Dinding Harus Tebal? Buat Apa?
BelajarSipil.com – Banyak orang awam beranggapan dinding pada bangunan haruslah tebal, kuat, bahannya khusus supaya sanggup menopang beban di atasnya, dll. Namun, bila ditelisik lebih dalam, dengan mempertebal, memperkuat, dan mengkhususkan materi dinding yaitu suatu hal yang sanggup dianggap pemborosan dalam ilmu Teknik Sipil yang saya pelajari. Sedikit remeh memang untuk apa membahas dinding pada bangunan, tetapi apabila bila lebih teliti melihat apa itu fungsi dinding pastinya biaya konstruksi sanggup lebih murah. Dinding bekerjsama hanya berfungsi sebagai pembatas ruang satu dengan ruang lainnya, dan ruang di dalam bangunan dengan lingkungan di luarnya. Bisa disimpulkan bahwa dinding haruslah simpel, ringan, dan jikalau sanggup harganya semurah mungkin, supaya dalam perhitungan struktur bangunan ketebalan pondasi sanggup dikurangi sesuai beban dinding yang diprediksi.
Saya akan jelaskan kenapa dinding haruslah terbuat dari materi yang ringan, yang pertama yaitu dalam ilmu Teknik Sipil niscaya ada perhitungan beban yang akan ditopang oleh pondasi, dan perhitungan tersebut akan kuat pada besar kecilnya dimensi pada pondasi, bila semakin besar dimensi pondasi sudah niscaya harga pembuatan bangunan akan semakin mahal. Apabila beban dinding sanggup dikurangi, maka biaya konstruksi pun sanggup dikurangi, sehingga biaya pembuatan bangunan menjadi semaki murah. Yang kedua yaitu beban kolom1, kolom didesain menurut besarnya berat dinding pada bangunan, bila dinding sanggup diganti dengan materi yang lebih ringan dan murah, maka dimensi kolom juga sanggup diperkecil, dan secara otomatis anggaran sanggup lebih ekonomis dan tidak ada pemborosan.
Bahan dinding yang biasa dipakai oleh masyarakat yaitu pasangan kerikil bata dan batako. Namun, di perkotaan yang sudah melek dengan Green Building dipakai dinding dengan materi kayu daur ulang atau kaca, dengan aluminium sebagai penyambung tiap kayu. Berikut yaitu gambar tumpuan penyekat ruangan,
Gambar di atas yaitu gambar dinding dengan materi kayu murni, walaupun beratnya lebih ringan, tetapi harganya cenderung lebih mahal, alasannya yaitu harga kayu sendiri sedang melambung tinggi. Biasanya dinding kayu murni dipakai untuk menambah estetika pada rumah-rumah mewah.
Gambar atas adalah tumpuan dinding yang umumnya dipakai oleh masyarakat, dengan materi kerikil bata dan spesinya terbuat dari semen dan pasir yang berfungsi menyambungkan/melekatkan tiap-tiap kerikil bata.
Contoh dinding penyekat ibarat diatas yaitu dinding yang biasa dipakai di perkantoran pada perkotaan. Harga dan maintenance dari dinding ibarat pada gambar di samping sanggup dibilang sanggup lebih murah, dan mudah dalam pemasangan. Pemasangan sekat dinding pada bangunan sanggup dilakukan dikala bangunan telah final dibangun, sekat tersebut lebih paraktis apabila diinginkan pergantian atau pembesaran ruang, alasannya yaitu tinggal melepas sekat dan memindahkannya.
Dari ulasan di atas, sanggup disimpulkan bahwa bila akan menciptakan suatu bangunan yang benar-benar harus diperhatikan yaitu dimensi pondasi dan dimensi kolom apabila dihubungkan dengan jenis dinding yang akan digunakan. Untuk sementara menurut analisis di atas, pondasi dan kolom yaitu dua faktor penting apabila kita akan mengganti, mempertebal dinding alasannya yaitu alasan tertentu (seperti di kutub), atau tindakan lainnya pada dinding. Yang tak kalah diperhatikan lagi adalah, tidak semua materi dinding yang ringan harganya murah, perlu pertimbangan pemilihan jenis dinding menurut fungsi bangunan yang akan dibangun.
*1.Seperti tiang yang menjulang ke atas, dengan bentuk kotak atau lingkaran, terletak di bangian-bagian penting bangunan, berfungsi menopang beban tubuh bangunan, dengan materi pembuatnya berupa besi dan dicor dengan adonan yang telah ditentukan.
Sumber https://www.belajarsipil.com
0 Response to "Dinding Harus Tebal? Buat Apa?"
Posting Komentar