-->

iklan banner

5 Alasan Kenapa Petani Jepang Makmur Dan Petani Indonesia Tidak

Jepang populer mempunyai pertanian yang maju. Petani Jepang juga dikenal sebagai petani yang makmur. Ada beberapa alasan kenapa petani Jepang makmur.


Baca juga cara menanam melati Jepang, cara menanam timun Jepang hidroponik, dan cara menanam rumput Jepang.


Pada pembahasan kali ini akan dibahas mengenai alasan kenapa petani Jepang makmur, yakni:



  1. Tingginya perhatian pemerintah Jepang


Pemerintah Jepang mempunyai perhatian yang sangat tinggi pada bidang pertanian. Petani Jepang diwajibkan menanam jenis tanaman yang sudah diatur oleh pemerintah. Jenis tanaman telah diubahsuaikan dengan seruan pasar.


Petani Jepang pun mematuhi kode yang diberikan oleh pemerintah dalam hal jenis tanaman yang telah ditentukan oleh pemerintah.


Selain itu, harga produk pertanian diatur sedemikian rupa biar sanggup mensejahterakan petani. Pada umumnya hasil pertanian dibeli pemerintah, sehingga pemerintah sanggup mengendalikan harga yang sesuai. Walaupun pihak-pihak swasta memberi hasil pertanian para petani Jepang, tetapi mereka dihentikan membeli di bawah harga pemerintah.


Pemerintah Jepang mempunyai JA (Japan Agriculture). JA merupakan asosiasi khusus sebagai pelakasana lapangan untuk melindungi para petani-petani di Jepang.



  1. Etos kerja orang Jepang yang tinggi


Orang Jepang sangat dikenal mempunyai etos kerja yang tinggi. Hal ini pun terbawa pada etos kerja mereka dikala bertani. Saat bertani, orang Jepang menerapkan jam kerja menyerupai orang bekerja di kantoran.


Jam kerja yang diterapkan pada umumnya adaah sebanyak delapan jam kerja. Jam kerja tersebut benar-benar ditaati oleh para petani Jepang. Bahkan, mereka rela lembur dikala berkaitan dengan aktivitas bertaninya.



  1. Luasnya lahan pertanian di Jepang


Petani Indonesia pada umumnya hanya mempunyai lahan yang sempit. Berbeda halnya dengan para petani di Jepang. Para petani di Negeri Sakura mempunyai lahan yang luas. Luas lahannya bisa mencapai 7 sampai 10 hektar.


Petani Indonesia biasanya akan mewariskan lahan pertaniannya dengan cara membagi-bagi kepada keturunannya. Sementara itu, para petani Jepang mewariskan lahan pertaniannya hanya pada anaknya yang benar-benar berniat menjadi petani.


Luasnya lahan pertanian menimbulkan pengaturan pertanian lebih gampang dilakukan. Penggunaan mesin-mesin pertanian pun lebih gampang diterapkan.



  1. Kesadaran masyarakat Jepang yang tinggi


Selain itu, masyarakat Jepang pun mempunyai kesadaran masyarakat yang tinggi akan kualitas produk pertanian Jepang. Salah satu misalnya yaitu dikala mereka membeli beras.


Saat membeli beras, warga Jepang tidak hanya melihat harga yang paling murah saja. Mereka biasanya akan melihat kualitas beras dibandingkan dengan harga beras tersebut. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan biasanya adalah:



  • Asal beras


Setiap kawasan di Jepang mempunyai beras unggulannya sendiri. Setiap beras unggulan tersebut mempunyai nama merknya sendiri. Warga Jepang sudah sanggup menebak asal wilayah beras menurut brand berasnya. Dengan mengetahui nama beras tersebut, warga Jepang akan mengetahui kualitas beras yang akan dibelinya.



  • Kondisi beras


Kondisi beras sanggup dilihat dari kemasannya. Kondisi ini akan memilih juga harga berasnya. Beras di Jepang ada dua, yaikni beras shinmai dan beras komai.


Beras shinmai merupakan beras hasil gres panen. Hal ini sanggup diketahui melalui kemasannya yang mana tercantum tahun produksi atau masa panen berasnya.






 


Beras komai merupakan beras yang dijual melewati tahun masa panennya. Meskipun kualitasnya tidak sebagai beras shinmai, tetapi rasanya tetap legit.


Jadi, tidak heran kalau petani Jepang makmur. Pemerintah sebagai regulator dan masyarakat sebagai konsumen saling mendukung satu sama lain untuk melindungi kesejahteraan petani Jepang. 



  1. Teknologi pertanian yang maju dan canggih


Jepang memang dikenal sebagai negara yang mempunyai teknologi pertanian yang maju dan canggih. Para peneliti di Jepang selalu mencari cara untuk menimbulkan pekerjaan yang dilakukan petani lebih efektif dan efisien. Penggunaan teknologi yang canggih tersebut mulai dari aktivitas pembibitan sampai pasca panen.


Kegiatan pertanian mungkin identik dengan pedesaan. Begitu juga dengan Jepang, aktivitas pertanian juga banyak dilakukan di wilayah pedesaan. Meskipun begitu, peralatan-peralatan yang dipakai sudah canggih dan mutakhir.


Baca juga cara budidaya semut Jepang dan cara budidaya burung emprit Jepang bagi pemula.


Alangkah baiknya kalau Indonesia bisa mengikuti jejak pertanian di Jepang. Dilihat dari kondisi alamnya, Indonesia mempunyai kondisi alam yang sangat mendukung bidang pertanian. Petani Jepang hanya bisa memanen padinya sekali dalam setahun. Hal ini berbeda dengan Indonesia yang bisa panen padi lebih dari satu kali dalam setahunnya.


Dari segi lahan, Indonesia mempunyai luas lahan yang lebih luas dibandingkan Jepang. Iklim di Indonesia juga mendukung banyak jenis tanaman untuk dibudidayakan.


Sumber daya insan Indonesia pun tidak kalah dengan Jepang. Indonesia mempunyai banyak ilmuwan-ilmuwan berbakat yang juga bisa membuat mesin-mesin canggih untuk pertanian Indonesia.


Petani Indonesia juga mempunyai semangat kerja yang tinggi. Meskipun, kondisi petani Indonesia tidak semakmur petani Jepang namun mereka tetap berusaha sebaik mungkin untuk menghasilakn produk pertanian yang berkualitas.


Pemerintah pun bahwasanya sudah berusaha seoptimal mungkin untuk mensejahterakan petani dan juga melindungi konsumen. Berbagai macam laba yang dimiliki Indonesia seharusnya sanggup menawarkan kemakmuran bagi petani Indonesia.


Inilah klarifikasi mengenai beberapa alasan kenapa petani Jepang makmur. Semoga artikel ini bermanfaat.




Jepang populer mempunyai pertanian yang maju 5 Alasan Kenapa Petani Jepang Makmur dan Petani Indonesia Tidak


Sumber https://ilmubudidaya.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "5 Alasan Kenapa Petani Jepang Makmur Dan Petani Indonesia Tidak"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel