-->

iklan banner

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pengertian Ideologi

Istilah ideologi berasal dari kata “idea”  yang berarti gagasan, konsep, pengertian dasar, keinginan dan “logos” yang berarti “Ilmu. Kata Idea berasal dari bahasa Yunani “eidos” yang artinya “bentuk”. Disamping itu ada kata “idein” yang  artinya “melihat”. Maka secara harfiah, ideologi berarti ilmu pengetahuan  ihwal ide-ide (The scince of ideas), atau pedoman ihwal pengertian – pengertian dasar. Dalam pengertian sehari-hari, “idea” disamakan artinya “cita-cita”. Cita-cita yang dimaksud yakni keinginan yang bersifat tetap, yang harus dicapai, sehingga keinginan yang bersifat tetap itu sekaligus merupakan dasar, pandangan atau faham.

Perhatian kepada ideologi menjadi berkembang lagi antara lain lantaran efek Karl max, ideologi menjadi vocabular penting dalam pemikiran politik maupun ekonomi. Karl max mengartikan ideologi sebagai pandangan hidup yang dikembangkan berdasarkan kepentingan golongan atau kelas sosial tertentu dalam bidang politik atau sosial ekonomi. Dalam arti ini, ideologi menjadi serpihan dari apa yang disebut coraknya dan lantaran itu mencerminkan suatu contoh ekonomi tertentu. Oleh lantaran itu kadar kebenarannya relatif, dan semata-mata hanya untuk golongan tertentu. Dengan demikian maka ideologi kemudian merupakan suatu keseluruhan yang inspirasi yang relatif, lantaran itu mencerminkan kekuatan lapisan tertentu.

Sepertinya halnya filsafat, ideologi pun mempunyai pengertian yang berbeda beda. Begitu pula sanggup ditemukan banyak sekali macam defenisi, batasan pengertian tentanng ideologi. Hal ini antara lain disebabkan juga tergantung dari filsafat apa yang dianut, lantaran bantu-membantu ideologi itu bersumber kepada suatu filsafat.

Pengertian ideologi secara umum sanggup dikatakan sebagai kumpulan gagasan-gagasan, ide-ide, keyakinan-keyakinan, kepercayaan-kepercayaan yang menyeluruh dan sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laris sekelompok insan tertentu dalam pelbagi bidang kehidupan. Hal ini menyangkut:

  • Bidang politik (termasuk didalamnya bidang pertahanan dan keamanan)
  • Bidang sosial, dan
  • Bidang kebudyaan
  • Bidang keamanan (seomargono, ideologi pancasila sebagai klarifikasi filsafat pancasila dan pelaksanaannya dalam masyarakat kita cukup umur ini)

Masalah ideologi negara dalam arti keinginan negara atau keinginan yang menjadi basis bagai suatu teori  atau sistem ketatanegaraan untuk seluruh rakyat dan bangsa yang bersangkutan yang  pada hakikatnya merupakan asas kerokhanian yang antara lain mempunyai ciri sebagai berikut:

Mempunyai derajad yang tertinggi sebagai nilai hidup kebangsaan dan kenegaraan.

Oleh lantaran itu mewujudkan suatu asas kerokhanian, pandangan dunia, pandangan hidup, pedoman hidup, pegangan hidup yang dipelihara, dikembangkan, diamalkan, dilestarikan kepada generasi berikutnya, diperjuangakan dan dipertahankan dengan kesedian berkorban (Notonagoro, pancasila yuridis kenegaraan tanpa tahun hal 2,3)

Perbedaan Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup

Ideologi sebagai suatu sistem pemikiran (sistem of thought), maka ideologi terbuka itu merupakan suatu sistem pemikiran terbuka. Suatu ideologi tertutup itu merupakan, suatu sistem pemikiran tertutup. Suatu sistem tertutup sanggup dikenali dari beberapa ciri khas. Ideologi itu bukan keinginan yang sudah hidup dalam masyarakat, melainkan merupakan keinginan satu kelompok orang yang mendasari suatu kegiatan untuk mengubah dan memperbaruhi masyarakat. Dengan demikian yakni menjadi ciri ideologi tertutup, bahwa atas nama ideologi dibenarkan pengorbanan-pengorbanan yang dibebankan kepada masyarakat. Demi ideologi masyarakat harus berkorban, dan kesediaan itu untuk menilai kepercayaan ideologi para warga masyarakat serta kesetiannya masing-masing sebagai warga masyarakat.

Tanda pengenalan lain mengenai ideologi tertutup yakni bahwa isinya bukan hanya berupa nilai-nilai dan keinginan tertentu, melainkan pada dasarnya terdiri dari  tuntutan-tuntutan konkret dan operasional yang keras, yang diajukan dengan mutlak. Makara ciri khas ideologi tertutup yakni bahwa betapapun besarnya perbedaan antara tuntutan banyak sekali ideologi yang mungkin hidup dalam masyarakat itu, akan selalu ada tuntutan mutlak bahwa orang harus taat kepada ideologi tersebut. Dan itu berarati juga orang harus taat kepada elite yang mengembannya, taat kepada tuntutan ideologis itu. Tuntutan ketaatan itu mutlak, dan orang tidak diizinkan untuk mempersoalkannya lagi, contohnya berdsarkan hati nuraninya, tanggung jawabnya atas hak hak asasinya. Kekuasaan selalu condong kearah total. Makara bersifat toliter dan menyangkut segala segi kehidupan.

Sesuatu yang berlaku bagi ideologi tertutup, tidak berlaku bagi ideologi terbuka. Ciri khas dari ideologi terbuka yakni bahwa nilai – nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan digali dan diambil dari suatu kekayaan rohani, budpekerti dan budaya masyarakat itu sendiri. Dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah dan konsensus dari masyarakat tersebut. Ideologi terbuka tidak diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan dalam masyarakat itu sendiri. Oleh lantaran itu, ideologi terbuka yakni milik seluruh rakyat, dan masyarakat dalam menemukan dirinya’, keperibadiaannya didalam ideologi tersebut.

Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka

Pancasila sebagai suatu ideologi tidak bersifat kaku dan tertutup, namun bersifat terbuka, hal ini dimaksudkan bahwa ideologi pancasila yakni bersifat aktual, dinamis, antsipatif dan senantiasa bisa menyesuaikan dengan perkembangan jaman.

Dalam ideologi terbuka terdapat keinginan dan nilai nilai yang mendasar yang bersifat tetap dan tidak berubah, dan tidak pribadi bersifat operasional, oleh lantaran itu setiap kali harus dieksplisitkan. Eksplitasi dilakukan dengan menghadapkannya pandangan hidup banyak sekali problem yang selalu silih berganti melalui refleksi yang rasioal terungkap makna operasionalnya. Dengan demikian klasifikasi ideologi dilaksanakan dengan interprestasi yang kritis dan rasional (Poespowardoo, 1191, 59).

Sebagai suatu ideologi yang bersifat terbuka maka pancasila mempunyai dimensi sebagai berikut:

Dimensi Idealistis, yaitu: nilai – nilai dasar yang terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai – nilai yang terkandung dalam lima sila pancasila; ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, maka dimensi idealistis pancasila bersumber pada nilai-nilai  filosifis yaitu filsafat pancasila.

Dimensi normatif, yaitu nilai nilai yang terkandung dalam pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang mempunyai kedudukan tertinggi dalam tertub aturan indonesia. Dalam pengertian ini maka pembukaan yang didialmnya memuat pancasila dalam alinea ke IV, kedudukan sebagai ‘staatsfundamentalnorm’ (pokok kaidah negara yang fundamental), biar bisa dijabarkan ke dala langkah operasional perlu mempunyai norma yang jelas.

Dimensi realistis, yaitu suatu ideologi harus bisa mencerminkan realitas yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh lantaran itu pancasila selain mempunyai dimensi nilai-nilai ideal normatif, maka pancasila harus dijabarkan dalam kehidupan nyata sehari-hari baik dalam kaitannya bermasyarakat maupun dalam segala aspek penyelenggaraan negar. Dengan demikian pancasila sebagai ideologi terbuka tidak bersifat ‘utopis’ yang hanya berisi ide-ide yang mengawang, namun bersifat realistis artinya bisa dijabarkan dalam kehidupan yang nyata dalam banyak sekali bidang.

Keterbukaan ideologi pancasila juga menyangkut keterbukaan dalam mendapatkan budaya asing. Manusia pada hakikatnya selain mahkluk individu juga sebagai mahkluk sosial. Oleh lantaran itu sebagai mahkluk sosial senantiasa hidup bersama sehingga terjadilah akulturasi budaya. Oleh lantaran itu pancasila sebagai ideologi terbuka senantiasa terbuka terhadap budaya asing, namun nilai nilai esensial bersifat tetap.

Dengan demikian maka bangsa indonesia yang berideologi pancasila sebagai bangsa yang berbudaya tidak menutup diri di dalam pergaulan budaya antar bangsa didunia.

Demikian tentang Pancasila Sebagai Ideologi Bangsa Dan Negara serta pancasila sebagai ideologi terbuka

Lihat juga:


Sumber https://www.cekkembali.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Pancasila Sebagai Ideologi Terbuka"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel