Contoh Metode Penelitian

Contoh metode penelitian yang sering dipakai dalam riset sosial mencakup metode deskriptif, survey, eksperimental, wawancara, observasi, etnografi, studi kasus, dan longitudinal. Postingan ini berupaya menjelaskan contoh-contoh metode penelitian tersebut secara ringkas biar pembaca mempunyai pertimbangan yang lengkap dalam menentukan metode penelitian apa yang paling sesuai untuk risetnya.

Sebelumnya, perlu saya sampaikan terlebih dahulu bahwa penelitian sosial sanggup dipahami sebagai proses pemeriksaan untuk mengetahui dunia sosial. Melalui penelitian sosial kita sanggup menggambarkan dunia sosial secara sistematis dan ilmiah. Metode paling umum dalam riset sosial yaitu metode deskriptif. Namun belakangan banyak tuntutan ditujukan kepada ilmuwan sosial untuk tidak sekadar mendeskripsikan dunia sosial, namun lebih dari itu, yaitu mengeksplorasi secara mendalam dunia sosial di sekitar.

Bagaimana menentukan metode penelitian yang tepat?

Ada banyak faktor yang sanggup dijadikan pertimbangan, menyerupai contohnya sumber dan tipe data. Dalam penelitian sosial, sudah menjadi hukum umum untuk membedakan sumber dan tipe data menjadi empat bagian, yaitu data kualitatif, data kuantitatif, data primer dan data sekunder.

• Data kualitatif merupakan data berupa narasi yang berwujud tulisan, gambar, audio atau pun visual.


• Data kuantitatif merupakan data berupa angka dalam wujud statistik.


• Data primer merupakan data yang diperoleh pribadi oleh peneliti.


• Data sekunder merupakan data yang disediakan oleh pihak ketiga, menyerupai pemerintah, media, atau organisasi lainnya diluar peneliti dan partisipan penelitian.

Keempat sumber dan tipe data tersebut sangat menentukan referensi metode penelitian menyerupai apa yang relevan dipakai oleh peneliti nantinya. Sebagai contoh, peneliti akan menghitung korelasi antara pendapatan rumah tangga dan tingkat kebahagiaan subjektif di suatu negara. Data yang diharapkan yaitu data kuantitatif. Maka metode penelitian survey menjadi relevan digunakan. Bila peneliti ingin menulis ihwal makna dan filosofi berkelahi ayam di suatu kampung, metode penelitian etnografi sanggup menjadi pertimbangan.

Perlu diingat terlebih dahulu bahwa antar metode penelitian tidak dipisahkan oleh garis batas yang kaku. Bahkan seringkali batasan antar metode begitu blur sehingga saling tumpang tindih. Desain penelitian tidak sanggup ditentukan hanya dengan satu metode saja.

Baca juga: Metode Penelitian Sosial

Contoh metode penelitian

Metode deskriptif

Metode penelitian deskriptif dipilih menurut kebutuhan peneliti untuk menarasikan sikap sosial yang secara spesifik terjadi dalam konteks sosial tertentu. Metode deskriptif disebut juga metode naratif. Data yang diperoleh berupa narasi mendalam yang secara detail menjelaskan objek penelitian yang diteliti.

Penelitian yang memakai metode deskriptif berupaya untuk mendeskripsikan, mengidentifikasi mengapa, apa dan bagaimana fenomena sosial sanggup terjadi. Contoh metode penelitian deskriptif biasanya megadopsi metode observasi lantaran seringkali deskripsi ihwal fenomena sosial diperoleh melalui observasi. Namun tidak sebatas observasi, metode studi masalah dan survey sanggup pula dipakai untuk menghasilkan data deskriptif.

Metode survey

Telah disinggung di awal, metode survey identik dengan riset kuantitatif. Riset yang mengadopsi metode survey mempunyai quesioner atau angket sebagai instrumen utama penelitiannya. Pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner umumnya terstruktur dan tertutup. Responden sebatas mengisi tanggapan sesuai perintah yang sudah didesain sebelum peneliti turun lapangan.

Penelitian dengan metode survey umumnya membahas topik yang relatif sederhana. Misalnya, tipe pengunjung objek wisata sejarah pada simpulan pekan. Survey sanggup dilakukan dengan cara mempersilahkan responden mengisi kuesioner sendiri atau wawancara terstruktur dengan peneliti.

Baca juga: Contoh Kuesioner Penelitian

Metode eksperimental

Metode eksperimental dipilih untuk mengukur kemungkinan akhir yang muncul dari variabel tertentu. Peneliti sosial sanggup menerapkan metode eksperimental untuk melihat korelasi alasannya yaitu akhir antar dua variabel atau lebih. Contoh metode penelitian eksperimental misalnya, riset ihwal penggunaan simbol agama minoritas di ruang publik di masyarakat yang secara religius homogen. Peneliti sanggup melaksanakan eksperimen sosial untuk melihat menyerupai apa reaksi masyarakat saat melihat simbol agama minoritas di ruang publik.

 

Riset eksperimen umumnya dimulai dengan hipotesis. Eksperimen dilakukan untuk menguji apakah hipotesis ditolak atau diterima. Secara umum ada dua tipe metode eksperimental; ekeperimen di laboraturium dan lapangan. Eksperimen di laboraturium dilakukan dengan komputer atau alat peraga. Eksperimen di lapangan dilakukan di ruang sosial atau ’dunia nyata’.

Metode wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara bertanya secara oral. Terdapat tiga tipe metode wawancara dalam ilmu sosial:

• Wawancara terstruktur yaitu wawancara dengan model pertanyaan terstruktur atau tertutup. Secara tipikal biasa dipakai dalam metode survey.


• Wawancara tidak terstruktur yaitu wawancara dengan model pertanyaan terbuka. Informan diberi kebebasan untuk bernarasi secara oral dalam menjawab pertanyaan. Secara tipikal biasa dipakai dalam riset kuantitatif.


• Wawancara semi-struktur yaitu wawancara yang memakai model pertanyaan dari kombinasi keduanya. Pertanyaan penelitian disusun secara terstruktur, namun di bab simpulan informan diberi kebebasan untuk bercerita lebih terbuka.

Metode observasi

Observasi secara umum merupakan pengamatan dengan panca indera terhadap fenomena sosial yang berada diluar diri peneliti. Dalam penelitian sosial, observasi yang dilakukan bisanya melibatkan tugas aktif peneliti. Peran aktif peneliti dalam melaksanakan pengamatan lebih relevan disebut dengan observasi partisipatoris.

• Observasi partisipatoris sanggup dilakukan dengan terbuka (overt) atau tertutup (covert). Terbuka artinya identitas peneliti dan penelitian yang dilakukan diketahui oleh grup atau komunitas yang sedang diteliti. Tertutup artinya komunitas yang diteliti tidak mengetahui bahwa dirinya sedang dalam pengamatan untuk penelitian.

Metode etnografi

Metode etnografi merupakan penelitian mendalam ihwal cara hidup sekelompok orang yang diteliti dalam setting sosial se-natural mungkin. Penelitian etnografis melibatkan penyatuan kultural antara peneliti dengan subjek yang diteliti. Tipikalnya, penelitian etnografis berlangsung sangat usang lantaran memerlukan absorpsi kultur masyarakat yang diteliti ke dalam diri peneliti.

Penelitian etnografi biasanya memakai metode observasi partisipatoris. Untuk memperoleh data yang lebih kaya, tak jarang wawancara mendalam dan pemeriksaan dokumen dilakukan. Dalam keseharian, peneliti mencatat secara detail temuan penelitian ke dalam buku harian yang nantinya juga sanggup dipakai sebagai sumber data primer.

Studi kasus

Contoh metode penelitian studi masalah diterapkan untuk penelitian yang fokus pada satu masalah dan pemeriksaan dilakukan secara mendalam. Penelitian yang mengadopsi metode studi masalah cenderung beririsan dengan etnografi. Metode yang dipakai juga sanggup sama dengan etnografi, seperti: wawancara mendalam, pemeriksaan dokumen dan observasi partisipatoris. Etnografi bekerjsama juga merupakan studi masalah yang mendalam.

Lebih detail baca Metode Studi Kasus

Studi Longitudinal

Contoh metode penelitian longitudinal diterapkan pada studi yang dirancang untuk jangka waktu yang relatif lama. Subjek penelitian longitudinal yaitu individu atau kelompok yang sama, diteliti dalam kurun periode tertentu. Dengan demikian yang dilihat yaitu perkembangan individu atau kelompok selama periode tertentu. Misalnya, kita ingin melihat karakteristik kekerasan pada pemuda. Pada tahun 2010 kita telah melaksanakan survey atau wawancara pada sekelompok pemuda. Lima tahun kemudian kita datangi lagi mereka untuk disurvey atau diwawancarai lagi.

Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Share this post

Berlangganan update artikel terbaru via email: