Akuisisi
Akuisisi dan merger merupakan dua hal yang sering dilakukan dalam dunai perjuangan khususnya perusahaan-perusahaan besar. Banyak perusahaan raksasa menentukan untuk mengakuisisi perusahaan yang sudah berjalan daripada membangun perjuangan gres dari nol. Proses akuisisi sanggup dilakukan baik yang mempunyai kesamaan bidang perjuangan atau tidak mempunyai kesamaan kegiatan perjuangan ataupun dari segi keterkaitan konsumen.
Salah satu rujukan perusahaan yang diakuisisi memiliki kesamaan bidang perjuangan maupun keterkaitan konsumen adalah, Bank BCA mengakuisi bank kecil (PT Bank Harda Internasional Tbk (BBHI) dan PT Bank Ganesha Tbk (BGTG) yang akan rampung dalam waktu bersahabat ini.
Pengertian Akuisisi
Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) no.22 akuisisi yaitu pengambilalihan kepemilikan suatu perusahaan yang dilakukan oleh pihak pengakuisisi, sehingga berakibat berpindahnya kendali atas perusahaan yang telah diakuisi tersebut .
Adapun kendali yang dimaksud yaitu sebagai berikut:
- Mengenai kebijakan keuangan & operasi perusahaan yang diakuisisi
- Mengangkat maupun memberhentikan manajemen
- Pemegang hak bunyi dominan pada dikala rapat redaksi
Pengertian akuisisi (acquisition) (one company takinatau take over adalah sebuah perusahaan mengambil alih kepemiliikan (saham) atas perusahaan lain (over controling interest in another company).
Sudana, 2011 memperlihatkan Pengertian perihal akuisisi yaitu penggabungan dua perusahaan atau lebih yang mana perusahaan akuisitor membeli sebagian saham perusahaan yang diakuisisi, dengan demikian pengendalian management perusahaan yang telah diakuisisi secara otomatis berpindah ke perusahaan akuisitor, sementara kedua perusahaan tersebut tetap beroperasi sebagai suatu tubuh hukum yng berdiri sendiri.
Akuisisi yaitu pengambil-alihan yang merupakan perbuatan aturan yang dilakukan oleh tubuh aturan maupun orang perseroan atau mengambilalih kepemilikan saham yang mengakibatkan perpindahnya pengendalian atas perseroan tersebut.
Jenis Akuisis
Menurut Hariyani, 2011 akuisisi dibedakan menjadi tiga kelompok, sebagai berikut:
- Akuisisi horizontal; yaitu akuisisi akuisisi yang dilakukan perusahaan (badan usaha) yang masih mempunyai keterkaitan/kesamaan budang usaha
- Akuisisi vertikal; yaitu akuisisi yang dilakukan tubuh perjuangan yang bergerak dibidang industri hilir dengan hulu ataupun sebaliknya
- Akuisis konglomerat; merupakan akuisisi yang dilakukan tubuh perjuangan yang tidak mempunyai bidang bisnis yang sama ataupun tidak mempunyai keterkaitan.
Tujuan
Dalam proses pengambilalihan perusahaan tentu pihak perusahaan pengakuisisi mengeluarkan jumlah dana yang cukup besar, dibalik itu tentu perusahaan mempunyai alasan mengapa perusahaan harus melaksanakan akuisisi terhadap perusahaan yang ingin diakuisisi tersebut. Berikut sejumlah alasan atau motif dalakukan akuisisi:
- Motif ekonomi
Esensi tujuan perusahaan dari segi manajemen keuangan yaitu seberapa besar kemampuan perusahaan membuat nilai (value creation) untuk perusahaan maupun kepada pemegang saham. tujuan akuisisi dari segi motif ekonomi yaitu untuk meningkatkan nilai tersebut. Oleh karenanya, seluruh acara dan pengambilan keputusan harus diarahkan guna mencapai tujuan tersebut.
Motif strategis juga termasuk dalam motif ekonomi ketika proses akuisisi yang dilakukan untuk mencapai posisi strategis perusahaan untuk mendapat keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Umumnya perusahaan melaksanakan akuisisi yaitu untuk mendapat economies of scale & economies of scope.
- Motif sinergi
Sebagian besar motif utama perusahaan melaksanakan akuisisi yaitu guna membuat sinergisitas. Sinergi merupakan nilai secara keseluruhan perusahaan sehabis dilakukan akuisisi yang lebih besar daripada jumlah nilai masing-masing perusahaan sebelum dilakukan akuisisi.
Dengan adanya sinergisitas ini akan tercipta kombinasi acara secara simultan dari seluruh kekuatan elemen-elemen perusahaan yang bergabung sedemikian rupa sehingga adonan acara tersebut akan membuat efek yang lebih besar dibandingkan dengan jumlah aktivitas-aktivitas perusahaan bilamana mereka beroperasi secara sendiri-sendiri.
- Motif Diversifikasi
Diversifikasi merupakan taktik semoga bisnis lebih bermacam-macam lewat akuisisi suatu perusahaan Tujuan dari diversifikasi ini yaitu untuk mengemankan posisi bersaing. Akan tetapi kalau diversifikasi yang dilakukan semakin jauh dari bisnis yang telah dirintis lebih awal, maka perusahaan tidak lagi berada posisi yang mendukung kompetisi inti (core competence). Manfaat diversikasi selain memperlihatkan manfaat ibarat transger tekonologi & pengalokasian modal, juga berdampak kerugian yaitu adanya subsidi silang.
- Motof Nonekonomi
Walaupun sebagian besar motif akuisisi dalakukan yaitu untuk kepentingan ekonomi, akan tetapi tidak jarang juga dilakukan dengan motif nonekonomi, ibarat prestise maupun ambisi. Biasanya motif nonekonomi ini muncul dari manajemen perusahaan maupun dari pemilik perusahaan itu sendiri, dan sanggup juga alasannya adanya hal hal lain selain motif ekonomi.
Manfaat
Ada sejumlah manfaat yang diperoleh melalui akuisisi perusahaan lain, baik sejenis ataupun perusahaan yang tidak mempunyai keterkaitan usaha, sebagai berikut:
- Memperoleh cashflow dengan cepat; hal ini dikarenakan produk dan pasar sudah jelas
- Mendapatkan fasilitas dana/pembiayaan; alasannya debitur telah percaya kepada perusahaan yang telah berdiri dan mapan
- Mendapatkan karyawan yang telah berpengalaman
- Mendapatkan pelanggan yang telah mapan tanpa harus merintis dari awal
- Memperoleh sistem operasional & adaminstratif yang sudah mapan
- Untuk mengurangi terjadinya resiko kegagalan bisnis, perusahaan tidak harus mencari konsumen gres layaknya perusahaan gres berdiri.
- Menghemat waktu Untuk memasuki bisnis baru
- Mendapatkan infrastruktur guna mencapai pertumbuhan yng lebih cepat
- Akuisi merupakan investasi yang menguntungkan
- Guna menguasai pasokan dan materi penolong
- Agar bisnis lebih bermacam-macam lewat diversifikasi usaha
- Untuk memperluas dan memperbesar ukuran perusahaan
- Mengurangi resiko kerugian
- Memperkecil persaingan usaha
- Mendapatkan teknologi gres lewat perusahaan yang telah diakuisisi
Proses akuisisi
Mengingat pengabialihan kepemilikan perusahaan memerlukan pengorbanan yang tidak sedikit, maka perlu perencanaan dan pengambilan keputusan.
Tahapan dalam proses akuisis bisa saja berbeda, tergantung pada karakterisitik ataupun kriteria akuisisi maupun kompleksitas perusahaan yang hendak diakuisisi.
- Tahap identifikasi awal
Pada tahap ini perusahaan berusaha mencari dan mengumpulkan informasi sebanyak mungkin perusahaan-perusahaan yang potensial untuk dilakukan akuisisi. Berbagai informasi yang diperlukan untuk mengatahui karekteristik perusahaan sasaran ibarat terlihat dalam gambar diatas, perusahaan harus melaksanakan identifikasi elemen-elemen apasaja yang membutuhkan perioritas guna mendapat informasi yang lebih lengkap dan valid.
- Screening
Screening merupakan proses menyaring sekaligus memilah – milah mana dari calon sasaran tersebut yang lebih layak untuk dilakukan akuisisi. Proses ini tidak perlu dilakukan kalau perusahaan hanya mengidentifikasi satu perusahaan target.
- Due Diligence
Due Diligence attau uji tuntas merupakan bentuk pemeriksaan secara keseluruhan & mendalam terhadap aspek perusahaan yang ingin diakuisisi. Tujuan dilakukannya Uji Tuntas ini yaitu untuk memperlihatkan informasi yang lebih detail perihal kondisi perusahaan sasaran yang dilihat dari semua aspek. Uji Tuntas ini meliputi, aspek hukum, keuangan, organisasi dan sumber daya manusia, pemasaran, & teknologi.
- Tahap Negoisasi/Deal
Dibutuhkan janji baik perusahaan yang mengakuisisi maupun perusahaan yang hendak diakuisisi semoga berjalan lancar yakni manajemen & pemegang saham, kedua perusahaan oke dengan syarat – syarat yang telah disepakati antara pengakuisisi dengan target, selanjutnya kedua belah pihak menandatangani nota janji MoU (memorandum of undertanding) sebagai kelanjutan dari negosasi kedua belah pihak.
- Closing
Bila tahap empat (negoisasi) tercapai janji deal berarti persetujuan formal akuisisi telah terapai & tahap selanjutnya yaitu closing. Closing yaitu tahap penutupan transaksi akuisisi. Pada kasus akuisisi, closing berati berakhirnya diserahkan pembayaran oleh pihak pengakuisisi kepada pemegang saham perusahaan yang di akuisisi.
- Integrasi
Pada tahap ini berarti dimulainya “kehidupan baru” sehabis perusahaan melaksanakan penggabungan perjuangan sebagai satu kesatuan entititas ekonomi. Perusahaan dari hasil akuisisi mulai melaksanakan perencanaan stategi yang telah di susun sebelumnya
Tentang tata cara pelaksanaan akuisisi di atur dalam Peraturan Pemerintah (PP). No. 27 Tahun 1998.
Contoh perusahaan yang di akuisisi
Selain telah disebutkan rujukan akuisisi perusahaan Bank BCA terhadap 2 Bank kecil yang mempunyai kegiatan yang sama, berikut sejumlah rujukan kasus akuisisi perusahaan
- Januari 2018 PT Kimia Parma Mengakuisisi perusahaan ritel farmasi (Dwaa Ltd. Co.) senilai 130 M
- Desember 2018 PT Fajar Surya Wisesa Tbk (FASW) Mengakuisisi perusahaan pabrik kertas disurabaya dan Driyorejo senilai senilai US$ 60 juta.
- Desember 2018 Perusahaan Gas Negara (PGN) mengakuisisi empat anak perusahaan Pertamina Gas (Pertagas) dan PT Semen Indonesia Tbk, PT Holcim Indonesia senilai US$ 917 juga
- dll
Disamping masih banyak perusahaan nasional yang diakuisisi sepanjang 2018, berikut sejumlah perusahaan yang internasional yang nilai akuisisinya cukup fantastis
- September 2016 perusahaan DELL resmi mengakuisisi EMC Corporation senilai US$ 67 miliar
- 2016 Avago Technologies mengakuisisi perusahaan sejenis yakni Broadcom senilai US$ 37 miliar
- 2018, perusahaan IBM mengakuisisi perusahaan Red Hat senilai US$ 34 miliar
- 2016, Perusahaan multinasional asal jepang softbank mengakuisisi perusahaan semikonduktor asal inggris, ARM senilai US$ 32 miliar
- 2016 perusahaan raksasa microsoft mengakuisisi linkedIn US$ 25,3 miliar
- 2014, facebook resmi mengakuisisi perusahaan jejaring sosial WhatsAp senilai US$ 19 miliar
- 2001 perusahaan teknologi HP mengambilalih perusahaan sejenis yaitu Compaq senilai US$ 19 miliar
- Google telah mengakuisisi sejumlah perusahaan ibarat raksasa dengan nilai cukup fantastis yaitu, motorola (US$ 2,9 miliar) , ITA Software (Rp 9,3 T), Apigee (Rp 8,3 T), Postini (Rp 8,3 T), Admob (Rp 10 T), HTC (Rp 15 T), Waze (Rp 17 T), YouTube (21 T), DoubleClick (Rp 41 T), Nest Labs (Rp 42 T).
LIhat juga:
Sumber https://www.cekkembali.com
0 Response to "Akuisisi"
Posting Komentar