Zat Adiktif Dan Psikotropika
Sobat bangkusekolah.com, jangan kau anggap yang termasuk materi kimia hanyalah bahan-bahna yang ada di rumah tangga menyerupai pemutih, pewangi dan zat aditif makanan. Ada juga zat kimia yang sangat berbahaya bagi pemakainya apabila disalahgunakan. Zat kimia tersebut yaitu zat adiktif dan psikotropika.
1. Zat Adiktif
Zat adiktif yang dimaksud yaitu zat yang bisa menimbulkan efek jelek bagi si pemakainya. Zat ini bisa menciptakan di pemakai mengalami ketergantungan fisik dan ketergantungan psikologi. Ada beberapa jenis kelompok zat adiktif.
Narkotika
Narkotika yang berasal dari tanaman maupun bukan tanaman sanggup menciptakan si pemakai turun bahkan hilang kesadaran, sanggup mengurangi rasa sakit dan sanggup menciptakan si pemakai mengalami ketergantungan.
Jenis narkotika berdasarkan tujuan penggolongan dan tingkatan ketergantungan, yaitu:
a. Golongan I
Golongan ini hanya digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan. Golongan ini dihentikan digunakan lantaran resiko yang ditimbulkan bisa sangat tinggi bahkan bisa hingga menimbulkan sindrom ketergantungan.
b. Golongan II
Golongan II ini merupakan pilihan pengobatan terakhir dikala seseorang akan melaksanakan terapi atau tujuan ilmu pengetahuan. Narkotika jenis ini bisa menimbulkan ketergantungan bagi si pemakai.
c. Golongan III
Narkotika golongan III ini banyak digunakan untuk pengobatan dan terapi ilmu pengetahuan. Jenis ini tetap mempunyai potensi efek ketergantungan bagi si pemakai.
a) Ganja
Ganja mempunyai nama lain mariyuana. Ganja merupakan jenis tanaman yang mempunyai daun, bunga, biji dan ranting. Penggunaan ganja bisa dimasukan dalam lintingan rokok, dicampur dengan tembakau dan dammar ganja.
Orang yang penyalahgunakan pemakaian ganja yaitu merasa besar hati dan tertawa lepas tanpa sebab, banyak bicara sendiri, lemah, gampang mengantuk dan tidak bisa mengendalikan diri. Orang yang mengalami tanda-tanda putus ganja mengalami sukar tidur, hiperaktif dan nafsu makan hilang.
Orang yang mengalami overdosis yaitu mengalami ketakutan, daya pikir menurun, denyut nadi menjadi tidak teratur dan mengalami gangguan jiwa.
b) Opium
Nama lain opium yaitu candu, morfin, heroin dan putasu. Opium ini berasal dari getah buah mentak Pavaper sommiverum. Dulunya, morvin ini digunakan untuk menghilangkan rasa sakit lantaran luka oleh para tentara. Bisa juga digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri pada penderita kanker. Jika seseorang memakai morvin pada takaran yang berlebihan, seseorang tersebut bisa meninggal dunia.
Orang yang memakai morvin tidak sesuai aturan akan menimbulkan perasaan besar hati berlebihan, suka bicara sendiri, ngantuk, lemah, mual, susah berpikir dan susah buang air besar.
Apabila si pemakai diputus dalam memakai obat ini, maka akan timbul kepala sakit, mata basah, tidak ada nafsu makan, sering menguap, kejang-kejang dan tubuh menggigil.
c) Kokain
Kokain merupakan hasil ekstraksi dari daun tanaman koka. Biasanya, jenis narkotika ini digunakan sebagai obat pembius yang bisa memperlihatkan efek merangsang jaringan otak belahan sentral. Apabila disalahgunakan, si pemakai akan merasa besar hati yang berlebihan, demam, mual, perut nyeri, mual dan detak jantung berdetak cepat. Bahkan ,bila digunakan dalam takaran berlebihan akan menimbulkan kematian.
d) Sedativa dan hipnotika (penenang)
Pil KB merupakan teladan obat yang memakai sedativa hipnotika. Jenis narkotika ini bila digunakan dalam jumlah yang berlebihan bisa menimbulkan orang tersebut tertidur.
e) Nikotin
Nikotin yaitu zat yang ada pada tanaman tembakau. Orang yang merokok akan menghisap nikotin yang bisa menciptakan denyut jantung dan tekanan darah meningkat, kanker paru-paru, jantung koroner, dan sebagainya.
f) alkohol
Terbuat dari proses peragian menyerupai beras ketan, singkong dan anggur. Orang yang mengjonsumsi alkohol akan merasa gembira, tidak bisa mengendalikan diri dan muka kemerahan.
2. Psikotropika
Jenis-jenis psikotropika:
a. LSD (Lysergic Acid Diethymide)
LSD bisa menciptakan orang berhalusinasi. Zat ini biasanya digunakan untuk orang yang mengidap sakit jiwa atau hilang ingatan.
b. Amfetamin
Ekstasi dan shabu merupakan hasil sintesis dari amfetamin. Pemakaian zat ini sanggup menimbulkan percaya diri tinggi, banyak bicara, nafsu makan berkurang, jantung berdebar-debar, dan tekanan darah menurun.
3. Upaya pencegahan penyalahgunaan zat adiktif dan psikotropika
Zat adiktif dan psikotropika memperlihatkan manfaat apabila digunakan untuk tujuan yang benar dan sesuai dengan dosisnya. Misalnya saja bermanfaat bagi bidang kedokteran. Salah satu jenis narkotika bisa diberikan kepada pasien pasca operasi untuk menghilangkan rasa sakit jawaban luka yang dideritanya. Selain itu, penderita gangguan jiwa yang mengamuk bisa ditenangkan dengan narkotika.
Namun, banyak orang menyalahguankan narkotika. Untuk mencegah penyalahgunaan tersebut diharapkan tugas serta semua pihak baik keluargam, masyarakat dan pemerintah.
a. Peran anggota keluarga
setiap orang renta harus membimbing anaknya dari terhindar dari penyalahgunaan narkotika contohnya dengan memberi bekal agama yang cukup.
b. Peran anggota masyarakat
memberi gosip kepada pihak berwajib kalau mengetahui ada pemakai dan pengedar narkoba.
c. Peran sekolah
Memberikan pengetahuan ihwal ancaman narkoba kepada pada siswanya.
d. Peran Pemerintah
Pemerintah harus menciptakan aturan aturan yang tegas mengenai penyalahgunaan narkoba.
Sumber https://bangkusekolah.com
0 Response to "Zat Adiktif Dan Psikotropika"
Posting Komentar