-->

iklan banner

Definisi Konsep Konservasi Berdasarkan Para Ahli



Akhir-akhir ini kita sering mendengar istilah konservasi baik di media cetak maupun media elektronik, perihal konservasi tidak hanya didengungkan di indonesia namun sudah masuk dalam tataran global, hal tersebut dikarenakan adanya ketakutan global, terhadap beberapa hal yang dirasa besar lengan berkuasa terhadap kelangsungan hidup insan secara global, sanggup kita ambil pola mengenai ruang terbuka hijau yang berkaitan dengan pemanasan global. Untuk menanggulangi pemanasan global dilemparlah perihal konservasi hutan sebagai benteng dari pemanasan global. Lalu yang jadi pertanyaan apa yang dimaksud konservasi, berikut ini yaitu beberapa pendapat mahir mengenai pengertian atau definisi konsep konservasi.



Konsep konservasi pertama kali dikemukakan oleh Theodore Roosevelt pada tahun 1902. Konservasi berasal dari kata “conservation”, bersumber dari kata con (together) dan servare (to keep, to save) yang sanggup diartikan sebagai upaya memelihara milik kita (to keep, to save what we have), dan memakai milik tersebut secara bijak (wise use). Secara leksikal, konservasi dimaknai sebagai tindakan untuk melaksanakan tunjangan atau pengawetan; sebuah aktivitas untuk melestarikan sesuatu dari kerusakan, kehancuran, kehilangan, dan sebagainya (Margareta, et al. 2010). Lazimnya, konservasi dimaknai sebagai tindakan tunjangan dan pengawetan alam. Persoalan yang dikaji umumnya yaitu biologi dan lingkungan. Salah satu fokus aktivitas konservasi yaitu melestarikan bumi atau alam semesta dari kerusakan atau kehancuran akhir ulah manusia. Namun dalam perkembangannya, makna konservasi juga dimaknai sebagai pelestarian warisan kebudayaan (cultural heritage).
Banyak definisi mengenai konservasi. Beberapa diantaranya sanggup disebutkan di sini. Dalam American Dictionary, konservasi dipahami sebagai memakai sumber daya alam untuk memenuhi keperluan insan dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama.

Konservasi (biologi) fokus pada kelangsungan hidup jangka panjang dari spesies yang terancam ancaman (Hedrick 2003). Spesies dimaksud mencakupi hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Norton (2004) mengartikan konservasi (biologi) sebagai suatu adaptasi prosedur alam untuk kepentingan dan tujuan sosial. Tidak berbeda dengan apa yang dikemukakan Norton, Zavaleta, et al (2008) mengartikan konservasi (biologi) sebagai “the body of knowledge necessary to concerve biological diversity at all level, from genes to ecosystems”. Konservasi merupakan pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjaga dan memelihara diversitas biologi dari gen sampai ekosistem.

IUCN (2007) mengartikan konservasi sebagai manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk insan sehingga sanggup dicapai kualitas kehidupan insan yang meningkat termasuk dalam aktivitas manajemen yaitu survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan.

Richmond and Alison Bracker (ed) (2009) mengartikan konservasi sebagai suatu proses kompleks dan terus-menerus yang melibatkan penentuan mengenai apa yang dipandang sebagai warisan, bagaimana ia dijaga, bagaimana ia digunakan, oleh siapa, dan untuk siapa. Warisan yang disebut dalam definisi Richmond dan Alison tersebut, tidak hanya menyangkut hal fisik, tetapi juga kebudayaan.

Dari banyak sekali definisi di atas, sanggup disimpulkan bahwa pengertian konservasi tidak hanya menyangkut kasus perawatan, pelestarian, dan tunjangan alam, tetapi juga menyentuh duduk masalah pelestarian warisan kebudayaan dan peradaban umat manusia. Konservasi juga sanggup dipandang dari segi ekonomi dan ekologi. Konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba memanfaatkan sumber daya alam untuk masa sekarang. Dari segi ekologi, konservasi merupakan pemanfaatan sumber daya alam untuk kini dan masa yang akan datang. Dalam konteks yang lebih luas, konservasi tidak hanya diartikan secara sempit sebagai menjaga atau memelihara lingkungan alam (pengertian konservasi fisik), tetapi juga bagaimana nilai-nilai dan hasil budaya dirawat, dipelihara, dijunjung tinggi, dan dikembangkan demi kesempurnaan hidup manusia.

 





Sumber :
Oleh: Drs. Eko Handoyo, M.Si. Drs. Tijan, M.Si. 2010. Model pendidikan huruf berbasis konservasi: Pengalaman Universitas Negeri Semarang. Widya Karya Press – Semarang

Sumber http://febasfi.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Definisi Konsep Konservasi Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel