Insekta Dan 10 Ordo Insekta (Thysanura, Archiptera, Rhynchota, Orthoptera, Lepidoptera, Siphonoptera, Diptera, Koleoptera, Hymenoptera Dan Neuroptera)
Insekta disebut juga heksapoda. Insekta berarti serangga. Heksapoda berasal dari kata Heksa yang berarti enam dan kata Podos yang berarti kaki. Jadi, umumnya Insekta berkaki enam atau tiga pasang.
Ilmu yang mempelajari wacana Insekta disebut entomologi. Para hebat zoologi memperkirakan, Insekta mempunyai jumlah lebih dari 70.000 jenis. Insekta berhabitat hampir di seluruh penggalan biosfer, kecuali laut.
Insekta mempunyai badan beruas-ruas yang terdiri atas segmen kepala, dada dan perut. Kepala Insekta terdiri atas satu segmen yang bergotong-royong merupakan persatuan dari enam segmen. Insekta mempunyai dua tipe mata, yaitu mata tunggal dan mata beragam (faset).
Mata tunggal mempunyai lensa kornea tunggal yang agak menonjol dan berbentuk mirip kubah. Di bawah lensa kornea terdapat lapisan sel-sel korneagen dan lapisan sel-sel retina. Pada mata Insekta terdapat rabdom, yaitu penggalan yang peka cahaya yang terbuat dari mikrovili yang letaknya berdekatan pada satu sisi dari sel-sel retina. Pada mata tunggal, rabdom terletak di luar retina.
Pada mata beragam terdapat ribuan ommatidia, yaitu sekelompok sel yang memanjang yang tertutup oleh lensa kornea berbentuk segi enam. Oleh lantaran itu, ommatidia terlihat berbentuk heksagonal dalam penampangnya. Jumlah campuran ommatidia pada setiap serangga berbeda-beda.
Di bawah lensa kornea terdapat sebuah kerucut kristal yang tersusun atas empat sel-sel Semper dan dikelilingi oleh dua sel korneagen berpigmen. Di bawah kerucut kristal terdapat sekelompok sel-sel sensorik berjumlah delapan yang dikelilingi oleh pembungkus sel-sel epidermis berpigmen.
Pigmen sel pada mata berfungsi memastikan cahaya sanggup masuk ke ommatidia secara paralel terhadap lintasan panjang, sehingga sanggup mencapai sel visual dan memicu impuls saraf. Pigmen sel akan bermigrasi ke arah dalam pada siang hari dan akan bermigrasi ke arah luar pada malam hari, sehingga cahaya dari ommatidia yang terletak berdekatan sanggup mencapai rabdom.
Setiap ommatidia hanya akan menunju satu area dalam ruang dan menunjukkan informasi mengenai satu area kecil atau contoh titik dari penglihatan Insekta. Semakin banyak contoh titik (halftone) dalam satu bola mata, semakin halus dan detail penglihatan serangga tersebut.
Selain itu, pada penggalan kepala terdapat sepasang antena yang berfungsi sebagai alat peraba. Insekta mempunyai tiga pasang alat mulut, yaitu rahang muka, rahang tengah dan rahang belakang.
Bagian dada (toraks) terdiri dari tiga segmen, yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Pada penggalan dada terdapat tiga pasang kaki yang beruas-ruas. Pada beberapa Insekta, di penggalan kakinya terdapat keranjang serbuk sari. Insekta mempunyai dua pasang sayap.
Bagian perut (abdomen) terdiri atas ± 11 segmen. Segmen belakang (posterior) berfungsi sebagai alat reproduksi. Beberapa Insekta betina mempunyai alat untuk melepaskan telur yang disebut ovipositor, serta kantung tempat menyimpan sel spermatozoid yang disebut spermateka.
Organ pernafasan Insekta cukup umur berupa trakea berspirakel yang terletak di kanan kiri pada setiap ruas. Spirakel merupakan lubang keluar masuknya udara. Larva Insekta bernafas dengan insang trakea yang terletak di penggalan perut.
Organ pencernaan Insekta terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus dan anus. Makanan yang masuk dicerna oleh lambung otot secara mekanis dan lambut kelenjar secara kimiawi.
Sistem peredaran darah bersifat terbuka (lakunair), tidak mempunyai pembuluh balik (vena). Darah Insekta tidak mengandung hemoglobin, sehingga darah hanya sanggup mengangkut makanan. Darah Insekta tidak sanggup mengangkut oksigen atau karbondioksida.
Sistem saraf Insekta disebut sistem saraf tangga tali. Alat peserta rangsangan berupa mata beragam (faset), antena, alat pembuat suara, alat pendengar dan alat yang menjadikan sinar.
Organ ekskresi Insekta berupa pembuluh Malpighi. Insekta sanggup mengalami partenogenesis maupun paedogenesis. Partenogenesis yaitu proses berkembangnya sel telur tanpa melalui proses pembuahan (fertilisasi) atau dibuahi oleh sel spermatozoid. Paedogenesis yaitu reproduksi yang terjadi dikala suatu organisme belum mencapai usia kedewasaan atau masih dalam fase larva, contohnya Diptera (lalat).
Dalam perkembangan menuju cukup umur (dari fase telur ke dewasa), Insekta mengalami perubahan bentuk luar dan dalam yang disebut metamorfosis.
Klasifikasi Insekta
Para hebat entomologi setuju bahwa Insekta terbagi atas 25 ordo. Insekta terbagi atas dua subkelas menurut ada tidaknya sayap, yaitu Apterygota (tidak bersayap) dan Pterygota (bersayap).
Berdasarkan tipe mulutnya, Insekta digolongkan menjadi empat, yaitu :
a. Mulut menggigit dan mengunyah, contohnya jangkrik dan aneka macam macam belalang.
b. Mulut menggigit dan menjilat, contohnya aneka macam macam lebah.
c. Mulut menusuk dan mengisap, contohnya nyamuk.
d. Mulut mengisap, contohnya kupu-kupu.
Berdasarkan metamorfosisnya, Insekta digolongkan menjadi empat, yaitu :
a. Insekta tanpa metamorfosis
Kelompok binatang ini bentuk dan kehidupan larvanya merupakan miniatur dari bentuk dan kehidupan binatang dewasa. Contoh kutu buku (Lepisma) atau ordo Thysanura dari subkelas Apterygota.
b. Insekta yang mengalami metamorfosis bertingkat
Pada Insekta ini, perubahan bentuk yang berurutan tidak kelihatan nyata. Contohnya gangsir, jangkrik dan belalang.
c. Insekta yang mengalami metamorfosis tidak tepat atau sederhana
Pada Insekta ini perubahan yang terjadi tanpa melalui fase kepompong. Kaprikornus perubahannya yaitu dari telur menjadi nimfa (mengalami pergantian kulit atau molting) membentuk imago. Contohnya, capung.
d. Insekta yang mengalami metamorfosis sempurna
Pada kelompok Insekta ini bentuk dan cara hidup dari fase ke fase tidak sama, yaitu dari telur -> larva -> kepompong (pupa) -> imago (dewasa). Contoh Siphonoptera, Diptera, Coleoptera, Hymenoptera, Neuroptera dan Lepidoptera.
Pterygota terbagi menjadi dua subkelas, yaitu :
- Exopterygota
Exopterygota disebut juga Hemipterodea. Exopterygota berarti bentuk sayap eksternal (mengembangkan sayap di luar tubuh). Metamorfosisnya tidak sempurna, sehingga tidak melalui tahap kepompong. Sayapnya mula-mula merupakan tonjolan luar dinding badan yang kemudian bertambah lebar.
- Endopterygota
Endopterygota disebut juga Holometabola. Endopterygota berarti bentuk sayap internal (mengembangkan sayap di dalam tubuh). Metamorfosisnya sempurna. Sayap mulai tampak pada fase pupa (kepompong) dan menjadi tepat pada tingkat dewasa.
Berikut ini 10 ordo dari Insekta :
1. Thysanura
Anggota Apterygota ini dianggap serangga yang paling primitif. Batas antara kepala, dada dan perutnya tidak jelas. Thysanura muda maupun bau tanah mempunyai struktur sama, tumbuh semakin besar dengan lambat dan selama masa hidupnya selalu mengalami pergantian kulit. Tipe lisan termasuk tipe menggigit. Dilihat dari tipe mulut, mata dan ovipositornya, Thysanura merupakan leluhur serangga bersayap.
Ovipositor yaitu organ berbentuk tabung yang dipakai untuk meletakkan telur pada area dan komposisi baris yang sesuai, sehingga telur-telur sanggup tersusun dengan rapi dan terhidar dari penglihatan pemangsa. Peletakkan telur di area yang sesuai memungkinkan, telur menetas dengan selamat dan larva akan gampang mendapat makanan.
Thysanura merupakan leluhur serangga bersayap. Beberapa binatang ini menghasilkan enzim selulase yang sanggup mencerna selulosa menjadi gula sederhana.
Contoh : Lepisma atau kutu buku yang hidup dalam buku dan pakaian yang usang tak dibuka.
2. Archiptera (Isoptera)
Hewan ini mempunyai dua pasang sayap orisinil yang tipis dan berukuran sama. Itulah sebabnya Archiptera juga disebut Isoptera. Contoh rayap (laron) dan capung. Rayap hidup berkoloni dengan seekor ratu yang bertugas bertelur sepanjang hidupnya (± 50 tahun). Dalam koloni rayap juga terdapat rayap pekerja dan rayap tentara.
Ratu berasal dari rayap betina yang melepaskan sayap sehabis dibuahi oleh rayap jantan yang merupakan raja. Rayap pekerja mempunyai mandibula normal. Rayap tentara mempunnyai mandibula yang berkembang lebih besar. Mandibula yaitu tempat rahang bawah yang berfungsi sebagai tempat melekatnya gigi geligi (rangkaian gigi).
Beberapa rayap memakan biji-bijian, jamur dan dedaunan. Namun, masakan pokok rayap yaitu kayu. Proses pencernaan pada rayap dibantuk oleh Protozoa yang tinggal dalam ususnya. Protozoa inilah yang menimbulkan rayap sanggup mencerna kayu.
Rayap berhabitat di dalam kayu kering, di ruang bawah tanah atau dalam bangunan labirin tanah yang bercampur kotoran dari suatu zat yang diekskresikannya.
3. Rhynchota (Hemiptera atau Homoptera)
Homoptera merupakan subordo dari Hemiptera. Homoptera yaitu serangga yang mempunyai sayap depan berstruktur sama mirip selaput (membran). Homoptera sanggup mempunyai sayap maupun tidak bersayap. Hemiptera yaitu serangga bersayap setengah. Hemiptera dikenal sebagai kepik sejati.
Hemiptera terdiri atas empat subordo, yaitu :
a. Auchenorrhyncha
Auchenorrhyncha disebut juga Cicadinea. Auchenorrhyncha seluruhnya merupakan herbivora dan vektor penyakit virus dan jamur pada tanaman.
b. Coleorrhyncha
Coleorrhyncha disebut juga Peloridiomorpha. Coleorrhyncha yaitu pemakan lumut, mirip bug lumut atau serangga kumbang.
c. Heteroptera
Sebagian besar anggota Heteroptea mempunyai sayap depan yang mengeras dan mempunyai penggalan membran Meskipun anggota Heteroptera mempunyai sayap, beberapa spesies tidak sanggup terbang. Heteroptera berhabitat di lumut yang lembab. Heteroptera dikenal sebagai leluhur dari Coleorrhyncha. Heteroptera dikenal sebagai bug sejati.
d. Sternorrhyncha
Anggota Sternorrhyncha yaitu kutu daun, lalat putih, kutu putih dan serangga skala.
Perbedaan antara Homoptera dan Hemiptera yaitu pada morfologi sayap depan dan tempat tumbuhnya rostrum (paruh).
Tipe lisan Rhynchota yaitu menusuk dan mengisap. Rhynchota tidak mengalami metamorfosis sempurna. Hewan ini bersayap dua pasang atau tidak bersayap dan mempunyai antena. Beberapa jenis dalam kelompok binatang ini mempunyai kemampuan menghasilkan bunyi, contohnya tonggeret.
Wereng, kutu daun, walang sangit, serangga sisik, lalat putih dan kutu kepala (tidak bersayap) termasuk Homoptera. Homoptera bersifat paurometabola, yaitu proses perkembangbiakan dari telur -> nimfa -> imago (dewasa). Kebanyakan binatang yang berasal dari ordo ini menjadi hama tumbuhan lantaran mereka sanggup memasukkan materi kimia yang meracuni tumbuhan, selain itu juga menularkan penyakit virus tumbuhan.
Walang sangit yang juga termasuk Hemiptera merupakan hama padi yang mengisap cairan butir padi yang masih muda. Hemiptera bersifat omnivora (pemakan segala jenis makanan). Fase anakan dari Hemiptera disebut Nimfa. Nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa kali, sampai menjadi cukup umur tanpa melalui fase kepompong.
Kutu daun merupakan anggota Hemiptera yang bereproduksi dengan melaksanakan partenogenesis (bereproduksi tanpa perkawinan atau pembuahan).
Beberapa anggota Hemiptera hidup di sekitar tanaman, tetapi ada pula yang hidup berparasit dan di air. Kutu amis hidup berparasit dan mengisap darah binatang yang merupakan inangnya.
4. Orthoptera (serangga bersayap lurus)
Orthoptera bersayap dua pasang. Sayap depan lebih tebal, lebih sempit dan lebih besar lengan berkuasa daripada sayap belakangnya. Sayap dipakai sebagai pencetus pada waktu terbang sehabis meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih besar dan kuat.
Hewan jantan populer dengan bunyi keriknya pada animo kawin. Hewan ini mengerik dengan menggesekkan tungkai belakangnya pada ujung kotak sayap depan. Hewan ini mengerik untuk menarik betina atau mengusir saingannya. Betinanya mempunyai ovipositor pendek dan sanggup dipakai untuk menggali tanah.
Contoh : belalang daun (Phasmida sp.), belalang ranting (Bactrocodema aculiferum), belalang sembah (Tenodera aridifolia), kecoak (Blattodea sp.), gangsir dan jangkrik (Homeogryllus japonicus).
Berikut sekilas wacana kecoak
Beberapa hebat menggolongkan kecoak ke dalam ordo Dictyoptera. Kecoak betina mempunyai ooteka (pundi-pundi telur) yang mencuat dari balik perutnya. Pada umumnya, ooteka terdiri atas dua deret pundi-pundi telur yang telah dilumuri dengan getah kelenjar dari induknya.
Kecoak betina membawa ooteka ke mana pun, sampai telur-telur menetas. Meskipun induk kecoak telah mati atau dimatikan, kurang lebih 20 ekor kecoak kecil masih sanggup menetas dengan selamat dari dalam ootekanya.
5. Lepidoptera
Lepidoptera bersayap dua pasang dan tertutup sisik yang membentuk contoh warna. Mulut larvanya mempunyai alat pengunyah. Pada Lepidoptera dewasa, lisan pengisapnya panjang dan berongga untuk mengisap madu dari aneka macam jenis tumbuhan.
Lepidoptera mencakup ± 150.000 spesies yang mana sebagian di antaranya yaitu kupu-kupu. Kupu-kupu yang sanggup membentuk kepompong sebagai materi sutera yaitu Bombyx mori. Semua kupu-kupu anggota Lepidoptera bersifat diurnal, yaitu mencari makan pada siang hari.
6. Siphonoptera
Siphonoptera tidak bersayap, lisan tipe menusuk dan mengisap, mata tunggal (ocellus) dan bertubuh pipih lateral yang mana jarak badan kiri dan kanan kecil dibandingkan jarak dari ujung ventral dan dorsalnya.
Siphonoptera mempunyai kaki yang pendek, tetapi cukup besar lengan berkuasa untuk meloncat. Hewan ini bersifat parasit, menempel pada burung ataupun binatang lain sebagai inangnya. Siphonoptera terdiri dari ± 1.100 spesies.
Contoh : Ctenocephalus felis (pinjal kucing) dan Xenopsylla cheopsis (pinjal tikus). Pinjal yaitu binatang yang hidup berparasit dan mengisap darah inangnya. Pinjal berukuran sekitar 2 mm, mempunyai kulit yang sangat keras dan licin, sehingga memudahkannya merayap ke seluruh badan inangnya yang berbulu sambil mengisap darah. Pinjal tikus populer sebagai penular wabah penyakit pes atau sampar (plague) yang sanggup menimbulkan kematian.
Berikut sekilas wacana penyakit pes
Penyakit pes terbagi atas tiga tipe, yaitu :
- bubonic plague yang ditandai dengan tanda-tanda pembengkakan kelenjar getah bening.
- pneumonic plague yang terjadi kalau terjadi infeksi pada organ paru-paru.
- septicemic plague yang terjadi kalau basil berkembangbiak dalam darah si penderita.
7. Diptera
Diptera terdiri atas ± 80.000 jenis, termasuk lalat dan nyamuk. Diptera bersayap satu atau dua pasang. Sayap belakang mengalami penyusutan menjadi alat indera khusus untuk keseimbangan badan yang disebut halter. Halter membantu binatang ini bergerak dengan sangat gesit dan sanggup berkopulasi sambil terbang, sehingga memperkecil ancaman dari pemangsa.
Tipe lisan Diptera yaitu menusuk dan mengisap. Larva Diptera hidup di bersahabat permukaan air dan bernafas dengan trakea berspirakel yang terletak pada ekornya. Spirakel yaitu lubang di sisi-sisi dada (toraks) dan segmen perut yang berafiliasi dengan sistem trakea.
Contoh Diptera, antara lain :
- Lalat buah (Drosophila melanogaster) yang populer sebagai hama buah-buahan. Drosophila melanogaster dimasukkan ke dalam buah-buahan yang terdapat di pohon oleh induknya dengan memakai ovipositor. Drosophila melanogaster juga populer sebagai spesimen (bagian dari keseluruhan) di bidang genetika lantaran mempunyai kromosom yang berukuran relatif sangat besar.
- Nyamuk Aedes albopictus yaitu vektor penyakit chikungunya yang sanggup menimbulkan kelumpuhan beberapa hari. Penyakit ini juga disebabkan oleh virus Togarindane chikungunya.
- Lalat tsetse (Glossina palpalis) yaitu vektor penyakit tidur (Trypanosomiasis) pada insan dan binatang di Afrika.
- Lalat hijau (Lucilia caesar) yaitu pemakan nektar dan benda busuk.
- Lalat rumah (Musca domestica) yaitu pemakan benda busuk.
- Nyamuk Anopheles adalah vektor penyakit malaria pada manusia. Larva nyamuk ini sama rata dengan permukaan air kalau hinggap menungging.
- Nyamuk Aedes aegypti yaitu vektor penyakit demam kuning atau demam berdarah pada manusia. Larva nyamuk ini berkedudukan tegak di permukaan air.
- Nyamuk Culex yaitu vektor dari penyakit kaki gajah pada manusia. Larva nyamuk ini berkedudukan tegak di permukaan air kalau sampai tidak menungging.
8. Koleoptera
Koleoptera yaitu ordo terbesar dari Insekta. Koleoptera terdiri atas 350.000 - 400.000 spesies. Dada (toraks) Koleoptera terbagi atas tiga bagian, yaitu protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Gabungan antara mesotoraks dan metatoraks disebut pteratoraks. Pada penggalan dada umumnya terdapat tiga pasang kaki dan dua sayap. Pada permukaan atas (punggung) Koleoptera terdapat lapisan keras yang disebut pronotum.
Koleoptera bersayap dua pasang. Sayap depan tebal, permukaannya halus, serta mengandung zat tanduk yang disebut elitra. Sayap belakang tipis berupa selaput. Bila sedang hinggap, sayap selaput terlipat di bawah perisai sayap elitra. Eitra terhubung pada pteratoraks. Eksoskeleton Koleoptera terdiri atas banyak lapisan keras dan tebal yang disebut sklerit. Di antara setiap sklerit terdapat selaput tipis.
Bagian perut Koleoptera terdapat membran yang tertutup oleh sayap dan elitra dikala sedang terbang yang disebut tergum. Selain itu terdapat penggalan yang paling lebar daripada perut dan tidak mengeras yang disebut sternum. Koleoptera juga mempunyai pleura (membran serosa yang terlipat dan membentuk dua lapis membran). Membran serosa yaitu membran halus yang terdiri dari dua lapis jaringan epitel.
Sklerit pada penggalan tergum (punggung) disebut tergit. Sklerit penggalan sternum (perut) disebut sternit. Sklerit penggalan pleura (samping) disebut pleurit.
Tipe lisan Koleoptera yaitu pengunyah. Koleoptera ada yang mempunyai mata beragam (faset) dan ada pula yang mempunyai mata tunggal (ocellus). Beberapa Koleoptera mempunyai kemampuan melihat ke atas dan ke bawah permukaan air, serta melihat ke arah yang berlainan dengan memakai kedua matanya.
Antena pada Koleoptera berperan sebagai indera penciuman. Bentuk antena Koleoptera bervariasi, mirip berujung lebih tebal daripada penggalan dasarnya (filiform), membengkok, ibarat sisir dan ibarat manik-manik (moniliform). Koleoptera mempunyai mandibula (daerah rahang bawah yang berfungsi sebagai tempat melekatnya gigi geligi). Mandibula jantan lebih besar daripada mandibula betina.
Makanannya berupa tumbuhan hijau, bunga, buah, jamur, serangga dan materi busuk. Beberapa Koleoptera yaitu penghasil detritus (hasil penguraian sampah, tumbuhan atau binatang yang telah mati). Koleoptera ada yang berupa benalu dan ada yang berupa predator. Koleoptera berupa predator sangat membantu pengendalian hama pertanian.
Proses pencernaan masakan dilakukan oleh midgut depan yang terletak pada penggalan anterior dengan tunjangan enzim midgut. Ukuran midgut bervariasi pada setiap spesiesnya.
Koleoptera mempunyai kelenjar yang menghasilkan feromon untuk menarik lawan jenis, sehingga sanggup terjadi proses perkawinan. Setiap spesies menghasilkan feromon yang berbeda-beda.
Koleoptera terbagi atas empat subordo, yaitu :
- Adephaga
Adephaga mempunyai notopleura suture (bagian pleurit dari toraks) dan empat pembuluh Malphigi. Adephaga juga mempunyai kelenjar pygidial atau pygidium yang terletak di penggalan posterodorsal (bagian belakang atas) dari perut. Kelenjar ini berfungsi mensekresikan senyawa kimia dalam tubuh. Kelenjar ini tidak berafiliasi dengan rektum (usus besar) dan terbuka pada perut segmen ke delapan. Adephaga berkembangbiak secara ovovivipar (bertelur dan melahirkan).
- Archostemata
Archostemata mempunyai antena berbentuk filiform dan moniliform. Archostemata merupakan satu-satunya subordo yang mempunyai anggota yang bereproduksi secara paedogenesis, yaitu Micromalthus debilis.
- Myxophaga
Myxophaga mempunyai enam pembuluh Malpighi sebagai organ ekskresi. Pada keadaan istirahat, sayap dari Myxophaga akan menggulung secara apikal (berkenaan pada penggalan ujungnya). Myxophaga merupakan serangga air yang akuatik maupun semiakuatik.
- Polyphaga
Polyphaga yaitu subordo dari Koleoptera yang terbesar. Polyphaga pemakan segalanya. Polyphaga tidak mempunyai notopleura suture.
Contoh Koleoptera, antara lain :
- Kunang-kunang (Pteroptyx malacae), kunang-kunang jantan penggalan perutnya bercahaya dalam masa pertumbuhan (berfosforilasi).
- Samber Lilen (Chryochrosa fulminans).
- Kumbang tanduk (Clalcosoma atlas).
- Kepik emas (Coccinela sp.).
- Kepik beras (Calandra oryzae).
- Kumbang kelapa (Orytes rhinoceros).
9. Hymenoptera
Hymenoptera bersayap dua pasang yang mana sayap belakang lebih tipis dan lebih kecil daripada sayap depan. Bagian posterior abdomen binatang betina dilengkapi dengan ovipositor atau sengat yang merupakan modifikasi dari ovipositor.
Hymenoptera hidup berkoloni dan mempunyai seekor ratu. Beberapa Hymenoptera sanggup berkomunikasi di antara sesamanya. Mempunyai alat indera yang lebih berkembang daripada serangga. Beberapa Hymenoptera mempunyai ligula (lidah-lidah) yang panjang dan lentur. Rambut-rambut pada ligula berfungsi sebagai alat peraba, perasa, serta pengumpul nektar.
Contoh Hymenoptera, antara lain :
- Apis indica (lebah madu yang biasa dipelihara manusia).
- Apis dorsata (lebah madu yang hidup di lubang kayu).
- Apis melifera (lebah madu terbesar atau dikenal dengan nama lebah gung).
- Oecophyla smaragdina (semut rangrang).
Lebah dan semut mempunyai sifat polimorfisme, yaitu adanya beberapa bentuk badan khusus sesuai dengan tugasnya dalam suatu kehidupan sosial kelompoknya.
Pembagian kiprah dalam kelompok Hymenoptera yaitu sebagai berikut :
- Ratu yaitu binatang betina fertil yang bertugas bertelur seumur hidupnya.
- Raja yaitu binatang jantan yang ada lantaran partenogenesis (telur yang tidak dibuahi oleh sel sperma) dan bertugas mengawini ratu. Setelah perkawinan, lebah jantan diusir keluar dari sarang dan segera mati. Sementara itu, ratu telah menyimpan sel sperma di dalam spermateka.
- Pekerja yaitu betina mandul yang berasal dari telur yang dibuahi. Pekerja berperan dalam menyediakan masakan (serbuk sari, madu dan lain-lain), memberi makan larva ratu (calon ratu), menciptakan sarang dan membersihkan sarang. Larva lebah disebut tempayak.
Jika terjadi pertemuan antara dua semut, mereka akan saling menepukkan antena. Ketika semut yang satu meneteskan cairan, semut yang lain memakannya dan memberi setetes pula sebagai imbalannya. Beberapa semut tertentu memelihara kutu daun untuk mendapat cairan manis. Sebagai gantinya kutu daun mendapat proteksi dari ancaman musuh.
10. Neuroptera
Neuroptera biasanya menciptakan perangkap atau liang berbentuk kerucut dengan kedalaman ± 1,5 – 2,5 cm di permukaan tanah. Pada masa pupa (kepompong), binatang ini tinggal di dalam kepompong yang terdapat di dalam pasir.
Hewan cukup umur bersayap dua pasang, tipis dan mempunyai banyak urat yang membentuk citra mata jaring serupa dengan capung. Contoh Neuroptera, antara lain Myrmeleon frontalis (undur-undur) dan Hagenomyia micans.
Peran Insekta Bagi Kehidupan Manusia
Beberapa kiprah Insekta yang menguntungkan antara lain :
a. Untuk dimakan, contohnya laron, gangsir dan larva lebah (tempayak). Serangga-serangga ini sanggup diperoleh secara musiman.
b. Untuk obat-obatan tradisional, contohnya madu (Apis dorsata, Apis indica dan Apis melifera).
c. Untuk materi pakaian sutera, contohnya kepompong Bombix mori.
d. Membantu proses penyerbukan aneka macam macam tumbuhan (kupu-kupu, kumbang dan lebah).
e. Di bidang ekologi, Insekta merupakan rantai masakan yang sangat penting dari aneka macam konsumen.
f. Berbagai Insekta tanah berperan sebagai traktor alami.
Beberapa kiprah Insekta yang merugikan antara lain :
a. Sebagai penular aneka macam macam bibit penyakit, mirip tifus, kolera dan disentri yang disebabkan oleh lalat dan kecoak.
b. Hama putih pada aneka macam tanaman, contohnya oleh Pseudococcus cintri dan Aspidiotus perniciosus.
c. Parasit pada insan (mengisap darah), contohnya nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
d. Merusak tumbuhan budidaya, contohnya belalang, kumbang kelapa, Sexava sp. (hama perusak tumbuhan kelapa) dan berjenis-jenis ulat.
e. Hama padi, contohnya wereng dan walang sangit.
f. Merusak materi masakan yang disimpan (tepung dan kedelai) oleh aneka macam Koleoptera, contohnya kepik.
0 Response to "Insekta Dan 10 Ordo Insekta (Thysanura, Archiptera, Rhynchota, Orthoptera, Lepidoptera, Siphonoptera, Diptera, Koleoptera, Hymenoptera Dan Neuroptera)"
Posting Komentar