Tukad Badung, Sungai Instagramable Di Bali Yang Seolah-Olah Korea
Wisata di Bali hari ini tidak hanya ihwal pantai kuta dan pegunungan. Selain menjaga budaya lokal yang kental, kini daerah Bali Urban pun mulai berbenah dan memajukan wisata sungainya. Salah satu destinasi wisata sungai yang terbilang sukses ialah Penataan Tukad Badung. Meskipun namanya Tukad Badung, namun ini ialah sungai yang terletak di akrab Pasar Kumbasari, Denpasar.
Letaknya yang berada akrab pasar ini menjadikannya selalu dilihat setiap hari, bertahun-tahun sungai ini menyerupai bab belakang dari pemandangan kota, namun kini telah berhasil diubah menjadi wajah kota itu sendiri. Wajah yang menggambarkan kepedulian pemerintah terhadap lingkungan khususnya sungai.
Penataan Tukad Badung merupakan proyek penataan sungai yang dirancang oleh pemkot Denpasar. Konsep yang dipakai ternyata mengambil ide dari penataan sungai yang telah sukses di Seoul, Korea. Jika diperhatikan, Tukad Badung kini menyerupai dengan sungai Cheonggyecheon di Korea. Berikut Arsitur akan mereview Proyek Penataan Tukad Badung dari sisi desain.
Sungai yang berjulukan Tukad Badung ini didesain ulang ala sungai Korea. Tujuannya ialah menarik minat para wisatawan, khususnya generasi muda untuk mau berkunjung sekaligus mendidik mereka semoga merawat sungai dengan baik.
Tukad Badung ditata dengan mengadopsi beberapa desain ala korea, hal ini terlihat terperinci pada penataan taman pinggir sungai, air mancur, pemasangan lampu-lampu menyerupai lampion, penambahan kemudahan menyerupai spot untuk memancing, serta kemudahan olahraga menyerupai jogging track yang panjangnya sekitar 120 meter. Tukad Badung dipermak seindah mungkin semoga menarik dan instagramable.
Lokasi Tukad Badung ini sejatinya sangat strategis dan sangat berpotensi menjadi tempat wisata. Lokasinya yang berdekatan dengan pasar tradisional Kumbasari, menjadikannya selalu ramai dilihat siang dan malam.
Jembatan eksisting mengubungkan Pasar Badung dengan Pasar Kumbasari sekaligus menjadi tempat yang bagus untuk melihat pemandangan sungai. Jembatan ini sejatinya merupakan salah satu jalan utama di Denpasar sehingga menjadi elemen penarik massa.
Sementara kedua pasar tradisional ini merupakan salah satu sentra perekonomian masyarakat sehingga banyak orang yang beraktivitas di sekitar tempat ini, terutama dalam kegiatan jual beli. Hal ini menimbulkan Tukad Badung sebagai tempat yang cocok sebagai pendukung bagi pasar, pengunjung sanggup berbelanja sekaligus
Sementara dari segi tubuh bungai, Penataan Tukad Badung ini memang sengaja dibentuk berkelok-kelok dengan tujuan menambah nilai seni semoga terlihat lebih dramatis. Aliran sungai yang awalnya lurus saja, dipercantik dengan menambahkan sedikit detail lekukan di beberapa titik semoga semakin menarik dilihat.
Namun permasalahan tak hanya pada estetika, tetapi bagaimana sungai ini menjadi susukan air khususnya ketika hujan. Untuk mencegah banjir tanggapan peluapan air ketika hujan, Badan sungai pada Tukad Badung digali lagi sedalam 80 cm.
Penataan Tukad Badung yang terbilang sukses secara tampilan rupanya masih ada pro dan kontra, banyak pertanyaan yang timbul, apakah penataan Tukad Badung secara estetika merupakan solusi ampuh untuk mengatasi pencemaran sungai ?
Sementara Penelitian yang dilakukan oleh UPT Pengembangan Sumber Daya Genetika (PSDG) Universitas Udayana (Unud) pernah menyebut bahwa pada hasil pengamatan bioindikator ketika itu, biota terbanyak yang ditemukan ialah siput, cacing, dan lintah, yang mana ketiga biota tersebut termasuk dalam biota yang tahan terhadap pencemaran (data dari instagram/mongabayid).
Tentu saja penataan tampilan ialah sebuah langkah awal yang baik untuk mengubah pandangan masyarakat untuk menimbulkan sungai sebagai wajah, bukan bab belakang apalagi "pantat" dari sebuah kawasan. Wajah ialah area yang harus dipercantik, itulah kesan yang ingin dibuat.
Nyatanya banyak juga yang terinspirasi dari proyek penataan sungai ini, bahkan Presiden Jokowi pernah berkunjung ke sini dan memuji penataan sungai yang sudah baik. Daerah lain pun mulai ikut terinspirasi.
Proyek penataan sungai menyerupai ini nyatanya mulai terkenal di Indonesia dan semenjak tahun 2015 banyak daerah yang mulai menimbulkan sungai sebagai wajah kawasan, bukan lagi bab belakang. Setiap daerah berlomba menata sungai sesuai dengan abjad daerah masing-masing.
Meniru banyak negara maju yang menimbulkan sungai sebagai destinasi pariwisata, kita semua berharap dengan pola ini sanggup mengedukasi semua orang semoga memelihara lingkungan dengan baik.
Sungai apabila sudah ditata menyerupai ini tentunya sangat cocok dijadikan tempat bersantai, tempat nongkrong dan sebagai objek wisata yang instagramable. Terbukti berbagai pengguna instagram yang mengunggah foto mereka di Tukad Badung baik siang dan malam. Sumber http://www.arsitur.com
Tukad Badung, Sungai Instagramable di Bali yang Mirip Korea - instagram.com/infogrambali |
Letaknya yang berada akrab pasar ini menjadikannya selalu dilihat setiap hari, bertahun-tahun sungai ini menyerupai bab belakang dari pemandangan kota, namun kini telah berhasil diubah menjadi wajah kota itu sendiri. Wajah yang menggambarkan kepedulian pemerintah terhadap lingkungan khususnya sungai.
Penataan Tukad Badung merupakan proyek penataan sungai yang dirancang oleh pemkot Denpasar. Konsep yang dipakai ternyata mengambil ide dari penataan sungai yang telah sukses di Seoul, Korea. Jika diperhatikan, Tukad Badung kini menyerupai dengan sungai Cheonggyecheon di Korea. Berikut Arsitur akan mereview Proyek Penataan Tukad Badung dari sisi desain.
Konsep Desain Ala Korea
Tukad Badung ini didesain ulang ala sungai Korea - instagram.com/wishnu_k |
Sungai yang berjulukan Tukad Badung ini didesain ulang ala sungai Korea. Tujuannya ialah menarik minat para wisatawan, khususnya generasi muda untuk mau berkunjung sekaligus mendidik mereka semoga merawat sungai dengan baik.
Tukad Badung ditata dengan mengadopsi beberapa desain ala korea, hal ini terlihat terperinci pada penataan taman pinggir sungai, air mancur, pemasangan lampu-lampu menyerupai lampion, penambahan kemudahan menyerupai spot untuk memancing, serta kemudahan olahraga menyerupai jogging track yang panjangnya sekitar 120 meter. Tukad Badung dipermak seindah mungkin semoga menarik dan instagramable.
Memanfaatkan Lokasi Strategis Dekat Pasar
Lokasi Tukad Badung akrab pasar - instagram.com/igktrisnapramana |
Lokasi Tukad Badung ini sejatinya sangat strategis dan sangat berpotensi menjadi tempat wisata. Lokasinya yang berdekatan dengan pasar tradisional Kumbasari, menjadikannya selalu ramai dilihat siang dan malam.
Jembatan eksisting mengubungkan Pasar Badung dengan Pasar Kumbasari sekaligus menjadi tempat yang bagus untuk melihat pemandangan sungai. Jembatan ini sejatinya merupakan salah satu jalan utama di Denpasar sehingga menjadi elemen penarik massa.
Sementara kedua pasar tradisional ini merupakan salah satu sentra perekonomian masyarakat sehingga banyak orang yang beraktivitas di sekitar tempat ini, terutama dalam kegiatan jual beli. Hal ini menimbulkan Tukad Badung sebagai tempat yang cocok sebagai pendukung bagi pasar, pengunjung sanggup berbelanja sekaligus
Penataan Aliran Sungai pada Tukad Badung
Aliran sungai Tukad Badung - instagram.com/sesetanpost |
Sementara dari segi tubuh bungai, Penataan Tukad Badung ini memang sengaja dibentuk berkelok-kelok dengan tujuan menambah nilai seni semoga terlihat lebih dramatis. Aliran sungai yang awalnya lurus saja, dipercantik dengan menambahkan sedikit detail lekukan di beberapa titik semoga semakin menarik dilihat.
Namun permasalahan tak hanya pada estetika, tetapi bagaimana sungai ini menjadi susukan air khususnya ketika hujan. Untuk mencegah banjir tanggapan peluapan air ketika hujan, Badan sungai pada Tukad Badung digali lagi sedalam 80 cm.
Pro, Kontra dan Tukad Badung Masih Terus Berbenah
Pro, Kontra dan Tukad Badung Masih Terus Berbenah - instagram.com/dewangakanrama |
Penataan Tukad Badung yang terbilang sukses secara tampilan rupanya masih ada pro dan kontra, banyak pertanyaan yang timbul, apakah penataan Tukad Badung secara estetika merupakan solusi ampuh untuk mengatasi pencemaran sungai ?
Sementara Penelitian yang dilakukan oleh UPT Pengembangan Sumber Daya Genetika (PSDG) Universitas Udayana (Unud) pernah menyebut bahwa pada hasil pengamatan bioindikator ketika itu, biota terbanyak yang ditemukan ialah siput, cacing, dan lintah, yang mana ketiga biota tersebut termasuk dalam biota yang tahan terhadap pencemaran (data dari instagram/mongabayid).
Tentu saja penataan tampilan ialah sebuah langkah awal yang baik untuk mengubah pandangan masyarakat untuk menimbulkan sungai sebagai wajah, bukan bab belakang apalagi "pantat" dari sebuah kawasan. Wajah ialah area yang harus dipercantik, itulah kesan yang ingin dibuat.
Nyatanya banyak juga yang terinspirasi dari proyek penataan sungai ini, bahkan Presiden Jokowi pernah berkunjung ke sini dan memuji penataan sungai yang sudah baik. Daerah lain pun mulai ikut terinspirasi.
Kesimpulan : Penataan Tukad Badung
Penataan Tukad Badung - instagram.com/esther_irma |
Proyek penataan sungai menyerupai ini nyatanya mulai terkenal di Indonesia dan semenjak tahun 2015 banyak daerah yang mulai menimbulkan sungai sebagai wajah kawasan, bukan lagi bab belakang. Setiap daerah berlomba menata sungai sesuai dengan abjad daerah masing-masing.
Meniru banyak negara maju yang menimbulkan sungai sebagai destinasi pariwisata, kita semua berharap dengan pola ini sanggup mengedukasi semua orang semoga memelihara lingkungan dengan baik.
Sungai apabila sudah ditata menyerupai ini tentunya sangat cocok dijadikan tempat bersantai, tempat nongkrong dan sebagai objek wisata yang instagramable. Terbukti berbagai pengguna instagram yang mengunggah foto mereka di Tukad Badung baik siang dan malam. Sumber http://www.arsitur.com
0 Response to "Tukad Badung, Sungai Instagramable Di Bali Yang Seolah-Olah Korea"
Posting Komentar