-->

iklan banner

Kriteria Investasi

Keputusan investasi merupakan keputusan rasional, lantaran keputusan menurut pertimbangan rasional. Dalam praktik, dipakai beberapa alat bantu atau kriteria-kriteria tertentu untuk tetapkan diterima atau ditolaknya planning investasi. Kriteria – kriteria tersebut kriteria investasi (invesment criteria). Minimal ada empat kriteria investasi yang dipakai dalam praktik, yaitu:

  • Payback Period
  • Benefit / Cash Ration
  • Net Present Value
  • Internal Rat of Return

Payback Period

Paybck period (periode pulang pokok) ialah waktu yang diharapkan semoga investasi yang direncanakan sanggup dikembalikan, atau waktu yang diharapkan untuk mencapai titik impas. Jika waktu yang diharapkan makin pendek, anjuran investasi dianggap makin baik.  Kendatipun demikian, kita harus berhati hati menafsirkan kriteria payback period ini. alasannya ialah ada investasi yang gres menguntungkan dalam jangka panjang (>5 tahun). Misalnya investasi perkebunan kelapa sawit gres mencapai titik impas sekitar 8-10 tahun. Dilihat dari sudut ini, investasi perkebunan kelapa sawit kurang baik dibanding dengan investasi perkebunan singkong (ubi kayu), lantaran payback period investasi kebun singkong  mungkin hanya dua tahun. Namun dilihat dari sisi sisi lain, investasi perkebunan kelapa sawit jauh lebih menguntungkan dibanding singkong.

Benefit/Cost Ratio (B/C Ratio)

B/C Ratio mengukur mana yang lebih besar, biaya yang dikeluarkan dibanding hasil (output) yang diperoleh. Biaya yang dikeluarkan dinotasikan sebagai C (cost). Output yang dihasilkan dinotasikan sebagai B (benefit). Jika nilai B/C sama dengan 1, maka B = C, output yang dihasilkan sama dengan biaya yang dikeluarkan. Bila nilai B/C < 1 maka B < C yang artinya output yang dihasilkan lebih kecil daripada biaya yang dikeluarkan. Begitu juga sebaliknya. Keputusan mendapatkan atau menolak anjuran investasi sanggup dilakukan dengan melihat nilai B/C. Umumnya, anjuran investasi gres diterima kalau B/C > 1, alasannya ialah berarti output yang dihasilkan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

Net Prensent Value (NPV)

Dua kriteria utama pertama sanggup dihitung menurut nominal (non disconuted method). Sayangnya, perhitungan dengan memakai nilai nominal sanggup menyesatkan, alasannya ialah tidak memperhitungkan nilai waktu uang . Bisa saja sebuah anjuran proyek, menurut nilai nominal menghasilkan B/C >1, padahal nilai nilai kini di diskonto (discounted method) menyerupai dijelaskan sebelumnya. Keuntungan lain dengan memakai metode diskonto ialah kita sanggup pribadi menghitung selisih nilai kini dari biaya total dengan penerimaan total bersih. Selisih inilah yang disebut net present value. Suatu anjuran investasi akan diterima kalau NPV > 0, alasannya ialah nilai kini dari penerimaan total lebih besar daripada nilai kini dari biaya total.

Internal Rate of Return (IRR)

Internal rate of return (IRR) ialah tingkat pengembalian investasi, dihitung pada ketika NPV sama dengan nol. Jika pada ketika NPV = 0, nilai IRR = 12%, maka tingkat pengembalian investasi ialah 12%. Keputusan mendapatkan atau menolak investasi yang dipakai (r). kalau r yang diinginkan ialah 15%, sementara IRR hanya 12%, anjuran investasi ditolak. Begitu juga sebaliknya.

Contoh

Kepada PT.Tiara Sakti ditawarkan sebuah anjuran investasi berupa proyek pembangunan pabrik pengolahan limbah tapioka di kawasan Lampung. Usia proyek direncanakan tujuh tahun. Investasi awal yang diharapkan Rp1 miliar (300 juta). Persiapan pembangunan pabrik satu tahun. Selama proses persiapan tidak dikeluarkan biaya operasional. Pabrik mulai berproduksi pada tahun pertama  dan pribadi berproduksi  dengan kapasitas penuh. Biaya biaya maupun penerimaan hasil penjualan selama tujuh tahun mendatang dianggap tetap. Biaya operasional per tahun Rp200 juta. Penerimaan per tahun Rp400 juta. Pada ketika proyek ditutup tujuh tahun kemudian, nilai sisa dari barang barang modal (investasi awal) ialah sama dengan nol. Jika dana  untuk proyek berasal dari santunan dengan bunga 15% per tahun, hitunglah apakah anjuran investasi tersebut sanggup diterima

Sekarang kita hitung apakah anjuran investasi diterima atau tidak?

Biaya biaya yang dikeluarkan, termasuk investasi awal, dinotasikan sebagai C. Penerimaan dinotasikan sebagai B dan tingkat diskonto yang dipakai ialah 15%. Dengan gosip – gosip di atas, kita sanggup menyusun tabel arus keluar masuk (cashflow) menyerupai dibawah ini:

Tahun Kas Keluar

(C)

Kas Masuk

(B)

Arus Kas Bersih

(B) – (C)

Akumulasi Arus Kas Bersih
0 1.000 0 -1000 -1000
1 200 400 200 -800
2 200 400 200 -600
3 200 400 200 -400
4 200 400 200 -200
5 200 400 200 0
6 200 400 200 200
7 200 400 200 400
Total 2.400 2.800 400
  1. Metode Nondiskonto (Non Discounted Method)

Dengan metode nondiskonto, kita hanya memperhitungkan nilai nominal kas keluar masuk.

Dari angka angka dalam tabel, kita sanggup menghitung payback period dan B/C ratio

Payback period

Payback period dilihat dari angka akumulasi kas higienis pada ketika mencapai tiik nol. Pada ketika itu proyek mencapai titik impas. Dari tabel terlihat kondisi itu tercapai di tahun kelima. Periode titik impas ialah lima tahun.

B/C Ratio

Nilai B/C = 2.800/2.400 = 1,17. Karena B/C > 1, anjuran investasi sanggup diterima! Benarkah demikian? Mari kita bandingkan dengan hasil penilaian yang memperhitungkan nilai waktu uang .

  1. Metode Diskonto (Discounted Method)

Jika memakai metode diskonto, maka nilai nilai B, C otomatis B – C di diskontokan sebesar 15% per tahun. Hasilnya ialah sebagai berikut:

Tahun

Kas Keluar

(C)

Kas Masuk

(B)

Arus Kas Bersih

(B) – (C)

Akumulasi Arus Kas Bersih

0

1,00

1000 0

-1000

1

0,87

174 348

-826

2

0,76

152 304

-674

3

0,66

132 264

-542

4

0.57

114 228

-428

5

0,50

100 200

-328

6

0,43

86 172

-242

7

0,38

76 152

-166

Total 1.834 1.668

Sebelum melaksanakan penghitungan lebih lanjut, harus dipastikan bahwa anda sanggup membaca tabel diatas. Yang pertama kali harus dipahami ialah nilai nilai dari kolom faktor diskonto. Angka angka itu mengatakan nilai kini dari setiap rupiah yang diterima atau dikeluarkan. Misalnya, angka 0,87 di tahun pertama bermakna bahwa nilai kini dari setiap rupiah pengeluaran atau penerimaan setahun mendatang ialah Rp0,87. Angka ini diperoleh dengan membagi nilai satu rupiah dengan (1+r) atau sama dengan 1/1,15. Angka 0,50 di tahun kelima diperoleh dengan cara membagi nilai satu rupiah dengan (1+0,15)5 atau sama dengan 1/2,01

Nilai kini dari kas keluar pada kolom kas keluar diperoleh dengan cara mengalikan nilai nominal kas keluar dengan faktor diskontonya. Misalnya, nilai sekarang  dari investasi awal yangg sebesar 1000 ialah sama dengan 1000, alasannya ialah faktor diskontonya sama dengan 1 [1/(1,15)0 = 1]. Sementara itu nilai kini dari pengeluaran tahun kelima ialah 200 x 0,5 = 100 dengan cara yang sama, kita sanggup menghitung angka angka yang tertera dalam kolom arus kas masuk.

Setelah sanggup membaca tabel diatas, mari kita penilaian anjuran investasi yang diajukan.

  • Payback period:

Dengan memakai metode diskonto, ternyata hingga tahun ketujuh proyek belum mencapai titik impas, dilihat dari angka akumulasi arus kas higienis yang masih -166. Hasil ini jauh berbeda dengan memakai metode nondiskonto yang menyatakan periode titik impas ialah 5 tahun.

  • B/C Ratio

Ration B/C = 1.668/1.834 = 0,91. Dengan memperhitungkan nilai waktu uang , diperoleh rasio B/C yang lebih kecil daripada satu. Proposal proyek ditolak, kesimpulan yang sangat berbeda dibandingkan dengan memakai metode diskonto

  • Net Present Value

Angka NPV = 1.668 – 1.834 = -166. Karena angkanya lebih kecil daripada nol, anjuran investasi ditolak, alasannya ialah nilai kini dari pengeluaran modal total lebih besar daripada nilai kini penerimaan total

  • Internal Rate of Return

Dengan memakai cara manual, diperoleh angka IRR dari proyek ialah sekitar 8%. Angka ini jauh lebih rendah daripada tingkat bunga yang sebesar 15%. Proposal investasi ditolak.

Dari perkara tersebut diatas dijelaskan bahwa dengan memperhitungkan  nilai waktu uang , dasar pengambilan keputusan investasi menjadi lebih luas dan akurat.


Sumber https://www.cekkembali.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kriteria Investasi"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel