-->

iklan banner

Pengertian Hipotesis

Pengertian Hipotesis - Untuk menandakan kebenaran dari sebuah hipotesis, seorang peneliti bisa saja secara sengaja membuat suatu gejala, yaitu dengan penelitian atau percobaan. Apabila suatu hipotesis kebenarannya telah teruji, maka hipotesis tersebut akan disebut dengan teori. Tahukah kau apa itu hipotesis? Diantara kita umumnya telah mengetahui kalau hipotesis itu artinya sebagai dugaan sementara. Tetapi kita tentunya berpikir apakah pengertian hipotesis semudah itu? Tentunya apabila kita berpikir lebih mendalam pengertian hipotesis tidak hanya semudah dan sebatas itu. Lalu apa yang dimaksud hipotesis itu?. Seperti apa arti hipotesis? Nah dari itulah di sini kami akan menjelaskan definisi hipotesis secara rinci. Selain itu juga kemi jelaskan wacana fungsi fungsi Hipotesis, macam macam hipotesis, ciri-ciri hipotesis yang baik, dan perumusan hipotesis.
Untuk menandakan kebenaran dari sebuah hipotesis Pengertian Hipotesis

Pengertian Hipotesis

Hipotesis adalah dugaan/ pernyataan sementara yang diungkapkan secara deklaratif/ yang menjadi balasan dari sebuah permasalahan.  Pernyataan tersebut diformulasikan dalam bentuk variabel supaya bisa di uji secara empiris. Hipotesis merupakan identik dari asumsi atau prediksi. Dari sebuah hipotesis maka akan mengakibatkan suatu prediksi, alasannya yakni prediksi yakni hasil yang dibutuhkan diperoleh dari hipotesis. Hipotesis sanggup diketahui jikalau telah melaksanakan suatu percobaan sehingga mengetahui hasilnya. Salah satu langkah dalam penelitian menggunakan metodo ilmiah yakni hipotesis. Seorang ilmuan/ peneliti haruslah memiliki kemampuan untuk memprediksi suatu permasalahan. Mungkin anda sering mendengar mengenai asumsi cuaca, asumsi iklim yang sering disiarkan di televise ataupun di radio, di internet dan lain-lain. Itu dilakukan oleh para andal meteorology, mereka sanggup memprediksi/ memperkirakan cuaca yang akan terjadi di suatu tempat pada suatu hari dengan cara melaksanakan observasi menggunakan pengetahuan yang mereka miliki. Maka kemampuan memprediksi merupakan ketrampilan yang harus dimiliki oleh seorang ilmuan.

Hipotesis ada juga yang menyebutnya dengan istilah hipotesa yang secara sederhana bisa diartikan sebagai dugaan sementara. Asal mula kata hipotesis berasal dari bahasa Yunani yaitu hypo yang artinya di bawah dan thesis yang artinya pendirian, kepastian, pendapat yang ditegakkan. Apabila diartikan secara bebas, maka hipotesis artinya yaitu pendapat yang kebenarannya masih diragukan. Untuk sanggup memastikan kebenaran dari hipotesis tersebut, maka suatu hipotesis perlu dibuktikan atau diuji kebenarannya. Untuk sanggup menandakan kebenaran dari suatu hipotesis, seorang peneliti bisa secara sengaja membuat suatu tanda-tanda yaitu dengan percobaan atau penelitian. Apabila suatu hipotesis kebenarannya telah teruji, maka hipotesis bisa disebut dengan teori.

Pengertian Hipotesis Menurut Para Ahli

Terdapat beberapa Pengertian hipotesis berdasarkan para ahli, diantaranya yaitu sebagai berikut ini:
  • Pengertian hipotesis berdasarkan Zikmund
Hipotesis yaitu suatu dugaan sementara yang belum terbukti menjelaskan fakta atau fenomena serta kemungkinan balasan dari pertanyaan-pertanyaan penelitian.
  • Pengertian hipotesis berdasarkan Prof. Dr. S. Nasution
Hipotesis yakni asumsi mengenai apa yang kita amati dalam upaya untuk kita pahami.
  • Pengertian hipotesis berdasarkan Mundilarso
Hipotesis merupakan suatu pernyataan yang kebenarannya masih lemah dan perlu untuk diuji lagi dengan teknik tertentu.
  • Pengertian hipotesis berdasarkan Erwan Agus Purwanto dan Diah Ratih Sulistyastuti
Hipotesis yakni suatu dugaan sementara terhadap duduk kasus penelitian yang kebenarannya perlu untuk diuji secara empiris.
  • Pengertian hipotesis berdasarkan Kerlinger
Hipotesis yaitu dugaan/ pernyataan hubungan antara 2 variabel atau lebih.

Fungsi fungsi Hipotesis

Sebagaimana yang telah dikemukakan oleh Ary Donald, fungsi fungsi hipotesis adalahsebagai berikut ini:
  • Memberikan klarifikasi wacana gejala-gejala dan mempermudah ekspansi dalam ilmu pengetahuan pada suatu bisang.
  • Menyampaikan pernyataan terhadap hubungan 2 konsep yang sanggup diuji secara eksklusif pada suatu penelitian.
  • Memberikan arah terhadap suatu penelitian.
  • Memberikan suatu kerangka dalam menyusun kesimpulan dalam sebuah penelitian.

Macam macam Hipotesis

Dalam penelitian terdapat 3 hipotesis yaitu hipotesis deskriptif, hipotesis komparatif, dan hipotesis asosiatif. Tiap-tiap hipotesis tersebut bisa digunakan sesuai dengan bentuk variabel penelitian yang dipakai. Apakah dalam penelitian menggunakan variabel mandiri/ tunggal atau kah variiabel jamak? Apabila yang digunakan variabel jamak, maka apa yang ingin diketahui oleh peneliti dalam rumusan masalah? Langsung saja berikut ini macam macam hipotesis penelitian.

1. Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif yaitu balasan atau dugaan sementara terhadap duduk kasus deskriptif yang berkaitan dengan variabel mandiri/ tunggal.

Contoh hipotesis deskriptif:
Seorang peneliti ingin mengatahui apakah bakso yang ada di restoran bakso bola madiun mengandung boraks ataukah tidak.

Maka seorang peneliti bisa membuat rumusan duduk kasus menyerupai ini: Apakah bakso yang ada di restoran Bakso Bola Madiun mengandung boraks?

Variabel yang digunaan dalam penelitian ini yaitu variabel tunggal : bakso yang ada di restoran Bakso Bola Madiun, maka hipotesis yang digunakan yaitu hipotesis deskriptif. Terdapat 2 pilihan hipotesis yang bisa dibuat oleh seorang peneliti sesuai dasar teori yang digunakan yaitu sebagai berikut:
Ho: Bakso yang ada di restoran Bakso Bola Madiun mengandung boraks
H1: Bakso yang ada di restoran Bakso Idola Madiun tidak mengandung boraks

2. Hipotesis Komparatif
Hipotesis komparatif yakni balasan atau dugaan sementara terhadap rumusan duduk kasus yang mempertanyakan komparasi atau perbandingan antara 2 variabel penelitian.

Contoh hipotesis komparatif:
Seorang peneliti ingin tahu bagaimana perilaku loyal antara pendukung club sepakbola Chelsea jikalau dibandingkan dengan perilaku loyal pendukung club Manchester United. Apakah pendukung dari kedua club tersebut memiliki loyalitas yang sama ataukah tidak.

Maka seorang peneliti tersebut bisa membuat rumusan duduk kasus menyerupai ini: Apakah pendukung club sepakbola Chelsea dan Manchester United memiliki tingkat loyalitas yang sama?

Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu variabel jamak. Variabel yang pertama yaitu loyalitas club sepakbola Chelsea, dan variabel yang kedua yaitu loyalitas club sepakbola Manchester United. Dikarenakan dalam rumusan duduk kasus ditanyakan wacana hal perbandingan antara 2 variabel, maka hipotesis yang digunakan yaitu hipotesis komparatif. Terdapat 2 pilihan hipotesis yang bisa dibuat oleh seorang peneliti sesuai dengan dasar teori yang dia  pakai, yaitu:
Ho: Pendukung club Chelsea memiliki tingkat loyalitas yang sama dengan pendukung club Manchester United.
H1: Pendukung club Chelsea memiliki tingkat loyalitas yang berbeda (tidak sama) dengan pendukung club Manchester United.

3. Hipotesis Asosisatif
Hipotesis asosiatif yakni balasan atau dugaan sementara terhadap rumusan duduk kasus yang mempertanyakan asosiasi atau hubungan atara 2 variabel penelitian.

Contoh variabel asosiatif:
Seorang peneliti hendak mengetahui apakah sinetron yang berjudul “Anak Jalanan” sanggup menghipnotis gaya seseorang dalam mengendarai motor.

Maka seorang peneliti bisa membuat rumusan duduk kasus sepertiini: Apakah sinetron yang berjudul “Anak Jalanan” sanggup menghipnotis gaya seseorang dalam mengendarai motor?

Variabel yang digunakan dalam penelitian tersebut yaitu variabel jamak. Variabel yang pertama yaitu sinetron yang berjudul “Anak Jalanan”, kemudian variabel yang kedua yaitu gaya seseorang dalam mengendarai motor. Dikarenakan dalam rumusan duduk kasus ditanyakan wacana hal hubungan antara 2 variabel, maka hipotesis yang digunakan yaitu hiptesis asosiatif. Terdapat 2 pilihan hipotesis yang bisa dibuat oleh seorang peneliti sesuai dasar teori yang beliau pakai yaitu:
Ho: Sinetron yang berjudul “Anak Jalanan” menghipnotis gaya seseorang dalam mengendarai motor.
H1: Sinetron yang berjudul “Anak Jalanan” tidak menghipnotis gaya seseorang dalam mengendarai motor.

Ciri-ciri Hipotesis yang Baik

Untuk menghasilkan hipotesis yang baik, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangakan. Ciri-ciri hipotesis yang baik dalam penelitian yaitu sebagai berikut ini.
  • Harus menyatakan hubungan
  • Harus berafiliasi dengan ilmu, dan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
  • Harus sederhana
  • Harus bisa diuji
  • Harus sesuai dengan fakta
  • Harus sanggup menerangkan fakta

Perumusan Hipotesis

Untuk sanggup menghasilkan sebuah hipotesis, tentunya  kita harus mengikuti langkah-langkah tertentu. Dengan langkah-langkah yang baik dan benar, sebuah hipotesis yang baik sanggup mempermudah jalannya proses sebuah penelitian. Biasanya dalam sebuah penelitian awal terbentuknya hipotesis diawali dengan terkaan atau conjecture peneliti. Walaupun hipotesis bermula dari terkaan, tetapi sebuah hipotesis tetap harus dibuat atas dasar paca sebuah teladan perumusan hipotesis dalam penelitian yaitu teori dan fakta ilmiah.

  • Teori Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis
Untuk sanggup mempermudah proses pembentukan hipotesis, biasanya seorang peneliti menurunkan sebuah teori menjadi sejumlah asumsi serta prostulat. Asumsi-asumsi tersebut bisa didefinisikan sebagai dugaan atau anggapan yang menjadi dasar hipotesis. Lain halnya dengan asumsi hipotesis yang sudah diuji dengan data melalui proses penelitian yang merupakan dasar untuk mendapat kesimpulan.

  • Fakta Ilmiah Sebagai Acuan Perumusan Hipotesis
Dalam merumuskan hipotesis selain menggunakan teori sebagai acuan, bisa juga menggunakan teladan fakta. Fakta secara umum bisa didefinisikan sebagai kebenaran yang bisa diterima oleh budi serta sesuai dengan kenyataaan yang bisa dikenali dengan panca indera.
Fakta ilmiah sebagai teladan perumusan hipotesis bisa didapat melalui banyak sekali macam cara, contohnya yaitu:
  1. Mendapatkan dari sumber aslinya.
  2. Fakta yang diidentifikasi melalui cara menggambarkan serta menafsirkannya dari sumber yang asli.
  3. Fakta yang didapat dari orang mengidentifikasi dengan cara menyusunnya dalam bentuk pikiran sehat abnormal (abstract reasoning)

Selain dengan teori serta fakta ilmiah, hipotesis bisa juga dirumuskan berdasarkan beberapa sumber yang lain yaitu:
  1. Ilmu yang menghasilkan teori yang relevan
  2. Kebudayan dimana teori atau ilmu yang relevan dibentuk.
  3. Reaksi dari individu pada sesuatu serta pengalaman.
  4. Analogi

Demikian klarifikasi mengenai Pengertian Hipotesis. Smoga apa yang kami jelaskan dalam blog temukan pengertian di atas gampang dipahami.

Sumber http://temukanpengertian.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Hipotesis"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel