Pengertian Aturan Ohm
Pengertian aturan ohm – Dalam pelajaran fisika maupun elektro terdapat aturan ohm, tahukah kau apa itu aturan ohm, ibarat apa itu suara aturan ohm, bisakah kau memperlihatkan definisi aturan ohm. Mungkin dalam pelajran fisika maupun elektro kau pernah di suruh menjelaskan apa itu aturan ohm, apa arti aturan ohm?. Namun kau belum sanggup memperlihatkan jelaskan apa yang dimaksud aturan ohm. Untuk itulah di sini kami akan memperlihatkan klarifikasi perihal apa yang dimaksud dengan aturan ohm. Selain menjelaskan perihal arti dari aturan ohm di sini kami juga akan memperlihatkan klarifikasi perihal suara aturan ohm, rumus aturan ohm, dan referensi aturan ohm.
Pengertian Hukum Ohm
Hukum Ohm adalah aturan yang menyatakan bahwa besar besar lengan berkuasa arus yang mengalir pada suatu penghantar sebanding dengan beda potensial antara ujung-ujung penghantar jikalau suhu dijaga konsisten.Atau aturan ohm yaitu sebuah pernyataan bahwa besar arus yang mengalir melewati suatu penghantar selalu berbanding lurus dengan beda potensial yang diterapkan kepadanya. Suatu benda penghantar sanggup dibilang mematuhi aturan ohm, jikalau nilai resistansinya tidak tergantung pada besar dan polaritas beda potensial yang dikenakan kepadanya. Meskipun pernyataan tersebut tidak berlaku pada semua jenis penghantar, tetapi istilah “hukum” tetap dipakai.
Bunyi Hukum Ohm
Bunyi dari aturan ohm ialah sebagai berikut ini.Rumus Hukum Ohm
Secara matematis rumus aturan ohm ialah sanggup dilihat melalui persamaan berikut ini:V = I x R
I = V / R
R = V / I
Keterangan:
- V (Voltage) = Beda potensial atau tegangan yang terdapat pada kedua ujung penghantar dengan satuan Volt.
- I (Current) = Arus listrik yang mengalir pada sebuah penghantar dengan satuan Ampere.
- R (Resistance) = Hambatan listrik yang terdapat pada sebuah penghantar dengan satuan ohm.
Dalam penerapannya, pada rangkaian elektronik kita sanggup memakai teori aturan ohm untuk memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan serta juga sanggup mendapat nilai resistansi atau kendala yang kita inginkan.
Dalam perhitungan rumus aturan ohm, hal yang perlu untuk diingat ialah satuan unit yang digunakan yaitu Volt, Ampere, dan Ohm. Apabila kita memakai unit lainnya ibarat kilovolt, milivolt, miliampere, kiloohm, atau megaohm, maka terlebih dahulu kita perlu mengkonversi ke unit Volt, Ampere dan Ohm biar mempermudah dalam perhitungan dan memperoleh hasil yang benar.
Contoh Hukum Ohm
Agar lebih memahami ibarat apa itu aturan ohm, berikut ini kami berikan referensi soal aturan ohm dan pembahasannya.Kita membutuhkan sebuah DC Generator (Power Supply), Voltmeter, Amperemeter, serta sebuah Potensiometer sesuai dengan nilai yang diperlukan.
Dari Rangkaian Elektronika sederhana tersebut kita sanggup membandingkan Teori Hukum Ohm dengan hasil yang diperoleh dari praktikum ini dalam hal menghitung arus listrik (I), Tegangan (V), Hambatan/ Resistansi (R).
Cara menghitung arus listrik dengan aturan ohm (I)
Rumus yang sanggup kita pakai untuk menghitung arus listrik yaitu I = V / R
- Contoh soal menghitung arus listrik 1:
Setting Power Supply atau DC Generator untuk menghasilkan output tegangan sebesar 10V, kemudian aturlah nilai potensiometer ke 10 ohm. Berapa nilai arus listrik (I)?
Masukkan nilai tegangan yaitu 10 V dan nilai resistansi yaitu 10 ohm ke dalam rumus ohm berikut ini.
I = V / R
I = 10 / 10
I = 1 Ampere
Maka hasil yang diperoleh yaitu 1 Ampere.
- Contoh soal menghitung arus listrik 2:
Setting Power Supply atau DC Generator untuk sanggup menghasilkan output tegangan 10v, kemudian aturlah nilai potensiometer ke 1 kiloOhm. Berapa nilai arus listrik (I)?
Maka di sini kita perlu mengkonversi nilai resistansi 1 kiloOhm ke dalam satuan unit Ohm. 1 kiloOhm = 1000 Ohm. Setelah itu masukkan nilai tegangan sebesar 10V dan nilai Resistansi dari Potensiometer sebesar 1000 Ohm ke dalam rumus aturan Ohm berikut ini.
I = V / R
I = 10 / 1000
I = 0.01 Ampere = 10 miliAmpere
Maka hasil yang diperoleh yaitu 10mA.
Menghitung Tegangan dengan Hukum Ohm (V)
Untuk menghitung tegangan atau beda potensial kita sanggup memakai rumus V = I x R.
Contoh soal menghitung tegangan
Atur nilai kendala atau resistansi potensiometer ke 500 Ohm, sesudah itu atur Power Supply (DC Generator) sampai memperoleh Arus Listrik (I) 10mA. Berapakah nilai Tegangannnya (V) ?
Terlebih dahulu kita harus mengkonversikan unit arus listrik (I) yang satuannya miliAmpere menjadi Ampere. 10mA = 0.01 Ampere. Selanjutnya masukkan ke dalam rumus ohm nilai resistansi potensiometer 500 ohm dan nilai arus listrik 0.01 Ampere.
V = I x R
V = 0.01 x 500
V = 5 Volt
Maka nilai yang diperoleh yaitu 5 Volt.
Cara mencari kendala aturan ohm (Resistansi / R)
Untuk menghitung kendala kita sanggup memakai rumus R = V / I.
Contoh menghitung hambatan
Apabila di nilai tengan ialah 12V dan nilai arus listrik ialah 0.5A. Maka berapakah nilai resistansi pada potensiometer?
Untuk sanggup mengetahui resistansinya kita perlu memasukan nilai tegangan 12V dan arus listrik 0.5A ke dalam rumus ohm berikut ini.
R = V / I
R = 12 / 0.5
R = 24 Ohm
Maka nilai kendala atau resistansi yang di sanggup ialah 24 Ohm.
Itulah sedikit klarifikasi yang sanggup kami uraikan perihal apa itu pengertian aturan Ohm. Semoga apa yang telah kami jelaskan dalam blog temukan pengertian ini sanggup dipahami.
0 Response to "Pengertian Aturan Ohm"
Posting Komentar