Pengertian Serta Pola Frasa Dan Klausa
Pengertian Serta Contoh Frasa Dan Klausa - Ketika sedang berbicara kita merangkai kata demi kata sehingga membentuk pesan yang disampaikan dan ditangkap oleh pendengar. Bila kita pecah-pecah ke bab terkecil menyerupai dalam ilmu kimia kita membagi suatu zat hingga bab terkecil disebut atom, dalam bahasa juga kita bagi ke dalam bagian terkecilnya menjadi kata, sedangkan yang lebih besar yaitu frasa, dan yang lebih besar lagi yaitu klausa, dan yang mempunyai makna yang berdiri sendiri secara utuh yaitu kalimat. Lalu apa pengertian dan perbedaan dari ketiga istilah tersebut?
Baca Juga
- Dea membawa bejana kosong (kata benda)
- Rara berkerja keras mengerjakan kiprah (kata kerja)
- Dean mempunyai anak berumur 3 tahun (kata numeral)
- Tika mempunyai kulit yang putih higienis (kata sifat)
- Rani membaca novel di teras rumah (kata depan)
- Sofi menerima ujian dadakan pagi ini (kata keterangan)
- Lia menangis alasannya yaitu pacarnya, hanya beliau yang beliau sayang (kata ganti)
- Frasa Setara
- Frasa Kata Benda-Kata Benda
Gelas kaca
Daging sapi
- Frasa Kata Sifat-Kata Sifat
Sopan santun
Gelap gulita
Bening cemerlang
- Frasa Kata Kerja-Kata Kerja
Bangun tidur
Maju mundur
Jatuh bangun
- Frasa Bertingkat
- Frasa Kata Benda-Kata Kerja
Gelas pecah
Handphone berbunyi
Air Beriak
- Frasa Kata Benda-Kata Sifat
Gunung menjulang
Rumput hijau
Gedung tinggi
- Frasa Kata Kerja-Kata Sifat
Membaca keras
Terdiam membisu
Tidur lelap
Sedangkan elemen yang lebih besar dari kata dan frasa yaitu klausa,yaitu adonan beberapa kata yang terdiri dari minimal subjek dan predikat namun belum membentuk kalimat. Suatu kalimat sanggup terdiri dari satu klausa, namun sanggup juga beberapa klausa. Oleh alasannya yaitu itu, klausa disebut juga anak kalimat atau klausa yang melengkapi klausa sehingga menjadi kalimat. Sebagai misalnya yaitu “Abdul tidak melihat Ikhwan menciptakan kopi”. “Ikhwan menciptakan kopi” yaitu klausa independen atau yang sanggup berdiri sendiri. Sedangkan “abdul melihat” tidak sanggup berdiri sendiri atau dependen alasannya yaitu tidak mempunyai objek sedangkan kata kerja yang digukanan yaitu kata kerja yang membutuhkan objek. Sehingga klausa “Ikhwan menciptakan kopi” yaitu klausa yang menjadi objek bagi kata kerja melihat.
Dalam konstruksinya, klausa memakai unsur inti Subjek dan Predikat. Namun pada klausa yang tidak lengkap biasanya unsur Subjek seringkali dihilangkan. Misalnya pada kalimat “Riska mengundurkan diri alasannya yaitu dimarahi senior”, Riska mengundurkan diri yaitu klausa yang lengkap dan independen sedangkan “karena dimarahai senior” tidak mempunyai subjek, jadi tidak lengkap dan tidak sanggup berdiri sendiri. Berdasarkan fungsinya di dalam kalimat, klausa yang tidak sanggup berdiri sendiri atau independen dibagi menjadi klausa koordinatif dan klausa subordinatif. Berikut yaitu klarifikasi klausa koordinatif dan klausa subordinatif.
- Klausa Koordinatif
- Rani menuliskan puisi di atas kertas dan membacakannya di depan kelas.
- Sania bermain sepak bola di hari ahad pagi kemudian berenang di bak renang kampus di sore harinya.
- Deka selalu membawakan teman-temannya masakan tapi Iren tidak pernah melaksanakan itu.
- Klausa Subordinatif
- Doni rajin berolahraga semoga penyakit flunya tidak gampang kambuh
- Kania tidak lolos ujian alasannya yaitu tidak membawa persyaratan ujian
- Belia diterima kerja kalau ia memenuhi syarat
- Tom gajinya kecil sehingga belum sanggup membeli rumah
- Lidia mencari pekerjaan komplemen meskipun gajinya lumayan
- Omio menuntaskan skripsinya sesudah 2 tahun melaksanakan penelitian
Sumber http://pensilaktif.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Serta Pola Frasa Dan Klausa"
Posting Komentar