Penelitian Cross-Sectional: Pengertian Dan Contohnya
Penelitian cross-sectional merupakan salah satu desain penelitian atau sanggup pula dilihat sebagai salah satu metodologi penelitian sosial dengan melibatkan lebih dari satu masalah dalam sekali olah dan juga melibatkan beberapa variabel untuk melihat pola hubungannya.
Data yang dikumpulkan sering kali sanggup dipakai untuk meneliti lebih dari satu masalah dan variabel yang dipakai lebih dari dua. Penelitian cross-sectional merupakan riset dengan dataset yang ekstensif. Desain riset ini dinamakan cross-sectional alasannya data yang dikumpulkan sanggup menganalisis antar masalah atau antar section. Untuk membandingkan, pikirkan wacana jenis riset metode masalah dimana penelitiannya hanya fokus pada satu masalah saja namun mendalam.
Baca juga: Penelitian Studi Kasus
Postingan ini akan membahas secara singkat wacana apa itu penelitian cross-sectional. Pembaca tidak perlu resah terhadap istilah desain penelitian, model penelitian, dan metodologi penelitian yang sering dipakai bergantian. Penelitian cross-sectional di sini akan dipahami sebagai salah satu jenis metodologi riset sebagaimana riset lainnya seperti: studi kasus, survey, dan sebagainya.
Pengertian penelitian cross-sectional
Definisi apa itu riset cross-sectional sebagaimana disebutkan dalam paragraph pertama mungkin agak sulit dicerna. Pada prinsipnya riset cross-sectional merupakan jenis metodologi penelitian dengan dataset yang ekstensif untuk melihat banyak masalah dan kekerabatan antar variabel. Banyaknya masalah dan variabel inilah yang memungkinkan dilakukannya analisis antar-section, yaitu antar banyak masalah dan banyak variabel.
Dengan pengertian tersebut, kita sanggup menyampaikan bahwa penelitian survey pun gotong royong sangat mungkin disebut penelitian cross-sectional. Namun dalam benak banyak orang, penelitian survey identik dengan kuesioner dan wawancara terstruktur. Padahal dalam penelitian survey, data yang dikumpulkan sering kali dioleh secara cross-sectional, sehingga tak dilema kalau disebut pula sebagai penelitian cross-sectional.
Baca juga: Metode Pengumpulan Data
Sampai di sini, kita hingga pada pemahaman bahwa penelitian jenis cross-sectional gotong royong lebih merupakan model pengumpulan dan analisis data yang dilakukan secara cross-sectional. Beberapa kriteria riset cross-sectional perlu diketahui sebagai penegas saja:
Pertama, jenis riset ini melibatkan lebih dari satu kasus. Peneliti yang menerapkan model cross-sectional tertarik pada variasi. Variasi tersebut sanggup kelompok, keluarga, organisasi, negara, dan sebagainya. Variabel yang dilibatkan juga banyak, menyerupai contohnya pendapatan, pendidikan, pengeluaran, usia, dan sebagainya.
Kedua, data dikumpulkan dan dianalisis dalam sekali jalan. Maksudnya ialah peneliti yang menerapkan metode cross-sectional menginput data yang dikumpulkan untuk diolah dalam sekali jalan. Hubugan antar variabel yang diteliti sanggup memunculkan bermacam-macam topik. Untuk lebih memahami, pikirkan wacana penelitian eksperimental dimana data dikumpulkan dan dianalisis dalam fase-fase yang urut. Misalnya, survey sebelum eksperimen dilakukan, kemudian survey sesudah eksperimen dilakukan lagi, kemudian data gres sanggup dianalisis.
Ketiga, data sanggup dikuantifikasi. Data kuantitatif lebih dekat dipakai untuk penelitian cross-sectional. Data tekstual hasil wawancara bias pula dipakai namun harus sanggup dikuantifikasi. Prinsip penggunakan data yang sanggup dikuantifikasi ialah biar sanggup diukur secara jelas. Tak heran kalau jenis metodologi ini sering kali dimasukkan dalam desain penelitian kuantitatif.
Baca juga Desain Penelitian: Jenis dan Contohnya
Contoh penelitian cross-sectional
Sekilas sudah disinggung di atas bahwa desain cross-sectional sanggup melibatkan banyak topik dan bermacam-macam variable juga dianalisis. Kita bahas pola imajiner yang sederhana saja sebagai pengetahuan awal.
Kita memakai dataset yang berisi daftar demografi atau penduduk, pendapatan per kapita, belanja pegawai dan seterusnya negara-negara anggota ASEAN. Dengan demikian, kita mempunyai data lengkap sepuluh negara ASEAN.
Kita ingin mengetahui masalah pertama, yaitu bagaimana rata-rata usia penduduk menghipnotis dinamika pendapatan perkapita masing-masing negara di ASEAN. Ketika data diolah, kita temukan variasi antar negara dimana ada negara yang lebih banyak didominasi penduduknya usia produktif mempunyai tren pendapatan yang naik, namun ada pula yang turun misalnya.
Di ketika yang bersamaan, kita juga tertarik pada masalah lain, yaitu bagaimana total belanja pegawai negara-negara ASEAN menghipnotis indeks korupsi. Hipotesisnya ialah semakin kecil anggaran belanja pegawai, semakin kecil indeks korupsinya. Kedua masalah tersebut hanyalah permisalan saja.
Baca juga Hipotesis Penelitian: Pengertian dan Contohnya
Apa yang ingin saya sampaikan di sini ialah dengan satu dataset yang ekstensif, kita sanggup menganalisis lebih dari satu kasus, bahkan antar masalah yang tidak berafiliasi sama sekali. Tipikal jenis metodologi ini ialah memakai dataset yang besar dan sanggup dikuantifikasi atau diukur secara numerik. Sekali lagi, penelitian cross-sectional sanggup dilihat sebagai metode analisis data kuantitatif secara cross-section.
Baca juga Metode Penelitian: Pendekatan, Jenis & Contohnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Penelitian Cross-Sectional: Pengertian Dan Contohnya"
Posting Komentar