-->

iklan banner

Penjelasan Dan Pola Piutang Dalam Akuntansi Berdasarkan Para Ahli

Baik dalam dunia dagang maupun dunia akutansi, anda niscaya pernah mendengar istilah piutang. Sebenarnya, apasih definisi dan pembagian terstruktur mengenai dari piutang dalam dagang dan apa sajakah ciri cirinya?

Piutang merupakan jenis transaksi yang dalam pelaksanaannya dilakukan secara kredit sehingga sesuai dengan prinsip dan hakikat dari akutansi, maka piutang ini haruslah ditagih.

Pihak yang mengakibatkan adanya piutang dagang yaitu konsumen itu sendiri yang memiliki hutang dikarenakan transaksi pembelian baik sebuah barang maupun jasa.

Sudah terang bahwa perusahaan menyukai transaksi yang sifatnya tunai dikarenakan transaksi tunai akan menghemat biaya dan juga guna untuk mengindari resiko yang mungkin ditimbulkan alasannya transaksi nya berupa kredit.

Rentang waktu yang disetujui untuk piutang umumnya sekitar 30 hari sampai 90 hari lamanya. Dalam akutansi, piutang memiliki arti yang lebih sempit, yakni sebuah tuntutan kepada pihak luar (konsumen) yang mana harus menuntaskan hutangnya dengan sejumlah uang tunai.

Biasanya, perusahaan akan tetap melayani pembelian secara kredit supaya penjualan serta pendapatannya akan terus meningkat.

Penjualan pada perusahaan yang dilakukan secara kredit akan memunculkan piutang dagang dalam neraca perusahaan dan masuk pada golongan aktiva lancar. Piutang yang kerap dilakukan yaitu piutang jangka pendek.

Piutang muncul sebagai akhir dari transaksi penjualan barang dan jasa perusahaan dengan pembayaran yang mana pembayaran tersebut dilakukan setelah tanggal transaksi jual beli tersebut.

Piutang ialah harta perusahaan yang amat penting oleh  alasannya itu harus dilakukan mekanisme yang masuk akal dan memakai cara-cara yang memuaskan para debitur.

3 Ciri ciri umum mengenai piutang berdasarkan ahlinya

Kini anda telah memahami terkait arti dan definisi akutansi piutang. Selanjutnya anda harus mengerti apa sajakah ciri-ciri dari piutang. Ciri-cirinya berdasarkan Martono serta Harjito (2007:95) yaitu kurang lebih sebagai berikut ini:

#1 Punya nilai jatuh tempo

Nilai jatuh tempo merupakan sebuah istilah untuk menjelaskan nominal dari transaksi yang ditambahkan dengan presentase bunga yang ditanggungkan untuk lalu dilunasi pada tanggal jatuh tempo.

Mengapa terdapat bunga dalam piutang? alasannya ini merupakan biaya yang harus dibayar oleh konsumen sebagai akhir adanya penangguhan waktu dalam melunasi transaksi tersebut.

Sedangkan bagi perusahaan atau dalam hal ini pemberi piutang, bunga yang didapat merupakan komplemen pendapatan yang asalnya dari pembayaran penjualan.

Seorang pembeli yang telah bertransaksi secara kredit wajib membayarkan nilai barang yang telah ia beli ditambah nilai bunga. Dengan demikian, konsumen harus tahu betul konsekuensi ini dari awal untuk materi pertimbangan transaksi tersebut dan transaksi-transaksi selanjutnya.

#2 Memiliki tanggal jatuh tempo

Tanggal jatuh tempo berasal dari waktu serta usia piutang wesel. Umumnya, perusahaan atau penjual memakai dua jenis pengukuran dalam surat promes  jatuh tempo, yakni hitungan bulan dan hari.

Apabila suatu promes berjangka waktu bulanan, tanggal jatuh temponya maka akan sesuai dengan tanggal pembelian dikala terjadi transaksi jual beli tersebut.

Misalkan transaksi terjadi tanggal 21 Januari dengan tempo waktu satu bulan, maka tanggal jatuh temponya pun yaitu tanggal 21 Februari.

Sedangkan apabila promes berumur hari maka yang dolakukan yaitu perhitungan sesuai jumlah hari untuk memilih kapan jatuh temponya.

Simak juga ulasan terkait mengenai cara menghitung pelunasan kredit dipercepat sebelum jatuh tempo serta artikel menarik lainnya tentang 5 Masalah penyebab sulit lepas dari hutang menumpuk.

#3 Menerapkan bunga yang berlaku

Piutang wesel sanggup terjadi dikarenakan konsumen bertransaksi secara kredit maka sebagai kesudahannya timbul bunga.

Bunga tersebut harus dibayarkan oleh konsumen tadi sebagai bentuk konsekuensi alasannya meminta penangguhan untuk membayar.

Hal tersebut sanggup menjadi materi pertimbangan apabila pembeli tidak mau membayar biaya lebih dari harga baranf atau jasa awalnya.

Bagi pihak penjual, tentu saja bunga akan menambah profit sebagai tanggapan dikarenakan telah bersabar dalam menunggu pelunasan hutang tersebut.

Bagaimana dengan besaran bunga yang dibebankan? tentu saja hal ini tergantung dengan kebijakan masing-masing penjual.

Sebelum akhirnya pembeli serta penjual akhirnya menyepakati tranksaksi berjenis kredit tersebut, maka penjual akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai terdapatnya bunga dalam presentase tertentu. Apabila telah disepakati, barulah transaksi tersebut lalu terjadi.

Kini anda telah mengetahui, kan? terkait ciri-ciri yang ada pada piutang yang dalam hal ini dijelaskan oleh ahlinya.

Dengan ini diperlukan anda semakin memahami terkait jenis transaksi piutang ini. Dengan memahami jenis piutang maka pembaca sekalian akan semakin gampang dalam memahami unsur sistem perakutansian, konsep dasar akutansi, serta ciri dari akutansi perusahaan dagang dan tak lupa wacana teladan piutang tak tertagih, metode peniadaan piutang, dan lain sebagainya. Sekian artikel ini supaya bermanfaat. Salam sukses!


Sumber https://www.cekkembali.com

Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Penjelasan Dan Pola Piutang Dalam Akuntansi Berdasarkan Para Ahli"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel