-->

iklan banner

Pengertian Dan Pola Puisi Kontemporer


Pengertian Dan Contoh Puisi Kontemporer - Puisi murapakan suatu bahan yang sering kita jumpai dalam pendidikan bahasa indonesia. Puisi juga sering kita temui di dalam kehidupan sehari-hari. puisi identik dengan seseorang yang romantis. Seseorang yang bisa menciptakan sebuah puisi yang menyentuh hati biasanya ia yakni seseorang yang tergolong romantis dan sanggup mencurahkan hatinya melewati karya-karya puisi yang dihasilkannya. Jika kita berbicara wacana puisi niscaya semua orang sudah mengetahui akan karya ini, namun tidak sedikit juga di antara kita yang belum mengetahui secara detail wacana puisi ini. Puisi itu mempunyai beberapa jenis salah satunya yaitu puisi kontemporer. Apakah di antara anda semua sudah ada yang memahami wacana puisi kontemporer ini? Atau masih ada yang belum mengetahuinya? Untuk anda yang belum mengetahui wacana puisi kontemporer jangan gundah sebab pada artikel ini saya akan memperlihatkan pembahasan wacana salah satu jenis puisi yaitu puisi kontemporer.

Secara garis besar puisi  merupakan suatu ragam karya sastra yang terikat dengan irama, ritma, rima, bait, larik dan ditandai dengan bahasa yang padat. Puisi biasanya dibentuk dalam bentuk goresan pena maupun lisan. Secara umum puisi terbagi menjadi dua jenis yaitu puisi usang dan puisi baru. Pada kesempatan kali ini saya tidak akan membahas wacana puisi usang dan puisi gres sebab pada ksempatan ini saya akan membahas wacana puisi kontemporer. Puisi kontemporer mempunyai arti suatu puisi yang tidak terikat dengan konvensional puisi. Atau dengan kata lain puisi kontemporer ini merupakan puisi yang bermaknakan masa sekarang dan puisi yang mengikuti zaman atau dengan kata lain yaitu puisi yang slalu mengikuti perkembangan zaman . dalam pembuatan sebuah puisi kontemporer biasanya kurang memperhatikan penggunaan bahasa, bahasa yang dipakai sering sekali memakai bahasa yang kurang santun, sering memakai kata atau kalimat yang bersifat mengejek, kasar.

Puisi kontemporer terbagi menjadi tiga jenis yaitu puisi mantra, puisi kaca dan puisi konkret. Puisi kontemporer ini dipelopori oleh seorang penyair ternama yaitu Sutardji Calzoum Bachri. Sutardji mempunyai kepercayaan bahwa dalam puisi kontemporer yang terpenting yaitu bentu fisiknya (bunyi) sebab ia ingin mengembalikan puisi pada mantra lagi. Agar anda lebih terang wacana puisi kontemporer ini saya akan memperlihatkan beberikan beberapa tumpuan puisi kontemporer yang dihasilkan oleh beberapa  penyair. Berikut tumpuan dari salah satu jenis puisi kontemporer.
Contoh Puisi Kontemporer Multilingual

SEPISAUPI

sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
hingga pisaunya ke dalam nyanyi

O
dukaku dukakau dukarisau dukakalian dukangiau
resahku resahkau resahrisau resahbalau resahkalian
raguku ragukau raguguru ragutahu ragukalian
mauku maukau mautahu mausampai maukalian maukenal maugapai
siasiaku siasiakau siasia siabalau siarisau siakalian siasia
waswasku waswaskau waswaskalian waswaswaswaswaswaswaswaswaswas
duhaiku duhaikau duhairindu duhaingilu duhaikalian duhaisangsai
oku okau okosong orindu okalian obolong o risau o Kau O...

Pengertian Dan Contoh Puisi Kontemporer - Berdasarkan pemaparan di atas penulis sanggup menyimpulkan bahwa puisi kontempores ini merupan puisi yang terbitnya paling akhir, puisi kontemporer merupakan puisi yang berusaha lari dari konvensional puisi itu sendiri. Seorang tokoh yang populer dalam puisi kontemporer ini yaitu Sutardji Calzoum Bachri. Semoga dengan haidirnya pembahasan wacana puisi kontemporer ini sanggup membantu anda semua terutama untuk anda yan sedang mencari pembahasan wacana puisi kontemporer ini. Sekali lagi biar bermanfaat dan terimakasih.


Sumber http://pensilaktif.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Dan Pola Puisi Kontemporer"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel