Peran Sosial: Pengertian Dan Contohnya
Peran sosial yakni eksekusi dari hak, kewajiban, tugas, atau tanggung jawab seseorang yang sesuai dengan status sosialnya. Dengan demikian kiprah sosial ditentukan oleh status sosial. Apabila apa yang dikerjakan oleh individu selaras dengan status atau posisinya di masyarakat, maka individu tersebut sedang memainkan kiprah sosialnya.
Peran sosial lebih dinamis ketimbang status sosial. Pada praktiknya, kiprah sosial tak jarang berbentuk konflik, hal ini sebab individu mempunyai lebih dari satu status sehingga menuntut dimainkannya lebih dari satu peran. Sebagai contoh, seorang ayah yang punya anak kecil. Ia merasa duduk perkara antara mengasuh anaknya di rumah atau kerja di kantor. Seorang ibu juga bisa mencicipi duduk perkara yang sama.
Postingan ini akan mengulas secara singkat perihal pengertian kiprah sosial dan macam-macam contohnya. Ulasan juga akan merangkum beberapa pendekatan teoritis perihal peran. Kita akan mulai dengan membahas apa itu kiprah dimulai dari awal penggunaan istilahnya.
Pengertian kiprah sosial
Kata ”peran” dalam Bahasa Inggris disebut dengan ”role”, yakni istilah yang diadopsi dari dunia teater Shakespeare. Role atau kiprah yakni kegiatan yang dimainkan oleh pemeran panggung. Dalam sosiologi, kiprah juga senantiasa dimainkan oleh pemeran sosial dalam kehidupan sehari-hari. Peran ada waktu dimulainya, dan ada pula waktu diakhirnya, sebagaimana drama teater.
Sebagai contoh, ketika pagi tiba, seseorang karyawan berdiri dari daerah tidur kemudian mempersiapkan diri untuk pergi ke kantor. Ia mempunyai status sebagai karyawan . Di sini kita bisa mengidentifikasi bahwa setiap pagi ia memulai kiprah sosialnya sebagai karyawan. Sore hari sepulang kerja, ia pun mengakhiri kiprahnya sebagai karyawan. Begitulah peran sosial dimainkan dalam kesehariannya.
Peran sosial dalam masyarakat sanggup dibedakan menjadi tiga macam atau jenis. Saya akan ulas di sini beserta misalnya semoga pembaca sanggup membedakan secara terang apa saja macam-macam kiprah sosial.
Baca juga Status Sosial: Pengertian dan Contohnya
Contoh macam-macam kiprah sosial
- Peran ideal
Yaitu kiprah yang sesuai dengan status sosial. Biasanya kiprah ideal juga sesuai dengan ekspektasi masyarakat pada umumnya. Sebagai contoh, kiprah ideal seorang siswa dan mahasiswa yakni belajar. Ketika menerima kiprah sekolah atau kuliah, ia mengerjakannya sembari menyadari kiprah sosialnya. Ada pula seorang siswa atau mahasiswa yang tidak mengerjakan kiprah sekolah atau kuliah dan banyak mengeluh. Orang tipe ini terang tidak menjalankan kiprah idealnya.
- Peran yang diinginkan
Yaitu kiprah yang dimainkan oleh seseorang sebab keinginannya sendiri. Misalnya, seorang ayah yang memainkan kiprahnya sebagai seorang abang pada anaknya yang beranjak remaja. Atau seorang bos yang berperan sebagai mentor pada karyawannya. Peran ini dimainkan sebab kehendak pribadi tanpa mempertimbangkan status sosialnya.
- Peran yang dikerjakan
Yaitu kiprah ideal yang dikerjakan atau dieksekusi. Misal, seorang presiden di Indonesia yang juga sekaligus seorang panglima tertinggi dan kepala pemerintahan. Ia mengambil keputusan untuk berperang atau tidak sebagai panglima tertinggi. Ia juga menciptakan regulasi sebagai kepala pemerintahan. Contoh lain, seorang ayah menentukan menjadi kepala keluarga sebagai kiprah yang dikerjakannya.
Sebagaimana yang sudah disinggung di awal, seseorang mempunyai status sosial lebih dari satu sehingga kiprah yang bisa dimainkan juga lebih dari satu. Kondisi ini tak jarang menjadikan timbulnya konflik peran. Bentuk konflik kiprah bisa berupa ketegangan, kegagalan atau kesenjangan dikala mengeksekusi peran. Berikuti ini saya paparkan pola konflik kiprah sosial dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga Konflik Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya
Contoh konflik kiprah sosial
- Ketegangan peran
Ketegangan terjadi ketika seseorang mengalami kesulitan sanksi kiprah sebab dihadapkan dua atua lebih kewajiban dalam waktu yang bersamaan. Sebagai contoh, seorang dokter yang harus standby 24 jam di rumah sakit sebab ada pasien yang membutuhkan. Pada dikala yang sama, keluarganya menunggu di rumah. Dokter tersebut mengalami ketegangan kiprah sebab ada dua kewajiban yang menanti. Solusinya yakni salah satu kewajiban harus dikorbankan untuk menunaikan kewajiban yang lain.
- Kegagalan peran
Kegagalan terjadi apabila seseorang tidak sanggup menjalankan banyak sekali kiprah sekaligus sebab ada tuntutan-tuntutan atau kiprah yang bertentangan. Kegagalan kiprah biasanya dimulai dengan perasaan serba salah. Dilakukan salah, tidak dilakukan juga salah. Sebagai contoh, seorang peneliti sosial yang sedang melaksanakan studi perihal jaringan kriminal. Sebagai peneliti ia harus merahasiakan identitas informan yang ditelitinya, yaitu para pelaku kriminal. Sebagai warga negara, ia harus melaporkan kepadap pihak yang berwenang apabila mengetahui posisi pelaku kriminal. Ketika ia melaporkan jaringan kriminal yang ditelitinya kepada polisi, ia telah gagal memainkan kiprahnya sebagai peneliti.
- Kesenjangan peran
Kesenjangan kiprah atau disebut juga role distance terjadi ketika seseorang menjalani kiprah yang bukan prioritas dalam hidupnya sehingga merasa tidak cocok. Ia merasa ada kesenjangan antara siapa dirinya dan apa yang dilakukannya. Sebagai contoh, seorang pejabat yang melaksanakan mark up anggaran program. Ketika melaksanakan mark up, terjadi kesenjangan antara dirinya yang merupakan pejabat dengan kerjaannya me-mark up anggaran.
Peran sosial sanggup menjadi alat analisis sebab mempu dipakai untuk menjelaskan korelasi antara struktur sosial dan pola sikap individu. Dalam sosiologi ada beberapa pendekatan teoritis yang bisa dipakai untuk analisis terhadap kiprah sosial. Berikut ini saya jelaskan pada pembaca beberapa pendekatan teoritis kiprah sosial.
Pendekatan teoritis untuk memahami peran
- Teori struktural
Pendekatan ini merupakan pendekatan makro, dikenalkan oleh sosiolog Amerika Robert E. Park. Pendekatan struktural melihat kiprah sosial ditentukan oleh posisi dalam struktur sosial. Posisi sosial mengandung status dan secara eksklusif menentukan sikap individu. Teori ini melihat bahwa kiprah sosial yakni produk dari status sosial.
- Teori interaksional
Pendekatan teoritis ini merupakan pendekatan mikro. Peran berdasarkan teori interaksional dimainkan oleh individu berdasarkan situasi dan interaksi dengan lingkungan sosialnya. Teori ini dikenalkan oleh George H. Mead dalam bukunya ”Mind, Self and Society”. Menurut Mead, individu mempunyai kapasitas melaksanakan refleksi untuk melihat dirinya sendiri melalui beling mata orang lain. Kemampuan ini menentukan kiprah sosial yang dipraktikkan oleh seseorang. Dengan demikian, kiprah tidak ditentukan oleh posisi atau status, melainkan oleh hasil refleksi dan ekspektasi perihal dirinya melalui lensa mata orang lain.
- Teori relasional
Pendekatan ini merupakan rekonsiliasi antara teori struktural dan teori interaksional. Tokoh yang kuat dalam perkembangan pendekatan ini, antara lain R. Turner, G. Ritzer dan J. Turner. Menurut teori relasional, kiprah sosial yang dimainkan oleh seseorang bisa dideterminasi oleh kekuatan struktural atau bisa juga oleh kekuatan interaksional. Masing-masing mempunyai keterbatasan untuk melaksanakan analisis peran. Teori relasional melihat kedua faktor determinan tersebut sangat tergantung pada mana yang lebih efisien untuk mencapai tujuan, melalui konfirmasi ekspektasi dan refleksi. Dengan demikian kekerabatan antara konfirmasi (selaras dengan ekspektasi masyarakat) dan efisiensi (refleksi individu) menentukan apa kiprah sosial yang dimainkan seseorang.
Analisis kiprah juga sanggup dimulai dengan melihat kehidupan sosial ibarat panggung teater, dimana setiap individu yakni aktor. Peran yang dimainkan pemeran begitu beragam. Faktor penentunya pun beragam. Peran sosial tidak selalu berlangsung serasi dan fungsional. Tak jarang berwujud konflik. Hal ini menerangkan bahwa kiprah sosial bersifat dinamis.
Baca juga: Teori Panggung Sandiwara
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Peran Sosial: Pengertian Dan Contohnya"
Posting Komentar