Jamur Divisi Zygomycotina (Zygomycota) Dan Ascomycotina (Ascomycota)
Jamur banyak terdapat di kawasan yang lembap, mengandung sisa-sisa organik, kayu yang melapuk, kawasan pembuangan sampah dan terutama tumbuh ketika ekspresi dominan hujan. Bentuk jamur bermacam-macam, ada yang berbentuk menyerupai bola, gada, payung dan lain-lain.
Ciri-Ciri Jamur :
- Tubuh buahnya merupakan talus.
- Tidak mempunyai klorofil, sehingga jamur tidak memerlukan cahaya matahari untuk proses penyusunan makanan. Oleh alasannya yaitu itu, jamur bersifat heterotrof saprofit dari sisa-sia organik, maupun heterotrof benalu dari organisme lain.
Keterangan :
- Heterotrof saprofit yaitu organisme yang hidup pada sisa organisme lain untuk memperoleh kuliner alasannya yaitu tidak mempunyai klorofil.
- Heterotrof benalu yaitu organisme yang bergantung pada organisme lain untuk memperoleh makanan.
Istilah fungi telah umum dipakai untuk menunjuk pada organisme menyerupai tumbuhan yang tidak mempunyai klorofil. Menurut pembagian terstruktur mengenai Margulis dan Schwartz, kingdom Fungi terdiri dari organisme eukariotik yang menghasilkan spora, mempunyai dinding sel yang tidak tersusun dari selulosa (melainkan kitin) dan tidak mempunyai flagela dalam daur hidupnya.
Kitin (C8H13O5N) termasuk homopolisakarida lienar yang tersusun atas residu N-asetilglukosamin pada rantai beta dan mempunyai monomer berupa molekul glukosa dengan cabang yang mengandung nitrogen.
Kingdom Fungi terbagi menjadi lima divisi yang berbeda dalam hal struktur hifa (tabung yang terbentuk dari pertumbuhan spora) dan struktur penghasil spora, yaitu divisi Zygomycotina (Zygomycota), Ascomycotina (Ascomycota), Basidiomycotina (Basidiomycota), Deuteromycotina (Deuteromycota) Dan Mycophycophyta.
Dalam artikel ini akan dibahas dua divisi dari kingdom fungi, yaitu Zygomycotina (Zygomycota) dan Ascomycotina (Ascomycota).
Zygomycotina (Zygomycota)
Nama kelas dari divisi Zygomycotina yaitu Zygomycetes. Jamur ini membentuk spora istirahat yang berdinding tebal yang disebut Zigospora. Zigospora merupakan hasil peleburan menyeluruh antara dua gametangium yang sama atau berbeda. Zygomycetes berhabitat di darat atau pada sisa organisme yang mati.
Zygomycetes merupakan kelompok utama yang penting untuk membentuk mikoriza (simbiosis jamur dengan akar tanaman). Zygomycetes terutama terdiri dari jamur yang hidup sebagai saprofit.
Struktur Tubuh
Miseliumnya bercabang banyak dan hifanya tidak bersekat-sekat (bersifat senositik). Septa ditemukan hanya pada ketika sel reproduksi terbentuk.
Keterangan :
- Miselium yaitu penggalan jamur multiseluler yang dibuat oleh kumpulan hifa. Miselium terbagi menjadi dua jenis, yaitu miselium vegetatif dan miselium generatif. Miselium vegetatif berfungsi menyerap kuliner atau sisa-sisa organisme. Miselium generatif berfungsi membentuk alat reproduksi.
- Septa yaitu sekat yang memisahkan suatu rongga atau ruang.
Salah satu spesies Zygomycetes yang bermanfaat dalam pembuatan kuliner yaitu Rhizopus. Spesies lain dari Zygomycetes yaitu Pliobolus.
Miselium pada Rhizopus mempunyai tiga tipe hifa, yaitu :
- Stolon, hifa yang membentuk jaringan pada permukaan substrat (molekul yang menjadi target enzim), contohnya roti.
- Rhizoid, hifa yang menembus substrat dan berfungsi sebagai jangkar untuk menyerap makanan.
- Sporangiofor, hifa yang tumbuh tegak pada permukaan substrat dan mempunyai sporangia globuler (berbentuk bulat) di ujungnya. Sporangia globuler yaitu penggalan vegetatif daun yang bisa bertahan selama satu tahun.
Sistem Reproduksi Pada Rhizopus
Zygomycetes sanggup bereproduksi secara asecual dan secual. Reproduksi secara asecual yaitu dengan spora yang dihasilkan oleh sporangium. Reproduksi secara secual yaitu dengan konjugasi (perpaduan antara dua individu yang belum sanggup dibedakan jenis kelaminnya).
Setiap Rhizopus mempunyai cabang berjenis kasatmata dan negatif. Ujung cabang pendek Rhizopus yang berjenis kasatmata dan ujung cabang pendek Rhizopus dari individu lain berjenis negatif akan bertemu. Setelah bertemu akan terbentuk sekat dinding di bawah ujung cabang hifa. Gamet dari kedua Rhizopus kemudian bertemu dan melebur membentuk zigot.
Zigot mempunyai dinding pelindung yang tebal. Kemudian zigot memasuki periode dormansi (tidak melaksanakan acara metabolisme). Dormansi biasanya berlangsung selama 1-3 bulan. Setelah periode dormansi, zigot berkecambah.
Saat berkecambah, inti sel zigot melaksanakan meiosis, kemudian hifa haploid (hanya mengandung setengah pasang kromosom) berukuran pendek tumbuh dari zigot. Hifa haploid segera membentuk sporangium yang akan memproduksi spora asecual. Setelah dibebaskan dari sporangium, spora asecual akan membentuk miselium baru.
Ascomycotina (Ascomycota)
Divisi Ascomycotina mempunyai talus yang terdiri dari miselium bersepta. Sistem reproduksi Ascomycotina sanggup melalui secual maupun asecual. Sistem reproduksi secual yaitu dengan membentuk askospora (spora bersel satu) di dalam askus. Askus yaitu organ berbentuk kantung yang berperan sebagai kawasan dibuatnya spora jamur Ascomycotina.
Jamur Ascomycotina ada yang hidup sebagai saproba (dalam tanah atau kayu yang membusuk), serta ada yang hidup sebagai benalu yang sanggup mengakibatkan penyakit pada tumbuhan.
Pada reproduksi asecual dibuat konidium yang tunggal ataupun berantai pada ujung hifa khusus yang disebut konidiofor. Kecuali pada beberapa jenis tertentu, pada umumnya askus dibuat di dalam tubuh buah yang disebut askokarp atau askoma.
Keterangan :
- Konidium yaitu spora jamur yang bersifat non motil (tidak sanggup bergerak) dan asecual. Konidium disebut juga klamidospora asecual atau klamidokonidium.
- Askokarp atau askoma yaitu tubuh buah yang berisi askus.
- Askus yaitu sel berupa gelembung atau tabung kawasan terbentuknya askospora.
Bentuk askus ada bermacam-macam, antara lain :
a. Askus tanpa askokarp. Tipe ini banyak ditemukan pada jamur mikroskopis (tidak sanggup dilihat secara langsung). Meskipun tidak mempunyai askokarp, jamur tipe ini tetap sanggup bereproduksi. Spesies yang termasuk tipe ini yaitu Neorospora crassa.
b. Askus yang askokarpnya berbentuk menyerupai mangkok disebut apotesium. Pada tipe ini askus dibuat di atas dasar tubuh buah. Tipe ini mempunyai hymenium pada permukaan cekung atas. Hymenium terdapat di dalam excipulum (jaringan luar) pada apotesium. Spesies yang termasuk tipe ini, antara lain Morachella sp. , Helvella sp. dan Gyromitra sp.
c. Askus yang askokarpnya berbentuk menyerupai bola tanpa ostiulum disebut kleistotesium. Ostiulum yaitu lubang pelepas askus dan askospora. Askus-askus tertutup oleh dinding tubuh buah. Tipe ini mempunyai hymenium yang tertutup, sehingga spora tidak sanggup membentuk spora sendiri. Hymenium atau himenium yaitu spora yang berafiliasi dengan lapisan jamur tertentu.
Spesies yang termasuk kleistotesium, antara lain Arthroderma sp. dan Tuber melanosporum. Kleistotesium sebagian besar ditemukan pada jamur yang mempunyai sedikit ruang untuk askokarp, menyerupai jamur yang berhabitat di bawah kulit pohon atau di bawah tanah.
d. Askus yang askokarpnya berbentuk botol dengan leher atau berbentuk labu dan miliki ostiulum disebut peritesium. Bagian verbal lehernya membuka ke arah udara dan sedikit menonjol dari askokarp. Masing-masing askokarp mempunyai lubang yang mengarah ke kamar dan terletak di penggalan tengah.
Lubang ini disebut ostiole. Ostiole berfungsi sebagai kawasan keluarnya spora. Pada tipe ini spora dilepaskan satu-persatu sehabis masak. Spesies yang termasuk tipe ini, antara lain Xylaria sp. , Nectria sp. dan sebagainya.
e. Askus yang askokarpnya berbentuk menyerupai kleistotesium, tetapi tipe ini mempunyai dinding peridial yang terdiri dari anyaman-anyaman longgar dari hifa dan sering dihiasi dengan kumparan atau duri yang rumit.
f. Askus yang askokarpnya berbentuk menyerupai peritesium. Tipe ini mempunyai dinding ganda yang mengembang ketika air masuk dan mengeluarkan spora ketika dinding tertutup secara tiba-tiba.
Ascomycetes adalah kelompok utama dari jamur yang menghasilkan tubuh buah dengan tubuh sel pembentuk spora berupa kantung. Ascomycetes terbagi menjadi tiga kelas menurut jenis askusnya, yaitu :
a. Kelas Hemiascomycetes
Kelompok jamur ini tidak membentuk askokarp, tidak mempunyai hifa, tubuhnya terdiri dari sel bundar atau oval yang sanggup bertunas, sehingga terbentuk rantai sel atau hifa semu. Contoh anggota Hemiascomycetes yaitu khamir Saccharomyces.
Pada reproduksi asecual, dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Dengan membesarnya tonjolan ini sitoplasma dari sel induk mengalir ke dalamnya dan sel itu menyempit pada penggalan dasarnya.
Nukleus (inti sel) di dalam sel induk membelah secara mitosis (proses pembelahan sel tunggal untuk menghasilkan dua sel identik) dan salah satu inti bergerak ke dalam sel tunas. Sel anak sanggup memisahkan diri atau tetap menempel sambil melangsungkan pertunasan gotong royong sel induknya, sehingga membentuk koloni.
Perkembangbiakan secual terjadi jikalau keadaan lingkungan sesuai. Sel khamir sanggup berfungsi sebagai askus. Nukleusnya yang diploid sanggup melangsungkan pembelahan sel secara meiosis, sehingga terbentuk empat sel haploid (n), kemudian dinding sel yang melindungi inti-inti tersebut bersama sitoplasma yang berasal dari sel induk dan pada kesudahannya terdapat empat askospora haploid.
Beberapa jenis Saccharomyces, antara lain sebagai berikut :
- Saccharomyces cerevisiae, khamir roti atau khamir bir. Saccharomyces cerevisiae disebut juga khamir raja yang mempunyai kegunaan dalam pembuatan roti dan alkohol.
- Saccharomyces tuac, bekerja mengubah air nira (legen) menjadi tuak.
- Saccharomyces ellipsoideus, memfermentasi buah anggur menjadi minuman.
Tidak semua khamir bermanfaat bagi manusia. Beberapa spesies sanggup mengakibatkan penyakit bagi manusia, menyerupai Candida albicans yang merupakan penyebab penyakit sariawan dan keputihan.
b. Kelas Plectomycetes
Kelas ini bercirikan adanya askokarp berbentuk bola yang disebut kleistotesium. Kelompok kelas ini ada yang bersifat saproba, benalu atau hiperparasit. Spesies yang termasuk kelas Plectomycetes yaitu Aspergillus dan Penicillium. Reproduksi asecual kedua jamur ini yaitu dengan pembentukan konidium dalam rantai pada konidiofor. Sedangkan reproduksi secualnya dengan spora yang dibuat di dalam askus. Askus-askus tersebut berkumpul dalam suatu tubuh yang disebut askokarp.
Keterangan :
- Saproba yaitu sejenis basil atau jamur yang hidup pada sisa-sisa organisme yang sudah mati (bangkai) atau sampah organik.
- Konidiofor yaitu hifa yang menghasilkan konidia (spora asecual).
1. Aspergillus
Aspergillus hidup sebagai saproba pada majemuk materi organik, menyerupai pada roti, daging yang sudah diolah, butiran padi, kacang-kacangan dan lain-lain. Koloninya berwarna abu-abu, hitam, kuning atau cokelat.
Jenis-jenis Aspergillus antara lain :
- Aspergillus fumigatus bersifat benalu yang mengakibatkan penyakit pada kanal pernapasan unggas.
- Aspergillus flavus, penghasil aflatoksin yang diduga sebagai penyebab penyakit kanker hati. Kapang ini banyak terdapat pada kacang tanah dan kuliner yang terbuat dari kacang tanah.
- Aspergillus niger menghasilkan asam sitrat (C6H8O7).
- Aspergillus oryzae untuk merombak zat pati dalam pembuatan minuman beralkohol.
- Aspergillus nidulans, benalu pada indera pendengaran mengakibatkan outomikosis (infeksi indera pendengaran yang mengakibatkan rasa nyeri, sampai pendengaran menurun).
- Aspergillus soyae, untuk menciptakan kecap.
2. Penicillium
Kapang multiseluler ini mempunyai miselium bersekat-sekat. Ujung konidiofornya tidak melebar melainkan bercabang-cabang dengan gugusan konidium pada cabang-cabang tersebut.
Penicillium banyak terdapat pada bahan-bahan organik dan sebagai saprofit (menumpang hidup pada sisa organisme lain), contohnya sebagai berikut :
- Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum penghasil zat antibiotik (p3enisilin) yang ditemukan tahun 1929 oleh Alexander Fleming.
- Penicillium cammemberti dan Penicillium requefort dipakai untuk meningkatkan kualitas keju.
- Penicillium italicum dan Penicillium digitatum perusak buah jeruk masing-masing dinamai juga kapang biru dan kapang hijau.
- Penicillium expansum mengakibatkan buah apel membusuk di kawasan penyimpanan.
- Penicillium islandicum merusak beras, sehingga berubah warna menjadi kuning.
c. Kelas Pyrenomycetes
Ciri khas yang dimiliki yaitu askokarp berbentuk khusus yang dilengkapi dengan ostiolum. Tubuh buah menyerupai itu disebut peritesium yang sanggup berwarna cerah atau gelap.
Contoh kelas Pyrenomycetes yaitu Neurospora sitophila yang banyak dipakai di Indonesia untuk menciptakan oncom merah dari ampas tahu atau bungkil kacang tanah. Neurospora sanggup tumbuh subur pada tongkol jagung yang telah direbus dan telah diambil bijinya.
0 Response to "Jamur Divisi Zygomycotina (Zygomycota) Dan Ascomycotina (Ascomycota)"
Posting Komentar