Mengenal Jenis Burung Lovebird
Burung lovebird merupakan burung sosial. Di alam bebas, burung ini hidup berkelompok. Setiap kelompok terdiri dari 5-20 ekor. Burung cerdik balig cukup akal hidup berpasangan. Disebut “love bird” atau “burung cinta” alasannya yakni burung ini gres berpisah dari pasangannya bila salah satunya mati.
Burung dari genus Agapornis ini ukuran tubuhnya relatif mungil, bila dibanding burung berparuh bengkok lainnya. Sedikit lebih besar dari burung parkit. Panjangnya sekitar 13-17 cm dengan bobot 30-60 gram.
Burung lovebird bereproduksi dengan bertelur. Dalam setiap kelahiran menghasilkan 3-6 telur. Lama pengeraman telur berkisar 22 hari. Anak-anak burung akan meninggalkan sarangnya sehabis 4-5 ahad semenjak menetas.
Kondisi alam yang disukai burung lovebird yakni lahan kering dan iklim yang terik. Burung ini bersarang di cabang-cabang pohon, lubang lumpur yang mengering dan lubang pohon. Terkadang juga ditemukan di bangunan buatan insan yang terdapat di tepi hutan atau perkebunan.
Dalam penangkaran, burung lovebird sanggup mengikuti keadaan di banyak sekali kondisi iklim. Penyebaran lovebird sebagai binatang peliharaan cukup meluas. Burung ini gampang dijinakan dan dipelihara, bahkan sanggup dilatih untuk atraksi. Silahkan lihat cara merawat lovebird.
Jenis burung lovebird
Ragam dan jenis burung lovebird sangat banyak. Apalagi jikalau bila dilihat dari turunan dan hasil silangannya. Namun bila dilihat dengan pendekatan ilmu taksonomi, hanya terdapat 9 spesies burung lovebird.
Delapan diantara sembilan spesies tersebut ditemukan di daratan benua Afrika mencakup Anggola, Namibia, Kongo, Tanzania, Zambia, Zimbabwe, Etiopia, Malawi dan Afrika Selatan. Satu spesies sisanya ditemukan di kepulauan Madagaskar. Berikut jenis-jenis burung lovebird menurut spesiesnya:
- Agapornis roseicollis, nama populernya “Peachfaced” atau “muka salem”. Burung ini dipercaya sebagai lovebird pertama yang berhasil didomestikasi. Tidak heran apabila jenis ini paling banyak dibudidayakan. Persilangan muka salem melahirkan banyak sekali mutasi warna yang menarik. Konon, ragam warnanya sanggup mencapai 100.000 kombinasi. Penyebarannya di wilayah barat daya Afrika.
- Agapornis personata, nama populernya “Masked lovebird” atau lovebird muka topeng. Burung lovebird ini mempunyai ciri kepala hingga leher berwarna hitam kecoklatan, ibarat mengenakan topeng. Hasil mutasi warna burung ini yakni gradasi biru dan biru muda, sementara warna kepala dan lehernya tetap hitam kecoklatan. Penyebarannya mencakup wilayah Tanzania.
- Agapornis fischeri. Burung lovebird fischeri mempunyai ciri badan berwarna hijau, dari kepala hingga dada kemerahan dengan gradasi hingga oranye, lingkar mata putih. Mutasi warna dari burung ini yakni fischeri biru dan albino. Wilayah penyebarannya di Tanzania.
- Agapornis lilianae, nama populernya “Nyasa lovebird”. Burung lovebird nyasa mempunyai warna badan hijau, kepala hingga muka berwarna merah, potongan kerongkongan hingga leher belakang berwarna kuning. Mutasi warna nyasa yakni biru dan lutino. Penyebarannya mencakup Tanzania, Malawi dan Mozambik.
- Agapornis nigrigenis, nama populernya “Black-cheeked lovebird” atau lovebird pipi hitam. Warna tubuhnya hijau hingga hijau kekuningan terutama potongan bawah. Bagian pipi berwarna hitam kecokelatan. Mutasi warna burung ini yakni hitam biru. Penyebarannya mencakup Zambia dan Zimbabwe.
- Agapornis cana, nama populernya “Madagascar lovebird”. Burung lovebird madagaskar mempunyai badan yang relatif mungil, bobotnya sekitar 30-35 gram. Warna badan potongan atas hijau dan potongan bawah hijau muda. Pada burung jantan, warna kepala hingga dada abu-abu. Sedangkan pada betina berwarna hijau muda. Burung ini jarang ditangkarkan alasannya yakni keberadaannya terbatas. Penyebarannya hanya ada di Madagaskar.
- Agapornis taranta, nama populernya “Abyssinian lovebird”. Burung lovebird abesinia ini dikenal juga dengan sayap hitam. Karena warna sayap potongan bawah kehitaman. Hampir seluruh warna badan burung betina berwarna hijau hingga hijau muda. Sedangkan pada jantan terdapat warna merah di muka potongan atas. Lingkar mata betina hijau dan jantan merah. Mutasi warna burung ini kuning kecokelatan. Penyebarannya di tempat Etiopia.
- Agapornis Pullaria, nama populernya “Redfaced lovebird” atau lovebird muka merah. Sesuai namanya, burung lovebird muka merah ini mempunyai dahi dan muka berwarna merah. Pada burung betina dahi dan muka lebih oranye. Warna badan hijau hingga hijau kekuningan dan kaki abu-abu. Burung ini sulit ditangkarkan. Penyebarannya mencakup Afrika Barat dan Afrika Tengah.
- Agapornis Swindernia, nama populernya “Black-collared lovebird” atau lovebird kerah hitam. Burung ini mempunyai kekhasan di tempat lehernya. Terdapat warna hitam melingkar ibarat kerah. Warna tubuhnya hijau hingga hijau kekuningan. Burung ini sulit ditangkarkan. Wilayah penyebarannya Afrika tengah dan Afrika Barat.
Pengelompokkan populer
Di Indonesia, banyak pehobi mengelompokkan burung ini ke dalam burung lovebird berkacamata dan non-kacamata. Disebut berkecamata alasannya yakni terdapat bulat berwarna-warni disekeliling kelopak matanya. Warna bulat tersebut sanggup berbeda-beda antara satu jenis dengan jenis lainnya.
Burung lovebird berkacamata diminati oleh para pehobi yang berorientasi pada keindahan dan warna tubuh. Lovebird berkacamata seringkali di namai menurut kekhasan warna tubuhnya. Karena burung ini mempunyai silangan-silangan dengan warna-warna yang khas. Seperti nama-nama lutino, cinnamon atau dilute.
Jenis burung yang digolongkan ke dalam lovebird berkacamata antara lain Fischeri, Personata, Liliana dan Nigrigenis. Sisanya dikelompokkan ke dalam lovebird non-kacamata.
Tidak ibarat lovebird berkacamata, burung lovebird non-kacamata biasanya tidak dinamai menurut kekhasan warna-warni tubuhnya. Karena hasil silangan dari lovebird non-kacamata sangat banyak ragamnya. Di pasar Indonesia, jenis lovebird berkacamata di hargai lebih mahal dibanding non-kacamata.
Sumber https://alamtani.com
0 Response to "Mengenal Jenis Burung Lovebird"
Posting Komentar