-->

iklan banner

Manajemen Keuangan

Pengertian Manajemen Keuangan

Manajemen perusahaan umumnya mengetahui produk (barang dan jasa) apa yang dibutuhkan dan memiliki kemampuan untuk memproduksi dan mendistribusikan produk tersebut. Lingkup manajemen keuangan berkaitan dengan kebijakan kebijakan keuangan yang harus diambil untuk mendapatkan keuntungan maksimum bagi pemilik perusahaan.

Dalam manajemen keuangan ada dua bidang utama: yaitu akuntansi (accounting) dan keuangan (finance). Akuntansi yaitu suatu sistem untuk menawarkan sistem gosip keuangan. Biasanya dikelompokkan menjadi dua bab utama yaitu, akuntansi keuangan (financial accounting) dan akuntansi manajemen (managerial accounting). Keuangan sering dipandang  sebagai bidang manajemen keuangan yang mengelola penggunaan dan perolehan sumber daya uang  atau dana

Aspek akuntansi keuangan daripada akuntansi yaitu adalah suatu sistem gosip formal yang dirancang untuk mencatat atau membukukan (record) sejarah keuangan perusahaan. Akuntan keuangan yaitu orang yang memakai catatan sejarah bernilai uang. Disamping itu pekerjaan akuntan keuangan yaitu menciptakan laporan sejarah keuangan perusahaan melalui laporan triwulan, smester dan tahunan) dari waktu ke waktu kepada orang yang berwewenang.

Akuntansi manajerial melihat kemasa depan, sedangkan akuntansi kaungan melihat bencana yang telah kemudian (sejarah). Akuntansi manejerial menawarkan gosip keuangan yang mendatang. Mereka mendapatkan gosip keuangan yang sanggup meningkatkan kebijakan, baik melalui peramalan maupun analisis yang merupakan tanggung jawab akuntan manajerial. Dalam banyak perusahaan, kedua posisi tersebut dirangkap oleh satu orang  yang bertindak sebagai akuntan keuangan maupun sebagai akuntan manajerial.

Sifat keuangan

Manajemen keuangan yaitu suatu bidang  aplikasi dari manajemen bisnis. Prinsip – prinsip yang dikembangkan berkenaan dengan keuangan atau akuntansi, ekonomi atau bidang ilmu lainnya  yaang diaplikasikan pada masala pengelolaan uang.  Keuangan memiliki teori dan prinsip tersendiri, namun intinya berkaitan dengan aplikasi.

Sebagai salah satu disiplin ilmu bisnis, keuangan harus secara secama dibedakan dengan akuntasi dan ekonomi.

  1. Perbedaan keuangan dari akuntansi. Akuntansi berkaitan dengan pencatatan, pelaporan, dan pengukuran transaksi bisnis. Dengan memakai sistem pembukuan yang diterima umum melalui pencatatan atau pembukuan secara berpasangan (double entry). Akuntansi menyediakan data kegiatan organisasi. Data bisa jadi merupakan bencana historis, ibarat neraca tahun kemudian atau bisa jadi peramalan yang akan datang. Keuangan memanfaatkan gosip yang disediakan oleh sistem akuntasi untuk menciptakan kebijakan membantu organisasi mencapai tujuan.
  2. Perbedaan keuangan dari ekonomi. Ekonomi berkaitan penganalisaan distribusi sumber daya alam suatu masyarakat; mempelajari transaksi diantara insan yang melibatkan barang  dan jasa dengan atau tanpa melalui pertukaran uang.

Bidang Bidang Keuangan

Ada lima spesialisasi dalam bidang keuangan:

  1. Keuangan Publik/Negara (public finance)
  2. Analisis investasi dan surat berharga
  3. Keuangan Internasional
  4. Lembaga/Institusi keuangan
  5. Manejemen keuangan

Sasaran Manajemen Keuangan

Daris segi Menajemen keuangan ada dua target yang harus dicapai : profitilitas (profitility) dan kelangsungan hidup ((viability ). Perusahaan ingin selalu bisa menghasilkan keuntungan bisnisnya. Bisa jadi perusahaan bisa menghasilkan keuntungan akan tetapi gagal mempertahankan kesinambungan bisnisnya.

 Profitabilitas 

Dalam maksimum keuntungan selalu ada pertukaran dengan resiko. Semakin besar resiko yang dihadapi, akan semakin besar pula keuntungan yang diharapkan. Pola yang dikembangkan untuk mengatasi dilema keuntungan dan resiko  yaitu memaksimumkan keuntungan (minimizing risk). Dalam menangani keseimbangan keuntungan dan resiko ini, perusahaan harus mengembangkan  kontrol atas pedoman dana dengan keluwesan untuk respon terhadap adanya perubahan lingkungan  operasi. Pola ini mengidentifikasi empat sasaran:

  1. Memaksimalkan laba, keuangan harus berjuang untuk mendapatkan keuntungan keuntungan perusahaan yang tinggi untuk jangka pendek (primer) di samping jangka pendek (skunder).
  2. Meminimumkan resiko. Keuangan harus selalu mencari tindakan yang sanggup menghindarkan perusahaan dari resiko yang tak perlu dan mengantisipasi dilema kasus serta cara mengatasinya.
  3. Selalu mengendalikan (maintain contril). Aliran dana yang masuk maupun keluar perusahaan harus selalu dimonitor untuk memastikan bahwa dimanfaatkan dan dijaga dengan baik. Sistem pelaporan  keuangan harus dirancang biar sanggup menawarkan gambaran kegiatan perusahaan secara akurat dan sempurna waktu.
  4. Keluwesan atau fleksibilitas. Perusahaan harus selalu siap menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Fleksibilitas sanggup diperoleh dengan pengelolaan dana dan kegiatan secara secama. Jika perusahaan telah mengalokasikan dana yang cukup jauh jauh hari, maka akan fleksibel bila nanti dibutuhkan.

 Kelangsungan Hidup 

Tidak ada satu perusahaan pun yang ingin bangkrut. Oleh alasannya yaitu itu masuk akal bila target utama dari manajemen keuangan yaitu menjamin kelangsungan hidup perusahaan dari sisi keuagan (financial viability). Sasaran ini sering diukur dengan likuiditas (liquidity) dan solvabilitas (solvability) perusahaan.

  • Secara sederhana likuiditas yaitu suatu ukuran jumlah sumber daya yang dimiliki perusahaan, yaitu kas atau yang gampang dicairkan ke kas dalam jangka pendek, untuk memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi oleh perusahaan. Aktuntan sering memakai istilah jangka pendek atau aktiva lancar (dari bahasa inggris “nearterm” atau “shortter”, atau “current “) untuk memperlihatkan jangka waktu yang kurang  dari satu tahun. Dengan demikian suatu perusahaan dikatakan likuid bila memiliki sumber daya (harta/kekayaan) jangka pendek untuk memenuhi kewajiban (atau sering disebut hutang) jangka pendek begitu jatuh tempo.
  • Secara sederhana solvabilitas yaitu serupa dengan likuiditas namun dari perspektif jangka panjang. Jangka panjang (longterm) berarti lebih dari satu tahun. Apakah perusahaan memiliki cukup potensi untuk menghasilkan kas selama tiga, lima, atau bahkan sepuluh tahun kedepan untuk memenuhi kebutuhan kas yang akan muncul pada periode tersebut. Perusahaan harus merencanakan likuiditas yang memadai alasannya yaitu jumlah dana yang terkait mungkin akan membutuhkan waktu usang untuk memenuhinya
Fungsi Manajemen Keuangan

Dalam konteks mencapai target dan tujuan yang tidak disebutkan dimuka, manajer keuangan melaksanakan kiprah tugas dalam beberapa bidang, yang disebut sebagai bidang fungsional keuangan. Kita gunakan dua pendekatan untuk mengidentifikasikan fungsi yang harus dilakukan. Klasifikasi pertama berkaitan dengan fungsi target likuiditas dan profitibilas. Klasifikasi kedua memfokuskan pada apa yang dikelola (harta atau dana)

 Fungsi mengarah Likuiditas 

Dalam upaya mencapai likuitas  yang cukup untuk melaksanakan kegiatan perusahaan, manajer keuangan melaksanakan kiprah tugas sebagai berikut:

  1. Meramalkan pedoman kas. Keberhasilan operasi harian menuntut perusahaan bisa membayar tagihan tagihan yang ada. Hal ini banyak berkaitan  dengan kesesuaian pedoman kas masuk dengan kas keluar. Perusahaan harus bisa meramalkan sumber sumber dan waktu pedoman masuk dair pelanggan dan menggunakannya untuk membayar pemasok dan kreditor.
  2. Pemupukan dana. Pembiayaan perusahaan diterima dari banyak sekali sumber. Beberapa sumber akan lebih diminati daripada sumber lainnya pada waktu yang berbeda. Beberapa sumber dana mungkin tidak memiliki cukup dana tersedia untuk memenuhi kebutuhan perusahaan pada waktu tertentu. Atau dana yang tersedia sangat mahal. Manajer keuangan harus mengidentifikasikan jumlah dana yang tersedia dari setiap sumber dan periode dana akan dibutuhkan, selanjutnya ia harus melangkah guna memastikan bahwa dana benar benar tersedia bagi perusahaan.
  3. Mengelola Aliran Dana Intern. Perusahaan yang besar bisanya memiliki sejumlah rekening di bank yang berlainan untuk maksud tertentu. Aliran uang pada rekening intern tersebut harus selalu dimonitor. Sering perusahaan memiliki kelebihan kas direkening salah satu bank, sedang pada ketika yang sama membutuhkan kas untuk suatu bab didalam perusahaan. Dengan selalu mengecek tingkat kas yang dimiliki perusahaan dari waktu ke waktu, manajer keuangan akan bisa mempertahankan tingkat likuiditas perusahaan yang tinggi, dan meminimumkan proteksi dana dari pihak luar.

Fungsi yang mengarah ke Profitibilitas.

Dalam mengejar keuntungan bagi perusahaan, manajer keuangan bisa menjadi salah satu anggota manajemen perusahaan, dengan kiprah menawarkan input tertentu guna pengambilan keputusan berdasar tindakan keaungan yang dilakukannya. Dalam kaitannya dengan profitibilitas  ada beberapa fungsi sebagai berikut:

  1. Pengendalian biaya. Kebanyakan perusahaan besar memiliki sistem akuntansi biaya yang rinci untuk memonitor biaya operasional perusahaan. Data dimasukkan kedalam sistem secara harian dan diolah memakai komputer. Laporan yang dicetak berisi gosip penting perihal aktivitas. Oleh alasannya yaitu ia menydiakan fungsi akuntansi dan pelaporan, maka manajer keuangan berada pada posisi monitor dan mengukur jumlah uang yang dibelanjakan perusahaan.
  2. Penentuan Harta. Beberapa kebijakan penting yang dibentuk perusahaan meliputi penentuan harga jual bagi produk produknya. Filosofi dan pendekatan terhadap kebijakan penentuan harga merupakan elemen kritis bagi perjuangan pemasaran, citra, dan tingkat penjualan perusahaan. Penentuan harga yang layak seharusnya merupakan kebijakan bersama antar manajer pemasaran dan manejer keuangan. Menajer pemasaran menawarkan gosip mengenai bagaimana harga yang berlainan akan berdampak seruan pasar dan posisi perusahaan dalam persaingan. Manajer keuangan sanggup memasok gosip penting mengenai biaya, perubahan biaya dalam banyak sekali tingkat produksi, marjin keuntungan yang dibutuhkan untuk berhasil dalam bisnis. Selanjutnya keuangan juga menawarkan alat untuk analisis syarat keuntungan dalam kebijakan penentuan harga dan berperan serta memformulasikan kebijakan harga.
  3. Meramalkan Keuntungan Masa Depan. Manajer keuangan biasanya bertanggung jawab atas pengumpulan dan analisis data yang relevan dan menciptakan ramalan mengenai tingkat keuntungan dari penjualan dimasa mendatang. Perusahaan harus sadar dan tanggap akan biaya ketika ini, kecendrungan peningkatan biaya dan kecendrungan perubahan kemampuan perusahaan menjual produknya pada harga yang ada atau telah direncanakan.
  4. Mengukur Biaya Modal. Kebanyakan perusahaan mendapatkan modal dari para kreditor dan pemilik, yaitu dari hutang dan modal pemilik. Setiap sumber dana yang berbeda akan melibatkan biaya modal yang berbeda. Hutang jangka pendek mungkin akan lebih mahal dibanding dengan hutang jangka panjang. Saham biasa atau saham preferen akan menawarkan perolehan yang berbeda bagi para pemegangnya, suatu faktor yang kuat terhadap biaya modal dari setiap sumber. Manajer keuagan mempelajari biaya biaya yang berkaitan dengan setiap  sumber dan memilih yang dibutuhkan dari operasi perusahaan untuk melunasi proteksi dana dan menawarkan perolahan yang memuaskan bagi pemilik perusahaan. Proses ini disebut memilih biaya modal perusahaan.

lihat juga


Sumber https://www.cekkembali.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Manajemen Keuangan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel