-->

iklan banner

Kepemimpinan

Apa pengertian dari kepemimpinan? Kepemimpinan merupakan sebuah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk mempengaruhi orang lain (dalam hal pekerjaan) yang bertujuan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya.

Sedangkan seseorang yang diberi kepercayaan sebagai orang mengepalai dalam sistem di sebuah organisasi atau perusahaan disebut dengan pemimpin.

Pengertian Kepemimpinan Menurut Ahli

Untuk memahami pengertian kepemimpinan lebih dalam, perlu diketahui juga pengertian kepemimpinan berdasarkan para ahli. Berikut beberapa pengertian kepemimpinan berdasarkan para ahli:

  • Wahjosumidjo (1987)

“Pengertian Kepemimpinan merupakan kemampuan seseorang yang mencakup kepribadian, kemampuan serta kesanggupan yang tidak sanggup dipisahkan dengan kedudukan, gaya dan sikap pemimpin serta interaksinya terhadap pengikut dna situasi.”

  • P. Siagian

“kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan keterampilan seseorang saat menduduki sebagai pimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan untuk mempengaruhi sikap orang lain, khususnya bawahannya supaya berpikir dan bertindak sedemikian rupa sehingga bisa menawarkan pemberian aktual dalam pencapaian tujuan organisasi.”

  • George R. Terry (1972)

“Pengertian kepemimpinan yaitu suatu aktivitas mempengaruhi orang lain supaya diarahkan untuk mewujudkan tujuan organisasi.”

  • Hemhiel dan Coons (1957)

“kepemimpinan merupakan sikap seseorang individu dalam memimpin aktivitas dalam sebuah organisasi atau kelompok dalam mencapai tujuan bersama (shared goal).”

Tujuan 

Tidak hanya memahami pengertian kepemimpinan, kita juga perlu untuk mengetahui tujuan dari kepemimpinan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Berikut beberapa tujuan kepemimpinan:

  1. Untuk Mencapai Tujuan

Fungsi pertama dari kepemimpinan yaitu merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi atau kelompok. Jadi, bagaimana pemimpinan dan kepemimpinannya sangat mempengaruhi apakah tujuan perusahaan sanggup tercapai atau tidak. Melalui pemimpin dan kepemimpinan, organisasi atau perusahaan sanggup berkembang atau tidak.

  1. Memotivasi Orang Lain

Tujuan selanjutnya dari kepemimpinan yaitu untuk memotivasi orang lain atau mempertahankan dan meningkatkan motivasi dalam diri mereka. Bukan hanya untuk mewujudkan tujuan perusahaan namun juga memotiviasi orang-orang yang berkaitan dengan organisasi dan perusahaan. Artinya, pemimpin harus bisa mendorong pengikut atau bawahan untuk terus termotivasi supaya tujuan tercapai.

Fungsi 

Jika sebelumnya dibahas wacana tujuan kepemimpinan, selanjutnya kami bahas wacana fungsi kepemimpinan, diantaranya adalah:

  1. Fungsi Instruktif

Fungsi pemimpinan dan kepemimpinan yaitu sebagai komunikator yaitu melaksanakan perintah yang berupa isi, cara melakukan, waktu pelaksanaan dan daerah melaksanakan perintah supaya keputusan terwujud dengan efektif. Artinya, pemimpin berfungsi untuk memberi perintah dan yang dipimpin berfungsi melaksanakan perintah pemimpin.

  1. Fungsi Konsultatif

Pemimpin memakai fungsi konsultatif yaitu sanggup berkomunikasi dua arah. Tujuannya yaitu sebagai upaya memutuskan sebuah keputusan yang membutuhkan pertimbangan dan konsultasi dari orang yang dipimpinnya.

  1. Fungsi Partisipasi

Fungsi partipasi yaitu pemimpin bisa melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keptusan ataupun dalam pelaksanaan keputusan.

  1. Fungsi Delegasi

Pemimpin mempunyai fungsi delegasi yaitu suatu bentuk kepercayaan seorang pemimpin kepada seseorang yang diberi mandat untuk melaksanakan dan bertanggung jawab atas pelimpahan wewenang.

  1. Fungsi Pengendalian

Dalam melaksanakannya, pemimpin dan kepemimpinan juga bisa melaksanakan bimbingan, pengarahan, koordinasi, dan pengawasan, terhadap aktivitas para pengikut atau bawahannya.

Sifat-sifat Pemimpin

Dalam memimpin suatu kelompok atau organisasi atau perusahaan seorang pemimpin diharuskan mempunyai sifat-sifat, diantaranya adalah:

  • Intelejensi, yaitu sifat atau kemampuan berbicara, menafsirkan, dan bernalar yang lebih kuat daripada para anggota atau bawahan yang dipimpinnya.
  • Kepercayaan diri, yaitu sifat yang berupa keyakinan akan kompetensi dan keahlian yang dimiliki. Lebih baik jikalau pemimpin mempunyai kepercayaan diri akan skillnya.
  • Determinasi, yaitu kemampuan untuk menuntaskan pekerjaan yang mencakup ciri menyerupai berinisiatif, kegigihan, mempengaruhi, dan cenderung mengarahkan anggotanya untuk melaksanakan perintah demi tujuan organisasi.
  • Integritas, setiap pemimpin harus mempunyai sifat integritas atau kejujuran dalam memimpin anggota dan organisasinya.
  • Sosiabilitas, meskipun pemimpin merupakan seseorang yang harus mempunyai ketegasan dan kewibawaan, seorang pemimpin juga harus bisa menjalin relasi yang menyenangkan, ramah, sopan baik dengan anggota yang dipimpinnya atau dengan kawan yang dijalin dalam organisasinya.
Gaya Kepemimpinan

Dalam memimpin sebuah organisasi atau kelompok, setiap pemimpin niscaya mempunyai gaya kepemimpinannya masing-masing. Ada beberapa rujukan gaya kepemimpinan yang sanggup dijadikan referensi dalam memimpin organisasi atau perusahaan. Berikut klarifikasi mengenai beberapa gaya kepemimpinan.

  • Kepemimpinan Otokratis

Gaya kepemimpinan otoraktis yaitu gaya kepemimpinan dimana memusatkan kekuasaan pada dirinya sendiri (pemimpin). Biasaya ia sangat mayoritas dalam melaksanakan pengambilan keputusan baik berupa kebijakan, peraturan, mekanisme yang berasal dari idenya sendiri. Biasanya, ia akan lebih membatasi inisiatif dan wangsit dari anggotanya.

Pemimpin yang adikara ini umumnya tidak akan memperhatikan kebutuhan dari bawahannya dan cenderung menjalin komunikasi satu arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota). Gaya kepemimpinan otokratis ini biasanya dipakai dalam perguruan kemiliteran atau kepolisian.

  • Kepemimpinan Birokrasi

Gaya kepemimpinan birokrasi biasanya diterapkan dalam sebuah perusahaan atau organisasi dimana setiap aktivitas dilakukan secara rutin. Artinya tidak ada penemuan dalam aktivitas perusahaan dan setiap anggota mempunyai tanggung jawab rutin setiap harinya.

Biasanya, gaya kepemimpinan ini terjadi dalam perusahaan dengan sistem dan mekanisme yang sudah diatur sebelumnya dan sudah terbentuk semenjak lama.

  • Kepemimpinan Partisipatif

Gaya kepemimpinan partisipatif yaitu gaya kepemimpinan dimana komunikasi terjadi dua arah yaitu dari atas (pemimpin) ke bawah (anggota) dan dari bawah (anggota) ke atas (pemimpin). Gaya kepemimpinan ini biasanya melibatkan anggotanya dalam memecahkan suatu permasalahan dan mengambil sebuah keputusan.

Pemimpin menawarkan kesempatan dan ruang untuk anggota sanggup memberikan wangsit dan gagasannya dan berpartisipai dalam suatu keputusan untuk kebaikan perusahaan. Perlu rasa sifat saling percaya dan menghargai dalam organisasi.

  • Kepemimpinan Delegatif

Gaya kepemimpinan delegatif ini biasa disebut dengan Laissez-faire yaitu gaya memimpin dimana atasan atau pemimpin menawarkan kebebasan secara mutlak kepada para anggota untuk melaksanakan tujuan dengan memakai cara mereka masing-masing. Meskipun dalam suatu organisasi terdapat pemimpin, seorang pemimpin akan membiarkan keputusan dibentuk oleh siapapun dalam organisasi. Namun gaya kepemimpinan ini akan menjadi tidak efektif jikalau pemimpin dan anggota tidak cukup matang melaksanakan tanggung jawabnya masing-masing.

  • Kepemimpinan Transaksional

Gaya kepemimpinan ini biasanya lebih cenderung mengedepankan transaksi antara pemimpin dan bawahannya. Maksud dari transaksi disini yaitu pemimpin akan menawarkan reward saat bawahan berhasil melaksanakan kiprah yang telah diselesaikan sesuai kesepakatan sebelumnya. Jadi, bawahan akan lebih termotivasi alasannya ada reward yang diberikan pemimpin.

  • Kepemimpinan Transformasional

Gaya kepemimpinan ini bisa membawa perubahan positif pada mereka (anggota) yang mengikuti. Para pemimpin dengan gaya ini memperhatikan dan terlibat pribadi dalam proses termasuk juga dalam hal membantu para anggota kelompok untuk berhasil menuntaskan kiprah mereka.

Pemimpin dengan gaya ini lebih mempunyai semangat yang positif untuk para bawahannya yang secara tidak pribadi sanggup besar lengan berkuasa pada para anggotanya untuk lebih energik dan antusias akan pekerjaannya. Pemimpin ini juga sangat mempedulikan kesejahteraan dan kemajuan setiap anak buahnya.

  • Kepemimpinan Melayani (Servant)

Gaya kepemimpinan melayani ini biasanya antara atasan dan bawahan memilliki relasi melayani dengan para anggota berorientasi pada sifat melayani dengan standar etika spiritual. Pemimpin yang melayani lebih mengedepankan kebutuhan, kepentingan dan aspirasi dari para anggota daripada kepentingan pribadinya.

  • Kepemimpinan Karismatik

Pemimpin yang karismatik biasanya mempunyai imbas yang kuat atas para pengikut oleh alasannya karisma dan kepercayaan diri yang ditampilkan. Jadi, gaya kepemimpinan karismatik ini melibatkan karisma seorang pemimpin dan mempunyai kemampuan yang mempesona yang ia miliki terutama dalam meyakinkan setiap anggotanya untuk mengikuti setiap aba-aba yang ia inginkan.

  • Kepemimpinan Situasional

Gaya kepemimpinan situasional yaitu jenis kepemimpinan yang lebih sering menyesuaikan setiap gaya kepemimpinan yang ada dengan tahap perkembangan para anggota yakni sejauh mana kesiapan dari para anggota melaksanakan setiap tugas. Bisa dikatakan gaya kepemimpinan seorang pemimpin jenis ini tidak akan selalu sama atau berubah sesuai dengn kondisi dan situasi yang ada.

Berbicra mengenai kepemimpinan tentu, setiap pemimpin mempunyai gaya dan caranya masing-masing dalam memimpin organisasi atau perusahaan. Namun yang niscaya gaya kepemimpinan yang dipilih niscaya bertujuan untuk mewujudkan harapan dan tujuan organisasi atau perusahaan.

Lihat juga : Pengembangan sdm

Sumber:


Sumber https://www.cekkembali.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kepemimpinan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel