-->

iklan banner

Kajian Unsur Psikologi Novel “Olenka” Karya Kebijaksanaan Darma Dan Rencana Pembelajarannya Di Sma

  1. Kajian Unsur Psikologi Novel “Olenka” Karya Budi Darma dan Rencana Pembelajarannya di SMA


  1. Latar Belakang

Sastra merupakan hasil cipta atau karya insan yang sanggup dituangkan melalui ekspresi yang berupa goresan pena yang memakai bahasa sebagai mediumnya. Selain itu sastra juga merupakan hasil karya seseorang yang diekspresikan melalaui goresan pena yang indah, sehingga karya yang dinikmati mempunyai nilai estetis dan sanggup menarik para pembaca untuk menikmatinya.

Karya-karya yang indah ini dalam sastra berupa cerpen, puisi, novel dan drama. Dalam kajian ini penulis akan membedah sebuah novel. Seperti yang diungkapkan “The American College Dictonary (dalam Tarigan, 1984:164) bahwa nevel yaitu suatu dongeng prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan kasatmata yang representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang agak kacau atau kusut. Karya novel biasanya mengangkat banyak sekali fenomena yang terjadi dimasyarakat. Karya-karya yang menarik itu sanggup menghipnotis jiwa para pembaca sehingga sanggup menyelami dan seperti hadir dalam dongeng tersebut.

Kedudukan sastra didalam kurikulum sekolah memang tidak bangun secara otonom. Pengajaran sastra merupakan penggalan dari mata pelajaran bahasa Indonesia (Mulyasa, 2004:89). Dengan demikian, kedudukan novel dalam materi pembelajaran sastra biar siswa sanggup mengikuti dan mempunyai rasa peka terhadap materi yang disajikan yakni novel. Oleh lantaran itu, guru harus mempunyai pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam wacana proses pembelajaran sastra biar siswa sanggup mengikuti dan mempunyai rasa peka terhadap materi yang disajikan yakni novel. Oleh lantaran itu, guru harus mempunyai pengetahuan yang luas dan pemahaman yang mendalam wacana proses pembelajaran sastra. Sebetulnya banyak cara yang sanggup dilakukan oleh seorang guru, biar proses pembelajaran sastra berhasil dengan baik. Misalnya, dengan memakai beberapa ilmu bantu dalam mengkaji sastra di Ilmu itu salah satunya psikologi yang berdasarkan Wirawan (2000:5) psikologi disamping merupakan ilmu, juga merupakan “seni” lantaran dalam pengalamannya dalam banyak sekali segi kehidupan manusia, dibutuhkan keterampilan dan kreativitas yang tersendiri.

Penulis menganbil novel “Olenka” karya Budi Darma, lantaran penulis tertarik terhadap karakteristik tokoh dan isi dongeng yang terdapat didalamnya. Budi Darma menyajikan kepada pembaca sebuah dunia kejiwaan insan yang kelam. Didalam novel “Olenka” kita bertemu dengan tokoh-tokoh yang berkecamuk dengan pikiran dan pandangan-pandangan hidupnya sendiri, tidak banyak tindakan-tindakan jasmani disini, tetapi justru reaksi-reaksi kejiwaan yang lebih mewarnai kehidupan novel ini.

Dengan memakai kajian secara psikologi, kita berusaha memahami aspek kejiwaan serta sifat dan sikap para tokohnya dalam menjalani kehidupan yang terdapat dalam suatu cerita.

  1. Kajian Yang Relevan

Menurut Saripin, penelitiannya mempunyai tujuan, yaitu mendapat citra unsur psikologis insan (tokoh) dalam kumpulan cerpen Hujan Menulis Ayam karya Sutardji Calzoom Bachri dengan kriteria pemilihan materi ajar.

Tuti Alawiyah mengemukakan wacana pendekatan psikologis muncul dalam telaah atau penelitian sastra didorong oleh cara berpikir yang menyatakan bahwa banyak hal dalam kehidupan umat insan sanggup dikaji dengan teori-teori psikologis. Pendekatan ini juga muncul lantaran ada perkiraan bahwa ada kaitan antara proses penciptaan karya sastra dengan kejiwaan pengarang atau penulisnya.

Selanjutnya berdasarkan Adi, pendekatan psikologis itu selalu berafiliasi dengan sikap, sifat dan tingkah laris manusia, serta berkaitan dengan aspek perwatakan dalam suatu dongeng sebagai citra kreatif tokoh-tokoh yang hadir di depan pembaca menyerupai sesungguhnya.


  1. Fokus Penelitian

Fokus penelitian yaitu penentuan keleluasaan (scope) permasalahan dan batas penelitian (Margono, 2003: 40). Fokus penelitian dilakukan biar penelitian tidak keluar dari rencana yang ditetapkan sebelumnya sehingga penelitian akan terfokus pada problem pokok yang telah ditentukan.

Fokus penelitian ini yaitu kajian wacana unsur psikologis tokoh dalam novel “Olenka” karya Budi Darma.


  1. Pertanyaan Penelitian

Setelah adanya fokus penelitian terhadap masalah-masalah penelitian, maka perlu dibuat beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan variabel-variabel judul penelitian. Pertanyaan penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah huruf atau perwatakan tokoh-tokoh dalam novel “Olenka” karya Budi Darma dikaji dengan pendekatan psikologis?

  2. Apakah rencana pembelajaran apresiasi sastra di Sekolah Menengan Atas sanggup disusun dengan memakai novel “Olenka” karya Budi Darma sebagai materi pembelajaran?


  1. Tujuan Penelitian

Melalui penelitian ini, tujuan yang hendak dicapai adalah:

  1. Untuk memperoleh deskripsi huruf atau perwatakan tokoh-tokoh yang terdapat dalam novel “Olenka” karya Budi Darma

  2. Menyusun rencana pembelajaran apresiasi di Sekolah Menengan Atas dengan memakai novel “Olenka” karya Budi Darma


  1. Tinjauan Pustaka

  1. Pengertian Apresiasi Sastra

Menurut Effendi (Suroto, 1989: 158), apresiasi yaitu upaya atau proses menikmati, memahami dan menghargai suatu karya sastra secara kritis, sehingga menumbuhkan pengertianm penghargaan, kepekaan pikiran kritis dan kepekaan perasaan yang baik terhadap karya sastra.

Tarigan (1984: 233) menyampaikan bahwa apresiasi sastra yaitu penafsiran kualitas karya sastra sumbangan nilai yang masuk akal kepadanya berdasarkan pengamatan dan pengalaman yang jelas, sadar serta kritis.

Selanjutnya Rusyana (1984: 322) bahwa apresiasi sastra yaitu sebagai pengenalan dan pemahaman yang sempurna terhadap nilai sastra, dan kegairahan kepadanya, serta kenikmatan yang timbul sebagai berikut dari semuai itu.


  1. Pengertian Novel

Dalam The American College Dictionary (Tarigan, 1984: 164) bahwa novel yaitu suatu dongeng prosa yang fiktif dalam panjang yang tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta dengan adegan kasatmata representatif dalam suatu alur atau suatu keadaan yang kacau atau kusut.

Pengertian novel dalam pandangan H.B. Jassin (1977: 64) menyebutkan bahwa “Novel sebagai karangan prosa yang bersifat dongeng yang menceritakan suatu kejadian yang luar biasa dari kehidupan orang-orang.

Sumardjo dan Saini (1997:29) istilah novel sama dengan istilah roman, kata novel berasal dari bahasa Italia dan bertembang di Inggris dan Amerika Serikat. Roman dan novel mempunyai perbedaan yakni bentuk novel lebih pendek dibanding dengan roman, tetapi ukuran luasnya unsur dongeng hampir sama.

Dalam bahasa Jerman istilah novel yaitu novelle, dan secara harafiah novella berarti sebuah barang gres yang kecil dan kemudian diartikan sebagai dongeng yang pendek dalam bentuk prosa (Abrams dalam Nurgiyantoro, 2000:9).

- Unsur-unsur Intrinsik

    1. Tema

Menurut Scharbach (Aminuddin, 2000:91) bahwa istilah tema berasal dari bahasa latin yang berarti “tempat meletakkan suatu perangkat”. Disebut demikian lantaran tema yaitu inspirasi yang mendasari suatu dongeng sehingga berperan juga sebagai pangkal tolak pengarang dalam memaparkan karya fiksi yang diciptakannya.

Menurut Nurgiyantoro (2000:70), tema sanggup dipandang sebagai dasar cerita, gagasan dasar umum, sebuah karya novel. Gagasan dasar umum inilah yang tentunya telah ditentukan sebelumnya oleh pengarang yang dibutuhkan untuk menyebarkan sebuah cerita.

Selanjutnya Nardjo dan Saini (1997:56) memandang bahwa tema yaitu sebuah inspirasi cerita. Pengarang dalam menulis ceritanya bukan sekedar mau bercerita, melainkan mau menyampaikan sesuatu pada pembacanya.

    1. Alur atau plot

Menurut Stanton (Nurgiyantoro, 2000:113) mengemukakan bahwa alur atau plot yaitu dongeng yang berisi urutan kejadian, namun tiap kejadian itu hanya dihubungkan secara segala akibat, kejadian yang satu disebabkan atau menjadikan terjadinya kejadian yang lain.

Aminuddin (2000:83) mengutarakan bahwa plot atau alur yaitu rangkaian dongeng yang dibuat oleh tahapan-tahapan kejadian sehingga menjalin suatu dongeng yang dihadirkan oleh para pelaku dalam suatu cerita.

    1. Penokohan

Menurut Nurgiyantoro (2000:1164), istilah-istilah menyerupai tokoh dan penokohan, sopan santun dan perwatakan, atau huruf dan karakterisasi. Istilah tersebut merupakan istilah yang sama yang dipergunakan dalam penokohan. Istilah tokoh merajuk pada orangnya, dan pelaku cerita.

Penokohan berdasarkan Jones (Nurgiyantoro, 2000: 165) yaitu pelukisan citra yang terperinci wacana seseorang yang ditampilkan dalam sebuah cerita.

    1. Latar atau Setting

Latar atau setting menyangkut tempat, waktu, dan situasi yang mendukung dalam suatu cerita. Menurut Abrams (Nurgiyantoro, 2000: 216) latar atau setting yaitu landas tumpu, menyaran pada pengertian tempat, korelasi waktu, dan lingkungan sosial daerah terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan.

    1. Sudut Pandang atau Point of View

Sudut pandang merupakan strategi, teknik, siasat, yang secara sengaja dipilih pengarang untuk mengemukakan gagasan dan ceritanya. Menurut Wiyanto (2005:83) mengemukakan sudut pandang yaitu posisi pencerita (pengarang) terhadap kisah yang diceritakannya.

Menurut Aminudin (2000:90) titik pandang yaitu cara pengarang menampilkan para pelaku dalam dongeng yang dipaparkannya.

    1. Gaya Bahasa

Gaya bahasa yaitu cara khas dalam memberikan pikiran dan perasaan (Wiyanto, 2005:84). Cara khas itu sanggup berupa kalimat-kalimat yang dihasilkannya, menjadi hidup.

Istilah gaya berdasarkan Aminuddin (2000:72) diangkat dari istilah style yang berasal dari bahasa latih stillus dan mengandung arti leksikal “alat untuk menulis”. Gaya mengandung pengertian cara seorang pengarang memberikan gagasannya dengan memakai media bahasa yang indah dan serasi serta bisa menuansakan makna dan suasana yang sanggup menyentuh daya intelektual dan emosi pembaca.


  1. Pengertian Psikologis

Menurut Gleitman (Syah, 2000:8) psikologi yaitu ilmu pengetahuan yang berusaha memahami sikap manusia, alasan dan cara mereka melaksanakan sesuatu dan juga memahami bagaimana makhluk tersebut berpikir dan berperasaan.

Gorden Murphu (Wirawan, 2000:4) beropini psikologi yaitu ilmu yang mempelajari respons yang diberikan oleh makhluk hidup terhadap lingkungannya.

Menurut Poerbakawatja dan Harahap (Syah, 2000:9) psikologi sebagai cabang ilmu pengetahuan yang mengadakan penyelidikan atas gejala-gejala dan kegiatan-kegiatan jiwa.


  1. Pendekatan Psikologi

Pendekatan psikologi yaitu pendekatan yang bertolak dari perkiraan bahwa karya sastra selalu saja membahas wacana kejadian kehidupan manusia. Manusia senantiasa memperhatikan sikap yang beragam. Bila ingin melihat dan mengenal insan lebih dalam dan lebih jauh dibutuhkan psikologi. Di zaman kemajuan teknologi menyerupai kini ini insan mengalami konflik kejiwaan yang bemula dari sikap kejiwaan tertentu bermuara pula ke permasalahan kejiwaan (Semi, 1990:76).

Pendekatan psikologi sastra ternyata mempunyai beberapa manfaat dan keunggulan, menyerupai diungkapkan Semi (1990:80), sebagai berikut: (1) sangat sesuai untuk mengkaji secara mendalam aspek perwatakan, (2) dengan pendekatan ini sanggup memberi umpan balik kepada penulis wacana problem perwatakan yang dikembangkannya, dan (3) sangat membantu dalam menganalisis karya sastra Surrealis, abstrak, atau abnormal dan karenanya sanggup membantu pembaca memahami karya-karya semacam itu.

Selanjutnya, berdasarkan Aminuddin (2004:55) dan Semi (1988:66), pendekatan psikologi sastra juga sanggup dimanfaatkan untuk beberapa hal. Pertama, untuk memahami aspek kejiwaan pengarang dalam kaitannya dengan proses kreatif karya sastra yang dihadirkannya. Kedua, untuk mengeksplorasi segi-segi pemikiran dan kejiwaan tokoh-tokoh utama cerita, terutam menyangkut alam pikiran bawah sadar.


  1. Kedudukan Novel dalam Pembelajaran Sastra Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK).

  1. Tujuan Pemelajaran Sastra

Pembelajaran sastra intinya bertujuan biar siswa mimiliki rasa peka terhadap karya sastra yang berharga sehinga merasa terdorong dan tertarik untuk membacanya (Semi, 1990:152). Dengan membaca karya sastra diharapkan para siswa memperoleh pengertian yang baik wacana insan dan kemanusiaan, mengenai nilai-nilai dan mendapat ide-ide baru. Pemelajaran sastra yakni novel sebagai genre serta mempunyai fungsi yang sanggup menumbuhkan rasa kepedulian terhadap karya-karya yang dihasilkan oleh para pengarang.

Novel memungkinkan seorang siswa dengan kemampuan membacanya, hanyut dalam keasyikan (Rahmantoro, 1988:65). Novel-novel ini terperinci sanggup membantu dan menunjang sebagai sarana pendukung untuk memperkaya bacaan para siswa disamping novel-novel tertentu yang dijadikan materi pembelajaran oleh guru sastra.

Adanya novel dalam KBK membuka pencerahan gres biar siswa sanggup lebih aktif dan konstruktif terhadap tanda-tanda atau situasi yang terjadi dikala ini.


  1. Ruang Lingkup Pemelajaran Sastra

Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Menengan Atas dan MA terdiri atas dua aspek, yaitu aspek kemampuan berbahasa dan bersastra. Masing-masing terdiri atas sub aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

    1. Mendengarkan

Mendengarkan, memahami, dan mengapresiasikan ragam karya sastra (puisi, prosa, drama) baik karya orisinil maupun saduran/terjemahan sesuai dengan tingkat kemampuan siswa.

    1. Berbicara

Membahas dan mendiskusikan ragam karya sastra di atas sesuai dengan isi dan konteks lingkungan dan budaya.

    1. Membaca

Membaca dan memahami banyak sekali jenis dan ragam karya sastra serta bisa melaksanakan apresiasi secara tepat.

    1. Menulis

Mengapresiasikan karya sastra yang diminati (puisi, prosa, drama) dalam bentuk karya tulis yang kreatif, serta sanggup menulis kritik dan esai sastra berdasarkan ragam sastra yang sudah dibaca.


  1. Metode dan Teknik Penelitian

    1. Metode Penelitian

Penelitian ini memerlukan suatu metode biar tujuan yang diharapkan sanggup tercapai. Surakhmad (1998:131) mengungkapkan bahwa metode merupakan cara utama yang dipergunakan untuk mencapai suatu tujuan, cara utama tersebut diadaptasi dengan situasi penelitian.

Dalam penelitian ini penulis memakai metode deskriptif. Metode deskriptif ialah metode yang menuturkan dan memecahkan problem yang ada, melalui suatu cara mengumpulkan data, menyusun atau mengklasifikasikan, menganalisis dan menginterprestasikan.


    1. Teknik Penelitian

      1. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data yang dipakai yaitu studi pustaka. Teknik studi pustaka yaitu beroleh keterangan teoritis yang berkaitan dengan problem penelitian baik dari buku-buku, surat kabar, majalah, buletin, dan bahan-bahan lainnya yang menunjang dalam bekal penelitian.

      1. Teknik pengolahan (analisis) data

Teknik ini dipakai untuk mengolah atau menganalisis data melalui kajian atau telaah pustaka. Dengan memakai teknik ini, problem tokoh, dan penokohan perwatakan pada novel “Olenka” karya Budi Darma sanggup dipaparkan atau dideskripsikan berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan problem penelitian tersebut.


  1. Sumber Data Penelitian


Menurut Suharsimi Arikunto (1997:107) yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian yaitu subjek dari mana data sanggup diperoleh.

Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu novel “Olenka” karya Budi Darma, terbitan Balai Pustaka, Jakarta, cetakan keempat, tahun 1992,dengan tebal buku 232 halaman,serta buku-buku pustaka lainnya yang berafiliasi dengan problem penelitian.


  1. Jadwal Penelitian

Kegiatan

Waktu

Studi Pendahuluan

  1. Pengumpulan sumber pustaka

  2. Konsultasi dan bimbingan rencana penentuan objek penelitian

  3. Mengkaji penelitian yang relevan sebagai perbandingan

Minggu Ke- 1, 2, 3, & 4 Januari hingga dengan Minggu ke- 1& 2 Februari 2006

Penyusunan proposal skripsi

Minggu ke- 3 Februari 2006

Pengajuan proposal skripsi kepada prodi Jurdiksatrasia FKIP Untirta

Minggu ke- 3 Februari 2006

Seminar proposal Skripsi

Minggu ke- 1 Maret 2006

Perbaikan proposal Skripsi dan penyerahan proposal perbaikan kepada prodi Jurdiksatrasia FKIP

Minggu ke- 2 Maret 2006

Persiapan dan bimbingan rencana penyusunan Skripsi (dalam bimbingan dosen pembimbing)

Minggu ke- 4 Maret 2006

Pengumpulan sumber pustaka dan sumber data skripsi pelengkap

Minggu ke- 1 April 2006

Analisis data penelitian (dalam bimbingan dosen pembimbing)

Minggu ke- 2 April 2006

Penyusunan laporan penelitian skripsi (dalam bimbingan dosen pembimbing)

Minggu ke- 3 & 4 April 2006

Penyerahan laporan penelitian skripsi kepada Prodi Jurdiksatrasia (penyelesaian penyusunan skripsi

Minggu ke- 1 Mei 2006

Ujian hasil penelitian Skripsi

Minggu ke- 3 Mei 2006

Revisi hasil ujian penelitian Skripsi dan penyerahan kembali laporan penelitian skripsi (jika lulus dengan perbaikan)

Minggu ke- 4 Mei 2006


  1. Daftar Pustaka

  • Aminuddin 1987. Pengantar Apresiasi Karya Sastra. Bandung: Sinar Baru Algesindo.

  • Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

  • Departemen Pendidikan Nasional.2003.Kurikulum 2004.Jakarta.

  • Nurgiyantoro, Burhan. 2000. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

  • Rahmanto. B. 1988. Metode Pengajaran Bahasa. Yogyakarta: Kanisius

  • Semi, Atar. 1990. Metode Penelitian Sastra. Padang : Angkasa.

  • Suroto. 1989. Teori dan Bimbingan Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Erlangga

  • Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya

  • Tarigan, Henry Guntur. 1993. Prinsip-prinsip Dasar Sastra. Bandung : Angkasa.

  • Wirawan, Sarwono Sarlito. 2000. Pengantar Umum Psikologi. Jakarta: Bulan Bintan.


  1. Kerangka Penelitian

KATA PENGANTAR

ABSTRAK

DAFTAR ISI


BAB I

PENDAHULUAN

    1. Latar Belakang Masalah

    2. Kajian Yang Relevan

    3. Fokus Penelitian

    4. Pertanyaan Penelitian

    5. Tujuan Penelitian

    6. Definisi Istilah

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Apresiasi Sastra

2.2 Pengertian Novel

2.3 Unsur-unsur Intrinsik Novel

2.4 Pengertian Psikologi

2.4.1 Definisi Psikologis Secara Umum

2.4.2 Pendekatan Psikologi

2.4.3 Keunggulan Pendekatan Psikologi

2.4.4 Konsep dan Kriteria

2.4.5 Metode dalam Menggunakan Pendekatan Psikologi

2.5 Kriteria Memilih Bahan Ajar

2.5.1 Tujuan Pembelajaran Kurikulum Berbasis Kompetensi

2.5.2 Ruang Lingkup Pembelajaran

2.5.3 Silabus


BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

    1. Metode dan Teknik Penelitian

      1. Metode Penelitian

      2. Teknik Penelitian

        1. Teknik Pengumpulan Data

        2. Teknik Pengolahan Data

    2. Sumber Data Penelitian

BAB 4

PEMBAHASAN TERHADAP UNSUR PSIKOLOGI NOVEL “OLENKA” KARYA BUDI DARMA DAN RENCANA PEMELAJARAN SASTRA DI SMA

4.1 Kajian Unsur Psikologis Tokoh Novel “Olenka” Karya Budi Darma

4.2 Aplikasi novel “Olenka” Karya Budi Darma sebagai upaya menentukan materi pembelajaran sastra di Sekolah Menengan Atas


BAB 5

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

5.2 Saran


DAFTAR PUSTAKA

BIOGRAFI PENULIS

LAMPIRAN-LAMPIRAN



Sumber http://makalahdanskripsi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kajian Unsur Psikologi Novel “Olenka” Karya Kebijaksanaan Darma Dan Rencana Pembelajarannya Di Sma"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel