).

- Flagela akronematik yaitu jenis flagela dengan rambut tunggal.

Kedua flagela heterodinamik (flagela dengan contoh pemukulan yang berbeda yang mana salah satu flagel berfungsi menangkap makanan, sedangkan flagel lainnya berfungsi meluncur/bergerak) ini hampir sama panjang, ibarat pada Synura. Dan sedikit berbeda panjang, ibarat pada Ochromonas. Selain flagela heterodinamik, ada pula yang hanya mempunyai satu flagela atau dua flagela yang sama bentuknya.

- Pada kloroplas ganggang keemasan jenis-jenis tertentu ditemukan pirenoid yang merupakan tempat persediaan atau cadangan makanan. Persediaan masakan berupa krisolaminarin disebut leukosin. Selain itu juga terdapat tetes-tetes minyak di dalam vakuola.

Keterangan :

- Krisolaminarin yaitu sejenis cadangan masakan berupa tepung. Krisolaminarin merupakan polimer linier dari unit glukosa.

- Leukosin yaitu zat karbohidrat berbentuk benjolan keputihan.

- Vakuola yaitu ruang dalam sel yang berisi cairan.

Sistem Reproduksi

Reproduksi pada ganggang keemasan sanggup terjadi melalui asecual dan secual. Reproduksi asecual dengan membentuk auksospora dan pembelahan sel. Reproduksi secual dengan oogami.

Pembelahan Sel

Sel membelah menjadi dua sel anakan, satu di antaranya memperoleh wadah, sedangkan lainnya memperoleh tutup. Tutup membentuk wadah baru, sedangkan wadah membentuk tutup baru. Pembiakan ini berlangsung terus-menerus, sampai terjadilah diatom yang berukuran sangat kecil dan kemudian mati.

Pembentukan Auksospora

Jika sel telur mencapai bentuk minimum, protoplas akan keluar menjadi tubuh yang disebut auksospora. Auksospora tumbuh dan mencapai ukuran normal, sehingga terbentuklah wadah serta tutup ibarat semula. Protoplas yaitu sel flora yang tidak mempunyai bab dinding sel.

Oogami

Sel mengalami reduksi (reaksi pelepasan oksigen dari suatu senyawa), sehingga terbentuk gamet yang haploid (hanya mengandung setengah pasang kromosom), yaitu berupa sel telur dan sel sperma. Sel telur dan sel sperma akan bertemu dan melaksanakan pembuahan. Pembuahan menghasilkan zigot yang kemudian bermetamorfosis individu dewasa.

Peranan Ganggang Keemasan Dalam Kehidupan

Sel-sel ganggang keemasan khususnya diatom yang mati akan mengendap di dasar bahari membentuk endapan tanah diatom. Tanah diatom mempunyai kegunaan sebagai materi penggosok, materi pembuat isolasi, penyekat dinamit, pembuat saringan, materi alat penyadap suara, materi pembuat cat, pernis dan piringan hitam.


Contoh ganggang keemasan, antara lain Navicula, Pinnularia dan Vaucheria. Ganggang keemasan terbagi dalam kelas-kelas di antaranya yang paling populer yaitu kelas Baccilariophyceae atau diatom. Klasifikasi diatom didasarkan pada struktur dan ornamen dinding selnya yang disebut frustul.

Diatom (Baccilariophyceae)

Sel diatom mempunyai inti dan kloroplas berwarna cokelat keemasan, tetapi ada juga yang berwarna hijau kekuningan atau cokelat tua.

Ciri-ciri umum diatom yaitu sebagai berikut :

a. Talus bersel satu. Struktur talusnya terdiri dari dua bagian, yaitu wadah (kotak) yang disebut hipoteka dan tutupnya yang disebut epiteka. Di antara kotak dan tutup terdapat rafe atau celah, dindingnya mengandung zat kersik (silika (SiO2)).

b. Inti sel berada di sentra sitoplasma.

c. Kloroplasnya mempunyai bentuk yang bervariasi, yaitu ibarat cakram, aksara H, periferal dan pipih.

d. Pigmen fotosintesisnya yaitu klorofil-a, klorofil-c, b-karoten, fukosantin, diatoksantin dan diadinoksantin.

e. Hidup di air tawar, bahari dan daratan yang berair sebagai plankton atau bentik (organisme yang hidup di atas atau di bawah dasar laut).

f. Reproduksi secara asecual dengan membentuk sel anakan dari kotak dan tutup yang membelah menjadi dua dan secara secual dengan oogami.

Artikel Terkait :


Sumber http://ratukemalalaura.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ganggang Keemasan (Chrysophyceae)"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel