Fungsi Sosiologi: Sebuah Ulasan Ringkas
Fungsi sosiologi secara umum sanggup dibagi menjadi dua bagian: fungsi teoritis dan fungsi praktis. Fungsi disini bisa disebut juga tugas disiplin yang secara pribadi maupun tidak memberi manfaat bagi sosiolog dan khalayak secara umum yang menjadi subjek dan objek kajian sosiologi.
Sosiologi ialah ilmu sosial murni dan bisa juga menjadi ilmu sosial terapan. Oleh lantaran itu, mempunyai fungsi disiplin yang luas meliputi fungsi pada tataran konseptual dan praktikal. Beberapa fungsi sosiologi sanggup dikemukakan secara ringkas sebagai berikut:
Baca juga Sosiologi: Sebuah Pengantar Singkat
Fungsi sosiologi pada tataran teoritis dan konseptual
Memberi alternatif teori dalam menjelaskan fenomena sosial
Setiap permasalahan sosial menyerupai kemiskinan dan pengangguran sanggup diamati dari banyak sekali macam pendekatan. Oleh lantaran itu, akan menghasilkan bermacam-macam pendapat pula. Kemiskinan bisa disebabkan oleh keputusan para elit kuasa yang menciptakan peraturan dengan mengorbankan rakyat banyak. Kemiskinan bisa pula disebabkan oleh orang miskin sendiri yang secara kultural mengadopsi pola sikap yang membawa dirinya pada kemiskinan. Manfaat berguru sosiologi ialah memberi alternatif pada setiap klarifikasi duduk kasus sosial lantaran sosiologi itu sendiri disiplin yang multi perspektif.
Memberi kritik pada opini secara umum dikuasai di masyarakat
Sosiologi menelisik suatu pendapat atau argumen secara mendalam. Tidak hanya pada wilayah apa pendapat orang, melainkan hingga pada siapa yang berpendapat, atas kepentingan apa pendapat itu disampaikan dan siapa yang duantungkan atau dirugikan dari pendapat yang disampaikan. Opini yang beredar dimasyarakat biasanya ada yang secara umum dikuasai dan ada yang marjinal. Penguasa, menyerupai pemilik media, penyelenggara negara, pemimpin organisasi dan sebagainya, mempunyai efek besar dalam membangun dan membuatkan opini kepada kalangan luas. Fungsi sosiologi membangun kapasitas pembelajarnya untuk memberi kritik pada opini yang secara umum dikuasai lantaran mayoritas belum tentu benar.
Mempertanyakan validitas pendapat umum yang beredar
Terkait dengan fungsi sebelumnya, sosiologi selalu mempertanyakan keabsahan suatu pendapat umum yang beredar. Apalagi pendapat itu menjadi konsumsi publik. Meragukan segala sesuatu pada awal mulanya menjadi hal lumrah dikalangan sosiolog, bahkan ilmuwan dan intelektual pada umumnya. Tanpa rasa ingin tau dan hasrat untuk mempertanyakan, ilmu pengetahuan akan stagnan. Sebuah pendapat, apalagi mengenai fenomena sosial tidak akan pernah final, lantaran ilmu sosial selalu dinamis sesuai realitas sosial itu sendiri. Pendapat terhadap suatu fenomena sosial selalu menerima tantangan hingga dirasa valid sesuai kaidah ilmiah.
Baca juga: Metode Ilmiah
Menawarkan definisi konseptual dalam diskursus intelektual
Sosiologi sebagai ilmu murni mempunyai kemampuan untuk mengatakan definisi-definisi konseptual. Sebagai contoh, definisi perihal globalisasi. Banyak orang berbicara perihal globalisasi dan yang mereka maksud dengan globalisasi kadang tak jelas. Istilah globalisasi mengandung arti yang sangat luas. Kita bisa melihat penyebaran retail modern dan restoran fast food sebagai bentuk globalisasi. Selera akan gaya hidup western belum dewasa muda kekinian bisa kita baca pula sebagai efek dari globalisasi. Westernisasi ialah bentuk globalisasi. Bagaimana dengan Arabisasi? Lalu apa itu globalisasi? Globalisasi hanyalah efek fashion atau ada kepentingan ekonomi politik dibelakangnya? Sosiologi mengatakan definisi konseptual dalam diskursus intelektual. Misanya, dalam sosiologi, globalisasi akan didefinisikan dahulu sebagai bentuk dari kekerabatan sosial. Maka globalisasi akan dibaca sebagai sebuah kekerabatan timbal balik antara lokal dan global.
Menawarkan kerangka teoritis untuk ilmu yang lebih praktis
Sosiologi banyak melaksanakan inovasi-inovasi pada tataran teoritis. Ilmu sosial lain yang merupakan ilmu terapan sering mengadopsi teori sosiologi untuk menganalisis. Sebagai contoh, ilmu komunikasi yang mengadopsi teori interaksionisme sombolik untuk menganalisis kekerabatan antar individu. Ilmu komunikasi sanggup merumuskan seni administrasi marketing yang jitu untuk diterapkan pada kebijakan pemasaran. Membaca sikap sosial, obsesi masyarakat terhadap status sosial, dan pentingnya prestige dalam kekerabatan sosial sanggup diungkap oleh sosiologi. Strategi marketing yang bisa diterapkan adalah, contohnya mengungkap pola sikap konsumtif masyarakat untuk kampanye kredit sepeda motor dan kendaraan beroda empat murah.
Fungsi sosiologi pada tataran mudah dan implementasi
Mengurangi kesenjangan sosial
Sosiologi ialah ilmu yang mempunyai tanggung jawab emansipatoris. Dengan emansipatoris, pihak yang minoritas, termarjinaklan, terdiskriminasi menjadi perhatiannya. Kelompok masyarakat yang mapan dilihat dari kacamata sosiologi relatif tidak membutuhkan perhatian ketimbang yang miskin untuk diangkat derajatnya. Tugas emansipatoris sosiologi untuk mengangkat derajat kaum tertindas bisa dilakukan melalui pengurangan angka kesenjangan sosial. Sosiologi melihat hierarki sosial atau stratifikasi sebagai fakta sosial yang tak terbantahkan. Upaya yang bisa dilakukan ialah mengurangi seminimal mungkin angka kesenjangan sosial yang sering menjadi biang keladi masalah-masalah sosial.
Mengatasi duduk kasus sosial yang tampak dan tak tampak
Berbicara duduk kasus sosial tidak akan ada habisnya. Dinamika masyarakat selalu menyuguhkan permasalahan yang kompleks dan menuntut solusi mudah yang masuk akal. Namun kompleksitas duduk kasus sosial tidak serta-merta sanggup diakhiri dengan sebuah kebijakan. Masalah sosial begitu kompleks lantaran melibatkan hal-hal yang tak tampak. Konsumerisme dan hedonisme merupakan tanda-tanda tak sehat yang seringkali tak kasat mata. Fungsi sosiologi ialah memberi kesadaran sosial bahwa konsumerisme dan hedonisme berimplikasi pada terciptanya jurang kesenjangan sosial yang lebih dalam.
Mempermasalahkan bentuk dominasi tak kasat mata yang dipraktikkan oleh pemilik kuasa
Fungsi sosiologi pada tataran mudah lainnya ialah mempermasalahkan dominasi sosial yang dibentuk oleh para pemilik kuasa. Segelitir elit yang berada di bulat kekuasaan mempunyai kewenangan untuk melaksanakan kontrol sosial. Perilaku masyarakat banyak yang sebagian besar rakyat jelata diatur sedemikian rupa untuk kepentingan pihak penguasa. Jika kepentingannya ialah stabilitas nasional maka wajar. Namun jika kepentingannya ialah eksploitasi tenaga dan sumberdaya maka harus dilawan. Sebagai contoh, rakyat disuguhkan tontonan nirfaedah ketika privatisasi perusahaan negara dilakukan demi menciptakan gemuk kantong para pemilik modal. Sosiologi mempermasalahkan bentuk dominasi kontrol sosial semacam ini.
Melatih pembelajar untuk bisa berpikir kritis
Daya pikir kritis diperlukan oleh setiap individu biar tak gampang jatuh ke dalam lembah eksploitasi. Sosiologi menelisik aspek kepentingan dibalik setiap argumen. Mempertanyakan ialah praktik lumrah yang diajarkan sosiologi yang dipinjam dari filsafat. Sosiologi sejatinya ialah ilmu filsafat mudah lantaran selalu mempertanyakan. Namun yang dipertanyakan ialah duduk kasus mudah yang benar-benar terjadi di lapangan. Berpikir kritis artinya mempunyai kapasitas untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan penting seputar kepentingan dibalik setiap pendapat dan keputusan.
Mendorong perubahan sosial institusional ke arah yang demokratis
Sosiologi secara garang bisa dianggap pro-demokrasi, pro-musyawarah, pro-mufakat, pro-dialog, dan pro-diskusi. Manfaat berguru sosiologi ialah membiasakan diri kita untuk mendahulukan tukar pikir sebelum bertindak apalagi tindakan yang dilakukan berimplikasi pada hajat hidup orang banyak. Dengan demikian, otoritarianisme, totalitarianisme, kesewenang-wenangan ialah kebijaksanaan berpikir yang menjadi musuh sosiologi. Secara praktis, masyarakat terus didorong untuk menuju kehidupan yang demokratis. Apabila kondisi politik yang ada ketika ini belum demokratis, maka sosiologi menghendaki adanya perubahan kondisi politik.
Baca juga: Hakikat Sosiologi
Beberapa fungsi sosiologi yang telah diuraikan tersebut sanggup diterjemahkan oleh setiap pembelajar sosiologi atau sosiolog ke dalam banyak sekali profesi. Berbagai profesi artinya tidak sebatas profesi di lingkungan akademik. Pembelajar sosiologi bisa saja menjadi petani, pengusaha, pemain bola yang mempunyai kemampuan berpikir secara sosiologis.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Fungsi Sosiologi: Sebuah Ulasan Ringkas"
Posting Komentar