-->

iklan banner

Pengertian Serta Pola Frasa Dan Klausa


Pengertian Serta Contoh Frasa Dan Klausa - Ketika sedang berbicara kita merangkai kata demi kata sehingga membentuk pesan yang disampaikan dan ditangkap oleh pendengar. Bila kita pecah-pecah ke bab terkecil menyerupai dalam ilmu kimia kita membagi suatu zat hingga bab terkecil disebut atom, dalam bahasa juga kita bagi ke dalam bagian terkecilnya menjadi kata, sedangkan yang lebih besar yaitu frasa, dan yang lebih besar lagi yaitu klausa, dan yang mempunyai makna yang berdiri sendiri secara utuh yaitu kalimat. Lalu apa pengertian dan perbedaan dari ketiga istilah tersebut?

Bagian dari bahasa yang terkecil dan sanggup berdiri sendiri yaitu kata. Dari pendekatan linguistic, kata yaitu unit dari bahasa yang mengandung arti dan terdiri dari satu morfem atau lebih. Sementara dari Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata yaitu elemen terkecil yang diucapkan atau dituliskan sebagai realisasi kesatuan perasaan dan pikiran. Sedangkan adonan dari kata akan membentuk element yang lebih besar yaitu frasa, klausa dan kalimat.

Gabungan dari dua kata atau lebih yang nonpredikatif yaitu frasa. Dari pendekatan linguistik, frasa yaitu satuan linguistik yang lebih kecil dari klausa dan lebih besar dari kata. Dalam strukturnya, frasa tidak mempunyai predikat sehingga tidak sanggup berdiri sendiri. Dalam penggunaannya di dalam pembentukan kalimat, frasa dikategorikan menjadi 8 jenis, frasa nomina (kata benda), frasa lisan (kata kerja), frasa bilangan (numeral), frasa adjektiva (kata sifat), frasa preposisi (kata depan), frasa adverbial (keterangan), dan frasa pronominal (kata ganti). Berikut yaitu contoh-contoh frasa
  1. Dea membawa bejana kosong (kata benda)
  2. Rara berkerja keras mengerjakan kiprah (kata kerja)
  3. Dean mempunyai anak berumur 3 tahun (kata numeral)
  4. Tika mempunyai kulit yang putih higienis (kata sifat)
  5. Rani  membaca novel di teras rumah (kata depan)
  6. Sofi menerima ujian dadakan pagi ini (kata keterangan)
  7. Lia menangis alasannya yaitu pacarnya, hanya beliau yang beliau sayang (kata ganti)
Selain dari kategori di frasa menurut unsurnya, frasa juga di klasifikasikan menurut kedudukannya menjadi frasa setara dan bertingkat. Berikut klarifikasi jenis-jenis frasa dan contoh-contohnya.

  • Frasa Setara
Frasa setara yaitu frasa yang terdiri dari dua atau lebih kata yang unsur kata pembentukanya sama, kata benda-kata benda, kata sifat-kata sifat, dan kata kerja-kata kerja. Berikut contoh-contoh frasa setara.
    • Frasa Kata Benda-Kata Benda
Atap triplek
Gelas kaca
Sendok perak
Daging sapi
    • Frasa Kata Sifat-Kata Sifat
Tinggi semampai
Sopan santun
Gelap gulita
Bening cemerlang
    • Frasa Kata Kerja-Kata Kerja
Jatuh mencinta
Bangun tidur
Maju mundur
Jatuh bangun

  • Frasa Bertingkat
Frasa bertingkat yaitu frasa yang terdiri dari dua atau lebih kata yang berbeda jenis katanya, kata benda-kata kerja, kata benda-kata sifat, dan kata kerja-kata sifat
    • Frasa Kata Benda-Kata Kerja
Ikan berenang
Gelas pecah
Handphone berbunyi
Air Beriak
    • Frasa Kata Benda-Kata Sifat
Daun muda
Gunung menjulang
Rumput hijau
Gedung tinggi
    • Frasa Kata Kerja-Kata Sifat
Bernyanyi keras
Membaca keras
Terdiam membisu
Tidur lelap

Sedangkan elemen yang lebih besar dari kata dan frasa yaitu klausa,yaitu adonan beberapa kata yang terdiri dari minimal subjek dan predikat namun belum membentuk kalimat. Suatu kalimat sanggup terdiri dari satu klausa, namun sanggup juga beberapa klausa. Oleh alasannya yaitu itu, klausa disebut juga anak kalimat atau klausa yang melengkapi klausa sehingga menjadi kalimat. Sebagai misalnya yaitu “Abdul tidak melihat Ikhwan menciptakan kopi”. “Ikhwan menciptakan kopi” yaitu klausa independen atau yang sanggup berdiri sendiri. Sedangkan “abdul melihat” tidak sanggup berdiri sendiri atau dependen alasannya yaitu tidak mempunyai objek sedangkan kata kerja yang digukanan yaitu kata kerja yang membutuhkan objek. Sehingga klausa “Ikhwan menciptakan kopi” yaitu klausa yang menjadi objek bagi kata kerja melihat.

Dalam konstruksinya, klausa memakai unsur inti Subjek dan Predikat. Namun pada klausa yang tidak lengkap biasanya unsur Subjek seringkali dihilangkan. Misalnya pada kalimat “Riska mengundurkan diri alasannya yaitu dimarahi senior”, Riska mengundurkan diri yaitu klausa yang lengkap dan independen sedangkan “karena dimarahai senior” tidak mempunyai subjek, jadi tidak lengkap dan tidak sanggup berdiri sendiri. Berdasarkan fungsinya di dalam kalimat, klausa yang tidak sanggup berdiri sendiri atau independen dibagi menjadi klausa koordinatif dan klausa subordinatif. Berikut yaitu klarifikasi klausa koordinatif dan klausa subordinatif.

  • Klausa Koordinatif
Klausa koordinatif yaitu adonan klausa yang setara atau paralel dalam satu kalimat dan dihubungkan oleh kata penghubung koordinatif, menyerupai atau, dan, tetapi, lagi pula, lalu, sebaliknya, dan lain-lain. Berikut pola klausa koordinatif di dalam kaliamat.
    • Rani menuliskan puisi di atas kertas dan membacakannya di depan kelas.
    • Sania bermain sepak bola di hari ahad pagi kemudian berenang di bak renang kampus di sore harinya.
    • Deka selalu membawakan teman-temannya masakan tapi Iren tidak pernah melaksanakan itu.

  • Klausa Subordinatif
Klausa subordinatif yaitu klausa pada kalimat beragam bertingkat. Dalam kalimat beragam bertingkat terdapat klausa inti dan klausa bawahan. Dalam kalimat ini, klausa subordinatif yaitu klausa bawahan. Hal ini masih di bagi lagi menjadi beberapa jenis, klausa final, klausa kausal, klausa kondisional, klausa konsekutif, klausa konsesif, dan klausa temporal. Berikut contoh-contohnya.
    • Doni rajin berolahraga semoga penyakit flunya tidak gampang kambuh
    • Kania tidak lolos ujian alasannya yaitu tidak membawa persyaratan ujian
    • Belia diterima kerja kalau ia memenuhi syarat
    • Tom gajinya kecil sehingga belum sanggup membeli rumah
    • Lidia mencari pekerjaan komplemen meskipun gajinya lumayan
    • Omio menuntaskan skripsinya sesudah 2 tahun melaksanakan penelitian
Pengertian Serta Contoh Frasa Dan Klausa - Demikian klarifikasi perihal frasa dan klausa dan contoh-contohnya. Semoga artikel ini gampang dipahami dan sanggup menjadi referensi bagi teman-teman dalam berguru bahasa Indonesia.



Sumber http://pensilaktif.blogspot.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pengertian Serta Pola Frasa Dan Klausa"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel