Pembahasan Fisika Un 2018 No. 1 - 5
Pembahasan soal-soal Fisika Ujian Nasional (UN) tahun 2018 nomor 1 hingga dengan nomor 5 tentang:
- pengukuran,
- vektor resultan,
- gerak lurus,
- gerak melingkar, dan
- gerak parabola.
Soal No. 1 perihal Pengukuran
Pada dikala melaksanakan praktikum pengukuran dengan memakai jangka sorong, seorang siswa mengukur dimensi balok tinggi, panjang, dan lebar dengan hasil pengukuran sebagai berikut:
Volume balok tersebut sesuai kaidah angka penting yakni ….
A. 176 cm3
B. 176,0 cm3
C. 176,2 cm3
D. 176,28 cm3
E. 176,282960 cm3
Volume balok tersebut sesuai kaidah angka penting yakni ….
A. 176 cm3
B. 176,0 cm3
C. 176,2 cm3
D. 176,28 cm3
E. 176,282960 cm3
Pembahasan
Jangka sorong memiliki dua skala, yaitu skala utama yang berada di atas dan skala nonius yang berada di bawah. Skala utama bersatuan cm sedangkan skala nonius bersatuan 10−2 cm.Angka 0 pada skala nonius bertindak sebagai jarum pada skala utama. Angka 0 skala nonius di atas berada di antara 4,2 – 4,3 skala utama sehingga hasil pembacaan skala utama yakni 4,2 cm.
Skala utama dan skala nonius pada gambar di atas berimpit pada angka 9 skala nonius sehingga pembacaan skala noniusnya yakni 9 × 10−2 cm atau 0,09 cm.
Dengan demikian pembacaan skala tersebut adalah:
tinggi : t = (4,2 + 0,09) cm
= 4,29 cm [3 angka penting]
Dengan cara yang sama maka:
p = (5,6 + 0,06) cm
= 5,66 cm [3 angka penting]
l = (7,2 + 0,06) cm
= 7,26 cm [3 angka penting]
Volume balok tersebut adalah:
V = p × l × t
= 5,66 × 7,26 × 4,29
= 176,282964
Sementara itu, hasil perkalian angka penting yakni angka penting terkecil dari faktor pengalinya. Pada perkalian di atas, semua faktor pengalinya memiliki 3 angka penting sehingga hasil kalinya juga memiliki 3 angka penting.
V = 176 [tiga angka penting]
Jadi, hasil pengukuran volume balok tersebut yakni 176 cm3 (A).
Perdalam bahan ini di Pembahasan Fisika UN: Pengukuran
Soal No. 2 perihal Vektor Resultan
Sebuah benda bergerak dari E menuju F dan berakhir di G. Gambar di bawah ini yang menunjukkan perpindahan sebesar 10 satuan yakni ….
Pembahasan
Perpindahan tidak sama dengan jarak. Jarak yakni panjang lintasan yang ditempuh sedangkan perpindahan yakni jarak kedudukan selesai terhadap kedudukan awal.Pada grafik A, kedudukan alhasil yakni G(9, 7) dan kedudukan awalnya E(1, 1) sehingga perpindahannya adalah:
s = √[(9 − 1)2 + (7 − 1)2]
= √(82 + 62 )
= 10
Pada grafik B, kedudukan alhasil yakni G(9, 7) dan kedudukan awalnya F(9, 1) sehingga perpindahannya adalah:
s = 7 − 1 [perpindahan vertikal]
= 8
Pada grafik C, kedudukan alhasil yakni F(9, 1) dan kedudukan awalnya E(1, 1) sehingga perpindahan-nya adalah:
s = 9 − 1 [perpindahan horizontal]
= 8
Grafik D dan E tidak menunjukkan vektor perpindahan.
Jadi, yang menunjukkan perpindahan sebesar 10 satuan yakni grafik (A).
Perdalam bahan ini di Pembahasan Fisika UN: Vektor Resultan
Soal No. 3 perihal Gerak Lurus
Sebuah kendaraan beroda empat balap A sedang mengejar kendaraan beroda empat balap B dengan kelajuan konstan 60 m.s−1. Mobil balap A tertinggal dari kendaraan beroda empat balap B sejauh 600 m di lintasan lurus. Ketika itu kendaraan beroda empat balap B melaju dengan kelajuan konstan 30 m.s−1, maka waktu yang diperlukan untuk menyusul kendaraan beroda empat balap B yakni ….
A. 36 sekon
B. 30 sekon
C. 24 sekon
D. 20 sekon
E. 12 sekon
A. 36 sekon
B. 30 sekon
C. 24 sekon
D. 20 sekon
E. 12 sekon
Pembahasan
Perhatikan gambar ilustrasi berikut!Agar kendaraan beroda empat balap A sanggup menyusul kendaraan beroda empat balap B maka kendaraan beroda empat balap A harus menempuh jarak yang ditempuh kendaraan beroda empat B ditambah 600 m. Sedangkan waktu tempuhnya yakni sama.
sA = sB + 600 [s = vt]
vA tA = vB tA + 600 [tA = tB = t]
60t = 30t + 600
30t = 600
t = 20
Jadi, waktu yang diperlukan untuk menyusul kendaraan beroda empat balap B yakni 20 sekon (D).
Perdalam bahan ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Lurus
Soal No. 4 perihal Gerak Melingkar
Dua buah roda A dan B dengan jumlah geriginya berturut-turut 20 dan 50 diletakkan bersinggungan sehingga masing-masing roda gigi berpasangan. Jika roda A berputar 50 kali dalam satu sekon, kecepatan anguler roda B yakni ….
A. 100 π rad.s-1
B. 100 rad.s-1
C. 50 π rad.s-1
D. 50 rad.s-1
E. 40 π rad.s-1
A. 100 π rad.s-1
B. 100 rad.s-1
C. 50 π rad.s-1
D. 50 rad.s-1
E. 40 π rad.s-1
Pembahasan
Diketahui:NA = 20
NA = 50
ωA = 50 putaran/sekon
= 50 × 2π rad/sekon
= 100π rad.s−1
Karena roda A dan B bersinggungan maka kecepatan linear keduanya sama.
vA = vB [v = ωR = ωN]
ωA NA = ωB NB
100π ∙ 20 = ωB ∙ 50
ωB = 40π
Jadi, kecepatan anguler roda B yakni 40π rad.s−1 (E).
Perdalam bahan ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Melingkar
Soal No. 5 perihal Gerak Parabola
Sebuah pesawat yang sedang terbang mendatar dengan laju 300 m.s−1 pada ketinggian 80 meter menjatuhkan bom (g = 10 m.s−2).
Bom tersebut sempurna mencapai sasaran pada jarak mendatar yakni ….
A. 800 meter
B. 1000 meter
C. 1200 meter
D. 1400 meter
E. 1600 meter
Bom tersebut sempurna mencapai sasaran pada jarak mendatar yakni ….
A. 800 meter
B. 1000 meter
C. 1200 meter
D. 1400 meter
E. 1600 meter
Pembahasan
Waktu yang diperlukan untuk menjatuhkan bom dari pesawat ke sasaran pengeboman adalah:t = √(2h/g)
= √((2 ∙ 80)/10) detik
= √16 detik
= 4 detik
Sedangkan jarak mendatar yang dicapai bom adalah:
X = vt
= 300 ∙ 4 m
= 1200 m
Jadi, bom tersebut sempurna mencapai sasaran pada jarak mendatar 1200 m (C).
Perdalam bahan ini di Pembahasan Fisika UN: Gerak Parabola
Pembahasan Fisika UN 2018 No. 6 - 10
Pembahasan Fisika UN 2018 No. 11 - 15
Dapatkan pembahasan soal dalam file pdf di sini.
Demikian, menyebarkan pengetahuan bersama . Silakan bertanya di kolom komentar apabila ada pembahasan yang kurang jelas. Semoga berkah. Sumber http://kakajaz.blogspot.com
0 Response to "Pembahasan Fisika Un 2018 No. 1 - 5"
Posting Komentar